NAMA:
ANANDA TIRA ( 070517 )
ARNINDA PRATIWI ( 0705173091 )
DEWI PRATIWI ( 070517 )
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Bumi. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Fisika Bumi dan Sistem Kompleks.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka
disusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi semua. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien
dalam proses perkuliahan. Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini penyusun
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-
baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya diharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penyusun berharap semoga
makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amiin.
( KELOMPOK VI )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak ahli astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet
lainnya terbentuk dari proses aglomerasi massa jagad raya yang telah mendingin
(planetisimal) atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari
(nebular). Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas
panas akan mengalami radiasi dan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama
mendingin, terkondensasi hingga akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi
diferensiasi antara hasil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan
berlangsung, sehingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang diselubungi
selaput gas, yang sangat berbeda dengan atmosfer sekarang yang
disebut pneumatosfer. Selanjutnya, proses pendinginan akan semakin
mempercepat proses kristalisasi di permukaan bumi.
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau planet biru. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari
angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul
di permukaannya pada miliar tahun pertama. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan,
tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang ini kita
diami.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk bumi ?
2. Bagaimana ukuran bumi ?
3. Bagaimana struktur bumi ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan bentuk bumi
2. Menjelaskan ukuran bumi
3. Menjelaskan struktur bumi
BAB II
PEMBAHASAN
A. BENTUK BUMI
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat ( oblate spheroid ),
sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub- kutub yang
menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi
Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata- rata dari bulatan Bumi adalah 12.742
km, atau kira- kira 40.000 km / π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui
kota Paris, Perancis.
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km
sedangkan pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat
bumi baru terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung
pada bagian tegak lurus sumbu rotasi (ekuator).
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus,
meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar
satu dari 584 atau 0,17 % dibanding bulatan sempurna ( reference spheroid), yang
lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 022 %. Lokal
deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas
permukaan laut ) dan palung Mariana ( 10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik
tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazoa di Ekuador.
Proses alam endogen / tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal
dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi
ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua
tenaga itulah yng membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang
kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau sungai, dan sebagainya. Adanya bentukan-
bentukan tersebut, menyebabkan permukan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-
bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
B. UKURAN BUMI
Ciri Fisik Bumi
Jari- jari Rata- rata 6.371, 0 km
Jari- jari Khatulistiwa 6.378,1 km
Jari- jari Kutub 6.356,8 km
Kepepatan 0,0033528
C. STRUKTUR BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi.
1. Lapisan kerak bumi
Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang
tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.
Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal
berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis
berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Kerak Bumi dan
sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 ◦C. Unsur-unsur
kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen(O) (46,6%), Silikon(Si)
(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi(Fe) (5,0%), Kalsium(Ca) (3,6%), Natrium
(Na) (2,8%), Kalium(K) (2,6%), Magnesium(Mg) (2,1%).
2. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah
lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium.
Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum
mempengaruhi kepadatan batuan.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan
mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua
yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman
sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai
2900 km. Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan
mesosfer.
a. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-
materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan
yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf. Sedangkan lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas
logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2
dan MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat
jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.
Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma
(magma induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-
cair. Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius
derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan,
termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium.
Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti. Pada daerah
tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun
astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.
2. Batuan metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat.
Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi
karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:
a. Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu
berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa
kontak. Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
b. Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-
endapan yang tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
c. Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada
pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa
seperti ini disebut metamorfosa dinamo.Contoh: batu asbak, schist, dan shale
3. Mesosfer atau mantel bumi
Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi. Mantel ini merupakan
lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel
mencapai 3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan
tinggi.
4. Barisfer
Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini
(niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jari +- 3.470 km dan batas luarnya ada
kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua
lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas
besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2) Inti dalam terdapat di pusat bumi,
merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel
padat.Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500ºC.
5. Lapisan pengantara
Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat
jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer
(mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
a. Bagian-bagian Bumi
Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa
bumi)para ahli memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi.
Bumi ternyata memiliki beberapa lapisan, di mulai dari yang terdalam yaitu
(controsfer/barisfer), lapisan kulit yang padat (litosfer) dan lapisan air pada
permukaan bumi (hidrosfer).Bumi diselimuti gas, yaitu atmosfer.
1. Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)
Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti
luar (tebalnya 1360 mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi
diperkirakan 10,7. Pengaruh panas matahri hanya terasa paling dalam 20m
dibawah permukaan bumi. Setelah 20m kebawah temperaturnya telah konstan,
akan tetapi, makin masuk kedalam bumi temperaturnya makin tinggi. Umumnya
tiap turun 33m temperature akan naik 10C. Angka 33m ini disebut ‘jumlah
geometris’, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan temperature
10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.
Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila
turun vertical 100m kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat.
Batuan gunung berapi yang masih panas memperkecil derajat geotermis,
sedangkan air samudra dan air tanah memperbesar derajat geotermisnya.
Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat
geotermisnya, sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.000 0C.
Dalam temperature ini segala macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi
karena tekanan berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.
Beberapa ulasan tentang padatnya barisfer adalah (1). Bila seandainya barisfer
cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut, yang mungkin akan
mengakibatkan permukaan bumi kembang kempis, (2). Getaran gempa di Jepang
dapat diukur di Inggris dengan alat yang halus, sifat tersebut menunjukan bahwa
inti bumi padat.
2. Stratosfer
Lapisan udara di atas tropopause di sebut stratosfer.Kenaikan suhu pada
lapisan ini di sebabkan oleh unsure ozon (O3) yang menyerap radiasi ultra violet
dari matahari. Stratosfer bagian atas di baasi oleh stratopause, yang terletak pada
ketinggian 60 km. lapisan diatas stratopause di sebut mesosfer, yang terletak
antara ketinggian 60 km dan 80 km.
3. Ionosfer
Lapisan diatas 50 mil disebut ionosfer karena pada lapisan ini tekanan udara
sangat rendah sekali sehingga semua partikel yang ada disitu terurai menjadi ion-
ionnya. Ionosfer sangat penting artinya bagi manusia terutama dalam komunikasi
radio,karena lapisan ini dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang
radio.