Anda di halaman 1dari 21

EPIDEMIOLOGI DAN

PATOGENESIS ESO DI GINJAL


Epidemiologi ESO di ginjal

penelitian di AS & Eropa, 15-30% radang


tubulointerstisial ginjal kronis & radang
ginjal lainnya dpt meningkat mjd gagal
ginjal terminal. Kemungkinan disebabkan
o/ obat yg menginduksi nefrotoksisitas, spt
analgetik (NSAIDs, acetaminophen),
ACEI, antibiotik, diuretik, cimetidin,
allupurinol.
Patogenesis ESO di Ginjal
mekanisme terpengaruhnya ginjal
terhadap toksisitas obat
1. Aliran darah yg tinggi berkaitan dgn
hemodinamik
● manitol (diuresis osmosis): menurunkan
glomeruler blood flow
● ACEI: mendilatasi arteriola glomeruler
afferen, menyebabkan penurunan tekanan
filtrasi glomeruler pd kondisi adanya
vaskuler iskemik ginjal
Lanjutan…
2. Epitel tubuler sel absorbsi & fungsi
sekretori
Mekanisme:
● kerusakan / gangguan pd fungsi
mitokonodrial
● penurunan sintesis ATP
● penurunan glutathion dan antioksidan lain
● penurunan sintesis protein
● contoh: aminoglikosida, siklosporin
Lanjutan….
3. Metabolisme obat menjadi spesies toksik
● Ex: asetaminophen teroksidasi mjd
spesies2 rekatif yg turut mengkontribusi
nekrosis tubuler aktif (pd kasus OD) & mjd
nefropati analgesik dgn komsumsi kronik
4. Tingginya energi yg dibutuhkan o/ sel-sel
tubuler ginjal
● Ex: amfoterisin-B menginduksi kerusakan
sel tubuler medula. Akibat ketidakseimbangan
antara peningkatan kebutuhan energi selular
dgn ketidakcukupan pengiriman O2
Lanjutan….
5. Konsentrasi solut dalam lumen tubuler
penurunan volume sistemik a/
meningkatkan jumlah air yg direabsorbsi
di tubulus proksimal, shg tjd penurunan
kecepatan aliran di tubuler solut &
toksin a/ terkonsentrasi di sana.
6. Pengasaman urin
pengasaman urin yg tinggi a/
menyebabkan nefropati asam urat akut
.
7. Peningkatan fungsi nefron individu
sebagai mekanisme adaptasi thd
kerusakan ginjal kronis
kerusakan ginjal kronis dihubungkan dgn
adanya luka pd bbrp sel glomerolus &
unit2 tubuler. Nefron yg msh berfungsi
mengalami hiperfiltering pd glomerolus &
hiperfungsi pada tubulus. Krn beban kerja
yg melebihi batas, nefron ini lebih rentan
terkena kerusakan jika ada suatu
nefrotoksin
Empat sindrom renal terbesar yang
disebabkan oleh obat
1. Gagal Ginjal Akut
penurunan fungsi ginjal scr cepat yg dpt diketahui
dr perubahan vol urin, azotemia, & perubahan
homeostasis biokimia
A. GGA Prerenal
● bbrp obat gagal ginjal akut dgn ↓ vol /
tekanan, atau ke-2nya dr suplai darah ke ginjal
fase prerenal
● obat2 yg terkait: diuretik, obat2 imunosupresan
(siklosporin), NSAID, IL-2, ACEI
Lanjutan GGA…

● px yg berisiko: yg mpy gangguan aliran


darah ke ginjal, spt penyempitan
pembuluh darah ginjal scr bilateral atau
penurunan vol efektif spt sirosis, sindrom
nefropatik, gagal jantung kongestif
● pengobatan: menghentikan obat yg
menyebabkan penyakit ini
menyelesaikan masalah
B. GGA Terminal, ada 3 yaitu:
a. Acute Tubular Necrosis
● obat-obatan terkait biasanya
disekresikan lewat ginjal: antibiotik
aminoglikosida, amfoterisin B, cisplatin (
sebabkan 25% gagal ginjal stl pemberian
dosis tunggal)
b. Acute Interstisial Nephritis
● mrpk manifestasi sistemik dr rx
hipersensitifitas spt: demam, ruam.
● Obat-obatan terkait: penisilin, sefalosporin,
sulfonamid, NSAID (fenoprofen), omz, captopril,
ranitidin, allopurinol, rifampisin.
● Pengobatan: bersifat reversibel, fungsi renal dpt
kembali normal stl 7 hr penghentian obat &
konsentrasi serum kreatinin kembali normal.
c. Thrombotic Microangiopaty
● obat2 yg menginduksi: siklosporin, agen
kemoterapi (mitomycin C, bleomycin, cisplatin),
ticlopidin, klopidogrel, estrogen dlm kontrasepsi
oral, quinine, kokain.
C. Gagal ginjal Obstruktif Akut
● efek samping obat berupa: terbentuknya
kristal terjadi acyclovir, sulfonamida,
methrotrexate, idinavir, vitamin C dosis
tinggi kristal oksalat
● guanefesin dan efedrin dapat
menyebabkan batu ginjal
● fungsi ginjal dapat kembali bila pemakaian
obat dihentikan
2. Gagal Ginjal Kronis
● keadaan ini dpt disebabkan o/
penyalahgunaan analgetik kronis,
cisplatin, tumbuh-tumbuhan cina.
● pd bbrp kasus, kerusakan ginjal bersifat
reversibel (5-aminosalicylic acid,
mesalamine, ifosfamid), sedangkan yg
disebabkan o/ lithium & siklosporin
bersifat irreversibel.
3. Sindrom Nefrotik
krn disfungsi glomeruler & ditandai dgn
proteinurea berat.
● Obat yg bisa menginduksi: NSAID,
penisilamin, captopril
● Kerusakan dpt tjd scr irreversibel
Bila menemui penggunaan obat yg
berpotensi nefrotoksik :
1. waspada thd obat yg berpotensi
menyebabkan gangguan ginjal
2. identifikasi pasien dgn resiko gangguan
ginjal (insufisiensi ginjal, dehidrasi, DM)
3. waspada peningkatan resiko pd pasien
lansia
4. hati-hati dlm menentukan prosedur
radiology atau meresepkan obat yg
berpotensi menyebabkan gangguan ginjal
Lanjutan….

5. hindari dehidrasi
6. perkecil dosis harian & durasi
penggunaan obat-obat tertentu
7. sesuaikan dosis dgn memperhatikan
GFR
8. hindari kombinasi obat yg berpotensi
menyebabkan gangguan ginjal
internist’s nephotoxic quartet
1. Agen Radiokontras
● ↓ fungsi ginjal scr akut stl pemberian
agen radiokontras, penyebab terbesar
ketiga dirawatnya px di RS akibat
kegagalan ginjal akut.
● Nefrotoksik scr signifikan ditunjukkan
dgn adanya oligouria & kebutuhan a/
dialysis pd gangguan ginjal akibat
penggunaan kontras sangat jarang tjd
2. Aminoglikosida
● 5-25% px yg meneruskan tx aminoglokosida
mengalami penurunan yg signifikan pd fuiltrasi
glomerolus.
● Patogenesisnya: didominasi o/ kerusakan sel
epitel tubular yg obstruksi pd lumen tubular
● Faktor resiko: Pengobatan dlm jangka waktu lm;
Pengulangan tx aminoglikosida dlm bbrp bln;
Usia lanjut; Malnutrisi; Penyakit liver; CHF;
Exposure kontaminan obat-obat nefrotoksik (
amphotericin B, cyclosporin, atau diuretic)
● Pencegahan:
⚪ Penggantian antibiotik lain segera setelah
sensitivitas diketahui
⚪ Membatasi dosis pemberian total
⚪ Hindari pemberian bersamaan dgn obat
nefrotoksik lain
● Terapi: Suportif; Menghentikan obat & agent
nefrotoksik lain; Memelihara keseimbangan cairan
dan elektrolit; Mengontrol sepsis
● Disfungsi renal biasanya dpt kembali normal stl
penghentian aminoglikosida, walaupun dlm kasus ini
tetap dibutuhkan hemodialisa.
3. NSAID
● Faktor resiko: tjdnya nefropati analgesik pd
penggunaan analgesik umum spt fenacetin, aspirin,
asetaminophen, aspirin.
● Patogenesis:
⚪ Aspirin: berpotensi toksisitas dgn mengurangi
kebutuhan glutathion u/ detoksifikasi
⚪ Phenacetin: dimetabolisme mjd asetaminophen yg
melibatkan sitokrom P450 yg tjd di korteks ginjal.
● Penatalaksanaan: menghentikan kebiasaan
penyalahgunaan analgesik. Pd bbrp px kerusakan
bisa bersifat progresif, shg perlu dikonsultasikan dgn
nefrologist u/ dialisis atau transpantasi.
4. ACEI
● Epidemiologi: biasanya reversibel ARF
penurunan fungsi ginjal scr mendadak,
ditandai dgn kenaikan serum kreatinin.
● Pencegahan: monitor serum kreatinin &
kadar elektrolit sebelum dan 1 minggu
setelah penggunaan ACEI.

Anda mungkin juga menyukai