Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI II

OLEH

KELOMPOK 1

DEWI SEKAR ARIMBI NPM 1862201078

DIKI ZULKARNAIN NPM 1862201186

FITRA RAHMANSYAH NPM 1762201141

LIA RIZKY ANNISA NPM 1862201085

RETNO WERDI NINGSIH NPM 1662201031

SEPTI WAHYU NINGSIH NPM 1862201115

WAN FITRI ANGGRIA NPM 1862201070

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

T.A 2020/2021
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus menerus dengan
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas
sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.

Tujuan utama pada siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang


tepat ditempat yang tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai.
Untuk mencapai tujuan manajemen harus membuat keputusan keputusan
penting sebagai berikut.

 Sampai sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan


kebutuhan dan keinginan pelanggan individu?
 Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim ke pelanggan?
 Haruskah kredit diperpanjang untuk pelanggan?
 Bagaimana pembayaran pelanggan dapat diproses untuk
memaksimalkan arus kas?

Jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut mengarah pada bagaimana


sebuah organisasi menjalankan empat aktivitas dasar pada siklus
pendapatan.

 Entri pesanan penjualan


 Pengiriman
 Penagihan
 Penerimaan kas
SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN

Sebagian besar organisasi besar AOE (Alpha Omega Electronics)


menggunakan sebuah system enterprise resource planning(ERP).

PROSES

Para pelanggan AOE dapat menempatkan pesanan secara langsung


melalui internet. Terlepas dari bagaimana sebuah pesanan diterima
sebelumnya, system tersebut dengan cepat memverifikasi kelayakan kredit
pelanggan, mengecek ketersediaan persediaan dan memberitahu
departemen gudang dan pengiriman mengenai penjualan yang disetujui.
Para pegawai gudang dan pengiriman memasukkan data setelah aktivitas
dijalankan memperbarui informasi mengenai status persediaan secara real
time. Setiap hari bank mengirimkan AOE sebuah file yang berisi data data
pengiriman uang yang digunakan kasir untuk memperbarui saldo rekening
kas perusahaan dan digunakan petugas piutang untuk memperbarui
rekening pelanggan.

Ancaman dan Pengendalian

Seluruh aktivitas siklus pendapatan tergantung pada database


terintegrasi yang berisi informasi mengenai pelanggan, persediaan, dan
harga. Oleh karena itu, ancaman umum adalah data induk yang tidak
akurat atau tidak valid. Kesalahan dalam data induk pelanggan dapat
menyebabkan pengiriman barang ke lokasi yang salah. Kesalahan dalam
data induk persediaan dapat menyebabkan kegagalan dalam memenuhi
pesanan pelanggan secara tepat waktu. Kesalahan dalam data induk harga
dapat menyebabkan ketidak puasaan pelanggan karena penagihan yang
berlebihan atau pendapatan yang hilang karena penagihan yang berkurang.

Pengendalian menunjukkan bahwa salah satu cara untuk


menanggulangi ancaman pada data induk yang tidak akurat atau tidak
valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan
dan penting juga menggunakan pengendalian autentikasi dan otorisasi
untuk membatasi akses ke data dan mengonfigurasi system sehingga
hanya para pegawai yang diotorisasi dapat membuat perubahan data induk.

Ancaman umum kedua dalam siklus pendapatan adalah


pengungkapan yang tidak sah terhadap informasi sensitive seperti
kebijakan penetapan harga atau informasi pribadi mengenai para
pelanggan. Salah satu cara untuk menanggulangi risiko dari ancaman ini
adalah mengonfigurasi system untuk menggunakan pengendalian akses
yang kuat untuk membatasi siapa yang dapat menampilkan informasai
tersebut. Selain itu, data sensitif seharusnya dienkripsi dalam penyimpanan
untuk mencegah pegawai TI yang tidak memiliki akses terhadap sistem
ERP dari penggunaan utilasi sistem operasi untuk menampilkan informasi
sensitif.

Ancaman umum ketiga dalam siklus pendapatan ialah


kekhawatiran akan kehilangan atau kehancuran data induk. Cara terbaik
untuk menanggulangi risiko dari ancaman ini adalah menggunakan backup
dan prosedur pemulihan bencana. Sebuah praktik terbaik adalah
mengimplementasikan sistem ERP sebagai tiga contoh yang terpisah.

Data induk yang akurat memungkinkan manajemen menggunakan


dengan lebih baik kemampuan pelaporan ekstensif dari sistem ERP
(Enterprise resource planning) untuk mengawasi kinerja. Para akuntan
biasanya langsung mendesain laporan keuangan nya secara inovatif yang
menyediakan manajemen dengan wawasan di luar yang disediakan oleh
laporan keuangan tradisional. Informasi tambahan diperlukan untuk
mengidentifikasi penyebab dari perubahan tersebut. Sebagai contoh
margin pendapatan, yang dapat menyediakan informasi tersebut yakni
margin pendapatan sama dengan margin kotor dikurangi seluruh biaya
yang terjadi untuk menghasilkan penjualan, termasuk penggajian,
perjalanan tenaga penjualan terkait, biaya layanan dan dukungan
pelanggan, biaya garansi dan perbaikan, biaya pemasaran dan pengiklanan,
dan biaya distribusi atau pengiriman. Jadi margin pendapatan
mengintegrasikan efek dari perubahan baik dalam produktivitas maupun
perilaku konsumen. Margin pendapatan merupkan sebuah metrik untuk
mengevaluasi seluruh kinerja dari aktivitas siklus pendapatan.

ENTRI PESANAN PENJUALAN

Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari pelanggan.


Didalam proses entri pesanan penjualan mengharuskan 3 langkah, yaitu :

 Mengambil pesanan pelanggan


 Mengecek dan menyetujui kredit pelanggan
 Mengecek ketersediaan persediaan

1. Mengambil pesanan pelanggan

Data pesanan pelanggan dicatat dalam dokumen pesanan


penjualan. Dahulu proses pencatatan pesanan penjualan (sales order)
dengan menggunakan kertas , sedangkan saat ini menggunakan sebuah
formulir elektronik yang dimana didalamnya sudah ada informasi
mengenai nomor barang,kuantitas,harga,dan syarat penjualan lainnya.
Yakni dengan cara para pelanggan sebelumnya melengkapi sebuah
formulir situs perusahaan, ada juga cara lain yang digunakan yaitu
electronic data interchange (EDI) adalah penggunaan komunikasi
terkomputerisasi dan skema pengodean standar untuk mengirimkan
dokumen bisnis secara elektronik dalam sebuah format yang dapat secara
otomatis dapat di proses oleh sistem penerima. Kedua cara ini dapat
menghema biaya juga dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi
keterlibatan manusia dalam proses entri pesanan penjualan.
Ancaman dan Pengendalian

Terdapat sebuah ancaman dasar selama entri pesanan penjualan


yakni data pesanan bisa saja hilang atau tidak akurat , hal ini menyebabkan
harus memanggil memasukkan ulang data pesanan kedalam sistem. Para
akuntan dapat membantu manajer dalam mengawasai dan melakukan
aktivitas penjualan dengan menggunakan pengetahuan mereka untuk
mendesain laporan yang berfokus pada penggerak kinerja kunci.

2. Persetujuan kredit

Sebagian besar dari proses penjualan bisnis ke bisnis dibuat secara


kredit, oleh sebab itu ancaman lain yang dapat timbul dari adanya
penjualan kredit adalah adanya penjualan yang tidak teragih, hal ini
membutuhkan otorisasi yang tepat bagi setiap penjualan kredit agar
menurunkan ancaman ini. Biasanya manajemen staf memberikan otorisasi
untuk menyetujui pesanan dari para pelanggan yang baik dengan
memberikn Batas Kredit (credit limit) yakni saldo rekening maksimum
yang diizinkan manajemen untuk seorang pelanggan berdasarkan sejarah
kredit masa lalunya dan kemampuan untuk membayar. Agar berjalannya
kredit dapat sesuai maka persetujuan kredit dilakukan sebelum barang
dikeluarkan dari persediaan dan dikirimkan ke pelanggan, untuk itu ada
sebuah pengawasan laporan yang disebut dengan laporan umur piutang
(accounts receivable aging report) dimana isi laporan tersebut
mencantumkan saldo rekening pelanggan berdasarkan lamanya waktu
yang beredar.

3. Mengecek Ketersediaan Persediaan

Tenaga penjualan juga harus menentukan kecukupan persediaan


untuk mengetahui tanggal pengiriman pesanan. Jika terdapat pesanan yang
tidak cukup, maka akan dilakukan pemesanan kembali (back order)
untuk mengotorisasi pembelian atau barang-barang yang diminta.
Meskipun ketersediaan persediaan telah ditentukan, sistem kemudian
menghasilkan kartu pengembalian (picking ticket) yang mencantumkan
barang dan kuantitas dari tiap barng yang dipesan, ini berfungsi sebagai
pengendalian persediaan untuk mengeluarkan barang ke departemen
pengiriman.

Ancaman dan Pengendalian

Catatan persediaan yang akurat sangat berguna untuk mencegah


kehabisan stok dan kelebihan persediaan didalam sistem ERP dapat
memfasilitasi penggunaan metode persediaan perektual yang mengurangi
risiko dari stockout yang tidak terduga . Selain itu terdapat pula prediksi
penjualan yakni alat untuk membantu perusahaan memprediksi dengan
benar kebutuhan persedian sehingga dapat menurunkan risiko kehabisan
stok atau kelebihan persediaan.

MERESPON PERMINTAAN PELANGGAN

Terkadang permintaan terjadi sebelum adanya pesanan, maka yang


harus dilakukan adalah proses entri pesanan penjualan juga menyertakan
respons terhadap permintaan pelanggan. Respon ini bertujuan untuk
mempertahankan pelanggan, hal ini penting untuk memuaskan pelanggan,
karena kepuasan pelanggan dapat dinilai dari skala 1 sampai 5. Layanan
pelanggan sangat penting sehingga banyak perusahaan menggunakan
paket perangkat lunak khusus yang disebut sistem manajemen hubungan
pelanggan (customer relationship management system) sistem CRM ini
membantu organisasi untuk menjelaskan informasi mengenai para
pelanggan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien dan lebih
personal.
PENGIRIMAN

Aktivitas kedua setelah siklus pendapatan adalah pesanan pelanggan dan


mengirimkan barang yang diminta. Proses ini terdiri dari 2 langkah, yakni:

 Memilih dan mengepak pesanan

 Mengirimkan pesanan

1. Mengambil dan mengepak pesanan

Kartu pengambilan dan pengepakan yang dibuat oleh pesanan


penjualan akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Hal ini
membuat para pekerja gudang mencatat kuantitas setiap barang yang
benar-benar dipilih yang kemudian persediaan tersebut ditransfer ke
depatemen pengiriman. Biasanya suatu perusahaan yang besar telah
membuat suatu investasi dalam sistem gudang otomatis yang terdiri dari
komputer, pemindai kode batang, sabuk konveyer, dan teknologi
komunikasi. Tujuan dari adanya investasi tersebut adalah untuk
mengurangi waktu dan biaya dari pemindahan persediaan masuk dan
keluar gudang, juga meningkatkan ketepatan dari sistem persediaan
perpektual.

Ancaman dan Pengendalian

Salah satu masalah yang terjadiadalah risiko pengambilan barang


yang salah atau dalam kuantitas yang salah. Teknologi pergudangan
otomatis yang dijelaskan seelumnya dapat meminimalkan kemungkinan
kesalahan tersebut. Ancaman lainnya yakni melibatkan pencurian
persediaan yang membuat catatan persediaan aset tidak akurat dan dapat
menyebabkan masalah dalam memenuhi pesanan pelanggan.
MENGIRIM PESANAN

Setelah dikeluarkan dari gudang, barang dikirimkan ke pelanggan.

PROSES

Departemen pengiriman seharusnya membandingkan perhitungan


fisik persediaan dengan kuantitas yang diindikasikan dalam kartu
pengambilan dan dengan kuantitas yang diindikasikan pada pesanan
penjualan. Diskrepansi (ketidakcocokan) dapat timbul baik karena barang
tidak disimpan dalam lokasi yang diindikasikan pada kartu pengambilan
atau karna catatan persediaan perpetual yang tidak akurat. Dalam kasus
seperti itu, departemen pengiriman perlu memulai back order atas barang-
barang yang hilang dan memasukkan kuantitas yang dikirimkan dengan
benar pada slip pengepakan.

Setelah petugas pengiriman menghitung barang yang dikirim dari


gudang, nomor pesanan penjualan, nomor barang, dan kuantitas
dimasukkan menggunakan terminal online. Proses ini memperbarui kolom
kuantitas ditangan dalam file induk persediaan. Proses ini juga
mengasilkan sebuah slip pengepakan (mencantumkan kuantitas dan
deskripsi setiap barang yang disertakan dalam pengiriman) dan berbagai
salinan dari bill of lading (atau konosemen yaitu sebuah kontrak hukum
yang menjelaskan tanggung jawab atas barang dalam transit seperti kurir,
asal, tujuan, dll).

Ancaman dan Pengendalian

Mengindikasikan bahwa dua masalah potensial adalah pencurian


dan kesalahan pengiriman. Kita mendiskusikan berbagai pengendalian
untuk mengurangi ancaman pencurian pada bagian sebelumnya.
Rekonsiliasi yang teratur atas informasi mengenai pengiriman dengan
pesanan penjualan memungkinan deteksi tepat waktu atas penundaan atau
kegagalan untuk mengirimkan barang kepada pelanggan. Selain itu, sistem
RFID dapat menyediakan informasi secara real-time mengenai status
pengiriman seingga dapat menyediakan informasi tambahan mengenai
kemungkinan penundaan. Jika si penjual mendengar bahwa sebuah
pengiriman akan terlambat, pemberitahuan segera dapat membantu
pelanggan mengubah rencananya. Biaya penyediaan pemberitahuan seperti
itu sangat kecil, terutama jika dilakukan melalui e-mail atau IM , tetapi
upayanya cendrung meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
secara signifikan.

Mengirimkan barang atau kuantitas barang yang salah dan


mengirimkan ke alamat yang salah dapat menyebabkan ketidakpuasan
pelanggan sehingga menyebabkan kerugian penjualan dimasa depan.
Kesalahan pengiriman juga dapat menyebabkan kerugian aset jika
pelanggan tidak membayar untuk barang yang salah dikirimkan. Dalam
meminimalkan risiko kesalahan pengiriman, sistem ERP harus
dikonfigurasikan untuk membandingkan kuantitas serta jumlah barang
yang dimasukkan oleh pegawai pengiriman ke informasi atas pesanan
penjualan dan menampilkan sebuah peringatan mengenai setiap
diskrepansi sehingga masalah dapat diperbaiki sebelum pengiriman.

Pengiriman duplikat menghasilkan peningkatan biaya yang terkait


dengan pengiriman dan kemudian memproses retur (pengembalian)
barang. Untuk menanggulangi ancaman ini, sistem ERP harus di
konfigurasi untuk “memblokir” jalur barang pada pesanan penjualan
setelah dokumen pengiriman dicetak, untuk mencegah penggunaan
pesanan penjualan yang sama guna mengotorisasi pengiriman lain bagi
barang yang sama.
PENAGIHAN

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan


penagihan para pelanggan. Aktivitas ini melibatkan dua tugas terpisah,
tetapi terkait erat : menagihkan faktur dan memperbarui piutang, yang
dijalankan oleh dua unit terpisah dalam departemen akuntansi.

PENAGIHAN FAKTUR

Penagihan yang akurat dan tepat waktu untuk barang yang dikirim
sangat penting. Aktivitas ini memerlukan informasi dari departemen
pengiriman yang mengidentifikasi barang dan kuantitas yang dikirim dan
informasi mengenai harga dan setiap persyaratan penjualan khusus dari
departemen penjualan.

PROSES

Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur


penjualan (sales invoice), yang memberitahu pelanggan mengenai jumlah
yang harus dibayar dan kemana harus mengirimkan pembayaran.

Sebuah sistem ERP terintegrasi juga menyediakan peluang untuk


menggabungkan proses penagihan dengan fungsi penjualan dan pemasaran
dengan menggunakan data mengenai sejarah pembelian pelanggan masa
lalu untuk mengirimkan informasi mengenai produk dan jasa terkait.
Periklanan yang disesuaikan seperti itu mungkin mengasilkan penjualan
tambahan dengan sedikit biaya inkremental.
Ancaman dan Pengendalian

Salah satu ancaman yang terkait dengan proses penagihan faktur


adalah kegagalan untuk menagih pelanggan, yang menyebabkan kerugian
aset dan data yang salah mengenai penjualan, persediaan, dan piutang.
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan mengurangi resiko ini terjadi
dengan sengaja. Jika tidak, seorang pegawai yang melakukan kedua fungsi
ini dapat mengirimkan barang ke teman tanpa menaginya. Untuk
mengurangi risiko dari kegagalan yang tidak disengaja untuk menagih,
sistem ERP perlu dikonfigurasikan secara teratur untuk membandingkan
pesanan penjualan, kartu pengambilan, dan dokumen pengiriman dengan
faktur penjualan untuk menghasilkan laporan pengiriman yang fakturnya
belum dibuat.

Kesalahan penagihan, seperti salah harga dan penagihan pelanggan


untuk barang yang tidak dikirimkan atau dalam back order, mencerminkan
potensi ancaman lainnya. Penagihan yang berlebihan (overbilling) dapat
menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, dan penagihan yang kurang
(underbilling) menyebabkan kerugian aset.

PEMELIHARAAN PIUTANG

Fungsi bagian piutang, yang melapor kepada kontrolir,


menjalankan dua tugas utama : Menggunakan informasi dalam faktur
penjualan untuk mendebit rekening pelanggan dan berikutnya mengkredit
rekening tersebut ketika pembayaran diterima.

PROSES
Dua cara dasar untuk memelihara piutang adalah metode faktur
terbuka dan saldo maju. Dua metode tersebut berbeda dalam persyaratan
pada saat pelanggan mengirimkan uang pembayaran, bagaimana
pembayaran tersebut diterapkan untuk memperbarui file induk piutang,
dan format dari laporan bulanan yang dikirim ke pelanggan. Dalam
metode faktur terbuka (open-invoice method), pelanggan biasanya
membayar berdasarkan setiap faktur. Sebaliknya, dalam metode saldo
maju (balance-forward method), para pelanggan biasanya membayar
berdasarkan jumlah yang ditunjukkan dalam laporan bulanan, bukannya
berdasarkan pada setiap faktur.

Salah satu keuntungan dari metode faktur terbuka adalah bahwa


metode ini kondusif dalam menawarkan diskon untuk pembayaran awal
karena masing-masing faktur akan dapat ditelusur dan dihitung umurnya.
Metode ini juga menghasilkan arus penagihan kas yang lebih seragam
disepanjang bulan tersebut. Kelamahan dari metode faktur terbuka adalah
adanya tambahan kerumitan yang diperlukan untuk memelihara informasi
mengenai status dari masing-masing faktur bagi setiap pelanggan.
Akibatnya, metode faktur terbuka biasanya digunakan oleh bisnis yang
pelanggannya memiliki bisnis utama lainnya karena jumlah dari tiap-tiap
transaksi biasanya relatif kecil dan nilai dolar dari transaksi tersebut
memliki nilai yang tinggi. Perusahaan dengan jumlah pelanggan yang
besar membuat pembelian kecil setiap bulan, seperti perusahaan utilitas,
penerbit kartu kredit (misalnya, citibank), atau jaringan eceran nasional
(misalnya, Sears dan JCPenney) biasanya menggunakan metode saldo
maju. Bagi mereka, metode ini lebih efisien dan mengurangi biaya dengan
menghindari kebutuhan untuk memproses penerimaan kas bagi tiap-tiap
penjualan individu. Metode ini juga lebih nyaman bagi pelanggan untuk
melakukan pengiriman uang hanya satu kali dalam sebulan.

Dalam penagihan siklus (cycle billing), laporan bulanan


dipersiapkan bagi subset pelanggan pada waktu yang berbeda. Penagihan
siklus menghasilkan arus penerimaan kas yang lebih seragam disepanjang
bulan dan mengurangi waktu yang digunakan sistem komputer untuk
mencetak laporan bulanan.

Penyesuaian rekening pelanggan terkadang diperlukan. Sebagai


contoh rekening pelanggan mungkin dikreditkan untuk merefleksikan baik
retur barang atau potongan yang diberikan untuk barang rusak.
Sebelumnya pihak manajer kredit harus mendapatkan informasi dari
bagian penerimaan barang bahwa barang tersebut benar-benar di retur,
selanjutnya manajer kredit akan menerbitkan memo kredit yang
mengotorisasi kredit atas rekening pelanggan. Jika kerusakan barang
tersebut sedikit, pelanggan mungkin setuju untuk menerimanya dengan
pengurangan harga. Sebuah Salinan memo kredit di kirim ke piutang
untuk mengotorisasi penyesuaian terhadap saldo rekening pelanggan,
Salinan lainnya dikirimkan ke pelanggan.

Ancaman dan Pengendalian

Kesalahan dalam memelihara rekening pelanggan dapat mengarah


pada kerugian penjual di masa depan dan juga dapat mengindikasikan
kemungkinan pencurian kas. Sebagai contoh ancaman kemungkinan
pencurian kas. Seorang pegawai mungkin menerbitkan memo kredit untuk
menghapusakn saldo rekening untuk seorang teman atau untuk menutupi
pencurian kas atau persediaan. Pemisah tugas yang tepat dapat mengurangi
resiko terhadap ancaman tersebut.

PENERIMAAN KAS

Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penerimaan dan proses


pembayaran dari pelanggan.
PROSES

Oleh karena kas dan cek pelanggan dapat dicuri dengan mudah,
penting untuk mengambil Langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi
resiko pencurian. Mengelola arus kas sangat penting untuk keseluruhan
profitabilitas. Sebagaimana yang terdapat dalam kasus AOE. Oleh karena
itu perusahaan terus menerus mencari cara untuk mempercepat
penerimaan pembayaran dari pelanggan. Salah satu cara untuk melakukan
ini adalah pelanggan yang mengirimkan pembayaran langsung ke
perusahaan dengan menggunakan perangkat lunak Remote Deposite
Capture untuk memindai cek pelanggan dan kemudian mentransmisikan
sebuah file digital yang dienskripsi ke bank.

Cara lain untuk mempercepat pemrosesan pembayaran pelanggan


dengan melibatkan penggunaan sebuah pengaturan peti uang dengan
sebuah bank. Peti uang (lockbox) adalah sebuah alamat pos yang dituju
oleh pelanggan ketika mengirimkan uangnya. Teknologi informasi dapat
menyediakan efisiensi tambahan dalam penggunaan peti uang. Dalam
sebuah pengaturan peti uang elektronik, bank secara elektronis
mengirimkan informasi pada perusahaan mengenai nomor rekening
pelanggan dan jumlah yang dikirimkan. Dengan Electronic Funds
Transfer (EFT) pelanggan dapat mengirimkan uang nya secara elektronik
ke bank perusahaan. EFT juga membantu mengurangi ketertinggalan
waktu sebelum bank membuat dana yang disetorkan tersedia untuk
perusahaan. EFT biasanya dicapai melalui jaringan Automated Clearing
House (ACH) sistem perbankan. EFT hanya melibatkan transfer dana,
untuk mengkredit rekening pelanggan secara benar, perusahaan juga perlu
dana tambahan untuk tiap-tiap pengiriman uang seperti nomor faktur dan
diskon yang diambil.

Akibatnya banyak perusahaan harus memisahkan komponen EFT


dan EDI dari pemrosesan pembayan pelanggan. Hal ini mempersulit
pekerjaan perusahaan penjual. Namun masalah tersebut dapat diatasi
dengan adanya Financial Electronic Data Interchange (FEDI), FEDI
mengintegrasikan pertukaran dana EFT dengan pertukaran data
pengiriman uang (EDI). Perusahaan juga dapat mempercepat proses
pengumpulan denga menerima kredit atau kartu pengadaan.

Ancaman dan Pengendalian

Tujuan utama dari fungsi penerimaan kas adalah untuk


mengamankan pengiriman uang pelanggan. Pemisah tugas adalah prosedur
pengendalian khusus paling efektif untuk mengurangi resiko atas
pencurian, para pegawai yang memiliki akses fisik terhadap kas
seharusnya tidak memiliki tangggung jawab untuk mencatat atau
mengotorisasi segala transaksi yang melibatkan penerimaan ini. Secara
spesifik pasangan tugas berikut ini harus dipisahkan yaitu :

 Menangani kas atau cek dan mem-posting pengiriman uang ke


rekening pelanggan.
 Menangani kas atau cek dan mengotorisasi memo kredit.
 Menangani kas atau cek dan rekonsiliasi laporan bank.

Dalam sistem ERP peran pegawai harus dikelola dengan benar untuk
memisahkan kombinasi tugas yang tidak kompatibel. Secara umum
penanganan uang dan cek dalam organisasi harus diminimalkan. Metode
yang optimal adalah pengaturan lockbox bank atau penggunaan EFT,
FEDI atau kartu kredit untuk pembayaran pelanggan. Ketika pelanggan
membayar melalui EFT atau FEDI penjual harus mendapatkan sebuah
Universal Payment Identification Code (UPIC), Upic adalah sebuah
nomor yang memungkinkan pelanggan untuk mengirimkan pembayaran
melalui sebuah kredit ACH tanpa memerlukan pihak penjual untuk
membocorkan informasi detail mengenai rekening bank nya.
Pada akhirnya, sebagaimana yang diilustrasikan kasus AOE, masalah
arus kas adalah perihal yang sangat serius. Penggunaan pengatauran
lockbox, EFT, kartu kredit dan penawaran diskon untuk pembayaran lebih
awal dapat mempercepat penerimaan kas. Meskipun demikian, prosedur
pengendalian terbaik untuk mengurangi resiko atas penurunan kas yang
tidak diantisipasi adalah menggunakan sebuah anggaran arus kas, sebuah
anggaran arus kas menyajikan estimasi arus kas masuk dan arus kas
keluar. Pengawasan yang teratur atas anggaran arus kas akan membantu
AOE dalam menghindari kebutuhan peminjaman jangka pendek pada tarif
yang tidak menguntungkan.

RINGKASAN DAN KESIMPULAN KASUS

Sistem akuntansi sebuah organisasi harus di desain untuk


memaksimalkan efisiensi dan efektivitas dengan empat aktivitas siklus
pendapatan dasar yang dijalankan. Sistem akuntansi tersebut juga harus
menggabungkan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk
menanggulangi ancaman seperti penjualan tidak tertagih. Prosedur
pengendalian juga diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang
disediakan untuk pembuatan keputusan akurat dan lengkap. Pada akhirnya,
untuk memfasilitasi pembuatan keputusan strategis, sistem akuntansi harus
didesain untuk mengakomodasi integritas atas data yang dihasilkan secara
internal dengan data dari sumber eksternal.

Anda mungkin juga menyukai