Anda di halaman 1dari 5

IPM MODUL KGD

2017
1 Judul Combustio

2 Tujuan Menilai kemampuan anamnesis, pemeriksaan fisik, interpretasi data


pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosis, tatalaksana farmakoterapi
dan komunikasi edukasi pada kasus combustion
3 1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis banding atau diagnosis
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
4 SKENARIO KLINIK:
. Seorang laki-laki umur 32 tahun mengalami luka bakar listrik dan bunga api
listrik akibat ledakan trafo listrik saat memperbaiki instalasi listrik di sebuah
gudang tertutup pabrik. Oleh penolong kemudian dibawa ke IGD RSI Sultan
Agung. Kejadiannya sudah 1 jam yang lalu.

TUGAS :
1. Lakukan primary survey dan penatalaksanaan pada primary survey!
2. Lakukan secondary survey untuk menilai luas dan derajat
kedalaman luka bakar serta sampaikan kepada penguji!
3. Sebutkan diagnosis klinis dan kemungkinan-kemungkinan diagnosis
komplikasi yang terjadi!
4. Usulkan pemeriksaan tambahan maupun penunjang yang
diperlukan dan interpretasikan hasilnya !
5. Sebutkan diagnosis kerja dan diagnosis komplikasi !
6. Lakukan penatalaksanaan sesuai dengan permasalahan pada kasus
tersebut !
7. Edukasikan kepada keluarga pasien tentang penyakitnya dan
penatalaksanaan selanjutnya !

5 SKENARIO KLINIK:
. Seorang laki-laki umur 32 tahun mengalami luka bakar listrik dan bunga api
listrik akibat ledakan trafo listrik saat memperbaiki instalasi listrik di sebuah
gudang tertutup pabrik. Oleh penolong kemudian dibawa ke IGD RSI Sultan
Agung. Kejadiannya sudah 1 jam yang lalu.

INSTRUKSI PENGUJI:
1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian.
2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya
kepada peserta selain yang ditentukan.
3. Setelah peserta ujian meminta pasien untuk diperiksa, penguji
menyebutkan hasil pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang
dilakukan mahasiswa
4. Untuk menentukan luas luka bakar, penguji menampilkan foto klinis
area luka bakar pada pasien
5. Penguji menyampaikan hasil pemeriksaan penunjang yang diminta oleh
mahasiswa

Jawaban:

1. Primary survey :
 Airway : Snooring (+), gurgling (+), stridor (+) SpO2 : 88 %
 Suction, pasang oropharyngeal airway tube, pasang O2
masker Non rebreathing 10 - 15lt/menit SpO2 92 %
 Pasang endotracheal tube, O2 10-12 lt/menit SpO2 98
% airway clear
 Breathing : pernafasan 32x/menit,
thoraks :
Inspeksi: simetris kanan – kiri, jejas (+) escar luka bakar
Palpasi: stem fremitus sulit dinilai
Perkusi: sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi: SD vesikuler +/+, rhonki (+/+)
 Circulation : tekanan darah 100/80 mmHg, nadi: 110x/menit isi
dan tegangan cukuppasang infus RL dan pasang kateter
urethra  initial urine output 100 ml (warna merah kecoklatan)
 Dissability :
GCS : E3M5Vet
 Exposure : thoraks – abdomen jejas (-), log roll : jejas pada
columna vertebralis (-)

2. Secondary survey : estimate body weight : 70 kg


Kepala : seluruh wajah dan sebagian rambut terbakar melepuh merah
pucat kehitaman, bulu hidung terbakar (derajat IIb – III, 2 %)

Punggung – pinggang : luka bakar melepuh, merah pucat dan sebagian


pucat kehitaman pada bahu (derajat IIB – III, luas 9%), Separuh lengan
atas kanan luka bakar melepuh merah pucat (derajat IIB, luas 2 %)
Lengan bawah kiri – tangan kiri : warna pucat kehitaman, luka melepuh
dan melingkar, perabaan dingin, oedem, escar melingkar (+), luka masuk
(+) pada ibu jari (derajat III, luas 4,5 %)
 Apabila mahasiswa menanyakan pulsasi a. radialis : dijawab tidak
teraba,

3. Diagnosis klinis: combustion ec listrik dan bunga api listrik derajat IIB –
III, region wajah, punggung, lengan atas kanan, dan lengan bawah kiri –
tangan kiri, 17,5 %
Diagnosa komplikasi :
 Trauma inhalasi dengan Dystress respirasi
 Sindroma kompartemen antebrachii – manus sinistra
 Myoglobinuria

4. Pemeriksaanpenunjang :
Laboratorium darah :
Hb : 12 gr/dl, Ht : 41 gr/dl, leukosit : 23.000/mm3, trombosit :
200.000/mm3, GDS : 203 mg/dl, Ur : 82 mg/dl, cr : 2 mg/dl, albumin : 2,8
g/dl
Elektrolit :
Na : 136 mEq/L (135-145), K : 4.5 mEq/L (3,5-5), Cl : 100 mEq/L (95-105 )
Urine rutin : sedimen coklat pada urin, silinder (+), asam urat ++++, test
disptick (+)
X FotoThoraks AP :

5. Diagnosis Kerja :
Combustion ec listrik dan bunga api listrik derajat IIB – III, region
wajah, punggung, lengan atas kanan, dan lengan bawah kiri –
tangan kiri, 17,5 %
Diagnosis komplikasi :
 Trauma inhalasi dengan distress respirasi (oedem pulmo bilateral)
 Sindroma kompartemen antebrachii – manus sinistra
 Myoglobinuria
 Hipoalbuminemia

6. Penatalaksanaan :
 Pertahankan endotrakeal tube dengan O2 10-15 liter/menit
 Resusitasi Baxter :
 4ml x 70 kg x 17,5 % = 4.9 liter / 4900 ml
 50 % dlm 7 jam I : 2450 x 20 /7 x 60 = 116 tpm infus RL
 50 % dlm 16 jam II : 2450 x 20/16 x 60 = 51 tpm infus RL
 Rawat luka dengan silver sulfadiazine/MEBO dan kassa
lembab aqua bidestilata / NaCl 0.9 %
 Infus manitol 0,5 gr/kgBB loading untuk penatalaksanaan
myoglobinuria
 Pertahankan kateter urethra dan monitoring urine output
 Injeksi ATS / tetagam
 Konsul SpB untuk fasciotomi
 Monitoring ketat di ICU

Anda mungkin juga menyukai