Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
di
INVENTARISASI SUMBERDAYA MENGGUNAKAN METODA
GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER PADA AREA
PENAMBANGAN BATU ANDESIT PT GUNUNG PADAKASIH
KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT
PROVINSI JAWA BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTIK (TTA-300)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik (TTA-300)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Ajaran 2019/2020
Oleh :
Dicky William
100.7.01.13.108
Menyetujui,
Mengetahui,
1. Bapak Dr. Yunus Ashari, Ir., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung dan Dosen
Pembimbing Kerja Praktik yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya dalam pelaksanaan kerja praktik ini.
2. Bapak Noor Fauzi Isniarno, S.Si., S.Pd., M.T selaku Sekretaris Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.
3. Ibu Elfida Moralista, S.Si., M.T selaku koordinator kerja praktik yang
membimbing dan memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan
kerja praktik.
4. Bapak Dr. Dudi Nasrudin U., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing proposal
kerja praktik di kampus.
5. Bapak Irham Hunafa, S.T. sebagai Kepala Teknik Tambang dan
Pembimbing Lapangan yang sangat membantu kelancaran selama kerja
praktik di PT. Gunung Padakasih,
6. Seluruh staff dan pekerja di PT. Gunung Padakasih yang telah membantu
dan memberikan ilmunya selama kerja praktik dilaksanakan.
7. Bapak dan Ibu yang telah banyak memberi semangat kepada penulis. Hanya
iii
Allah yang bisa membalas kebaikan Bapak dan Ibu.
8. Pihak – pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, secara
langsung atas semua bantuannya.
Sebatas pengetahuan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna pembuatan laporan di masa
mendatang.
Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun sendiri ataupun bagi seluruh pembaca di kalangan Teknik Pertambangan.
Dicky William
NPM.10.07.01.13.108
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. 1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 4
Gambar 3. 1 Bentuk Tubuh Batuan Beku............................................................... 11
Gambar 3. 2 Prinsip Dasar Geolistrik ..................................................................... 16
Gambar 4. 1 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 01/A............................................ 25
Gambar 4. 2 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 01/B............................................ 25
Gambar 4. 3 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 01/C ........................................... 25
Gambar 4. 4 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 02/A............................................ 26
Gambar 4. 5 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 02/B............................................ 26
Gambar 4. 6 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 02/C ........................................... 26
Gambar 4. 7 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 03/A............................................ 27
Gambar 4. 8 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 03/B............................................ 27
Gambar 4. 9 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 03/C ........................................... 27
Gambar 4. 10 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 04/A.......................................... 28
Gambar 4. 11 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 04/B........................................... 28
Gambar 4. 12 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 05/A.......................................... 29
Gambar 4. 13 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 05/B.......................................... 29
Gambar 4. 14 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 06/A.......................................... 29
Gambar 4. 15 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 06/B.......................................... 30
Gambar 4. 16 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 07/A.......................................... 30
Gambar 4. 17 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 07/B.......................................... 31
Gambar 4. 18 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 07/C ......................................... 31
Gambar 4. 19 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 08/A.......................................... 32
Gambar 4. 20 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 08/B.......................................... 32
Gambar 4. 21 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 08/C ......................................... 32
Gambar 4. 22 Pengamatan pada Titik Lokasi ST 08/D ......................................... 33
Gambar 4. 23 Kegiatan Pengukuran Geolistrik ...................................................... 33
Gambar 4. 24 Peta Titik Pengamatan .................................................................... 35
Gambar 4. 25 Peta Geologi Lokal .......................................................................... 36
Gambar 4. 26 Litologi Batuan Titik GL-1 ................................................................ 42
Gambar 4. 27 Penampang Korelasi Geolistrik ....................................................... 43
viii
Gambar 4. 28 Model Stratigrafi Batuan .................................................................. 44
Gambar 4. 29 Model Distribusi Sebaran Batuan .................................................... 44
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2. 1 Kemiringan Lereng Perkecamatan .......................................................... 8
Tabel 3. 1 Komposisi Kimia Batu Andesit............................................................... 12
Tabel 3. 2 Hubungan antara Eksplorasi dengan Metoda Penyelidikan, Kerapatan
Titik Pengamatan dan Klasifikasi Sumberdaya Bahan (Cadangan) Galian ............ 15
Tabel 3. 3 Resistvitas Batuan Beku dan Metamorf................................................. 17
Tabel 3. 4 Resistvitas Batuan Sedimen ................................................................. 18
Tabel 3. 5 Tabel Pengali n Terhadap Spasi Elektroda Atau Panjang Bentangan ... 21
Tabel 4. 1 Informasi Titik Pengukuran.................................................................... 23
Tabel 4. 2 Titik Pengamatan Stasiun ..................................................................... 24
Tabel 4. 3 Deskripsi Singkapan Stasiun 01/A ........................................................ 37
Tabel 4. 4 Deskripsi Singkapan Stasiun 02/A ........................................................ 38
Tabel 4. 5 Deskripsi Singkapan Stasiun 03/B ........................................................ 39
Tabel 4. 6 Data Pengukuran Geolistrik Konfigurasi Schlumberger GL 1 ................ 40
Tabel 4. 7 Data Pengukuran Geolistrik Konfigurasi Schlumberger GL 1 ................ 41
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A Spesifikasi Alat Geolistrik
B Deskripsi Singkapan
C Hasil Pengukuran Geolistrik
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Gambar 1. 1
Diagram Alir Penelitian
6
7
beberapa kecamatan saja. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat, 2017).
Tabel 2. 1
Kemiringan Lereng Perkecamatan
No. Kecamatan 0-8% 8-15% 15-25% 25-40% >40%
1 Rongga 1.700 - 292 507 8.812
2 Gununghalu 320 - 400 1.880 13.480
3 Sindangkerta 1.064 600 4.350 425 5.596
4 Cililin 1.640 1.140 - 710 3.986
5 Cihampelas 2.150 - - 490 2.701
6 Cipongkor 2.210 200 2.050 1.090 2.075
7 Batujajar 4.899 - 580 - 2.889
8 Cipeundeuy 2.450 - 3.200 - 4.475
9 Cipatat 2.950 710 1.950 - 6.940
10 Padalarang 4.096 202 860 - -
11 Ngamprah 1.160 - 379 1.650 420
12 Parongpong 2.290 - 950 - 1.225
13 Lembang 1.530 - 5.201 - 2.970
14 Cisarua 530 - 2.292 1.500 1.214
15 Cikalongwetan 550 - 3.400 3200 4.058
TOTAL 29.539 2.852 25.904 11.452 60.841
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat, 2017
10
11
1. Fenokris adalah kristal besar yang sudah terbentuk perlahan – lahan sejak
di bawah permukaan bumi.
2. Groundmass adalah kristal berukuran kecil yang terbentuk dengan cepat di
permukaan.
Pada umumnya, jenis kristal – kristal dalam batuan andesit seragam
(Fenokris atau Groundmass). Namun ada kejadian di mana batuan andesit
mengandung keduanya, baik fenokris maupun groundmass. Batuan andesit
dengan ciri-ciri seperti ini disebut andesit porfiri.
3.1.1 Batu Andesit Berdasarkan Keterbentukannya
1. Batuan Andesit Ekstrusif
Batuan andesit ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung di permukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki
berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya sheeting joint, columnar joint,
pillow lava, vesikular, amigdaloidal.
Tabel 3. 1
Komposisi Kimia Batu Andesit
Unsur Persentase (%)
SiO2 47,55
Al2O3 18,37
Fe2O3 8,19
CaO 7,11
MgO 2,25
Na2O 1,70
K2O 2,16
TiO2 0,59
MnO 0,22
P2O5 0,30
Sumber : Riyanto Asril, dkk. 2000
3.2 Eksplorasi
Eksplorasi merupakan suatu istilah dalam kegiatan pertambangan yang
wajib dilakukan dalam suatu tahap pertambangan. Menurut Undang-Undang No. 4
tahun 2009 definisi eksplorasi merupakan suatu kegiatan usaha pertambangan
yang bertujuan untuk mencari bahan galian dengan cara memperoleh informasi
secara terperinci, mendetail dan teliti yang berkaitan dengan lokasi, bentuk,
dimensi, sebaran, kualitas dan kuantitas dari bahan galian yang dicari serta hal- hal
yang berkaitan dengan informasi lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
Kegiatan eksplorasi harus direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga
kegiatan eksplorasi berjalan secara efisien, efektif dan ekonomis. Rencana atau
prinsip tersebut berupa target eksplorasi dan pemodelan eksplorasi. Target
eksplorasi meliputi jenis bahan galian dan metode yang tepat diterapkan untuk
eksplorasi bahan galian tersebut, sedangkan pemodelan eksplorasi meliputi
pemodelan geologi regional berdasarkan kualitas dan kuantitas bahan galian dan
13
permukaan bumi. Gejala gangguan yang terdapat pada keadaan normal disebut
dengan anomaly (Reynold, 1997).
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode
pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan
kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang
dimaksud di sini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi,
medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi
radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus
listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain metode
geolistrik, metode seismic, metode gpr, metode gravity, metode magnetic. Metode
– metode ini disesuaikan dengan sifat fisik batuan atau bahan galian yang
diinginkan sehingga pemilihan metode pengukuran adalah metode yang paling
tepat bukan yang paling bagus.
Tabel 3. 2
Hubungan antara Eksplorasi dengan Metoda Penyelidikan, Kerapatan Titik Pengamatan dan Klasifikasi Sumberdaya Bahan
(Cadangan) Galian
Eksplorasi Pengembangan
Penyelidikan Umum Eksplorasi
Tahapan Studi
Eksplorasi Konstruksi
Survey tinjau Prospeksi Eksplorasi rinci Kelayakan
umum
- Kepustakaan - Pemetaan - Geologi rinci - Geologi rinci
- Survey udara geologi semi (1:10.000- (1:2.000-1:500)
- Pemetaan geologi rinci 1:2.000) - Sumur/ parit uji
Metode
regional (1:100.000- - Geokimia - Pemboran
seutkan sumber
Eksplorasi
(1:250.000- 1:10.000) - Geofisika - Terowongan
literaturnya
(Penyelidikan)
1:100.000) - Geokimia - Parit/ sumur uji - Uji pengolahan
- Geokimia - Geofisika - Pemboran
geologi
Sampai Terbatas Makin rapat, misalnya
Luas Wilayah Sangat luas beberapa (beberapa puluh sumur uji interval 10
ratus Km2 Km2) m dan titik bor
Cadangan
Klasifikasi Sumberdaya Sumberdaya Sumberdaya Terkira
Sumberdaya Terukur Cadangan
Sumberdaya Hipotetik Tereka Terunjuk atau
Terbukti
15
16
Tabel 3. 4
Resistvitas Batuan Sedimen
Rock Type Resistivity Range (Ωm)
Consolidated Shale 20 - 2 x103
Argilities 10 - 8 x 102
Conglomerat 2 x 103 - 104
Sandstones 1 – 6,4 x 108
Limestone 50 – 107
Dolomite 3,5 x 102 - 5 x 103
Unconsolidated Wet Clay 20
Marls 3 – 70
Clays 1 – 10
Alluvium and Sands 10 – 800
Oil Sands 4 – 800
Sumber : Telford, dkk., 1990
19
Tabel 3. 5
Tabel Pengali n Terhadap Spasi Elektroda Atau Panjang Bentangan
Kedalaman
Kedalaman
(Ze) Inverse
(Ze)Terhadap
Terhadap Geometri Geometric
Array Type Panjang
Spasi c Factor Factor
Bentangan
Elektroda (Ratio)
(L) Ze/L (m)
(a) Ze/a (m)
Wenne Alpha 0.519 0.173 6.2832 0.15915 (1.0000)
Wenner Beta 0.416 0.139 18.850 0.05305 (0.3333)
Wenner Gamma 0.594 0.198 9.4248 0.10610 (0.6667)
Wenner - Schlumberger
n=1 0.519 0.173 6.2832 0.15915 (1.0000)
n=2 0.925 0.186 18.850 0.05305 (0.3333)
n=3 1.318 0.189 37.699 0.02653 (0.1667)
n=4 1.706 0.190 62.832 0.01592 (0.1000)
n=5 2.093 0.191 94.248 0.01061 (0.0667)
n=6 2.478 0.191 131.95 0.00758 (0.0476)
n=7 2.863 0.191 175.93 0.00568 (0.0357)
n=8 3.247 0.191 226.19 0.00442 (0.0278)
n=9 3.632 0.191 282.74 0.00354 (0.0222)
n = 10 4.015 0.191 345.58 0.00289 (0.0182)
23
24
Kegiatan pengamatan yang dilakukan berupa pengukuran tebal lapisan. Selain itu,
dilakukan deskripsi sigkapan secara megaskopis untuk mengetahui sifat fisik dari
batuan yang ada di lokasi.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemetaan Geologi
Hasil dari pemetaan geologi, didapatkan deskripsi singkapan (Tabel 4.3 dan
Lampiran) yang dilakukan sebagai data korelasi geolistrik atau sebagai data acuan
dalam penentuan jenis dan karakteristik batuan dari data hasil pengukuran
geolistrik.
34
35
Sumber : Hasil Pengukuran Topografi PT Gunung Pada Kasih, 2017
Gambar 4. 25
Peta Geologi Lokal
36
37
Tabel 4. 3
Deskripsi Singkapan Stasiun 01/A
Coklat di atas
merah di bawah
lihat peta geologi
gbr 4.25
Tabel 4. 4
Deskripsi Singkapan Stasiun 02/A
Tabel 4. 5
Deskripsi Singkapan Stasiun 03/B
Pa = K . R
40
Ket : R = Tahanan
Pa = Resistivity Semu cari huruf Rho!!!
R (Tahanan)
,
R= = 7,32
,
R= = 2,35
,
R= = 1,08571429
,
R= = 0,375
Pa ( Resistivity semu)
Pa = 6,28 x 7,32 = 45,9696
Pa = 18,84 x 2,35= 44,274
Pa = 49,46 x 1,08571429= 53,694
Pa = 112,26 x 0,375= 42,095625
Adapun data akuisisi dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Lampiran
Tabel 4. 6
Data Pengukuran Geolistrik Konfigurasi Schlumberger GL 1
Volt I Rho (ohm-
MN/2 AB/2 K R (ohm)
(mV) (mA) m)
R-Pot : 0,5 m
0.5 1.5 6.28 73.2 10 7.32 45.9696
0.5 2.5 18.84 18.8 8 2.35 44.274
0.5 4 49.46 7.6 7 1.08571429 53.694
0.5 6 112.26 4.5 12 0.375 42.095625
0.5 8 200.18 4 24 0.16666667 33.3625
0.5 10 313.22 0.5 7 0.07142857 22.3725
0.5 12 451.38 0.7 7 0.1 45.1375
0.5 15 705.72 0.5 11 0.04545455 32.07795455
R-Pot : 5 m
5 15 62.80 5.9 11 0.53636364 33.68363636
5 20 117.75 3.4 12 0.28333333 33.3625
5 25 188.40 4.1 23 0.17826087 33.58434783
5 30 274.75 2.7 17 0.15882353 43.63676471
Sumber : Kegiatan Pengukuran dan Pengolahan Data Geolistrik, 2020
Tabel 4. 7
Data Pengukuran Geolistrik Konfigurasi Schlumberger GL 1
kelompokkan
lagi!! nilai 5.6 itu
kecil sekali pasti
bukan batuan
beku atau breksi!!
Dari hasil pengolahan data dan interpretasi titik pengukuran geolistrik, dan
juga setelah dilakukan perbandingan terhadap data pemetaan geologi, secara garis
besar didapatkan 1 jenis batu dengan 2 karakteristik yang berbeda, yakni batu
breksi andesit dan lapukan breki andesit. Setelah dilakukan interpretasi dan juga
perbandingan terhadap data pemetaan geologi, maka dapat digambarkan bahwa
breksi andesit yang memiliki tekstur keras memiliki distribusi sebaran yang lebih
banyak dibandingkan lapukan breksi andesit yang memiliki tekstur yang mudah
hancur.
tdk jelas!!!
43
44
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pemetaan geologi lokal dan pengukuran geolistrik
dengan metode schlumberger pada PT Gunung Padakasih maka dapat ditarik
kesimpulan, yakni :
1. Dalam kegiatan pengukuran geolistrik dengan metode schlumberger
terdapat kekurangan dan keunggulan yang dimiliki metode tersebut,
keunggulannya ialah bisa mendeteksi homogenitas batuan, hal ini dibuktikan
dengan tergambarkannya homogenitas batuan andesit pada lokasi kegiatan
yang tidak memiliki homogenitas yang tinggi. Kekurangan dari metode ini
ialah pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama
ketika jarak AB relatif jauh, hal ini sering terjadi saat pengukuran
berlangsung dan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dilakukan
percobaan trial and eror pada setiap data dengan jarak AB yang disesuaikan
sehingga mendapatkan data yang hampir tepat sesuai kondisi batuan pada
lokasi kegiatan.
2. Jenis batuan pada PT Gunung Padakasih antara lain adalah batu andesit,
basal, breksi basal, breksi andesit, breksi vulkanik dengan karakteristik
strukturnya yang mudah hancur hingga keras dengan bagian batuan yang
lapuk dan tidak lapuk, dan adanya sisipan yang variatif seperti kuarsa,
plagioklas, olivine, dan lempung.
3. Pola sebaran batuan andesit pada PT Gunung Padakasih berbentuk intrusi
batuan beku yang diselingi oleh lapisan batuan vulkanik pada blok tertentu
dengan pola yang tidak beraturan.
4. Berdasarkan pengolahan data pengukuran geolistrik dan juga pemetaan
geologi, dapat diinterpretasikan bahwa hasil pengukuran geolistrik sesuai
dengan karakteristik batuan pada daerah penelitian, yakni breksi andesit dan
juga lapukan breksi.
45
46
5.2 Saran
1. Berdasarkan data pengamatan, pengolahan data serta kegiatan pengukuran
geolistrik di PT Gunung Padakasih guna untuk kemajuan tambang, maka
ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
2. Untuk melakukan pengukuran, Line yang akan diukur harus disurvey dan
dilakukan pembukaan jalur untuk mengefisienkan waktu pengukuran dan
memudahkan pelaksanaan pengukuran.
3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan pemodelan yang lebih baik,
maka dibutuhkan data pengukuran yang lebih banyak dan line yang sejajar.
4. Interpretasi harus dilakukan berdasarkan data pengukuran geolistrik dengan
ditunjang oleh data pemetaan geologi.
DAFTAR PUSTAKA
3. Loke, M.H. 2004. Turorial 2-D and 3-D Electerical Imaging Surveys.
Malaysia: Geotomo Software.
8. Riyanto. Asril., dkk. 2000. Bahan Galian Industri Edisi II. Bandung: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.
9. Telford, W.M, et al. 1990. Applied Geophisycs Second Edition. New York:
Cambridge University Press London.
10. van Bemmelem, R.W. 1949. The Geology of Indonesia Volume IA. Tha
Hague Martinus Nijhoff. Netherland.
.
47
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
SPESIFIKASI ALAT
GEOLISTRIK
SPESIFIKASI ALAT GEOLISTRIK
SPESIFIKASI ALAT GEOLISTRIK NANIURA NRD– 22S
Spesifikasi Alat
Catu daya ( Power supply ) : 12 V , minimal 7
AH
( untuk power maksimum gunakan aki basah )
Daya ( Power output ) : 350 watt untuk catu
daya 12 Volt
Tegangan keluar ( output voltage) : 500 V
maksimum
untuk catu daya 12 Volt
Pemancar ( Transmitter )
Arus keluar ( output current ) : 2 A maksimum
m pembacaan : Digital
Catu daya digital meter : 9 Volt, baterai kering
Fasilitas : Current Loop indicator
Impendansi masukan ( input imp.) : 10 M-ohm
Penerima (receiver) Batas ukur pembacaan ( range ) : 0, 1 mV
hingga 500 Volt
High 10 x putar ( precision multi turn
potensiometer)
Low 1 x putar ( wire wound resistor)
Sistem pembacaan : Digital ( auto range )
Catu daya digital meter : 3 Volt ( 2 buah baterai
Control kering
ukuran AA)
Fasilitas pembacaan data : HOLD ( data
disimpan di
memori )
Satu unit pemancar dan penerima ( Main Unit)
Kabel arus 2 x 500 meter
Kabel potensial 2 x 100 meter
Elektroda potensial ( tembaga) 2 buah
Unit terdiri dari Elektroda arus ( stainless) 2 buah
Aki 12 Volt, 45 AH 1 buah
Pengisi aki ( charger) 1 buah
Kabel-kabel penghubung
Manual Penggunaan
LAMPIRAN B
DESKRIPSI SINGKAPAN
LAMPIRAN C
HASIL PENGUKURAN GEOLISTRIK
C.1 Hasil Pengukuran GL 1
Volt
MN/2 AB/2 K I (mA) R (ohm) Rho (ohm-m)
(mV)
R-Pot : 0,5 m
0.5 1.5 6.28 73.2 10 7.32 45.9696
0.5 2.5 18.84 18.8 8 2.35 44.274
0.5 4 49.46 7.6 7 1.08571429 53.694
0.5 6 112.26 4.5 12 0.375 42.095625
0.5 8 200.18 4 24 0.16666667 33.3625
0.5 10 313.22 0.5 7 0.07142857 22.3725
0.5 12 451.38 0.7 7 0.1 45.1375
0.5 15 705.72 0.5 11 0.04545455 32.07795455
R-Pot : 5 m
5 15 62.80 5.9 11 0.53636364 33.68363636
5 20 117.75 3.4 12 0.28333333 33.3625
5 25 188.40 4.1 23 0.17826087 33.58434783
5 30 274.75 2.7 17 0.15882353 43.63676471
C.2 Hasil Pengukuran GL 2
Volt
MN/2 AB/2 K I (mA) R (ohm) Rho (ohm-m)
(mV)
R-Pot : 0,5 m
0.5 1.5 6.28 99.9 14 7.13571429 44.81228571
0.5 2.5 18.84 27.5 15 1.83333333 34.54
0.5 4 49.46 27.9 32 0.871875 43.11857813
0.5 6 112.26 8.4 28 0.3 33.6765
0.5 8 200.18 2.7 14 0.19285714 38.60517857
0.5 10 313.22 1.9 18 0.10555556 33.06158333
0.5 12 451.38 2.1 24 0.0875 39.4953125
0.5 15 705.72 0.4 13 0.03076923 21.71430769
R-Pot : 5 m
5 15 62.80 7.4 18 0.41111111 25.81777778
5 20 117.75 2.3 10 0.23 27.0825
5 25 188.40 5.1 23 0.22173913 41.77565217
5 30 274.75 4.2 32 0.13125 36.0609375
C.3 Hasil Pengukuran GL 3
MN/2 AB/2 K Volt I (mA) R (ohm) Rho (ohm-m)
(mV)
R-Pot : 0,5 m
0.5 1.5 6.28 95.1 40 2.3775 14.9307
0.5 2.5 18.84 53.1 58 0.91551724 17.24834483
0.5 4 49.46 28.5 66 0.43181818 21.35556818
0.5 6 112.26 4.9 44 0.11136364 12.501125
0.5 8 200.18 14.7 116 0.12672414 25.36700431
0.5 10 313.22 6.8 76 0.08947368 28.0245
0.5 12 451.38 10 142 0.07042254 31.78697183
0.5 15 705.72 3.4 67 0.05074627 35.81240299
R-Pot : 5 m
5 15 62.80 26.4 67 0.39402985 24.74507463
5 20 117.75 19.3 80 0.24125 28.4071875
5 25 188.40 5.7 34 0.16764706 31.58470588
5 30 274.75 3.2 30 0.10666667 29.30666667
C.4 Model Stratigrafi