Anda di halaman 1dari 11

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING BIAYA LISTRIK TERPAKAI

BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

Oleh:

Asep Muhamad Alipudin1) , Didik Notosudjono2) , Dimas Bangun Fiddiansyah3)

ABSTRAK

Pada saat ini pemakaian energi listrik sering terjadi pemborosan karena waktu pemakaiannya
yang sering kali tidak tepat, tidak efektif dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menghemat energi listrik karena tidak dapat memonitoring secara langsung penggunaan energi
listrik yang mereka pakai. Atas dasar pemikiran tersebut maka dibuat rancangan alat yang
mampu memonitoring penggunaan energi listrik secara real time dan dapat menampilkan biaya
pemakaian energi listrik. Alat monitoring biaya listrik terpakai ini bekerja ketika suplai listrik
dari PLN memberikan tegangan kepada catu daya untuk menghidupkan mikrokontroler
ATMega2560, Modul Wi-Fi Esp8266, Sensor PZEM-004T, dan LCD Display. Pembacaan nilai
besaran listrik (tegangan, arus, daya aktif, energi) yang dilakukan oleh Sensor PZEM-004T
selanjutkan dikirimkan kepada mikrokontroler, pada mikrokontroler nilai besaran listrik tersebut
dikonversi kedalam harga rupiah dan di tampilkan pada LCD Display. Modul Wi-Fi Esp8266
digunakan sebagai penghubung antara mikrokontroler dengan jaringan internet sehingga
penggunaan energi listrik dapat di monitoring melalui smartphone. Alat monitoring biaya listrik
terpakai ini dapat menjadi indikator ketika pemakaian energi listrik dalam harga rupiah tertentu
telah tercapai.

Kata Kunci: Mikrokontroler, ATMega2560, Sensor PZEM-004T, IoT

I. PENDAHULUAN masyarakat memang tidak paham


mengkonversikannya ke biaya dalam rupiah,
1.1 Latar Belakang sehingga masyarakat tidak dapat memonitor
secara langsung listrik yang mereka pakai.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, KWH meter digital memang dapat digunakan
pengembangan wilayah dan pembangunan untuk memonitor pemakaian listrik tetapi ada
infrastruktur. Kebutuhan masyarakat terhadap sebagian maasyarakat yang enggan untuk
energi listrik di Indonesia semakin meningkat berpindah menggunakan kWH meter digital.
dan menjadi bagian dari kebutuhan
masyarakat yang tidak dapat dipisahkan Saat ini memonitor energi listrik banyak
dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini dilakukan dengan cara memasang alat-alat
pemakaian energi listrik sering terjadi ukur listrik pada rangkaian listrik sebelum
pemborosan karena waktu pemakaiannya masuk ke beban. Cara ini memiliki
yang sering kali tidak tepat, tidak efektif dan kekurangan, dimana untuk mengetahuinya
kurangnya kesadaran masyarakat untuk harus langsung melihat ke lokasi tempat alat
menghemat energi listrik karena tidak dapat ukur dipasang sehingga tidak efisien karena
memonitor secara langsung penggunaan tidak langsung diketahui hasilnya. Untuk itu
energi listrik yang mereka pakai. perlu ditambahkan sebuah alat yang dapat
digunakan untuk memonitor secara realtime
Setiap rumah yang terpasang listrik pasti dan dari jarak jauh. [1]
terdapat kWH meter milik PLN, baik itu kWH
meter analog maupun kWH meter digital. Alat Teknologi IoT ini sangat memungkinkan
ini berfungsi sebagai pencatat pemakaian untuk memonitor besaran dan biaya listrik
listrik oleh pelanggan. Pencatatan pemakaian yang terpakai yakni tegangan, arus, daya,
listrik menggunakan kWH meter analog ini energi dan harga pemakaian listrik dalam
adalah dalam satuan Watt jam, yang sebagian rupiah. untuk itu dalam penelitian tugas akhir

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 1


ini akan dibuat alat monitoring biaya listrik 2.2 Pengertian Daya
terpakai yang dapat memberikan informasi
hasil monitor secara realtime. Daya merupakan banyaknya perubahan
tenaga terhadap waktu dalam besaran
1.2 Maksud dan Tujuan tegangan dan arus. Satuan daya adalah watt.
Daya dalam watt yang diserap oleh suatu
Perancangan alat ini bertujuan untuk beban pada setiap saat adalah hasil kali jatuh
memonitor penggunaan daya listrik dalam tegangan sesaat diantara beban dalam volt
harga rupiah, yang memanfaatkan sensor dengan arus sesaat yang mengalir dalam
PZEM-004T (pembaca nilai arus, tegangan beban tersebut dalam amper. [3]
dan daya aktif) sebagai pemberiinformasi
kepada mikrokontroler yang nantinya akan 2.2.1 Daya Aktif
memberikan informasi ke layar display LCD
dan handphone melalui sebuah aplikasi, dan Daya aktif (Active Power) adalah daya yang
juga dapat digunakan sebagai indikator terpakai untuk melakukan energi sebenarnya.
apabila jumlah harga yang diinginkan telah Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya
tercapai. energi panas, cahaya, mekanik dan lain-lain.
Daya aktif dapat dihitung dengan
II. TEORI DASAR menggunakan persamaan dibawah ini : [3]
P = V.I.cos φ.......................................... (1)
2.1 Internet of Things (IoT)
2.2.2 Daya Reaktif
IoT merupakan suatu konsep yang
mempunyai kemampuan untuk mentransfer Daya reaktif adalah jumlah daya yang
data dan memperluas manfaat dari diperlukan untuk pembentukan medan
konektivitas internet yang tersambung secara magnet. Dari pembentukan medan magnet
terus-menerus tanpa memerlukan interaksi maka akan terbentuk fluks medan magnet.
manusia ke komputer. Metode yang Contoh beban yang menimbulkan daya
digunakan dalam IoT adalah nirkabel atau reaktif adalah transformator, motor, lampu
pengendalian secara otomatis tanpa mengenal TL dan lain-lain. Satuan daya reaktif adalah
jarak. Cara kerja dari IoT yaitu memanfaatkan Var. Daya reaktif dapat dihitung dengan
sebuah pemrograman yang setiap perintah menggunakan persamaan di bawah ini : [3]
dari suatu argument menghasilkan sebuah Q = V.I.sin φ....................................... (2)
interaksi dan komunikasi antara sesama mesin
yang terhubung secara otomatis, yang 2.2.3 Daya Semu
menjadi media penghubung antara perangkat
tersebut adalah internet. Daya semu merupakan daya listrik yang
melalui suatu penghantar transmisi atau
Terdapat tiga elemen yang dapat mendorong distribusi. Daya ini merupakan hasil
perkembangan teknologi IoT, elemen-elemen perkalian antara tegangan rms dan arus rms
tersebut diantaranya adalah : [2] dalam suatu jaringan atau daya yang
1. Sensor dan peralatan mekanis untuk merupakan hasil penjumlahan dapat dihitung
menggerakkan atau mengontrol sebuah dengan persamaan dibawah ini : [3]
mekanisme atau sistem (actuator). Dua S = V.I ................................................ (3)
alat ini berfungsi sebagai penyedia
informasi digital. 2.3 Mikrokontroler
2. Konektifitas, yaitu jaringan nirkabel
yang bertanggung jawab untuk Mikrokontroler adalah piranti elektronik
menghubungkan peralatan satu dengan berupa Integrated Circuit (IC) yang memiliki
peralatan yang lainnya. kemampuan manipulasi data (informasi)
3. People dan process, menjadi pengguna berdasarkan suatu urutan instruksi (program)
akhir yang bertujuan untuk memproses yang di buat oleh programmer dimana di
dan menghubungkan elemen satu dan dalamnya sudah terdapat Central Processing
elemen kedua. Unit (CPU), Random Acces Memory (RAM),

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 2


Electricaly Erasable Programmable Read Memiliki kelebihan yaitu kekuatan transmisi
Only Memory (EEPROM), I/O, Timer dan yang mampu mencapai 100 meter, oleh
peralatan internal lainnya yang sudah saling karena itu modul ini memerlukan koneksi
terhubung terorganisasi dengan baik oleh arus yang cukup besar sekitar 80 mA. Modul
pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu Wi-Fi Esp8266 dapat dilihat pada gambar 2
chip yang siap pakai. Umumnya berikut ini: [5]
mikrokontroler memiliki intruksi manipulasi
bit, akses ke I/O secara langsung serta proses
interupsi yang cepat dan efisien. Penggunaan
mikrokontroler sudah banyak ditemui dalam
berbagai peralatan elektronik, seperti telepon
digital, microwave oven, televisi, dan lain-
lain. Mikrokontroller juga dapat digunakan
dalam dunia industri seperti: sistem kendali,
otomasi dan lain-lain. [4]
Sumber : Patel Darshil. 2017. Things you
2.4 Arduino Mega 2560 should know before using esp8266
Gambar 2 Modul Wi-Fi ESP8266
Arduino Mega 2560 adalah papan
microcontroller berbasiskan Atmega 2560. 2.6 Sensor PZEM-004T
Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital
input / output, dimana 15 pin dapat digunakan PZEM-004T adalah sensor yang dapat
sebagai output PWM, 16 pin sebagai input digunakan untuk mengukur tegangan rms,
analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial arus rms dan daya aktif yang dapat
hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi dihubungkan melalui arduino ataupun
USB, jack power, header ICSP, dan tombol platform opensource lainnya. Dimensi fisik
reset. Ini semua yang diperlukan untuk dari papan PZEM-004T adalah 3,1 × 7,4 cm.
mendukung microcontroller. Cukup dengan Modul pzem-004t dibundel dengan kumparan
menghubungkannya ke komputer melalui trafo arus diameter 3mm yang dapat
kabel USB atau power dihubungkan dengan digunakan untuk mengukur arus maksimal
adaptor AC – DC atau baterai untuk mulai sebesar 100A. Sensor PZEM-004T dapat
mengaktifkannya. Board arduino mega 2560 dilihat pada gambar 3 di bawah ini : [6]
dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini : [4]

Sumber : yuhardiansyahblog.wordpress.com
Gambar 1 Board Arduino Mega 2560
Sumber : innovatorsguru.com
2.5 Modul Wi-Fi ESP8266 Gambar 3 Sensor PZEM-004T

Modul Wi-Fi ini dapat menghubungkan 2.7 Tarif Dasar Listrik (TDL)
rangkaian elektronika dengan internet secara
nirkabel karena modul elektronika ini Tarif dasar listrik (TDL) adalah tarif harga
menyediakan akses ke jaringan Wi-Fi secara jual listrik yang dikenakan oleh pemerintah
transfaran dengan mudah melalui untuk para pelanggan PLN. Istilah Tarif Dasar
interkoneksi serial (UART RX/TX). Modul Listrik bisa disebut pula tarif tenaga listrik
Wi-Fi ini bekerja pada Tegangan 3 Volt. atau tarif listrik.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 3


III. PERANCANGAN ALAT DAN perancangan catu daya ini daya keluaran
PEMROGRAMAN yang diinginkan adalah 9 Volt DC 1
Ampere. Daya ini yang nantinya akan
3.1 Gambaran Umum digunakan untuk mensuplai mikrokontroller
ATMega2560.
Secara garis besar sistem monitoring biaya
listrik terpakai menggunakan mikrokontroler 3.4 Perancangan Rangkaian LCD
ATMega2560 terintegrasi internet of things Display
dengan media komunikasi android, dibagi
menjadi dua bagian, yaitu perancangan LCD monitor yang digunakan untuk
perangkat keras (hardware) dan perancangan menampilkan hasil pembacaan dari sensor.
coding pemrograman. LCD yang digunakan adalah LCD ukuran 20
x 4 yang dapat menampilkan karakter
3.2 Perancangan Perangkat Keras dengan jumlah karakter sebanyak 20 pada
(Hardware) tiap kolomnya dan terdiri dari 4 kolom.
Dalam interkoneksi LCD digunakan modul
Dalam perancangan hardware ini, jenis I2C Display Control. Oleh karena itu port
mikrokontroler yang digunakan pada sistem yang dugunakan pada board adalah Vcc,
ini adalah Mikrokontroler ATMega2560. ground, SDA dan SCL. Untuk pengaturan
Perancangan hardware terdiri dari kontras karakter yang ditampilkan, dapat
perancangan catu daya, perancangan modul diatur pada modul I2C Display Control.
Wi-Fi ESP8266, perancangan Driver Bzzer
dan perancangan Liquid Crystal Display 3.5 Perancangan rangakain sensor
(LCD). Adapun rangkaian keseluruhan alat
dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini : Pada perancangan rangkaian sensor ini
sensor yang digunakan adalah sensor PZEM-
004T. Sensor PZEM-004T berfungsi untuk
membaca nilai besaran Teganga, Arus, Daya
Aktif dan Energi yang terpakai. Daya pada
rangkaian sensor ini disuplai dengan daya 5
Volt DC yang bersumber dari arduino
Mega2560.

3.6 Rangakaian Indikator Peringatan

Rangakaian indikator ini terdiri dari


beberapa komponen utama yaitu berupa
Buzzer, Resistor, Switch, dan Transistor.
Resistor berfungsi untuk menghambat Arus
yang menuju transistor. Transistor berfungsi
sebagai saklar yang digunakan sebagai
pemutus dan penyambung tegangan sumber
yang menuju ke Buzzer, Buzzer berfungsi
untuk indikator peringatan berupa suara.
Gambar 4 Rangkaian Keseluruhan Alat
Dan switch digunakan untuk mematikan
3.3 Perancangan Catu Daya Buzzer secara manual.

Catu daya merupakan bagian terpenting dari 3.7 Perancangan Interkoneksi Modul
sistem, karena semua peralatan yang Wi-Fi
dioperasikan membutuhkan sumber daya
listrik untuk mengoprasikannya. Jika tidak Modul Wi-Fi yang digunakan adalah modul
ada catu daya maka seluruh rangkaian tidak Wi-Fi tipe ESP8266. Modul ini berfungsi
dapat berjalan dengan semestinya. Pada sebagai perangkat tambahan mikrokontroler
agar terhubung dengan Wi-Fi dan membuat

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 4


koneksi TCP/IP yang dapat terhubung tidak akan memahami bahsa C dan
dengan jaringan internet. hanya bisa memahami kode biner. Oleh
karena itu complier sangat diperlukan
3.8 Flow Chart Diagram dalam hal ini.
c. Uploader
Secara garis besar alat monitoring biaya Selanjutnya langkah terakhir yaitu
listrik yang terpakai ini adalah dengan menuju ke sebuah modul yang bernama
mengolah hasil pembacaan dari sensor uploader yang memuat kode biner dari
PZEM-004T menggunakan mikrokontroler komputer ke dalam memori di dalam
ATMega2560 dan mengirimkan data hasil papan Arduino.
pengolahan tersebut ke layar LCD display
dan ke aplikasi pada smartphone melalui IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
koneksi internet yang dihubungankan oleh
modul Esp8266. Berikut diagram alir dari 4.1 Pengukuran Unit Alat Monitoring
aplikasi bergerak (mobile application) Biaya Listrik Terpakai Berbasis
berbasis komunikasi seluler untuk sistem Internet of Things (IoT)
monitoring biaya listrik terpakai pada
gambar 5 di bawah ini : 4.1.1 pengukuran dan analisa tegangan
catu daya

Pengujian catu daya dilakukan untuk


mengetahui tegangan kerja pada catu daya
tersebut. Pengujian dilakukan pada input dan
output tegangan dari catu daya, yaitu pada
tegangan input (sumber listrik AC utama)
dan rangkaian output catu daya. Pengujian
yang dilakukan terhadap catu daya adalah
untuk mengukur tegangan yaitu diantaranya
tegangan sumber PLN, tegangan input dan
output, dan tegangan output dari tiap pin
terminal output catu daya. Pengukuran
rangkaian catu daya dilakukan tanpa beban,
tegangan input dan tegangan output pada
Gambar 5 Flow Chart Diagram komponen dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini :
3.9 Perancangan Coding Pemrograman
Tabel 1 Hasil Pengukuran Tegangan
Perancangan coding pemrograman dibuat
Rangkaian Catu Daya
agar mikrokontroler bisa bekerja sesuai
Hasil Ukur Hasil Ukur Hasil Ukur Hasil Ukur Hasil Ukur
dengan yang di inginkan. Pemrograman Objek 1 2 3 4 5 Rata-rata
yang
dilakukan menggunakan software IDE Diukur
(Volt)
Volt (V) Volt (V) Volt (V) Volt (V) Volt (V)
Arduino.
Sumber
Teg. 220,2 220,1 220,4 220,2 220,3 220,2
AC
Langkah-langkah dalam mengupload kode Output
8.95 8.95 8.95 8,95 8,95 8,95
program melalui IDE Arduino terdiri dari : 9 V DC

a. Editor Program
Pada langkah ini merupakan tempat Persentase akurasi alat =
yang digunakan dalam menulis dan 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
mengedit program dalam bahas C. x 100%
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
b. Complier
Setelah bahasa C dimasukkan lalu 8,95 𝑉
menuju complier yang mengubah kode = x 100%
9𝑉
program (bahasa C) menjadi kode
biner, karena sebuah mikrokontroler = 99,5 %

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 5


Dari hasil data pengujian yang dapat dilihat pengkukuran alat monitoring biaya listrik
pada tabel 1 yang menggunakan multimeter terpakai berbasis internet of things (IoT) dan
FLUKE, tegangan AC yang masuk ke catu hasil pembacaan besaran listrik
daya tegangan dengan nilai antara 220,1- menggunakan multimeter dengan waktu 10
220,4 Volt pada output yang seharusnya 9 V menit dan melakukan 5 kali pengujian.
DC menghasilkan output tegangan catu daya
stabil yaitu sebesar 8,95 V DC atau sekitar a. Pengujian menggunakan lampu
99,5%. Terjadinya perbedaan antara tegangan dengan daya 13 Watt
yang seharusnya muncul dengan tegangan Hasil pengujian menggunakan lampu dengan
hasil pembacaan alat ukur ini disebabkan daya 13 Watt dapat dilihat pada tabel 3
karena teknik penyambungan (penyolderan) berikut ini:
yang kurang sempurna. Tetapi catu daya ini
bisa digunakan untuk memberi tegangan ke Tabel 3 Hasil Pengujian Menggunakan
komponen sesuai dengan kebutuhan system Lampu 13 Watt
yaitu antara 7 – 12 Volt. Lampu 13 Watt

Pengujian
Vuk (V) Va (V) Iuk (A) Ia (A) Pa (W) PFa E (Wh) Biaya (Rp)
4.1.2 Pengukuran dan analisa sensor ke-

PZEM-004T 1 220,2 220,6 0,09 0,08 12 0,68 2 3,02


2 220,2 220,6 0,08 0,08 12 0,68 2 3,02

Pada pengukuran sensor PZEM-004T, nilai 3 220,5 221 0,08 0,08 12 0,68 2 3,02

tegangan yang dibutuhkan sebesar 5 V DC. 4 220,1 220,5 0,09 0,08 12 0,68 2 3,02

Hasil pengukuran tegangan input untuk sensor 5 219,9 220,3 0,09 0,08 11 0,66 2 3,02
Rata-rata 220,2 220,6 0,086 0,08 11,8 0,676 2 3,02
PZEM-004T dapat dilihat pada tabel 2 berikut
ini :
Keterangan:
Tabel 2 Hasil Pengukuran Tegangan Vuk = nilai tegangan yang terbaca pada
Input Sensor PZEM-004T alat ukur
Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
Va = nilai tegangan yang terbaca pada
Objek
yang
Ukur 1 Ukur 2 Ukur 3 Ukur 4 Ukur 5 Rata-rata alat yang di buat
(Volt)
Diukur
Volt (V) Volt (V) Volt (V) Volt (V) Volt (V)
Iuk = nilai arus yang terbaca pada alat
Input ukur
4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4.97
5 VDC Ia = nilai arus yang terbaca pada alat yng
dibuat
Analisa hasil pengukuran Sensor PZEM- Pa = daya yang terbaca pada alat yang di
004T, didapatkan nilai tegangan rata-rata buat
sebesar 4,97 V DC atau sekitar 99,4 %. Yaitu PFuk = power factor yang terbaca pada alat
terjadi penurunan tegangan sebesar 0,03 V ukur
DC ini dikarenakan teknik penyambungan PFa = Power Factor yang terbaca pada
kabel yang kurang baik sehingga alat yang dibuat
menyebabkan turunnya tegangan yang terukur E = energi yang terbaca pada alat yang
tetapi tegangan ini masih dapat digunakan dibuat
untuk mensuplai modul sensor PZEM-004T. Biaya = harga dalam rupiah yang
ditampilkan pada alat
4.2 Pengujian dan Analisa Alat Dari tabel 3 diatas, dapat diketahui untuk
Monitoring Biaya Listrik Terpakai tegangan rata-rata yang terukur pada alat
Berbasis Internet of Things (IoT) ukur sebesar 220,2 Volt, dan tegangan rata-
rata yang terukur pada alat sebesar 220,6
4.2.1 Pengujian alat menggunakan beban Volt menghasilkan perhitungan sebagai
tanpa rekening minimum berikut:
 Persentase akurasi tegangan =
Pengujian alat menggunakan beban dengan
tegangan rata−rata yang terbaca pada alat (Va)
daya 13, 18, dan 23 Watt ini dilakukan 100%
tegangan rata−rata yang terbaca pada alat ukur (Vuk)
dengan mengabaikan rekening minimum dan 220,6 𝑉
= 𝑥 100%
dilakukan dengan membandingkan hasil 220,2 V

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 6


= 100,2 %  Energi rata-rata hasil perhitungan =
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑊) 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑆)
(Wh)
nilai kesalahan pembacaan tegangan yang 3600
13 𝑥 (10 𝑥 60)
terbaca pada alat yang dibuat adalah sebesar =
3600
0,2 %. Dan berdasarkan referensi yang
bersumber dari buku sudjana safiie nilai 13 𝑥 600
=
kesalahan tersebut masih dalam batas yang 3600
wajar karena kurang dari 5%. = 2,1 Wh
Untuk harga rupiah rata-rata yang terukur pada
Untuk arus rata-rata yang terukur pada alat alat sebesar Rp. 3,02 maka harga rupiah hasil
ukur sebesar 0,086 Amper, dan arus rata-rata perhitungan adalah sebagai berikut:
yang terukur pada alat sebesar 0,08 Amper = energi rata-rata hasil perhitungan x
menghasilkan perhitungan sebagai berikut: Rp. 1467,28/kWh + pajak 3%
 Persentase akurasi Arus = = (2,1/1000) x 1467,28 + 3%
= Rp. 3,17
arus rata − rata yang terbaca pada alat (Ia)
𝑥 100%  Persentase akurasi perhitungan
arus rata − rata yang terbaca pada alat ukur (Iuk)
harga rupiah =
0,08 𝐴 Biaya rata − rata yang terbaca pada alat
= 𝑥 100% 𝑥 100%
0,086 A Biaya rata − rata hasil perhitungan
= 93 % Rp.3,02
= x 100%
Nilai kesalahan pembacaan Arus pada alat Rp.3,17
terhadap nilai pembacaan alat ukur sebesar = 95,2 %
7%. Dan nilai kesalahan ini kurang baik untuk Kesalahan pembacaan harga rupiah pada alat
alat ukur karena lebih dari 5%. terhadap harga rupiah hasil perhitungan
adalah sebesar 4,8 %. Dan berdasarkan
Untuk PFa rata-rata yang terukur pada alat referensi yang bersumber dari buku sudjana
sebesar 0,676, maka nilai PF hasil perhitungan safiie nilai kesalahan tersebut masih dalam
adalah sebagai berikut: batas yang wajar karena kurang dari 5%.
 PF hasil perhitungan =
Hasil pengukuran beban 13 watt selama 10
daya rata − rata beban yang digunakan
tegangan rata − rata alat ukur(Vuk)x arus rata − rata alat ukur(Iuk)
menit dapat dilihat pada gambar 6 berikut
ini:
13 W
=
220,2 V x 0,088 A
= 0,671
 Persentasi akurasi PF =
cos 𝑝ℎ𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 (PFa)
x 100%
PF hasil perhitungan

0,671
= x 100%
0,676
= 99 %
Nilai kesalahan pembacaan PF yang terbaca
pada alat yang dibuat adalah sebesar 1%. Dan Gambar 6 Pengukuran Beban 13 Watt
berdasarkan referensi yang bersumber dari Selama 10 Menit
buku sudjana safiie nilai kesalahan tersebut
masih dalam batas yang wajar karena kurang b. Pengujian menggunakan lampu
dari 5%. dengan daya 18 Watt
Untuk energi rata-rata yang terukur pada alat Hasil pengujian menggunakan lampu dengan
sebesar 2 Wh maka energi hasil perhitungan daya 18 Watt dapat dilihat pada tabel 4
adalah sebagai berikut: berikut ini:

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 7


Tabel 4 Hasil Pengujian Menggunakan  PF hasil perhitungan =
Lampu 18 Watt
Lampu 18 Watt daya rata − rata beban yang digunakan
tegangan rata − rata alat ukur(Vuk)x arus rata − rata alat ukur(Iuk)
Pengujian 15,8 W
Vuk (V) Va (V) Iuk (A) Ia (A) Pa (W) PFa E (Wh) Biaya (Rp) =
ke-
220,2 V x 0,106 A
1 220,5 220,9 0,10 0,10 16 0,72 2 3,02
= 0,77
2 220,1 220,5 0,11 0,10 16 0,73 2 3,02
 Persentasi akurasi PF =
3 220 220,4 0,11 0,10 15 0,73 2 3,02
cos 𝑝ℎ𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 (PFa)
x 100%
4 220,3 220,8 0,11 0,10 16 0,72 2 3,02 PF hasil perhitungan
0,724
5 220,4 220,8 0,10 0,10 16 0,72 2 3,02 = x 100%
0,77
Rata-rata 220,3 220,7 0,106 0,10 15,8 0,724 2 3,02
= 94 %
Untuk energi rata-rata yang terukur pada alat
Dari tabel 4 diatas, dapat diketahui untuk sebesar 2 Wh maka energi hasil perhitungan
tegangan rata-rata yang terukur pada alat ukur adalah sebagai berikut:
sebesar 220,3 Volt, dan tegangan rata-rata  Energi rata-rata hasil perhitungan =
yang terukur pada alat sebesar 220,7 Volt
menghasilkan perhitungan sebagai berikut: 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑊)𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑆)
(Wh)
 Persentase akurasi Tegangan = 3600
tegangan rata − rata yang terbaca pada alat (Va)
𝑥 100%
=
tegangan rata − rata yang terbaca pada alat ukur (Vuk) 15,8 𝑥 (10 𝑥 60)
220,7 𝑉
= 𝑥 100% 3600
18 𝑥 600
220,3 V
=
= 100,2 % 3600
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa = 2,6 Wh
nilai kesalahan pembacaan tegangan yang Untuk harga rupiah rata-rata yang terukur
terbaca pada alat yang dibuat adalah sebesar pada alat sebesar Rp. 3,02 maka harga
0,2 %. Dan berdasarkan referensi yang rupiah hasil perhitungan adalah sebagai
bersumber dari buku sudjana safiie nilai berikut:
kesalahan tersebut masih dalam batas yang = energi rata-rata hasil perhitungan x
wajar karena kurang dari 5%. Rp. 1467,28/kWh + pajak 3%
= (2,6/1000) x 1467,28 + 3%
Untuk arus rata-rata yang terukur pada alat = Rp. 3,9
ukur sebesar 0,106 Amper, dan arus rata-rata
yang terukur pada alat sebesar 0,10 Amper  Persentase akurasi perhitungan
menghasilkan perhitungan sebagai berikut: harga rupiah =
 Persentase akurasi Arus =
arus rata − rata yang terbaca pada alat (Ia) Biaya rata−rata yang terbaca pada alat
𝑥 100% 𝑥 100%
arus rata − rata yang terbaca pada alat ukur (Iuk) Biaya rata−rata hasil perhitungan
0,10 𝐴 Rp.3,02
= 𝑥 100% = x 100%
0,106 A Rp.3,9
= 97 % = 77,4 %
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Nilai kesalahan alat dalam harga rupiah
nilai kesalahan pembacaan arus yang terbaca sebesar 22,6%, ini terjadi karena dalam alat
pada alat yang dibuat adalah sebesar 3 %. Dan yang di buat tidak menampilkan nilai Energi
berdasarkan referensi yang bersumber dari dengan angka di belakang koma (nilai
buku sudjana safiie nilai kesalahan tersebut desimal) sehingga alat menampilkan harga
masih dalam batas yang wajar karena kurang rupiah sesuai dengan hasil perkalian dengan
dari 5%. nilai Energi yang nilainya adalah bilangan
real tanpa ada nilai desimal.
Untuk PFa rata-rata yang terukur pada alat
sebesar 0,724, maka nilai PF hasil perhitungan Hasil pengukuran beban 18 watt selama 10
adalah sebagai berikut: menit dapat dilihat pada gambar 7 berikut
ini:

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 8


 Persentase akurasi Arus =
arus rata − rata yang terbaca pada alat (Ia)
𝑥 100%
arus rata − rata yang terbaca pada alat ukur (Iuk)
0,13 𝐴
= 𝑥 100%
0,136 A
= 95,6 %
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa
nilai kesalahan pembacaan arus yang terbaca
pada alat yang dibuat adalah sebesar 4,4 %.
Dan berdasarkan referensi yang bersumber
dari buku sudjana safiie nilai kesalahan
Gambar 7 Pengukuran Beban 18 Watt tersebut masih dalam batas yang wajar
Selama 10 Menit karena kurang dari 5%.
c. Pengujian menggunakan lampu Untuk PFa rata-rata yang terukur pada alat
dengan daya 23 Watt sebesar 0,726, maka nilai PF hasil
Hasil pengujian menggunakan lampu dengan perhitungan adalah sebagai berikut:
daya 23 Watt dapat dilihat pada tabel 5  PF hasil perhitungan =
berikut ini:
daya rata−rata beban yang digunakan
tegangan rata−rata alat ukur(Vuk)x arus rata−rata alat ukur(Iuk)
Tabel 5 Hasil Pengujian Menggunakan 23 W
Lampu 23 Watt =
220,2 V x 0,136 A
Lampu Led 23 Watt
= 0,76
Pengujian
Vuk (V) Va (V) Iuk (A) Ia (A) Pa (W) PFa E (Wh) Biaya (Rp)
 Persentasi akurasi PF =
ke-

1 219,9 220,3 0,14 0,13 21 0,73 3 4,53 cos 𝑝ℎ𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 (PFa)
x 100%
2 220,3 220,7 0,13 0,13 21 0,73 3 4,53 PF hasil perhitungan
0,726
3 220 220,4 0,14 0,13 21 0,73 3 4,53 = x 100%
0,76
4 220,1 220,5 0,13 0,13 21 0,71 3 4,53
5 220,6 220,9 0,14 0,13 21 0,73 3 4,53
= 95,5 %
Rata-rata 220,2 220,5 0,136 0,13 21 0,726 3 4,53
Nilai kesalahan pembacaan PF yang terbaca
pada alat yang dibuat adalah sebesar 4,5 %.
Dari tabel 5 diatas, dapat diketahui untuk Dan berdasarkan referensi yang bersumber
tegangan rata-rata yang terukur pada alat ukur dari buku sudjana safiie nilai kesalahan
sebesar 220,2 Volt, dan tegangan rata-rata tersebut masih dalam batas yang wajar
yang terukur pada alat sebesar 220,5 Volt karena kurang dari 5%.
menghasilkan perhitungan sebagai berikut:
 Persentase akurasi Tegangan = Untuk energi rata-rata yang terukur pada alat
sebesar 3 Wh maka energi hasil perhitungan
tegangan rata − rata yang terbaca pada alat (Va) adalah sebagai berikut:
𝑥 100%
tegangan rata − rata yang terbaca pada alat ukur (Vuk)
220,5 𝑉  Energi rata-rata hasil perhitungan =
= 𝑥 100%
220,2 V
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑊)𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑆)
= 100,1 % (Wh)
3600
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa 21 𝑥 (10 𝑥 60)
nilai kesalahan pembacaan tegangan yang =
3600
21 𝑥 600
terbaca pada alat yang dibuat adalah sebesar =
3600
0,1 %. Dan berdasarkan referensi yang = 3,5 Wh
bersumber dari buku sudjana safiie nilai Untuk harga rupiah rata-rata yang terukur
kesalahan tersebut masih dalam batas yang pada alat sebesar Rp. 4,53 maka harga
wajar karena kurang dari 5%. rupiah hasil perhitungan adalah sebagai
berikut:
Untuk arus rata-rata yang terukur pada alat = energi rata-rata hasil perhitungan x
ukur sebesar 0,136 Amper, dan arus rata-rata Rp. 1467,28/kWh + pajak 3%
yang terukur pada alat sebesar 0,13 Amper = (3,5/1000) x 1467,28 + 3%
menghasilkan perhitungan sebagai berikut: = Rp. 5,2

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 9


 Persentase akurasi perhitungan harga Rp.100.000 maka buzzer akan menyala
rupiah = selama tiga detik dan mati selama 5 detik
dan begitu seterusnya. Untuk notifikasi pada
Biaya rata−rata yang terbaca pada alat
𝑥 100% smartphone akan muncul peringatan dengan
Biaya rata−rata hasil perhitungan
Rp.4,53 kalimat “SEGERA HEMAT ENERGI! Anda
= x 100% sudah mencapai harga pemakaian energi
Rp.5,2
= 87,1 % bulanan” dan pada layar LCD displai akan
Nilai kesalahan alat dalam harga rupiah muncul notifikasi dengan kalimat “SEGERA
sebesar 12,3%, ini terjadi karena dalam alat HEMAT ENERGI!”. Notifikasi dan buuzer
yang di buat tidak menampilkan nilai Energi akan berhenti menyala ketika mereset nilai
dengan angka di belakang koma (nilai yang telah terbaca dan nilai telah kembali
desimal) sehingga alat menampilkan harga kurang dari Rp.100.000. Notifikasi dapat
rupiah sesuai dengan hasil perkalian dengan dilihat pada 10 berikut ini:
nilai Energi yang real tanpa ada nilai desimal.
Hasil pengukuran beban 23 watt selama 10
menit dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini:

Gambar 10 Notifikasi pada LCD Display


dan Smartphone
Gambar 8 Pengukuran Beban 23 Watt V KESIMPULAN DAN SARAN
Selama 10 Menit
5.1 Kesimpulan
4.2.2 Pengujian alat menggunakan beban
dengan rekening minimum
Setelah dilakukan pengujian dan analisa alat
yang dibuat, selanjutnya dapat diperoleh
Pengujian alat ini dilakukan dengan
kesimpulan sebagai berikut:
menggunakan rekening minimum yang
1. Dari hasil pengukuran rangkaian
dimana ketika beban belum mencapai energi
catu daya didapatkan nilai tegangan
sebesar 52 kWH maka harga rupiah yang
8,95 V DC dari tegangan output
harus dibayarkan adalah sebesar Rp.78587,53.
yang seharusnya 9 V DC, yaitu
Berikut ini adalah gambar 9 pengujian alat
terjadi penurunan nilai tegangan
dengan menggunakan rekening minimum
sebesar 0,05 V DC dan persentase
akurasi catu daya bernilai 99,5 %.
Tetapi tegangan ini masih dapat
digunakan untuk memberi tegangan
ke komponen sesuai dengan
kebutuhan system yaitu antara 7-12
V DC.
2. Pada tiga kali percobaan dengan
Gambar 9 Pengukuran Beban 23 Watt menggunakan beban lampu yaitu
Menggunakan Rekening Minimum dengan daya 13 Watt, 18 Watt, dan 23
Watt, terjadi perbedaan pembacaan
4.2.3 Pengujian Rangkaian Indikator dan nilai tegangan yaitu antara 0,1% -
Notifikasi pada Smartphone 0,2% terhadap hasil pembacaan alat
ukur.
Ketika harga pemakaian beban telah 3. Pada percobaan menggunakan daya
mencapai harga lebih dari sama dengan 13 watt kesalahan pembacaan arus

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 10


pada alat yaitu bernilai 7%, kesalahan International Journal of Computer
pembacaan arus pada beban 18 watt Aplications 113(1).
bernilai 3%, kesalahan pembacaan
arus pada beban 23 watt bernilai [3] Basri, Hasan. (1997). Sistem
4,4%. Distribusi Daya Listrik. ISTN.
4. Pada percobaan menggunakan daya Jakarta.
13 Watt kesalahan pembacaan
pemakaian energi dalam harga rupiah [4] Arifin, Juhari. (2016). Perancangan
yaitu 4,8 %, kesalahan pembacaan Murottal Otomatis Menggunakan
pemakaian energi dalam harga rupiah Mikrokontroler Arduino Mega 2560.
pada beban 18 Watt yaitu 32,9 %, dan Jurnal Media Infotama vol. 12 no.1.
kesalahan pembacaan pemakaian
energi dalam harga rupiah pada beban [5] Sasmoko, Dani. (2017). Implementasi
23 Watt yaitu 12,9 %, kesalahan ini Penerapan Internet of Things (IoT)
terjadi karena pada alat yang nilai pada Monitoring Infus Menggunakan
pembacaan energi pada sensor itu Esp8266 dan Web untuk Berbagi
dalam bentuk bilangan real sehingga Data. Jurnal Ilmiah Informatika
tidak dapat menampilkan nilai di Volume 2 no. 1.
belakang koma (desimal).
5. Pada pengujian alat dengan [6] Innovatorsguru. (2018). Ac Digital
menggunakan rekening minimum Multi-function Meter Using PZEM
harga rupiah akan tetap bernilai 004T. Diakses pada 20 mei 2018 dari
Rp.78587,53 ketika pemakaian energi https://innovatorsguru.com/ac-digital-
kurang dari 52000 Wh dan ini sesuai multifunction-meter-using-pzem-
dengan program yang telah di buat. 004t/.
6. Pada pengujian alat untuk rangkaian
indikator dan notifikasi pada PENULIS
smartphone bekerja dengan baik dan
sesuai dengan program yang telah di 1. Asep Muhamad Alipudin, S.T.
buat. Alumni (2018) Program Studi Teknik
Elektro, Fakultas Teknik Universitas
5.2 Saran Pakuan Bogor. e-mail:
asepawaludin144@gmail.com
Pada perancangan yang dibuat hasil pengujian 2. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono,
menunjukan bahwa sensor PZEM-004T M.Sc. Guru Besar Program Studi
memiliki tingkat akurasi yang kurang baik Teknik Elektro, Fakultas Teknik
pada pengukuran daya yang kecil. Akan tetapi Universitas Pakuan Bogor. e-mail:
sensor ini menunjukkan tingkat akurasi yang dnotosudjono@gmail.com
tinggi terhadap pengukuran daya yang besar. 3. Dimas Bangun Fiddiansyah, ST.,
Sehingga untuk pengukuran daya yang lebih MSEE. Staf pengajar Program Studi
kecil dapat digunakan sensor yang lebih Teknik Elektro, Fakultas Teknik
sesuai. Universitas Pakuan Bogor. e-mail:
dimas_e99@yahoo.com
DAFTAR PUSTAKA

[1] Amaro, Najib. (2017). Sistem


Monitoring Besaran Listrik Dengan
Teknologi IoT (Internet of Things).
Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Bandar Lampung.

[2] Wassem, Muhammad. (2015). A


Review On Internet Of Things (IoT).

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 11

Anda mungkin juga menyukai