Anda di halaman 1dari 20

BENTUK, UKURAN DAN STRUKTUR BUMI

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Pada Mata Kuliah Fisika Bumi dan Sistem Kompleks
Dosen Pengampu:
Lailatul Husna br Lubis, S.Pd.,M.Sc
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI ( ENAM )
FISIKA I / SEM. VI

NAMA:
ANANDA TIRA ( 070517 )
ARNINDA PRATIWI ( 0705173091 )
DEWI PRATIWI ( 070517 )

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Bumi. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Fisika Bumi dan Sistem Kompleks.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka
disusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi semua. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien
dalam proses perkuliahan. Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini penyusun
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-
baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya diharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penyusun berharap semoga
makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amiin.
                                                                      

                                                                              Medan, 14 Maret 2019


Penyusun

( KELOMPOK VI )

                                                                                                            

                       
BAB I
PENDAHULUAN
  1.1  Latar Belakang
Banyak ahli astronomi  dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet
lainnya terbentuk dari proses aglomerasi massa jagad raya yang telah mendingin
(planetisimal) atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari
(nebular). Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas
panas akan mengalami radiasi dan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama
mendingin, terkondensasi hingga akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi
diferensiasi antara hasil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan
berlangsung, sehingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang diselubungi
selaput gas, yang sangat berbeda dengan atmosfer sekarang yang
disebut pneumatosfer. Selanjutnya, proses pendinginan akan semakin
mempercepat proses kristalisasi di permukaan bumi.
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau planet biru. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari
angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul
di permukaannya pada miliar tahun pertama. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan,
tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang ini kita
diami.
1.2  Rumusan Masalah
        1.      Bagaimana bentuk bumi ?
2. Bagaimana ukuran bumi ?
3. Bagaimana struktur bumi ?
 
1.3  Tujuan
        1.      Menjelaskan bentuk bumi
2. Menjelaskan ukuran bumi
3. Menjelaskan struktur bumi
BAB II
PEMBAHASAN
 

A. BENTUK BUMI
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat ( oblate spheroid ),
sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub- kutub yang
menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi
Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata- rata dari bulatan Bumi adalah 12.742
km, atau kira- kira 40.000 km / π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui
kota Paris, Perancis.
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km
sedangkan pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat
bumi baru terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung
pada bagian tegak lurus sumbu rotasi (ekuator).
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus,
meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar
satu dari 584 atau 0,17 % dibanding bulatan sempurna ( reference spheroid), yang
lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 022 %. Lokal
deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas
permukaan laut ) dan palung Mariana ( 10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik
tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazoa di Ekuador.
Proses alam endogen / tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal
dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi
ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua
tenaga itulah yng membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang
kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau sungai, dan sebagainya. Adanya bentukan-
bentukan tersebut, menyebabkan permukan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-
bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.

B. UKURAN BUMI
Ciri Fisik Bumi
Jari- jari Rata- rata 6.371, 0 km
Jari- jari Khatulistiwa 6.378,1 km
Jari- jari Kutub 6.356,8 km
Kepepatan 0,0033528

Keliling 40.075, 02 km ( khatulistiwa)


40.007,86 km ( meridian )
40.041,47 km ( rata- rata )

Luas Permukaan 510.072.000 km2


148.940.000 km2 daratan ( 29,2 %)
361.132.000 km2 perairan ( 70, 8 % )
Volume 1,0832073 x 10 12 km3
Massa 5,9736 x 10 24 kg
Massa jenis rata- rata 5,5153 g / cm3
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 9,780327 m/ s2
0,99732 g
Kecepatan lepas 11,186 km/s
Kecepatan rotasi 1674,4 km/ jam
Kemiringan sumbu 23,439281o
Albedo 0,367

Tabel ciri Fisik Bumi

C.    STRUKTUR BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi.
  1.      Lapisan kerak bumi
Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang
tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.
Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal
berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis
berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Kerak Bumi dan
sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 ◦C. Unsur-unsur
kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen(O) (46,6%), Silikon(Si)
(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi(Fe) (5,0%), Kalsium(Ca) (3,6%), Natrium
(Na) (2,8%), Kalium(K) (2,6%), Magnesium(Mg) (2,1%).
  2.      Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah
lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium.
Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum
mempengaruhi kepadatan batuan.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan
mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua
yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman
sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai
2900 km. Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan
mesosfer.
  a.       Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-
materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan
yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf. Sedangkan lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas
logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2
dan MgO.  Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat
jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
  b.      Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.
Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma
(magma induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-
cair. Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius
derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan,
termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium.
Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti. Pada daerah
tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun
astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.

  3.      Inti Bumi (Core)


Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi
menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang
memiliki kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang
berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman
Discontinuity.
Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan
berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli
percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
            Adapun ayat Al quraan yang berhubungan dengan struktur bumi yaitu QS
Al-Mulk:3 :

Artinya: Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali


tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?
Struktur Bumi menurut para ahli
Struktur bumi Ada juga ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan
klasifikasi struktur dan unsur kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni
berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat
laun mengalami sebuah proses pendinginan. sehingga bagian terluar planet bumi
berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap dimana itu
merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan
jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat
kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan
sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi
menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya  pada bagian
planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan  komposisi
kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
1. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan
yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi
seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat
Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km
dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity.
Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian
atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah.
Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan
juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk
hidup pada zaman purba.Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan
juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari
tanaman.
2. Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari
campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu
yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius.
Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya
kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang
memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km
sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga
2.900 km.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius.
 Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki
material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang
terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun
dari beberapa senyawa besi dan nikel.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi
lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer
yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat
bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian
cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama
lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di
bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam
susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
 Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer
terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta
perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah
nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak
0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya
juga terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih
rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon
(Xe),ozon (O3), metan dan uap air.
Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi
bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air
yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh
air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai
hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke
atmosfer.
Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut :
1.      Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan
glester
2.      Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
3.      Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud
dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan
gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus
hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air
menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut
akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air
mengalami perubahan bentuk.
b.      Lapisan Pada Bumi
Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya
ini yang dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada. Bumi pada dasarnya
adalah sebuah bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan
kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000
juta ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi
oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian
bumi yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh
lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km
dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang
disebut lapisan luar angkasa.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
1)      Atmosfer
Atmosfer – merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebalnya ±
2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas.
Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan
tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra
ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di
lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang
berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2)      Hidrosfer lautan perairan
Hidrosfer lautan perairan –Lautan merupakan cekungan besar yang berisi
air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga
permukaan bumi.
3)      Litosfer
Litosfer– yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan
ketebalan 1200 km, berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak
bumi mencapai sekitar 1.050º C. Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan
batuan pembentuk kulit bumi atau crust .
Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan
katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer
dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata
lain, litosfer merupakan bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih
kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :
a)      Lapisan sial (si – silica – al – aluminium)
Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
Al2o3. Dalam lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis
batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga
lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang
lebih 35 km.
b)     Kerak benua
Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit
ada bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al.
Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km
sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut
juga lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan
granit.
c)      Kerak samudera
Kerak samudera –Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut
ada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling
bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati
samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak
samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3
mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya
berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat
jenisnya namun juga terdapat perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui
sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak
benua karena kerak benua telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu.
Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium
dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai
berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan
magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km.
Adapun batuan kulit bumi adalah:
1. Batuan beku
 Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang
mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada tiga macam
batuan beku.
2.Batuan tubir/batu beku dalam.
 Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas
kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar,
misalnya granit.
3. Batuan leleran/batu beku luar,
Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat
sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan
sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan
leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan
amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu
apung.
4. Batuan korok/batu beku gang.
Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena
tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan ini
terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal.
Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah
diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain.Batuan yang
mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-
kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi
tiga golongan sebagai berikut:
1. Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin.
Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
2. Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
3. Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:
4. Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam
yang sudah direkat satu sama lain.
5. Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-
bulat yang sudah direkat satu sama lain
6. Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Pengendapan pada batuan sedimen
Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau.
Contoh : turf danau dan tanah liat danau. Batuan sedimen kontinental, yakni
batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh : tanah los dan tanah gurun pasir.
1. Batuan sedimen marine,
 yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh: lumpur biru di
pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

2. Batuan metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat.
Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi
karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:
a. Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu
berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa
kontak. Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
b. Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-
endapan yang tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
c. Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada
pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa
seperti ini disebut metamorfosa dinamo.Contoh: batu asbak, schist, dan shale
3. Mesosfer atau mantel bumi
Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi. Mantel ini merupakan
lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel
mencapai 3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan
tinggi.
4. Barisfer
Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini
(niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jari +- 3.470 km dan batas luarnya ada
kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua
lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas
besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2) Inti dalam terdapat di pusat bumi,
merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel
padat.Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500ºC.
5. Lapisan pengantara
 Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat
jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer
(mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.

a.      Bagian-bagian Bumi
Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa
bumi)para ahli memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi.
Bumi ternyata memiliki beberapa lapisan, di mulai dari yang terdalam yaitu
(controsfer/barisfer), lapisan kulit yang padat (litosfer) dan lapisan air pada
permukaan bumi (hidrosfer).Bumi diselimuti gas, yaitu atmosfer.
1. Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)
Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti
luar (tebalnya 1360 mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi
diperkirakan 10,7. Pengaruh panas matahri hanya terasa paling dalam 20m
dibawah permukaan bumi. Setelah 20m kebawah temperaturnya telah konstan,
akan tetapi, makin masuk kedalam bumi temperaturnya makin tinggi. Umumnya
tiap turun 33m temperature akan naik 10C. Angka 33m ini disebut ‘jumlah
geometris’, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan temperature
10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.
Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila
turun vertical 100m kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat.
Batuan gunung berapi yang masih panas memperkecil derajat geotermis,
sedangkan air samudra dan air tanah memperbesar derajat geotermisnya.
Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat
geotermisnya, sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.000 0C.
Dalam temperature ini segala macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi
karena tekanan berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.
Beberapa ulasan tentang padatnya barisfer adalah (1). Bila seandainya barisfer
cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut, yang mungkin akan
mengakibatkan permukaan bumi kembang kempis, (2). Getaran gempa di Jepang
dapat diukur di Inggris dengan alat yang halus, sifat tersebut menunjukan bahwa
inti bumi padat.

2. Kulit Bumi (Litosfer)


Kulit bumi (Litosfer) (lithos = batuan, sphaira – bulatan) adalah bagian
bumi yang vital bagi kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau
tempat tinggal dan tempat melangsungkan kehidupan manusia. Lapisan ini terdiri
dari dua lapisan, yaitu lapisan Sial (Silisium dan Aluminium) dengan berat jenis
rata-rata 2,65 dan lapisan Sima (Silisium dan Magnesium) dengan berat jenis rata-
rata 2,9.
Litosfer ini tebalnya hanya 20 mil atau kira-kira 3 (1000 meter namun
inilah bagian yang vital bagi kehidupan manusia yaitu yang berupa benua dan
pulau-pulau tempat tinggal kita.
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu,
gunung berapi,kerikil dll) menurut kejadiaanya, batuan dibedakan atas tiga
golongan yaitu :
1. Batuan Beku : terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam
atau diluar bumi akibat temperaturnya turun. Menurut tempat terbentuknya,
dibedakan ada tiga macam, yaitu batuan luar (magma yang cair dan panas keluar
dari kawah gunung berapi saat meletus dan bersentuhan dengan udara yang
tempraturnya lebih rendah dimuka bumi, akibatnya magma tadi membeku
menjadi batuan), batuan beku sela (magma yang membeku di jalan keluar muka
bumi), dan batuan beku dalam (magma yang membeku di dalam bumi)
2. Batuan Sedimen (endapan) : angin, air, es mengkikis batuan dan hasil
kikisannya diendapkan ke tempat lain. Hasil kikisan ini ada yang tetap gembur,
ada yang menjadi keras (membatu), karena tekanan dari lapisan di atasnya.
Contoh yang tetap gembur (pasir pantai dan sungai) sedangkan yang mengeras
(konglomrat = kumpulan batu-batu kerikil yang menyatu dan mengeras dan
batuan pasir – kumpulan pasir yang menyatu dan mengeras).
3. Batuan Metamorf (malihan) : batuan sedimen maupun batuan beku yang
telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat.
Contoh batu pualam (marmer)

3.      Lapisan Air (Hidrosfer)


Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang
berada di bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai dan air tanah. Kira-kira 71%
dari planet bumi ini nerupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap
(evaporasi) ditambah dari penguapan vegetasi (transpirasi) akan membentuk
awan. Awan yag terbawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami
pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang  karena gaya
beratnya akan turun kemuka bumi sebagai hujan (presipitasi). Setelah sampai
dimuka bumi, sebagian mengalir diatas permukaan bumi dan aliran bawah
permukaan , mengisis kembali danau, sungai, dan laut srta diserap kembali oleh
tumbuhan. Dengan demikian terjadilah siklus hidrologi.
4.      Lapisan Udara (Atmosfer)
Bumi diselubungi oleh lapisan gas yang disebut atmosfer, atau yang dalam
kehidupan sehari-hari disebut udara . Tebal atmosfer ini sampai setinggi 3.000 mil
terhitung dari permukaan air laut. Berat jenisnya pada lapisan bagian bawah
adalah 0,013 : makin ke atas makin kecil sampai mendekati 0. Lapisan udara
(Atmosfer = uap, udara, Sphaira = bulatan ) menyelimuti bumi. Berdasarkan
sifatnya dibagi dalam tiga lapisan yaitu, pada lapisan terbawah setebal w mil
disebut troposfer , lapisan diatasnya  sampai 50 mil disebut stratosfer, dan diatas
50 mil disebut ionesfer.
1. Troposfer
Didaerah tropika, tinggi troposfer bisa mencapai 18km, di daerah kutub
hanya 6km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin
terjadi pada lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat gejala ‘Lapse Rate’ artinya setiap
naik 100m, suhu akan turun rata-rata 0,6 0C. Pada troposfer terdapat penurunan
suhu yang disebabkan oleh sangat sedkitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah member panas
pada troposfer di atasnya.Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah,
karena itu suhu turun dengan bertambahnya ketinggian mulai dari permukaan
tanah.Udara troposfer atas sangat dingin, dengan demikian lebih berat
dibandingkan dengan udara di atas tropoause sehingga udara troposfer tidak dapat
menembus tropoause.

2.      Stratosfer
Lapisan udara di atas tropopause di sebut stratosfer.Kenaikan suhu pada
lapisan ini di sebabkan oleh unsure ozon (O3) yang menyerap radiasi ultra violet
dari matahari. Stratosfer bagian atas di baasi oleh stratopause, yang terletak pada
ketinggian 60 km. lapisan diatas stratopause di sebut mesosfer, yang terletak
antara ketinggian 60 km dan 80 km.
3.      Ionosfer
Lapisan diatas 50 mil disebut ionosfer karena pada lapisan ini tekanan udara
sangat rendah sekali sehingga semua partikel yang ada disitu terurai menjadi ion-
ionnya. Ionosfer sangat penting artinya bagi manusia terutama dalam komunikasi
radio,karena lapisan ini dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang
radio.

Anda mungkin juga menyukai