Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No.

1 April 2018

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah


Terhadap Loyalitas Pada Bank BJB
Jaka Atmaja

AKOM BSI Jakarta, jaka.jaj@bsi.ac.id

ABSTRAK
Pelayanan nasabah yang bermutu menuntut adanya upaya keseluruhan karyawan bank
bukan hanya bertugas di front office yang berhadapan langsung dengan nasabah dalam
menghasilkan pelayanan yang mencerminkan kualitas, tetapi juga karyawan di back
office. Pelayanan yang diberikan dan kepuasan nasabah merupakan tolak ukur
berhasilnya suatu bank dalam mempertahankan nasabah. Pengukuran pelayanan dan
kepuasan nasabah ini yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat
penelitian deskriptif kuantitatif untuk menguji signifikansi hubungan antar variabel serta
untuk mengukur besarnya pengaruh yang terjadi pada variabel bebas Kualitas Pelayanan,
variabel terikat Loyalitas Nasabah, sedangkan Kepuasan Nasabah sebagai variabel
mediasi. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Nasabah berpengaruh kuat terhadap Loyalitas Nasabah. Dengan demikian
dapat dijelaskan bahwa Kualitas Pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan puas atau tidak nasabah dalam pelayanan, yang dimulai dari Loyalitas para
nasabah atau konsumen. Sehingga melalui pelaksanaan Kualitas Pelayan yang dengan
baik akan memberikan dorongan ketertarikan nasabah dan memunculkan loyalitas para
nasabah.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Nasabah, Loyalitas

ABSTRACT
The quality of customer service demands that the overall effort of bank employees not
only be in front of the front office to deal directly with customers in producing services
that reflect the quality, but also the employees in the back office. The services provided
and customer satisfaction are the benchmarks of a bank's success in retaining customers.
Measurement of service and customer satisfaction is the basis of this research. This
research is descriptive quantitative research to test the significance of relationship
between variables and to measure the magnitude of influence that occurs on the
independent variable Quality of Service, dependent variable Customer Loyalty, while
Customer Satisfaction as the mediation variable. Based on the results of the calculation is
known that the variable Quality of Service and Customer Satisfaction have a strong
influence on Customer Loyalty. Thus it can be explained that the Quality of Service is one
important factor in determining satisfaction or not customers in the service, which
originated from customer or customer loyalty. So through the application of the correct
Quality Maids will give a boost of customer interest and bring customer loyalty.

Keywords: Service Quality, Customer Satisfaction, Loyalty

Naskah diterima : 4 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 April 2018

PENDAHULUAN memenangkan persaingan yang semakin


Bank adalah salah satu lembaga keuangan hari semakin kompetitif. Untuk
yang bergerak dalam bidang pelayanan menghadapi persaingan antara lembaga
jasa dapat memberikan pelayanan yang perbankkan yang semakin ketat, sekarang
terbaik (service excellent) untuk dapat ini telah dikembangkan dalam berbagai

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 49


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

konsep layanan nasabah dengan tujuan ketepatan penyampaiannya dalam


untuk mempertahankan nasabah dan mengimbangi harapan konsumen
menjangkau nasabah-nasabah potensial. Tjiptono, (2007). Kualitas pelayanan
Untuk mempertahankan dan dapat diketahui dengan cara
meningkatkan nasabahnya maka bank membandingkan persepsi para konsumen
perlu menjaga citra positif dimata atau pelayanan yang nyata-nyata mereka
masyarakat. Dalam mempertahankan citra terima/peroleh dengan pelayanan yang
ini dapat dibangun melalui kualitas sesungguhnya mereka harapkan/inginkan
produk, kualitas pelayanan, dan ketertiban terhadap atribut-atribut pelayanan suatu
keamanan. Untuk meningkatkan citra perusahaan. Jika jasa yang diterima atau
perbankan maka perlu menyiapkan dirasakan (preceived service) sesuai
karyawan yang mampu menangani dengan yang diharapkan, maka kualitas
kebutuhan nasabahnya. pelayanan dipersepsikan baik dan
Kresna B. D. (2012) Mengemukakan memuaskan, jika jasa yang diterima
bahwa “Sebagaian perusahaan sengaja melampaui harapan konsumen, maka
memanjakan nasabah melalui pelayanan kualitas pelayanan dipersepsikan sangat
yang diberikan bahkan dewasa ini baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa
nasabah sudah dianggap sebagai raja dan yang diterima lebih rendah dari pada yang
nasabah juga dianggap sebagai bagian diharapkan, maka kualitas pelayanan
dari perusahaan yang harus segera dipersepsikan buruk.
dipenuhi kebutuhan serta keinginannya Menurut Lewis & Booms Tjiptono dan
seperti dilayani secara cepat dan akurat”. Chandra, (2005) kualitas layanan adalah
Maka setiap bank menentukan pelayanan ukuran seberapa bagus tingkat layanan
prima yakni sikap atau cara karyawan yang diberikan mampu sesuai dengan
untuk melayani nasabah secara ekspetasi pelanggan.
memuaskan, kepuasan nasabah akan lebih Layanan merupakan prilaku produsen
mudah dipenuhi kalau petugas bank lebih dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
mengenal sifat dan karakter dari para keinginan konsumen demi tercapainya
nasabah. kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Pelayanan yang diberikan oleh bank Kotler juga mengatakan bahwa perilaku
haruslah mencerminkan pendekatan tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum
seutuhnya dari seorang karyawan bank dan sudah terjadinya transaksi. Pada
kepada nasabah. umumnya layanan yang berkualitas tinggi
Rumusan masalah yang penulis temukan akan menghasilkan kepuasan yang tinggi
pada bank BJB diantarnya bagaimana serta pembelian ulang yang lebih sering.
gambaran deskriptif data kualitas Dari definisi-definisi tentang kualitas
pelayanan, kepuasan nasabah, dan pelayanan tersebut dapat diambil
loyalittas, apakah kualitas layanan kesimpulan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap loyalitas adalah segala bentuk aktifitas yang
pelanggan? Apakah kepuasan nasabah dilakukan oleh perusahaan guna
berpengaruh terhadap loyalitas memenuhi harapan konsumen. Layanan
pelanggan? Apakah kualitas layanan dan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau
kepuasan nasabah secara bersama-sama service yang disampaikan oleh pemilik
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah? jasa yang berupa kemudahan, kecepatan,
hubungan, kemampuan dan keramah-
KAJIAN LITERATUR tamahan yang ditujukan melalui sikap dan
A. Kualitas Pelayanan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis kepuasan konsumen.
yang berpengaruh dengan produk, jasa, Salah satu pendekatan kualitas pelayanan
manusia, proses dan lingkungan yang yang banyak dijadikan acuan dalam riset
menemui atau melebihi harapan Tjiptono, pemasaran adalah model service quality
(2001). Sehingga definisi kualitas layanan yang dikembangkan oleh (Parasuramaan,
dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan Zeithmhml, dan Berry) dalam serangkai
kebutuhan dan keinginan konsumen serta penelitian merek terhadap 6 sektor jasa.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 50


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

dimensi kualitas pelayanan, yaitu sebagai serta memiliki waktu pengoprasian


berikut Lupiyoadi, (2001): yang nyaman bagi pelanggan.
1. Tangible atau bukti langsung Pemberian pelayanan (Customer service)
Tangible yaitu kemampuan suatu yang baik pada konsumen diharapkan
perusahaan dalam menunjukan tercapainya kepuasan para pelanggan.
eksistensinya kepada eksternal, Kepuasan pelanggan membentuk persepsi
penampilan dan kemampuan sarana pelanggan terhadap produk yang
dan prasarana fisik perusahaan dan dipasarkan perusahaan, sehingga hal ini
keadaan lingukungan sekitarnya dapat memposisikan produk tersebut
adalah bukti nyata pelayanan yang dimata pelanggan. Oleh karena itu
diberikan oleh pemberi jasa yang customer service dapat memberikan
mengikuti fasilitas fisik (gedung, dampak bagi keberhasilan bisnis
gudang, dll) perlengkapan dan perusahaan dalam jangka panjang
peralatan yang dapat dipergunakan Assauri, (2003).
(teknologi) penampilan pegawainya. B. Kepuasan Konsumen
2. Reliability atau kehandalan Kepuasan pelanggan adalah perasaan
Reliability yaitu kemampuan senang atau kecewa seorang yang muncul
perusahaan untuk memberikan setelah membandingkan antara kinerja
pelayanan sesuai yang dijanjikan (hasil) produk yang diperkirakan terhadap
secara akurat dan terpercaya. Kinerja kinerja yang diharapkan Kotler, (2005).
harus sesuai dengan harapan Engel, (1990) menyatakan bahwa
pelanggan yang berarti ketepatan kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
waktu, pelayanan yang sama untuk setelah pembelian dimana produk yang
semua pelanggan tanpa kesalahan, dipilih sekurang-kurangnya sama atau
sikap yang disimpatik dan dengan melebihi harapan pelanggan, sedangkan
akurasi yang tinggi. ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak
3. Responsiveness atau daya tanggapan memenuhi harapan.
Responsiveness yaitu suatu Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis
kemampuan untuk membantu dan adalah untuk menciptakan para konsumen
memberikan pelayanan yang cepat yang merasa puas. Setiap orang atau
(Responsive) dan tepat pada organisasi (perusahaan) harus bekerja
pelanggan, dengan penympaian dengan konsumen internal dan eksternal
informasi yang jelas. Membiarkan demi terciptanya kepuasan konsumen.
konsumen menunggu tanpa adanya Terciptanya kepuasan konsumen dapat
suatu alasan yang jelas menyebabkan memberikan beberapa pelanggan
persepsi yang negatif dalam kualitas diantaranya Tjiptono dkk, (2003):
pelayanan. 1. Hubungan perusahaan dengan
4. Assuarance atau jaminan konsumen menjadi harmonis.
Assuarance yaitu pengetahuan, 2. Memberikan dasar yang baik bagi
kesopansantunan, dan kemampuan pembelian ulang.
para pegawai perusahaan untuk 3. Dapat mendorong terciptanya
menumbuhkan rasa percaya para loyalitas konsumen.
pelanggan kepada perusahaan. 4. Membentuk rekomendasi dari mulut
5. Emphaty atau empati kemulut (World of Month) yang
Emphaty yaitu memberikan perhatian menguntungkan perusahaan.
yang tulus dan bersifat individual atau 5. Laba yang diperoleh meningkat.
pribadi yang diberikan kepada Faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan dengan berupaya konsumen, adalah :
memahami keinginan konsumen. Dalam menentukan kepuasan konsumen
Dimana suatu perusahaan diharapkan ada lima faktor yang harus diperhatikan
memiliki pengertian dan pengetahuan oleh perusahaan (Lupoyoadi, 2001) antara
tentang pelanggan, memahami lain:
kebutuhan pelanggan secara spesifik, 1. Kualitas produk, pelanggan akan
berasa puas bila hasil mereka

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 51


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

menunjukan bahwa produk yang Salah satu cara memperoleh


mereka gunakan berkualitas. gambaran mengenai kepuasan
2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen adalah dengan
pelanggan akan merasa puas bila memperkerjakan beberapa orang
mereka mendapatkan pelayanan yang ghost shopper untuk berperan atau
baik atau sesuai dengan yang berpura-pura sebagai konsumen
diharapkan. potensial produk perusahaan dan
3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa pesaing. Mereka diminta berinteraksi
bangga dan mendapatkan keyakinan dengan staf penyedia jaksa dan
bahwa orang lain akan kagum menggunakan produk atau jasa
terhadap dia bila menggunakan perusahaan.
produk dengan merek tertentu yang 3. Lost Customer Analysis
cenderung memiliki tingkat kepuasan Perusahaan menghubungi para
yang lebih tinggi. Kepuasan yang konsumen yang telah berhenti
diperoleh bukan karena kualitas dari membeli atau yang telah pindah
produk tetapi sosial atau self esteem pemasok agar dapat memahami
yang membuat pelanggan merasa mengapa hal itu terjadi dan supaya
puas terhadap merek tertentu. dapat mengambil kebijakan perbaikan
4. Harga, yaitu produk yang mempunyai atau penyempurnaan selanjutnya.
kualitas yang sama tetapi tetapkan 4. Survei kepuasan konsumen
harga yang relatif murah akan Sebagian besar riset kepuasan
memberikan nilai yang lebih tinggi konsumen dilakukan dengan
kepada pelanggan. menggunakan metode survei, baik
5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak survei melalui pos, telepon, email,
perlu mengeluarkan biaya tambahan website, maupun wawancara
atau tidak perlu membuang waktu langsung. Melalui survei perusahaan
untuk mendapatkan suatu produk atau akan memperoleh tanggapan dan
jasa cenderung puas terhadap produk balikan secara langsung dari
atau jasa tersebut. konsumen dan juga memberikan
Ada beberapa metode yang bisa kesan positif bahwa perusahaan
dipergunakan setiap perusahaan untuk menaruh perhatian terhadap para
mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya. Metode survei
konsumennya dan konsumen pesaing. kepuasan konsumen dapat
Kotler, (2001) mengidentifikasi empat menggunakan pengukuran
metode untuk mengukur kepuasan SERVQUAL (service quality) yang
konsumen: dibangun atas adanya perbandingan
1. Sistem Keluh dan Saran dua faktor utama yaitu persepsi
Setiap organisasi yang berorientasi konsumen atas layanan yang nyata
pada konsumen (customer-oriented) mereka terima (perceived service)
perlu menyediakan kesempatan dan dengan layanan yang diarapkan
akses yang mudah dan nyaman bagi (expected service).
para konsumennya guna C. Loyalitas Pelanggan
menyampaikan saran, kritik, Secara harfiah loyal berarti setia, atau
pendapat, dan keluhan. Media yang loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
digunakan bisa berupa kotak saran kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa
yang ditempatkan dilokasi-lokasi adanya paksaan, tetapi timbul dari
strategis (yang mudah di jangkau atau kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha
di lewati pelanggan), kartu komentar yang dilakukan untuk menciptakan
(yang bisa diisi langsung maupun kepuasaan konsumen lebih cenderung
yang dikirim via pos kepada mempengaruhi sikap konsumen.
perusahaan), saluran telepon khusus Sedangkan konsep loyalitas konsumen
bebas pulsa, website, dan lain-lain. lebih menekankan kepada perilaku
2. Ghost Shopping (mystery shopping) pembeliannya.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 52


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Menurut Subagyo (2010) berpendapat adalah pelanggan yang tidak hanya


bahwa: "Loyalitas pelanggan merupakan membeli ulang suatu barang dan jasa,
pembelian ulang sebuah merek secara tetapi juga mempunyai komitmen dan
konsisten oleh pelanggan."Istilah loyalitas sikap yang positif terhadap perusahaan
sudah sering diperdengarkan oleh pakar jasa, misalnya dengan merekomendasikan
marketing maupun praktisi bisnis, orang lain untuk membeli.
loyalitas merupakan konsep yang tampak Dari berbagai uraian tersebut dapat
mudah dibicarakan dalam konteks sehari- disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan
hari, tetapi menjadi lebih sulit ketika merupakan sebuah sikap yang menjadi
dianalisis maknanya. dorongan perilaku untuk melakukan
Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan pembelian produk/jasa dari suatu
oleh pakar pemasaran maupun praktisi perusahaan yang menyertakan aspek
bisnis, loyalitas merupakan konsep yang perasaan didalamnya, khusunya yang
tampak mudah dibicarakan dalam konteks membeli secara teratur dan berulang-
sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ulang dengan konsistensi yang tinggi,
ketika dianalisis maknanya. Dalam namun tidak hanya membeli ulang suatu
banyak definisi Ali Hasan (2008) barang dan jasa, tetapi juga mempunya
menjelaskan loyalitas sebagai berikut: komitmen dan sikap yang positif terhadap
1. Sebagai konsep generic, loyalitas perusahaan yang menawarkan produk/
merek menujukkan kecenderungan jasa tersebut.
konsumen untuk membeli sebuah Pengelompokkan tipe loyalitas tergantung
merek tertentu dengan tingkat pada dua faktor yang memperngaruhinya
konsistensi yang tinggi. yaitu ikatan emosional atau perasaan
2. Sebagai konsep perilaku, pembelian (attachment) dan pola pengulangan
ulang kerap kali dihubungkan dengan (repeat patronage) dalam mengkonsumsi
loyalitas merek (brand loyality). produk dan jasa Griffin, (2005). Terdapat
Perbedaannya, bila loyalitas merek 4 loyalitas :
menceminkan komitmen psikologis a. No Lolalty
terhadap merek tertentu, perilaku Ini tercipta dari rendahnya ikatan
pembelian ulang menyangkut emosional yang terlibat (attachment)
pembelian merek yang sama secara dengan rendahnya level pengulangan
berulang kali. (repeat patronage). Beberapa
3. Pembelian ulang merupakan hasil pelanggan tidak membentuk loyalitas
dominasi (1) berhasil membuat pada produk dan jasa tertentu dengan
produknya menjadi satu-satunya beragam alasan. Dalam pemenuhan
alternative yang tersedia, (2) yang kebutuhannya pelanggan memiliki
terus – menerus melakukan promosi batas kondisi dan alasan yang harus
untuk memikat dan membujuk terpenuhi tanpa perlu melibatkan
pelanggan membeli kembali merek perasaan dan pengulangan konsumsi
yang sama. di tempat yang sama. Secara umum
Loyalitas adalah respon perilaku perusahaan harus menghindari pasar
pembelian yang dapat terungkap secara sasaran yang “No Loyalty” karena
terus menerus oleh pengambil keputusan sulit untuk membentuk menjadi
dengan memperhatikan satu atau lebih pelanggan yang loyal sehingga akan
merek alternative dari sejumlah merek sulit meningkatkan kekuatan finansial
sejenis dan merupakan fungsi proses perusahaan.
psikologis. Perlu ditekankan bahwa hal b. Intertia Loyalty
tersebut berbeda dengan perilaku membeli Pelanggan mengkonsumsi karena
ulang, loyalitas pelanggan menyertakan kebiasaan. Faktor situasional dan
aspek perasaan, tidak melibatkan aspek tanpa sikap mempengaruhi dalam
afektif didalamnya Dharmesta, dalam mengambil keputusan mengkonsumsi
Diah Dharmayanti, (2006). sehingga mudah untuk berpaling pada
Menurut Gremler dan Brown dalam Ali produk atas jasa yang positif dan
Hasan, (2008) bahwa loyalitas pelanggan pembinaan hubungan dengan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 53


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

pelanggan, ada kemungkinan dalam waktu, uang atau resiko


membentuk pelanggan “Intertia sehubungan dengan upaya untuk
Loyalty” menjadi lebih loyal. melakukan pergantian ke merek lain.
c. Latent Loyalty Kelompok ini biasanya disebut
Tingginya level ikatan emosional dengan konsumen loyal yang
yang terlibat (attachment) dengan merasakan adanya suatu pengorbanan
rendahnya level pengulangan apabila ia melakukan pergantian ke
konsumsi (repeat purchase). Faktor merek yang lain. Para pembeli tipe ini
situasi nasionalis lebih menentukan disebut satisfied buyer.
dalam pengulangan konsumsi 4.) Tingkat keempat adalah konsumen
dibandingkan dengan pengaruh sikap. benar-benar menyukai merek tersebut.
Dengan memahami faktor situasional Pilihan mereka terhadap suatu merek
yang mempengaruhi “latent loyalty” dilandasi pada suatu asosiasi, seperti
perusahaan dapat merancang strategi simbol, rangkaian pengalaman dalam
untuk menciptakan pelanggan yang menggunakannya, atau kesan kualitas
loyal. yang tinggi. Para pembeli pada
d. Premium Loyalty tingkat ini disebut sahabat merek,
Pada tingkatan ini pelanggan merasa karena terdapat perasaan emosional
bangga jika menemukan dan dalam menyukai merek.
menggunakan produk atau jasa dan 5.) Tingkat teratas adalah para pelanggan
dengan senang hati menganjurkan dan setia. Mereka mempunyai suatu
membagi informasi tentang produk kebanggaan dalam menemukan atau
jasa tersebut pelanggan akan menjadi menjadi pengguna satu merek. Merek
“juru bicara” produk atau jasa secara tersebut sangat penting bagi mereka
konstan menganjurkan pelanggan baik dari segi fungsinya, maupun
lain. Loyalitas memiliki tingkatan: sebagai ekspresi mengenai siapa
1.) Tingkat loyalitas yang paling dasar mereka sebenarnya (commited
adalah pembeli tidak loyal atau sama buyers).
sekali tidak tertarik pada merek- D. Pengukuran Loyalitas
merek apapun yang ditawarkan. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran
Dengan demikian, merek memainkan loyalitas pelanggan terhadap nasabah
peran yang kecil dalam keputusan Bank Bjb Cabang Kuningan - Jawa Barat.
pembelian. Pada umumnya, jenis Untuk mengukur secara spesifik loyalitas
konsumen seperti ini suka berpindah- pelanggan di Bank Bjb Cabang Kuningan
pindah merek atau disebut tipe - Jawa Barat, peneliti menggunakan
konsumen switcher atau price buyer kuesioner.
(konsumen lebih memperhatikan Kuesioner merupakan alat ukur yang
harga di dalam melakukan terdiri dari serangkaian pertanyaan dan
pembelian). petunjuk lain yang bertujuan untuk
2.) Tingkat kedua adalah para pembeli mengumpulkan suatu informasi dari
merasa puas dengan produk yang responden. Kuesioner telah diciptakan
mereka gunakan, minimal mereka oleh Sir Francis Galton. Sekalipun
tidak mengalami kekecewaan. Pada loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh
dasarnya, tidak terdapat dimensi berbagai variable, namum penelitian ini
ketidakpuasan yang cukup memadai dibatasi oleh tiga variable saja, yaitu
untuk mendorong suatu perubahan, kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah.
terutama apabila pergantian ke merek
lain memerlukan suatu tambahan METODE PENELITIAN
biaya. Para pembeli tipe ini dapat 1. Kerangka Konsep
disebut tipe kebiasaan (habitual Untuk memudahkan dalam melakukan
buyer). analisis dalam penelitian ini maka dibuat
3.) Tingkat ketiga berisi orang-orang kerangka pemikiran sebagai berikut:
yang puas, namun mereka memikul
biaya peralihan (switching cost), baik

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 54


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Studi yang dilakukan oleh Lau dan


Lee (1999) menemukan bahwa
kepuasan pelanggan mempunyai
hubungan positif yang kuat dengan
loyalitas pelanggan. Kepuasan
pelanggan merupakan faktor utama
atau mempunyai pengaruh yang
paling kuat terhadap loyalitas
pelanggan (Anderson dan Fornell,
1994; Rust dan Zahorik, 1993 dalam
Lau dan Lee, 1999). Perusahaan perlu
memonitor dan meningkatkan
Gambar 2 kepuasan pelanggannya karena makin
Kerangka Konsep tinggi kepuasan pelanggan, berarti
makin besar pula kemungkinan
Penelitian ini mencoba menganalisis pelanggan tetap setia Kartajaya,
pengaruh kualitas pelayanan terhadap (2006). Berdasarkan uraian tersebut
loyalitas nasabah pada nasabah Bank Bjb maka diturunkanlah hipotesis sebagai
Cabang Kuningan - Jawa Barat. Variabel berikut:
bebas (independen) dalam penelitian ini H2 : Kepuasan pelanggan
adalah Kualitas Pelayanan, variabel berpengaruh signifikan terhadap
terikat (dependen) adalah perilaku loyalitas pelanggan.
loyalitas nasabah, sedangkan kepuasan c. Pengaruh kualitas pelayanan dan
nasabah sebagai variabel mediasi. kepuasan nasabah terhadap loyalitas
2. Hipotesis Penelitian Pengaruh kualitas layanan tehadap
a. Pengaruh Kualitas Pelayanan loyalitas nasabah dengan kepuasan
Terhadap Loyalitas Nasabah nasabah sebagai mediasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Stank et al dalam
Delgado dan Munuera (2001) Bloemer dan Kasper (1995)
mengemukakan bahwa ketika menunjukkan bahwa kualitas
konsumen menerima kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
pelayanan yang lebih baik dari uang positif dan signifikan secara tidak
yang dikeluarkannya, mereka percaya langsung terhadap loyalitas pelanggan
menerima nilai yang baik (good melalui mediasi kepuasan pelanggan.
value), dimana hal ini akan Pelanggan yang memutuskan untuk
meningkatkan loyalitasnya kepada loyal terhadap suatu produk atau jasa
penyedia jasa. Konsumen juga seringkali disebabkan karena mereka
seringkali dapat menarik kesimpulan merasakan pelayanan yang diberikan
mengenai kualitas suatu jasa (service) oleh perusahaan tidak hanya sesuai
atau pelayanan berdasarkan penilaian dengan kebutuhan, tetapi juga
mereka terhadap tempat atau lokasi, memuaskan dan menyenangkan. Jenis
orang, peralatan, alat komunikasi dan pelayanan ini dalam dunia pemasaran
harga yang mereka lihat sebelum seringkali disebut dengan pelayanan
mereka memutuskan untuk prima (excellent service) yang selalu
melakukan pembelian kembali dimasa diharapkan oleh pelanggan Kartajaya,
mendatang Kotler, (2003). (2006). Pelanggan yang terpuaskan
Berdasarkan uraian tersebut maka cenderung punya potensi tinggi untuk
diturunkanlah hipotesis sebagai menjadi loyal terhadap suatu produk
berikut: atau jasa dimana kepuasan seperti itu
H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh mustahil ada tanpa diawali oleh servis
signifikan terhadap loyalitas nasabah yang prima Kartajaya, (2006).
b. Pengaruh Kepuasan Nasabah Berdasarkan uraian tersebut maka
Terhadap Loyalitas Nasabah diturunkanlah hipotesis sebagai
berikut:

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 55


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

H3 : Kepuasan nasabah dan kualitas butir atau variabel tersebut dinyatakan


pelayanan berpengaruh signifikan tidak valid.
terhadap loyalitas nasabah Sedangkan, pengujian reliabilitas,
dimaksudkan untuk menguji apakah
PEMBAHASAN instrumen variabel yang digunakan
1. Pengujian Instrumen dinyatakan handal (reliable). Pengujian
a. Hasil Uji Validitas Data Variabel reliabilitas dilakukan dengan ketentuan r-
Bebas Kualitas Pelayanan (X1) Alpha Cronbach. Ketentuannya, jika r-
Pengujian instrumen yaitu validitas hitung > r-tabel maka instrumen
kuesioner yang digunakan berdasarkan dinyatakan reliabel, sebaliknya jika r-
variabel yang diteliti, teknik korelasi (= r hitung < r-tabel maka instrumen/variabel
Pearson) dengan taraf signifikansi 5%. dinyatakan tidak reliabel.
Ketentuannya, sebagai berikut: (1) jika r- Guna mengetahui apakah data variabel
hitung > r-tabel maka butir atau variabel bebas Kualitas Pelayanan (X1),
yang diuji dinyatakan valid; dan (2) dinyatakan valid dilakukan uji validitas,
Sebaliknya, jika r-hitung < r-tabel, maka hasilnya seperti Tabel 1.

Tabel 1
Uji Validitas Butir Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
Scale Mean Scale Corrected Cronbach’s
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Kualitas pelayanan 1 36,55 16,836 ,485 ,846
Kualitas pelayanan 2 36,44 16,572 ,618 ,832
Kualitas pelayanan 3 36,42 15,963 ,722 ,822
Kualitas pelayanan 4 36,48 17,121 ,526 ,840
Kualitas pelayanan 5 36,34 16,691 ,631 ,831
Kualitas pelayanan 6 36,43 16,995 ,506 ,842
Kualitas pelayanan 7 36,43 16,874 ,657 ,830
Kualitas pelayanan 8 36,38 17,167 ,578 ,836
Kualitas pelayanan 9 36,37 17,246 ,524 ,840
Kualitas pelayanan 10 36,75 18,775 ,305 ,856

Hasil uji validitas pada Tabel 1 untuk Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
variabel bebas Kulaitas Pelayanan (X1), maka dapat dinyatakan bahwa instrumen
hasilnya diketahui dari 10 butir pertanyaan variable bebas Kualitas Pelayanan (X1)
berkaitan dengan pelayanan yang diterima dengan 10 butir pertanyaan dinyatakan
oleh semua nasbah Bank Bjb, masing- valid.
masing butir nilai corrected item total b. Hasil Uji Validitas Data Variabel
correlation (CITC) sebagai nilai r hitung Bebas Kepuasan Nasabah (X2)
dinyatakan valid. Hal tersebut seluruh butir Guna mengetahui apakah data variabel
pertanyaan nilainya lebih besar dari nilai r bebas kepuasan nasabah (X2),
tabel sebesar 0,195. dinyatakan valid dilakukan uji validitas,
hasilnya seperti Tabel 2.

Tabel 2
Uji Validitas Butir Variabel Kepuasan Nasabah (X2)
Scale Mean Scale Variance Corrected Item- Cronbach’s
if Item if Item Deleted Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
Kepuasan nasabah 1 37,14 16,970 ,649 ,816
Kepuasan nasabah 2 37,12 19,036 ,369 ,843
Kepuasan nasabah 3 36,82 19,563 ,367 ,842

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 56


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Kepuasan nasabah 4 36,79 19,218 ,415 ,838


Kepuasan nasabah 5 37,32 17,392 ,672 ,815
Kepuasan nasabah 6 37,35 17,078 ,626 ,819
Kepuasan nasabah 7 37,10 17,505 ,603 ,821
Kepuasan nasabah 8 37,16 18,095 ,606 ,822
Kepuasan nasabah 9 37,20 18,202 ,566 ,825
Kepuasan nasabah 10 37,16 18,621 ,493 ,831

Hasil uji validitas pada Tabel 4.33. untuk dengan 10 butir pertanyaan dinyatakan
variabel bebas kepuasan nasabah (X2), valid. Sehingga, kepuasan nasabah dapat
hasilnya diketahui dari 10 butir pertanyaan dinyatakan valid sebagai variabel bebas
berkaitan dengan Kepuasan yang diterima atau layak sebagai instrumen penelitian.
oleh nasabah Bank Bjb, masing-masing c. Hasil Uji Validitas Data Variabel
butir nilai corrected item total correlation Terikat Loyalitas (Y)
(CITC) sebagai nilai r hitung dinyatakan Untuk mengetahui apakah data variabel
valid. Hal tersebut seluruh butir pertanyaan terikat Loyalitas (Y) yang digunakan
nilainya lebih besar dari nilai r tabel dalam penelitian, dinyatakan valid
sebesar 0,195. dilakukan uji validitas, hasilnya seperti
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, Tabel 3.
maka dapat dinyatakan bahwa instrumen
variable bebas kepuasan nasabah (X2)

Tabel 3.
Uji Validitas Variabel Terikat Loyalitas (Y)
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach’s Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Loyalitas 1 25,01 7,687 ,371 ,763
Loyalitas 2 24,82 7,563 ,540 ,731
Loyalitas 3 24,91 7,133 ,572 ,722
Loyalitas 4 24,76 7,154 ,553 ,725
Loyalitas 5 25,15 7,301 ,438 ,751
Loyalitas 6 24,96 7,231 ,519 ,732
Loyalitas 7 24,93 7,419 ,447 ,748

Berdasarkan data pada Tabel 3, yaitu hasil Kualitas Pelayanan dan kepuasan nasabah
pengujian validitas instrumen variabel menunjukkan hasil pengujian yang valid,
terikat loyalitas (Y) hasilnya dari 7 butir sehingga variabel bebas tersebut dapat
pertanyaan tersebut secara keseluruhan digunakan sebagai variabel atau instrumen
bahwa butir pertanyaan masing-masing penelitian.
dengan nilai Corrected Item-Total 2. Hasil Uji Reliabilitas
Correlation (CICT) = r hitung yang Pengujian reliabilitas terhadap keempat
diperoleh lebih besar dari nilai r tabel = variabel yang diteliti hasilnya ditampilkan
0,195. pada Tabel 4, sebagai berikut:
Dengan demikian, dari hasil uji validitas
butir pertanyaan untuk variabel bebas
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian Nilai r-Alpha Nilai r-Alpha Keterangan
hitung tabel
1 Kualitas Pelayanan X1 0,852 0,195 reliabel
2 Kepuasan Nasabah X2 0,842 0,195 reliabel
3 Loyalitas Y 0,768 0,195 reliabel

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 57


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Pada Tabel 4 diperoleh hasil uji reliabilitas penelitian dapat digunakan sebagai
untuk ketiga variabel yang digunakan instrumen penelitian.
sebagai instrumen yaitu: 3. Analisis Korelasi dan Regresi
1. Kualitas pelayanan (X1) dengan nilai a. Regresi X1 dengan Y
r-Alpha sebesar 0,852 > r tabel 0,195 Hasil analisis korelasi linier berganda
2. Kepuasan nasabah (X2) dengan nilai r- dengan menggunakan komputer program
Alpha sebesar 0,842 > r tabel 0,195. Statistical Package For the Social Science
3. Loyalitas (Y) dengan nilai r-Alpha (SPSS) versi 20 for Windows yakni
sebesar 0,768 > r tabel 0,195. analisis linear sederhana, secara rinci
Maka dapat dijelaskan bahwa r-Alpha dijelaskan sebagai berikut.
positif dan lebih besar dari r tabel 0,195, 1) Koefisien Korelasi ( r )
dengan demikian variabel terikat Loyalitas Pengujian pengaruh dari variabel bebas
(Y) dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil Kualitas Pelayanan pengaruhnya terhadap
pengujian tersebut maka kedua variabel Loyalitas, dijelaskan seperti Tabel 5.

Tabel 5
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Change Statistics
Square the Estimate R Square Change F Change
1 ,779a ,608 ,604 1,955 ,608 151,758
a Predictors: (Constant), kualitas pelayanan
b Dependent Variable: loyalitas

Hasil analisis regresi pada Tabel 5 bahwa variabel bebas Kualitas Pelayanan
diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi (X1) memiliki kekuatan pengaruh sebesar
(R) sebesar 0,779. Hal tersebut 0,778. Besarnya angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel bebas menyatakan bahwa variabel bebas X1 yang
Kualitas Pelayanan memiliki kekuatan berarti memiliki pengaruh terhadap
hubungan (korelasi) sebesar 0,779. Dapat Loyalitas (Y) sebesar 60,80% dan sisanya
dinyatakan pula bahwa variabel bebas X 39,20% merupakan pengaruh dari faktor
memiliki hubungan yang sangat kuat lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(dominan) searah dengan variabel 3) Koefisien Regresi β dan Nilai t
terikatLoyalitas. Artinya jika faktor hitung
Kualitas Pelyanan meningkat atau Untuk mengetahui besarnnya nilai
ditingkat akan diikuti oleh loyalitas. koefisien regresi, dari hasil analisis regresi
2) Koefisien Determinasi (R2) sederhana antara variabel bebas Kualitas
Hasil analisis regresi pada Tabel 5 Pelayanan (X1) terhadap variabel terikat
diperoleh angka koefisien regresi R Loyalitas (Y), hasilnya dapat dijelaskan
sebesar 0,608. Hal tersebut menunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7,531 1,761 4,276 ,000
1
Kualitas pelayanan ,532 ,043 ,779 12,319 ,000
a Dependent Variable: loyalitas

Pada Tabel 6 diketahui persamaan regresi sebesar 7,531 artinya apabila Kualitas
ganda penelitian, yaitu: Pelayanan dianggap nol maka Loyalitas
Y=7,531+0,532X1; dapat sebesar 7,531 satuan; dan (2) koefisien b
diinterprestasikan bahwa: (1) konstanta a sebesar 0,532 artinya apabila Kualitas

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 58


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Pelayanan dalam penelitian dianggap nol variabel bebas Kualitas Pelayanan (X1)
maka Loyalitas (Y) akan meningkat tidak berpengaruh terhadap variabel
sebesar 0,532 satuan. Loyalitas (Y); dan (b) apabila nilai t hitung
Berdasarkan persamaan regresi sederhana > t tabel, maka terima Ha atau tolak Ho.
tersebut dapat dijelaskan bahwa perubahan Artinya bahwa variabel Kualitas Pelaanan
variabel bebas kepuasan nasabah (X2) (X1) berpengaruh signifikan terhadap
dapat mempengaruhi perubahan kenaikan Loyalitas (Y).
dan penurunan besarnya nilai variabel Hasil pengujian pada Tabel 6, diperoleh
terikat Loyalitas (Y). Sedangkan, nilai dari nilai t hitung sebesar 15,111 sedangkan
t hitung yang diperoleh dari hasil analisis nilai t tabel pada = 0,05 yaitu sebesar
yaitu sebesar 12,319 pada signifikansi 1,989. Dengan demikian maka nilai t
0,000 lebih kecil dari < = 0,05. hitung 12,319 > nilai t tabel 1,9901. Selain
4) Pengujian Hipotesis Kualitas itu, pengujian dapat juga dengan melihat
Pelayanan Terhadap Loyalitas nilai Sig. 0,000 < 0,05. Sehingga, hasil
Untuk membuktikan hipotesis, dilakukan penelitian ini adalah menolak Ho, hal
pengujian hipotesis dilakukan untuk tersebut berarti bahwa variabel bebas
menguji apakah variabel bebas Kualitas Kualitas Pelayanan secara nyata
Pelayanan (X1) berpengaruh secara berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas.
signifikan terhadap variabel terikat b. Regresi X2 dengan Y
Loyalitas (Y). Pengujiannya yaitu 1) Koefisien Korelasi ( r )
membandingkan nilai t hitung dengan t Pengujian pengaruh dari variabel bebas
tabel, atau dengan melihat nilai Sig. pada Kualitas pelayanan (X1) pengaruhnya
tingkat < = 0,05. Pengujian hipotesis terhadap Loyalitas (Y), dijelaskan seperti
dengan ketentuan, bahwa: (1) apabila nilai Tabel 7.
t hitung < t tabel, maka terima Ho. Artinya

Tabel 7.
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Change Statistics
Square the Estimate R Square Change F Change
1 ,751a ,564 ,560 2,060 ,564 126,847
a Predictors: (Constant), kualitas pelayanan
b Dependent Variable: loyalitas

Hasil analisis regresi pada Tabel 7 bahwa variabel bebas Penataan produk (X)
diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi memiliki kekuatan pengaruh sebesar
(R) sebesar 0,751. Hal tersebut 0,778. Besarnya angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel bebas menyatakan bahwa variabel bebas X yang
Kualitas Pelayanan memiliki kekuatan berarti memiliki pengaruh terhadap
hubungan (korelasi) sebesar 0,751. Dapat Loyalitas (Y) sebesar 56,40% dan sisanya
dinyatakan pula bahwa variabel bebas 43,60% merupakan pengaruh dari faktor
Kualitas Pelayanan (X1) memiliki lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
hubungan yang sangat kuat (dominan) c) Koefisien Regresi β dan Nilai t
searah dengan variabel terikat Loyalitas hitung
(Y). Artinya jika faktor penataan produk Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien
meningkat atau ditingkat akan diikuti oleh regresi, dari hasil analisis regresi
Loyalitas. sederhana antara variabel bebas kepuasan
b) Koefisien Determinasi (R2) nasabah (X2) terhadap variabel terikat
Hasil analisis regresi pada Tabel 7 Loyalitas (Y), hasilnya dapat dijelaskan
diperoleh angka koefisien regresi R pada Tabel 8.
sebesar 0,564. Hal tersebut menunjukkan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 59


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Tabel 8
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8,608 1,830 4,703 ,000
1
Kepuasan nasabah ,497 ,044 ,751 11,263 ,000
a Dependent Variable: loyalitas

Pada Tabel 8 diketahui persamaan regresi tingkat = 0,05. Pengujian hipotesis dengan
ganda penelitian, yaitu: Y=0,369+0,924X; ketentuan, bahwa: (1) apabila nilai t hitung
dapat diinterprestasikan bahwa: (1) < t tabel, maka terima Ho. Artinya variabel
konstanta a sebesar 8,608 artinya apabila bebas Kualitas Pelayanan (X1) tidak
Kepuasan nasabah dianggap nol maka berpengaruh terhadap variabel Loyalitas
Loyalitas (Y) sebesar 8,608 satuan; dan (2) (Y); dan (b) apabila nilai t hitung > t tabel,
koefisien b sebesar 0,479 artinya apabila maka terima Ha atau tolak Ho. Artinya
kepuasan nasabah dalam penelitian bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1)
dianggap nol maka Loyalitas (Y) akan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
meningkat sebesar 0,479 satuan. (Y).
Berdasarkan persamaan regresi sederhana Hasil pengujian pada Tabel 8, diperoleh
tersebut dapat dijelaskan bahwa perubahan nilai t hitung sebesar 15,111 sedangkan
variabel bebas kepuasan nasabah (X2) nilai t tabel pada = 0,05 yaitu sebesar
dapat mempengaruhi perubahan kenaikan 1,989. Dengan demikian maka nilai t
dan penurunan besarnya nilai variabel hitung 15,111 > nilai t tabel 1,9901. Selain
terikat loyalitas (Y). Sedangkan, nilai dari t itu, pengujian dapat juga dengan melihat
hitung yang diperoleh dari hasil analisis nilai Sig. 0,000 < 0,05. Sehingga, hasil
yaitu sebesar 11,263 pada signifikansi penelitian ini adalah menolak Ho, hal
0,000 lebih kecil dari = 0,05. tersebut berarti bahwa variabel bebas
d) Pengujian Hipotesis Kualitas Kualitas Pelayanan secara nyata
Pelayanan Terhadap Loyalitas berpengaruh signifikan terhadap Loalitas
Untuk membuktikan hipotesis, dilakukan (Y).
pengujian hipotesis dilakukan untuk c. Regresi X1 dan X2 terhadap Y
menguji apakah variabel bebas Kualitas Hasil analisis korelasi linier berganda
Pelayanan (X) berpengaruh secara secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
signifikan terhadap variabel terikat 1) Koefisien Korelasi ( R )
Loyalitas (Y). Pengujiannya yaitu Pengujian pengaruh dari variabel bebas
membandingkan nilai t hitung dengan t Kualitas Pelayanan pengaruhnya terhadap
tabel, atau dengan melihat nilai Sig. pada Loyalitas, dijelaskan seperti Tabel 9.

Tabel 9
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted Std. Error of Change Statistics
R Square the Estimate R Square Change F Change
1 ,838a ,702 ,696 1,712 ,702 114,203
a Predictors: (Constant), kualitas pelayanan
b Dependent Variable: loyalitas.

Hasil analisis regresi pada Tabel 9 0,838. Dapat dinyatakan pula bahwa
diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi variabel bebas X1 memiliki hubungan
(R) sebesar 0,838. Hal tersebut yang sangat kuat (dominan) searah dengan
menunjukkan bahwa variabel bebas variabel terikat Loyalitas (Y). Artinya jika
Kualitas Pelayanan (X1) memiliki faktor Kualitas Pelayanan meningkat atau
kekuatan hubungan (korelasi) sebesar ditingkat akan diikuti oleh Loyalitas.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 60


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

2) Koefisien Determinasi (R2) 29,80% merupakan pengaruh dari faktor


Hasil analisis regresi pada Tabel 9 lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
diperoleh angka koefisien regresi R 3) Koefisien Regresi β dan Nilai t
sebesar 0,691. Hal tersebut menunjukkan hitung
bahwa variabel bebas kepuasan nasabah Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien
(X2) memiliki kekuatan pengaruh sebesar regresi, dari hasil analisis regresi
0,702. Besarnya angka tersebut sederhana antara variabel bebas Kualitas
menyatakan bahwa variabel bebas X1 yang Pelayanan (X1) dan kepuasan nasabah
berarti memiliki pengaruh terhadap (X2) terhadap variabel terikat Loyalitas
Loalitas (Y) sebesar 70,20% dan sisanya (Y), hasilnya dapat dijelaskan pada Tabel
10.

Tabel 10
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 3,928 1,674 2,346 ,021
1 Kualitas pelayanan ,342 ,051 ,501 6,695 ,000
Kepuasan nasabah ,274 ,049 ,415 5,539 ,000
a Dependent Variable: loyalitas

Pada Tabel 10 diketahui persamaan regresi hitung dengan t tabel, atau dengan melihat
ganda penelitian, yaitu: nilai Sig. pada tingkat = 0,05. Pengujian
Y=3,928+0,342X1+0,274X2 dapat hipotesis dengan ketentuan, bahwa: (1)
diinterprestasikan bahwa: apabila nilai t hitung < t tabel, maka terima
a. Konstanta a sebesar 3,928 artinya Ho. Artinya variabel bebas Kualitas
apabila X1 dan X2 dianggap nol maka Pelayanan (X1) tidak berpengaruh
loyalitas (Y) sebesar 3,928 satuan. terhadap variabel Loyalitas (Y); dan (b)
b. koefisien b1 sebesar 0,342 artinya apabila nilai t hitung > t tabel, maka terima
apabila X2 dalam penelitian dianggap Ha atau tolak Ho. Artinya bahwa variabel
nol maka loyalitas (Y) akan meningkat kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan
sebesar 0,342 satuan nasabah (X2) berpengaruh signifikan
c. Koefisien b2 sebesar 0,274 artinya terhadap loyalitas (Y).
apabila X1 dalam penelitian dianggap Hasil pengujian pada Tabel 10, untuk
nol maka loyalitas (Y) akan meningkat variabel kualitas pelayanan (X1) diperoleh
sebesar 0,274 satuan nilai t hitung sebesar 6,695sedangkan nilai
Berdasarkan persamaan regresi sederhana t tabel pada = 0,05 yaitu sebesar 1,9901
tersebut dapat dijelaskan bahwa perubahan (lampiran 14). Dengan demikian maka
variabel bebas kualitas pelayanan (X1) dan nilai t hitung 6,695> nilai t tabel 1,9901.
kepuasan nasabah (X2) dapat Untuk variabel kepuasan nasabah (X2)
mempengaruhi perubahan kenaikan dan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,539>
penurunan besarnya nilai variabel terikat nilai t tabel 1,9901. Selain itu, pengujian
loyalitas (Y). dapat juga dengan melihat nilai Sig. 0,000
e) Pengujian Hipotesis Kualitas < 0,05. Keduanya memiliki nilai Sig. 0,000
Pelayanan dan Kepuasan Nasabah < 0,05. Sehingga, hasil penelitian ini
Terhadap Loyalitas adalah menolak Ho, hal tersebut berarti
Untuk membuktikan hipotesis, dilakukan bahwa kedua variabel bebas kualitas
pengujian hipotesis dilakukan untuk nasabah (X1) dan kepuasan nasabah (X2)
menguji apakah variabel bebas kualitas secara nyata berpengaruh signifikan
pelayanan (X1) dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas (Y).
(X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat loyalitas (Y).
Pengujiannya yaitu membandingkan nilai t

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 61


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

4. Pembahasan Hasil Penelitian bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat


Hasil analisis dan pengujian hipotesis Y tersebut, diketahui bahwa besarnya nilai
dengan t tes pada tabel coefficients (Tabel koefisien R2 = 0,702 menunjukkan
10) dimana diketahui nilai t hitung kedua pengaruh dari keduanya terhadap Y yaitu
variabel bebas X1 dan X2 masing-masing sebesar 70,20%. Hal tersebut memberikan
diperoleh sebesar 6,695 dan 5,539 pengertian bahwa faktor X1 dan X2 secara
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,9901 bersama-sama dapat menjelaskan
untuk sampel sebanyak 100. Berdasarkan perubahan (kenaikan dan penurunan)
hasil analisis tersebut, maka berarti Ho Loyalitas (Y) sebesar 70,20%. Sedangkan,
ditolak dan Ha diterima, berdasarkan hasil sisanya sebesar 29,80% merupakan
penelitian ini terbukti bahwa secara nyata pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti
variabel bebas X1 dan X2 secara bersama- dalam penelitian ini. Misalnya, promosi,
sama berpengaruh signifikan positif kualitas SDM, dan lain-lain.
terhadap variabel terikat (Y). Oleh karena Hasil analisis regresi sederhana pengaruh
itu dapat dinyatakan bahwa kedua variabel dari variabel bebas X1 dan X2 terhadap
bebas X1 dan X2 mempunyai pengaruh variabel terikat Y, dapat diperlihatkan pada
yang positif terhadap Y. Gambar 3 berikut ini :
Berdasarkan analisis regresi sederhana dan
penjelasan hasil regresi antara variabel

Gambar 3
Pengaruh Variabel Bebas X1 dan X2 terhadap Y

Hasil analisis dan penjelasan pada Gambar daya tarik bagi nasabah untuk
3, diketahui bahwa variabel X1 dan X2 memudahkan dan mencari produk dan
berpengaruh kuat terhadap Y berpengaruh pelayanan yang diperlukan. Sebab
signifikan. Dengan demikian dapat seringkali, pelanggan atau nasabah akan
dijelaskan bahwa Kualitas Pelayanan enggan untuk mencari-cari produk atau
merupakan salah satu faktor penting dalam pelayanan yang diinginkan jika pelayanan
menentukan puas atau tidak nasabah dalam kurang baik, nasabah akan merasa kurang
pelayanan, yang dimulai dari Loyalitas puas terhadap pelayanan karyawan. Sikap
para nasabah atau konsumen. Sehingga loyalitas sangat dipengaruhi oleh berbagai
melalui pelaksanaan Kualitas Pelayann faktor, ketika pelanggan atau nasabah
yang dengan baik akan memberikan membutuhkan sesuatu pelayanan atau
dorongan ketertarikan nasabah dan produk mereka akan mencari produk-
memunculkan loyalitas para nasabah. produk dan pelayanan yang baik. Oleh
Kualitas Pelayanan merupakan upaya karena itu, kualitas pelayanan yang baik
bagaimana memudahkan pelanggan atau akan memudahkan pelanggan untuk
nasabah untuk mencari dan menemukan menggunakan jasa pelayanan bank.
produk dan layanan yang diinginkan. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan
Kualitas Pelayanan yang baik merupakan bahwa Kualitas pelayanan dan kepuasan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 62


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
nasabah merupakan faktor pemasaran yang REFERENSI
sangat penting dalam upaya meningkatkan Anderson, Fornell dan Rust Zahorik, Lau,
loyalitas nasabah terhadap suatu layanan. Geok Then dan Sook Han Lee. 1994.
Pelayanan yang baik yang diinginkan oleh Consumer Satisfaction, Market Share
para nasabah dapat dilakukan dengan and Profitability Finding From
melakukan Kualitas Pelayanan secara tepat Sweden.New York, Jurnal Of
dan mudah dijangkau. Marketing.
Bloemer dan J. Kasper. 1995. “The
PENUTUP Complex Relationship Between
Berdasarkan analisis pengaruh kualitas Consumers Satisfaction and Brand
pelayanan terhadap loyalitas nasabah, Loyalty”. Journal of Economic
maka beberapa hal penting dapat Psychology.
disimpulkan sebagai berikut: Dharmesta, Dharmayanti Diah. 2006.
1. Hasil pengujian korelasi diketahui Analisa Dampak Service Performance
bahwa kualitas pelayanan (X1) dan dan Kepuasan sebgai Moderating
kepuasan nasabah (X2) mempunyai Variable Terhadap Loyalitas Nasabah.
korelasi sangat kuat dengan loyalitas Jurnal ilmiah Universitas Petra
(Y), diketahui dari nilai r sebesar Surabaya.
0,928. Kresna, B. D. 2012. Pengaruh Customer In
2. Hasil pengujian pengaruh dari variabel Service Delivery Terhadap
kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan Peningkatan Jumlah Nasabah Pada
nasabah (X2) terhadap loyalitas (Y) PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang
diketahui dari nilai R square (R2) Makassar.
sebesar 0,702. Hal ini berarti variabel Kotler, 2009. Philip dan Kevin Lane
Kualitas pelayanan memiliki pengaruh Keller. Manajemen Pemasaran. Jilid
sebesar 70,20% terhadap loyalitas (Y). 2. Jakarta. Erlangga.
Sedangkan sisanya sebesar 29,80% Kotler, Philip. 2005. Manajemen
merupakan pengaruh faktor lain yang Pemasaran, Edisi Kesebelas. Jakarta.
tidak diteliti. PT. Indeks Kelompok Gramedia.
3. Berdasarkan hasil uji t pada tabel Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006.
coefficients bahwa kualitas pelayanan Manajemen Pemasaran jasa. Edisi
(X1) dengan nilai t hitung 6,695 dan kedua, Jakarta: Salemba Empat.
kepuasan nasabah (X2) dengan nilai t Tjiptono, Fandy. 2005.Pemasaran Jasa,
hitung 5,539 yang keduanya > nilai t Edisi Pertama, Yogyakarta, Penerbit
tabel sebesar 1,9901. Dengan demikian Bayumedia Publishing.
Ho ditolak dan Ha diterima terbukti
bahwa kualitas pelayanan (X1) dan BIODATA PENULIS
kepuasan nasabah (X2) sangat Jaka Atmaja, lahir di Jakarta, 26 Februari
signifikan berpengaruh terhadap 1984, aktif sebagai Dosen di Akademi
loyalitas (Y). Komunikasi Bina Sarana Informatika
4. Kegiatan kualitas pelayanan dan Jakarta dari tahun 2015 sampai sekarang.
kepuasan nasabah yang berkualitas
akan memberikan dampak pada
loyalitas nasabah pada Bank Bjb.
5. Hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian yang sudah pernah
dilakukan atau mendukung penelitian
yang dijadikan kajian empiris
penelitian terdahulu pada penelitian
ini, yaitu bahwa kualitas pelayanan
dan kepuasan nasabah merupakan
faktor atau variabel yang berpengaruh
dominan terhadap loyalitas nasabah.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 63

Anda mungkin juga menyukai