Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I

VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

Oleh:

Aqilah Nadhifatul Hayah

1908511042

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

I. Tujuan
1. Menentukan viskositas cairan dengan metode Oswald
2. Menentukan densitas dari masing-masing cairan
3. Mengetahui hubungan antara viskositas dan fluiditas
4. Menetukan faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
5. Memahami prinsip metode Oswald dalam menentukan viskositas

II. Dasar Teori

Salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda.
Kekentalan atau viskositas pada zat cair terjadi karena adanya gaya kohesi, sedangkan pada
viskositas zat gas terjadi karena adanya adanya tumbukan antar molekul. Viskositas
menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan
material. Fluida yang lebih cair akan lebih cepat untuk mengalir (Toifur, Moh, dan Sinta,
2014)

Viskositas adalah properti yang timbul dari tabrakan antara partikel lain dalam fluida
yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Ketika cairan dipaksa melalui tabung,
partikel-partikel yang terdiri dari cairan umumnya bergerak lebih cepat dekat dengan sumbu
tabung dan lebih lambat jika dekat dengan dindingnya. Oleh karena itu, beberapa tekanan
(seperti perbedaan tekanan antara kedua ujung tabung), diperlukan untuk mengatasi gesekan
antara lapisan partikel (Boda, etc, 2015).

Viskositas merupakan pengukuran fluida yang diubah dengan tekanan maupun


tegangan. Semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida.
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul
yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan
zat gas). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika
fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi
(gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan
oleh tumbukan antara molekul. (Pramitha, 2019).
Viskositas cairan ditentukan oleh tabrakan antar partikel dan oleh medan gaya yang
menentukan interaksi antar molekul. Parameter viskositas cairan sangat penting untuk
perhitungan transfer energi dan untuk perhitungan hidrolik transportasi suatu cairan
(Messaadi, A, 2015)
Kecepatan aliran berbeda karena adanya perbedaan viskositas. Besarnya viskositas
dinyatakan dengan suatu bilangan yang menyatakan kekentalan suatu zat cair. Viskositas
yang dimiliki setiap fluida berbeda dan dinyatakan secara kuantitatif oleh viskositas η
(Giandcoli, 2001)
Kekentalan adalah sifat zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-
gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Biasanya kekentalan zat cair (viskositas)
dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan zat cair (Soebyakto, dkk,
2016)
Koefisien viskositas dapat diukur dengan dua cara atau dua metode, yaitu metode bola
jatuh dan metode viskometer Oswald. Berikut merupakan penjelasan mengenai dua metode
tersebut.
1. Metode Bola Jatuh
Metode bola jatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang dengan Gerakan aliran
pekat, dan hubungannya adalah:

η= (2.1)

2. Metode Viskometer Oswald


Prinsip metode viskometer Oswald yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan
sejumlah tertentu cairan dicatat dan dihitung η dengan cairan yang berhubungan:

η= (2.2)

(Dogra, 2009)
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan waktu yang dibutuhkan bagi cairan
tersebut untuk lewat antara dua tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui metode
Oswald. Waktu air dari cairan tersebut dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi
suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda tersebut
(Rosiana, H, 2005)
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas turun. Hal
ini dikarenakan Gerakan partikel cairan semakin cepat saat suhu naik dan
kekentalannya turun.
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan karena semakin banyak partikel
yant terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositas juga semakin tinggi.
3. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka akan semakin besar viskositas dari cairan-cairan yang
digunakan
4. Berat molekul solute
Adanya molekul solute akan menghambat cairan sehingga hal ini menyebabkan akan
naiknya viskositas. Dimana viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute.

(Sukardjo, 2002)

Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas
dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya dalam praktikum
yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain. Piknometer terdiri dari tiga
bagian, yaitu tutup pikno, lubang dan gelas atau tabung ukur. Cara menghitung massa fluida
yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong.
Kemudian didapat massa dan volume fluida, sehingga tinggal menentukan nilai massa jenis
( ) fluida (Whille, 1988)

III. Alat dan Bahan


3.1 Alat
1. Viskometer Oswald
2. Thermostat
3. Stopwatch
4. Pipetukur
5. Pipet filer
6. Piknometer atau neraca Westphal
7. Gelas beker
8. Gelas ukur
3.2 Bahan
1. 20 mL CCl4
2. 20 mL aseton
3. 20 mL etanol
4. Air suling sebagai cairan pembanding
IV. Prosedur Percobaan
4.1 Viskometer Oaswald
Digunakan viskometer yang bersih. Viskometer diletakkan dalam thermostat pada
posisi vertikal. Cairan tertentu dipipet sebanyak 5 mL ke dalam reservoir A, sehingga kalau
cairan ini dibawa ke reservoir B dan permukannya melewati garis m, reservoir A kira-kira
masih terisi setengahnya. Dengan pengisap atau peniup (melalui sepotong bola karet)
cairan B di bawa sampai sedikit diatas garis m. kemudian dibiarkan cairan mengalir dari m
ke n secara bebas. Waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir dari m ke n dicatat.
Pekerjaan dilakukan sebanyak 2 kali untuk masing-masing cairan
4.2 Piknometer
Piknometer 10 mL dalam keadaan kosong ditimbang, kemudian dibilas dengan
aquades (zat yang akan ditentukan). Selanjutnya ditimbang piknometer yang telah berisi
aquades dicatat piknometer tersebut. Percobaan ini dilakukan 3 kali pengulangan.
Dilakukan hal yang sama untuk etanol, aseton, dan CCl4
V. Data Pengamatan

Tabel 5.1 Data Pengamatan Viskometer

No Aquades Etanol CCl4 Aseton

1. 1,02 s 0,93 s 0,75 s 0,89 s

2. 1,01 s 0,69 s 0,63 s 0,85 s

3. 1,02 s 0,66 s 0,55 s 0,62 s


Table 5.2 Data Pengamatan Piknometer
a. Aquades
No Kosong Setelah berisi Aquades

1. 14,0 g 23, 08 g

2. 14,0 g 23,07 g

3. 14,0 g 23, 07 g

b. Etanol
No Kosong Setelah berisi Etanol

1. 14,0 g 21, 28 g

2. 14,0 g 21,29 g

3. 14,0 g 21, 28 g

c. CCl4
No Kosong Setelah berisi CCl4

1. 14,0 g 28, 19 g

2. 14,0 g 28, 21 g

3. 14,0 g 28, 19 g

d. Aseton
No Kosong Setelah berisi Aseton

1. 14,0 g 21,42 g

2. 14,0 g 21,41 g
3. 14,0 g 21,41 g

VI. Pembahasan

Pada percobaan viskositas cairan berbagai larutan dilakukan dengan metode Oswald
dimana prinsip pada metode ini yaitu berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah
tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat
cairan itu sendiri. Cairan yang ditentukam viskositasnya yaitu aquades, etanol, CCl4, dan
aseton.

Pada percobaan kali ini dengan metode Oswald dicari viskositas dari etanol, CCl4 dan
aseton dengan air sebagai pembanding. Selain itu densitas dari fluiditas masing-masing
larutan tersebut juga dicari dengan menggunakan bantuan piknometer dan neraca analitik.

Dengan menggunakan rumus = didapatkan hasil perhitungan yang paling besar secara

berturut-turut adalah CCl4> Air> Aseton> Etanol. Dapat dilihat bahwa CCl4 memiliki
densitas terbesar dan Etanol memiliki densitas terendah.

Dan dari hasil perhitungan didapatkan nilai viskositas tiap-tiap larutan dengan urutan
yang terbesar sebagai berikut ini CCl4> Aquades> Aseton> Etanol. Hasil ini sesuai teori
yaitu bila nilai viskositas semakin besar maka nilai densitas juga semakin besar. Viskositas
salain dipengaruhi oleh densitas juga dipengaruhi oleh waktu karena pada percobaan ini
digunakan metode viskometer Oswald yaitu viskositas dari cairan dengan waktu yang
dibutuhkan bagi cairan untuk lewat antara dua benda ketika mengalir karena gaya gravitasi
(Menurut Rosiana, H, 2005).

Setelah ditentukan atau didapatkan nilai viskositas masing-masing larutan,selanjutnya


dilakukan perhitungan fluiditas pada tiap-tiap larutan. Dari perhitungan didapatkan niali
fluiditas dengan urutan yang terbesar sebagai berikut Etanol> Aseton> Aquades> CCl4.
Dapat dilihat bahwa nilai viskositas berbanding terbalik dengan fluiditas.

VII. Kesimpulan
1. Viskositas aquades yaitu 0,922 cp, viskositas etanol yaitu 0,553 cp, viskositas CCl4
sebesar 0,913 cp, dan viskositas aseton sebesar 0,58 cp
2. Densitas masing-masing cairan yaitu aquades = 0,907 ⁄ , etanol yaitu 0,728 ⁄ ,

viskositas CCl4 sebesar 1,420 ⁄ , dan viskositas aseton sebesar 0,741 ⁄


3. Nilai viskositas larutan berbanding terbalik dengan fluiditas larutan
4. Penentuan viskositas dengan metode Oswald dipengaruhi oleh massa, kekentalan
fluida, waktu mengalir, dan densitas fluida
5. Prinsip metode Oswald yaitu dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
mengalirnya sejumlah tertentu cairan yang dibandingkan dengan cairan yang diketahui
viskositasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Boda, M., A., etc. 2015. Analysis of Kinematic Viscosity for Liquids by Varying Temperature,
International Jurnal of Innovate Research in Science. Volume 4 No. 4 : hal 195.

Dogra, SDogra.2009. kimia Fisik dan Soal-Soal. UI Press: Jakarta

Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid I. Erlangga : Jakarta

Messaadi, A. 2015. A New Equation Relating the Viscosity Arrhenius Temperature and the
Actiration Energy for Some New Clasical Solvents. Downloads
window.com Journals J chem. (Diakses pada 8 November 2020)

Pramitha, 2019. Laporan Praktikum Viskositas Zat Cair. Pendidikan Fisika A FMIPA: UNESA

Rosiana, H. 2005.Analisis Viskositas Sukardjo. Rineka Cipta: Jakarta.

Soebyakto, dkk. 2016. Nilai Koefisien Viskositas Diukur dengan Metode Bola Jatuh dalam
Fluida Viskos. Universitas Pancasakti : Tegal, Jawa Tengah

Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Bineka Cipta : Jakarta

Toifur, Moh, dan Sinta. 2014. Penentuan Viskositas Larutan Gula Menggunakan Metode Vessel
Terhubung Viskometer. Pf.uad.ac.id (Diakses pada 7 November 2020)

Whille, Frank, M. 1988. Mekanika Fluida Edisi ke-2 Jilid 1. Erlangga : Jakarta
LAMPIRAN
A. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan Reynold dan bagaimanakah hubungan aliran
laminer?
Jawab:
Bilangan Reynold adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskos yang
mengkuantifisikan hubungan kedua gaya dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan
Reynold digunakan untuk mengidentifikasi jenis aliran yang berbeda, seperti laminar,
turbulen, atau transisi.
2. Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan! Berikan
penjelasan singkat!
Jawab:
1. Viskometer hoppler
Merupakan pengukuran waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk
melewati cairan setinggi pada saat bola jatuh melewati medium yang berviskositas
karena gaya gravitasi
2. Viskometer cone 1 plate
Cara penggunaannya adalah menggunakan motor dengan bermacam-macam keceatan
dan sampel diletakkan di tengah-tengah papan diam.
B. Perhitungan
1. Aquades
Piknometer
No Kosong Setelah berisi Aquades

1. 14,0 g 23,08 g

2. 14,0 g 23,07 g

3. 14,0 g 23,07 g

Viskometer
No Aquades
1. 1,02 s

2. 1,01 s

3. 1,02 s

1.1 Perhitungan Massa


m = misi – mkosong
m1 = 23,08 g – 14,0 g = 9,08 g
m2 = 23,07 g – 14,0 g = 9,07 g
m3 = 23,07 g – 14,0 g = 9,07 g
1.2 Perhitungan Rapat Massa
Diket: Vaquades = 10 mL
m1 = 9,08 g
m2 = 9,07 g
m1 = 9,07 g
Dit: aquades (1,2,3) = ….?
Jawab:

= = = 0,908 ⁄

= = = 0,907 ⁄

= = = 0,907 ⁄

1.3 Viskositas dan Fluiditas

Diket: t1 = 1,02 s = 0,908 ⁄

t2 = 1,01 s = 0,907 ⁄

t1 = 1,02 s = 0,907 ⁄
Dit: η dan ϕ =…..?
Jawab:

η1 = t1 × ϕ1 = = = = 1,166 cp-2
= 1,02 × 0,908
= 0,926 cp

η2 = t2 × ϕ2 = = = = 1,192 cp-2

= 1,01 × 0,907
= 0,916 cp

η3 = t3 × ϕ3 = = = = 1,168 cp-2

= 1,02 × 0,907
= 0,925 cp
1.4 Per rata-rata nilai viskositas, fluiditas, rapat massa, dan waktu
No ( ⁄ ) t (s) η (cp) ϕ (cp-2)

1. 0,908 1,02 0,926 1,166

2. 0,907 1,01 0,916 1,192

3. 0,907 1.02 0.925 1,168

̅ aquades = ̅ aquades =

⁄ ⁄ ⁄
= =

= 0,907 ⁄ = 0,922 cp

̅
aquades = ̅ aquades=

= =

= 1,02 s = 1,175
1.5 Ralat nisbi
a. Massa
No m (g) ̅ (s) (m - ̅) (g) (m - ̅ )2 (g2)

1. 9,08 9,07 0, 01 1 × 10-4

2. 9,07 9,07 0 0

3. 9,07 9,07 0 0

Σ (m - ̅)2 = 1 × 10-4

̅
Standar Deviasi ∆m =√

=√

=√

=√
= 4,09 × 10-3 g

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆m) g = (9,07 4,09 × 10-3) g

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,045%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,045%
= 99,955 %

b. Massa jenis

No ( ⁄ ) ̅( ⁄ ) ( - ̅) ( ⁄ ) ( - ̅)2 ( ⁄ 2
)
1. 0,908 0,907 1 × 10-3 1 × 10-6

2. 0,907 0,907 0 0

3. 0,907 0,907 0 0

Σ ( - ̅ )2 = 1 × 10-6

̅
Standar Deviasi ∆ =√

=√

=√

=√

= 4,09 × 10-4 ⁄

Nilai kisaran ukuran ̅ ∆ ⁄ = (0,907 4,09 × 10-4) ⁄

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,045%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,045%
= 99,955%
c. Waktu
No t (s) ̅ (s) (t - ̅ ) (s) (t - ̅ )2 (s2)

1. 1,02 1,02 0 0
2. 1,01 1,02 -0,01 1 × 10-4

3. 1.02 1,02 0 0

Σ (t - ̅ )2 = 1 × 10-4

̅
Standar Deviasi ∆t =√

=√

=√

=√
= 4,09 × 10-3 s

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆t) s = (1,02 4,09 × 10-3) s

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,4009%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,4009%
= 99,59%
d. Viskositas
No η (cp) ̅ (cp) (η - ̅) (cp) (η - ̅)2 (cp2)

1. 0,926 0,922 4 × 10-3 1,6 × 10-5

2. 0,916 0,922 -6 × 10-3 3,6 × 10-5

3. 0.925 0,922 3 × 10-3 0,9 × 10-5


Σ (η - ̅)2 = 6,1 × 10-5

̅
Standar Deviasi ∆η =√

=√

=√

=√
= 3,19 × 10-3 cp

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆η) cp = (0,922 3,19 × 10-3) cp

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,35%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,35%
= 99,65%

e. Fluiditas
No ϕ (cp-2) ̅ (cp-2) (ϕ - ̅ ) (cp-2) (ϕ - ̅̅̅̅)2 (cp-2)2

1. 1,166 1,175 -9 × 10-3 8,1 × 10-5

2. 1,192 1,175 17 × 10-3 28,9 × 10-5

3. 1,168 1,175 -7 × 10-3 4,9 × 10-5


Σ (ϕ - ̅ )2 = 41,9 × 10-5

̅
Standar Deviasi ∆ϕ =√

=√

=√

=√
= 8,36 × 10-3 cp-2

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆ϕ) cp-2 = (1,175 8,36 × 10-3) cp-2

Ralat Nisbi = ̅ × 100%

= × 100%

= 0,71%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,71%
= 99,21%
2. Etanol
Piknometer
No Kosong Setelah berisi Aquades

1. 14,0 g 21, 28 g

2. 14,0 g 21,29 g

3. 14,0 g 21, 28 g
Viskometer

No Etanol

1. 0,93 s

2. 0,69 s

3. 0,66 s

2.1 Perhitungan Massa


m = misi – mkosong
m1 = 21,28 g – 14,0 g = 7,28 g
m2 = 21,29 g – 14,0 g = 7,29 g
m3 = 21,28 g – 14,0 g = 7,28 g
2.2 Perhitungan Rapat Massa
Diket: Vetanol = 10 mL
m1 = 7,28 g
m2 = 7,29 g
m1 = 7,28 g
Dit: aquades (1,2,3) = ….?
Jawab:

= = = 0,728 ⁄

= = = 0,729 ⁄

= = = 0,728 ⁄

2.3 Viskositas dan Fluiditas

Diket: t1 = 0,93 s = 0,728 ⁄

t2 = 0,69 s = 0,729 ⁄

t1 = 0,66 s = 0,728 ⁄
Dit: η dan ϕ =…..?
Jawab:

η1 = ϕ1 = = = = 2,183 cp-2

= 0,926 cp

= 0,926 cp

= 0,677 cp

η2 = ϕ2 = = = = 3,953 cp-2

= 0,916 cp

= 0,916 cp

= 0,503 cp

η3 = ϕ3 = = = = 4,348 cp-2

= 0,925 cp

= 0,925 cp

= 0,480
2.4 Per rata-rata nilai viskositas, fluiditas, rapat massa, dan waktu
No ( ⁄ ) t (s) η (cp) ϕ (cp-2)

1. 0,728 0,93 0,677 2,183

2. 0,729 0,69 0,503 3,953

3. 0,728 0,66 0,480 4,348

̅ etanol = ̅ etanol =
⁄ ⁄ ⁄
= =

= 0,728 ⁄ = 0,553 cp

̅
etanol = ̅ etanol =

= =

= 0,76 s = 3, 495
2.5 Ralat nisbi
a. Massa
No m (g) ̅ (s) (m - ̅) (g) (m - ̅ )2 (g2)

1. 7,28 7,28 0 0

2. 7,29 7,28 0,01 1 × 10-4

3. 7,28 7,28 0 0

Σ (m - ̅)2 = 1 × 10-4

̅
Standar Deviasi ∆m =√

=√

=√

=√
= 4,09 × 10-3 g

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆m) g = (7,28 0,409 × 10-3) g

Ralat Nisbi = × 100%


̅
= × 100%

= 0,056%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,056%
= 99,944 %

b. Massa jenis

No ( ⁄ ) ̅( ⁄ ) ( - ̅) ( ⁄ ) ( - ̅)2 ( ⁄ 2
)

1. 0,728 0,728 0 0

2. 0,729 0,728 1 × 10-3 1 × 10-6

3. 0,728 0,728 0 0

Σ ( - ̅ )2 = 1 × 10-6

̅
Standar Deviasi ∆ =√

=√

=√

=√

= 4,09 × 10-4 ⁄

Nilai kisaran ukuran ̅ ∆ ⁄ = (0,728 4,09 × 10-4) ⁄

Ralat Nisbi = × 100%


̅
= × 100%

= 0,056%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,056%
= 99,944%
c. Waktu
No t (s) ̅ (s) (t - ̅ ) (s) (t - ̅ )2 (s2)

1. 0,93 0,76 0,17 0,0289

2. 0,69 0,76 -0,07 0,0049

3. 0,66 0,76 -0,1 0,01

Σ (t - ̅ )2 = 0,0438

̅
Standar Deviasi ∆t =√

=√

=√

=√
= 0,0854 s

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆t) s = (0,76 0,0854) s

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 11,24%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 11,24%
= 88,76%
d. Viskositas
No η (cp) ̅ (cp) (η - ̅) (cp) (η - ̅)2 (cp2)

1. 0,677 0,553 0,124 0,0154

2. 0,503 0,553 -0,05 0,0025

3. 0,480 0,553 -0,073 0,0053

Σ (η - ̅)2 = 0,0232

̅
Standar Deviasi ∆η =√

=√

=√

=√
= 0,062 cp

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆η) cp = (0,553 0,062) cp

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 11,21%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 11,21%
= 88,79%
e. Fluiditas
No ϕ (cp-2) ̅ (cp-2) (ϕ - ̅ ) (cp-2) (ϕ - ̅ )2 (cp-2)2

1. 2,183 3,495 -1,312 1,7213

2. 3,953 3,495 0,458 0,2098

3. 4,348 3,495 0,853 0,7276

Σ (ϕ - ̅ )2 = 2.6587

̅
Standar Deviasi ∆ϕ =√

=√

=√

=√

= 0,67 cp-2
Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆ϕ) cp-2 = (3,495 0,67) cp-2

Ralat Nisbi = ̅ × 100%

= × 100%

= 19,17%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 19,17%
= 80,83%
3. CCl4
Piknometer
No Kosong Setelah berisi Aquades

1. 14,0 g 28, 19 g

2. 14,0 g 28, 21 g

3. 14,0 g 28, 19 g

Viskometer

No CCl4

1. 0,75 s

2. 0,63 s

3. 0,55 s

3.1 Perhitungan Massa


m = misi – mkosong
m1 = 28,19 g – 14,0 g = 14,19 g
m2 = 28,21 g – 14,0 g = 14,21 g
m3 = 28,19 g – 14,0 g = 14,19 g
3.2 Perhitungan Rapat Massa
Diket: Vetanol = 10 mL
m1 = 14,19 g
m2 = 14,21 g
m1 = 14,19 g
Dit: aquades (1,2,3) = ….?
Jawab:

= = = 1,419 ⁄

= = = 1,421 ⁄
= = = 1,419 ⁄

3.3 Viskositas dan Fluiditas


Diket: t1 = 0,75 s = 1,419 ⁄

t2 = 0,63 s = 1,421 ⁄

t1 = 0,55 s = 1,419 ⁄
Dit: η dan ϕ =…..?
Jawab:

η1 = ϕ1 = = = = 0,88 cp-2

= 0,926 cp

= 0,926 cp

= 1,064 cp

η2 = ϕ2 = = = = 1,25 cp-2

= 0,916 cp

= 0,916 cp

= 0,895 cp

η3 = ϕ3 = = = = 1,64 cp-2

= 0,925 cp

= 0,925 cp

= 0,780 cp
3.4 Per rata-rata nilai viskositas, fluiditas, rapat massa, dan waktu
No ( ⁄ ) t (s) η (cp) ϕ (cp-2)

1. 1,419 0,75 1,064 0.88

2. 1,421 0,63 0,895 1.25

3. 1,419 0,55 0,780 1,64

̅ = ̅ =

⁄ ⁄ ⁄
= =

= 1,420 ⁄ = 0,913 cp

̅ = ̅ =

= =

= 0,64 s = 1,26
3.5 Ralat nisbi
a. Massa
No m (g) ̅ (s) (m - ̅) (g) (m - ̅ )2 (g2)

1. 14,19 14,20 -0,01 1 × 10-4

2. 14,21 14,20 0,01 1 × 10-4

3. 14,19 14,20 -0,01 1 × 10-4

Σ (m - ̅)2 = 3 × 10-4

̅
Standar Deviasi ∆m =√
=√

=√

=√
= 7,07 × 10-3 g

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆m) g = (14.20 7,07 × 10-3) g

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,050%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,050%
= 99,95 %
b. Massa jenis

No ( ⁄ ) ̅( ⁄ ) ( - ̅) ( ⁄ ) ( - ̅)2 ( ⁄ 2
)

1. 1,419 1,420 -1 × 10-3 1 × 10-6

2. 1,421 1,420 1 × 10-3 1 × 10-6

3. 1,419 1,420 -1 × 10-3 1 × 10-6

Σ ( - ̅ )2 = 3 × 10-6

̅
Standar Deviasi ∆ =√

=√
=√

=√

= 7,07 × 10-4 ⁄

Nilai kisaran ukuran ̅ ∆ ⁄ = (1,420 7,07 × 10-4) ⁄

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,050%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,050%
= 99,95%
c. Waktu
No t (s) ̅ (s) (t - ̅ ) (s) (t - ̅ )2 (s2)

1. 0,75 0,64 0,11 0,0121

2. 0,63 0,64 -0,01 0,0001

3. 0,55 0,64 -0,09 0,0081

Σ (t - ̅ )2 = 0,0203

̅
Standar Deviasi ∆t =√

=√
=√

=√
= 0,058 s

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆t) s = (0,64 0,058) s

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 9,06%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 9,06%
= 90,94%
d. Viskositas
No η (cp) ̅ (cp) (η - ̅) (cp) (η - ̅)2 (cp2)

1. 1,064 0,913 0,151 0,022801

2. 0,895 0,913 -0,018 0,000324

3. 0,780 0,913 -0,133 0,017689

Σ (η - ̅)2 = 0,040814

̅
Standar Deviasi ∆η =√

=√

=√
=√
= 0,082 cp

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆η) cp = (0,913 0,082) cp

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 8,98%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 8,98%
= 91,02%
e. Fluiditas
No ϕ (cp-2) ̅ (cp-2) (ϕ - ̅ ) (cp-2) (ϕ - ̅ )2 (cp-2)2

1. 0,88 1,26 -0,38 0,1369

2. 1.25 1,26 -0,01 0,0001

3. 1,64 1,26 0,38 0,1369

Σ (ϕ - ̅ )2 = 0,2739

̅
Standar Deviasi =√

=√

=√

=√
= 0,214 cp-2
Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆ϕ) cp-2 = (1,26 0,214) cp-2

Ralat Nisbi = ̅ × 100%

= × 100%

= 16,98%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 16,98%
= 83,02%
4. Aseton
Piknometer
No Kosong Setelah berisi Aquades

1. 14,0 g 21,42 g

2. 14,0 g 21,41 g

3. 14,0 g 21,41 g

Viskometer

No Aseton

1. 0,89 s

2. 0,85 s

3. 0,62 s

4.1 Perhitungan Massa


m = misi – mkosong
m1 = 21,42 g – 14,0 g = 7,42 g
m2 = 21,41 g – 14,0 g = 7,41 g
m3 = 21,41 g – 14,0 g = 7,41 g
4.2 Perhitungan Rapat Massa
Diket: Vetanol = 10 mL
m1 = 7,42 g
m2 = 7,41 g
m1 = 7,41 g
Dit: aquades (1,2,3) = ….?
Jawab:

= = = 0,742 ⁄

= = = 0,741 ⁄

= = = 0,741 ⁄

4.3 Viskositas dan Fluiditas

Diket: t1 = 0,89 s = 0,742 ⁄

t2 = 0,85 s = 0,741 ⁄

t1 = 0,62 s = 0,741 ⁄
Dit: η dan ϕ =…..?
Jawab:

η1 = ϕ1 = = = = 2,30 cp-2

= 0,926 cp

= 0,926 cp

= 0,66 cp

η2 = ϕ2 = = = = 2,51 cp-2

= 0,916 cp
= 0,916 cp

= 0,631 cp

η3 = ϕ3 = = = = 4,73 cp-2

= 0,925 cp

= 0,925 cp

= 0,46 cp
4.4 Per rata-rata nilai viskositas, fluiditas, rapat massa, dan waktu
No ( ⁄ ) t (s) η (cp) ϕ (cp-2)

1. 0,742 0,89 0,66 2,30

2. 0,741 0,85 0,631 2,51

3. 0,741 0,62 0,46 4,73

̅ aseton = ̅ aseton =

⁄ ⁄ ⁄
= =

= 0,741 ⁄ = 0,58 cp

̅
aseton = ̅ aseton=

= =

= 0,79 s = 3,18
4.5 Ralat nisbi
a. Massa
No m (g) ̅ (s) (m - ̅) (g) (m - ̅ )2 (g2)
1. 7,42 7,41 0,01 1 × 10-4

2. 7,41 7,41 0 0

3. 7,41 7,41 0 0

Σ (m - ̅)2 = 1 × 10-4

̅
Standar Deviasi ∆m =√

=√

=√

=√
= 4,09 × 10-3 g

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆m) g = (7,41 4,09 × 10-3) g

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,055%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,055%
= 99,945 %

b. Massa jenis

No ( ⁄ ) ̅( ⁄ ) ( - ̅) ( ⁄ ) ( - ̅)2 ( ⁄ 2
)

1. 0,742 0,741 1 × 10-3 1 × 10-6


2. 0,741 0,741 0 0

3. 0,741 0,741 0 0

Σ ( - ̅ )2 = 1 × 10-6

̅
Standar Deviasi ∆ =√

=√

=√

=√

= 4,09 × 10-4 ⁄

Nilai kisaran ukuran ̅ ∆ ⁄ = (0,742 4,09 × 10-4) ⁄

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 0,055%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 0,055%
= 99,945%
c. Waktu
No t (s) ̅ (s) (t - ̅ ) (s) (t - ̅ )2 (s2)

1. 0,89 0,79 0,1 0,01

2. 0,85 0,79 0,06 0,0036


3. 0,62 0,79 -0,17 0,0289

Σ (t - ̅ )2 = 0,0425

̅
Standar Deviasi ∆t =√

=√

=√

=√
= 0,084 s

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆t) s = (0,79 0,084) s

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 10,63%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 10,63%
= 89,37%
d. Viskositas
No η (cp) ̅ (cp) (η - ̅) (cp) (η - ̅)2 (cp2)

1. 0,66 0,58 0,08 0,0064

2. 0,631 0,58 0,051 0,0026

3. 0,46 0,58 -0,12 0,0144

Σ (η - ̅)2 = 0,0234
̅
Standar Deviasi ∆η =√

=√

=√

=√
= 0,062 cp

Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆η) cp = (0,58 0,062) cp

Ralat Nisbi = × 100%


̅

= × 100%

= 10,69%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 10,69%
= 89,31%
e. Fluiditas
No ϕ (cp-2) ̅ (cp-2) (ϕ - ̅ ) (cp-2) (ϕ - ̅ )2 (cp-2)2

1. 2,30 3,18 -0,88 0,7744

2. 2,51 3,18 -0,67 0,4489

3. 4,73 3,18 1,55 2,4025

Σ (ϕ - ̅ )2 = 3,6258

̅
Standar Deviasi =√
=√

=√

=√

= 0,78 cp-2
Nilai kisaran ukuran ( ̅ ∆ϕ) cp-2 = (3,18 0,78) cp-2

Ralat Nisbi = ̅ × 100%

= × 100%

= 24,53%
Ralat Kebenaran = 100% – ralat nisbi
= 100% - 24,53%
= 75,47%

Anda mungkin juga menyukai