Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBERIAN SAYUR PAPAYA MUDA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP

VOLUME ASI PADA IBU MENYUSU

Nelyanti(1)
(1)
Sarjana Terapan Kebidanan, IKes Prima Nusantara Bukittinggi, Indonesia

ABSTRAK
Menurut data WHO (2016b), cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36% selama
periode 2007-2014. Berdasarkan data UNICEF (2013), sebanyak 136,7 juta bayi lahir diseluruh
dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif dalam 6 bulan
pertama.Kebanyakan ibu menyusui tidak memberikan ASI karena ASI tidak lancar sehingga ibu
sering memberikan susu formula.Buah pepaya (Carica papaya L) merupakan buah yang
mengandung Laktagogum merupakan zat yang dapat meningkatkan dan melancarkan produksi
ASI.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian sayur papaya muda (Carica
papaya L) terhadap volume ASI pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras
Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain yang digunakan yaitu pre-
eksperimen one grup pretest posttes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui
dengan sampel sebanyak 11 responden. Uji statistik yang digunakan uji paired T-test. Hasil
penelitian diperoleh rata-rata produksi ASI pada ibu menyusui (pretest) yaitu 16.55. Sedangkan
rata-rata produksi ASI pada pada ibu menyusui (posttest) yaitu 21.18. Didapatkan Hasil P
Value= 0,00 lebih kecil dari 0,05 yang mana Ha diterima yang artinya ada pengaruh pemberian
sayur papaya muda (Carica papaya L) terhadap volume ASI pada ibu menyusui di Wilayah
Kerja Puskesmas Siulak Deras tahun 2020.Hasil penelitian ini diharapkan sayur papaya muda
(Carica papaya L) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pada ibu menyusui karena
kandungan sayur papaya muda (Carica papaya L) ini dapat meningkatkan volume ASI.
Kata Kunci : Sayur Pepaya muda ,Volume ASI.

ABSTRACT
According to WHO data (2016b), worldwide coverage of exclusive breastfeeding is only around
36% during the 2007-2014 period. Based on data from UNICEF (2013), as many as 136.7
million babies were born worldwide and only 32.6% of them were exclusively breastfed in the
first 6 months. Most breastfeeding mothers did not breastfeed because breast milk was not
smooth so mothers often gave formula milk. Papaya fruit (Carica papaya L) is a fruit that
contains Lactagogum which is a substance that can increase and increase milk production. The
purpose of this study was to analyze the effect of giving young papaya vegetables (Carica
papaya L) to the volume of breast milk in nursing mothers in the Siulak Deras Health Center in
2020. The type of this research is quantitative with the design used is pre-experimental one
group pretest posttes. The population in this study were all breastfeeding mothers with a sample
of 11 respondents. The statistical test used was paired T-test. The results obtained by the
average milk production in nursing mothers (pretest) is 16.55. While the average milk
production in nursing mothers (posttest) is 21.18. The P value = 0.00 is smaller than 0.05 which
is Ha which means that there is an influence of giving young papaya (Carica papaya L) to the
volume of breast milk for breastfeeding mothers in the Work Area of Siulak Deras Health Center
in 2020. The results of this study are expected young papaya vegetables (Carica papaya L) can
be used by the community, especially in nursing mothers because the content of young papaya
vegetables (Carica papaya L) can increase the volume of breast milk.
Keywords: Young Papaya Vegetables, Breast milk volume.

PENDAHULUAN mencapai target yaitu Provinsi Nusa


Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi Tenggara Barat sebesar 84,7%. Provinsi
alamiah terbaik bagi bayi karena Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera
mengandung kebutuhan energi dan zat Utara merupakan tiga provinsi dengan
yang dibutuhkan selama enam bulan capaian terendah (Kemenkes RI, 2015).
pertama kehidupan bayi. Seorang ibu Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil
sering mengalami masalah dalam Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi
pemberian ASI eksklusif, salah satu Jambi tahun 2013 menunjukkan cakupan
kendala utamanya yakni produksi ASI pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 64%
yang tidak lancar. Hal ini akan menjadi masih sangat rendah bila dibandingkan
faktor penyebab rendahnya cakupan dengan target KEMENKES RI pencapaian
pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru ASI eksklusif tahun 2015 yaitu sebesar 80%
lahir (Wulandari dan Handayani, 2011). (Dinkes Jambi, 2013).
World Health Organization (WHO) dan Kebijakan pemerintah dalam pemberian
United Nations Childrens Fund (UNICEF) ASI ini juga diperkuat dengan Undang-
merekomendasikan agar ibu menyusui Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009.
bayinya saat satu jam pertama setelah Undang-undang kesehatan ASI diatur dalam
melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 3 pasal. Dukungan pemerintah terhadap
bulan pertama kehidupan bayi. Pengenalan pemberian ASI ekslusif telah dilakukan
makanan pelengkap dengan nutrisi yang berbagai upaya seperti gerakan peduli ASI
memadai dan aman diberikan saat bayi dan kebijakan peningkatan Penggunaan Air
memasuki usia 6 bulan dengan terus Susu Ibu (PP-ASI) (Roesli, 2013).
menyusui sampai 2 tahun atau lebih (WHO, Berdasarkan data gizi yang ada di
2016b). Wilayah kerja Puskesmas Siulak Deras,
Menurut data WHO (2016b), cakupan Kabupaten Kerinci, dari bulan Januari
ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar sampai Oktober 2019, terdapat 172 orang
36% selama periode 2007-2014. ibu menyusui. Dari 172 ibu yang menyusui
Berdasarkan data UNICEF (2013), sebanyak sebanyak 130 (75,1%) bayi mendapatkan
136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan ASI Eklusif dan 42 orang (24,9 %) bayi
hanya 32,6% dari mereka yang disusui lainnya masih belum mendapatkan ASI
secara eksklusif dalam 6 bulan pertama. Eklusif. Data menunjukkan sebanyak 24,9
Bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif di % bayi belum mendapatkan ASI Eklusif, hal
negara industri lebih besar meninggal dari ini disebabkan oleh berbagai faktor yang
pada bayi yang diberi ASI Eksklusif, mempengaruhi. Diantaranya ibu merasa ASI
sementara di negara berkembang hanya 39% nya kurang cukup untuk memenuhi
ibu-ibu yang memberikan ASI Eksklusif kebutuhan bayinya sehingga ibu telah
(UNICEF, 2013). memberikan makanan tambahan kepada
Berdasarkan data Kemenkes RI (2015) bayinya sebelum umur 6 bulan dengan
didapatkan data cakupan pemberian ASI berbagai alasan kesibukan ibu, sehingga ASI
pada tahun 2014 sebesar 80%. Hanya eklusif yang diharapkan sulit untuk tercapai
terdapat satu provinsi yang berhasil (Data Gizi Puskesmas Siulak Deras
Kab.Kerinci, 2019). 2011) didapatkan bahwa air buah pepaya
Menurut Nugroho, 2011, Hal- hal yang muda (Carica papaya L) memberikan efek
mempengaruhi Produksi ASI antara lain : meningkatkan jumlah dan diameter kelenjar
Frekuensi penyusuan, berat lahir, umur mama. Getah (lateks) dari buah papaya
kehamilan saat melahirkan, umur dan muda memiliki efek sama dengan oksitosin
varitas, Stress dan penyakit akut, konsumsi pada uterus. Hormon prolaktin dan oksitosin
rokok dan alkohol, kontrasepsi dan makanan berperan dalam peningkatan produksi air
ibu. Bila asupan gizi ibu berkurang tetapi susu. Prolaktin berperan dalam sintesis air
kadar zat gizi dalam ASI dan volume ASI susu, sedangkan oksitosin berperan
tidak berubah maka zat gizi untuk sintesis merangsang mioepitel disekitar alveolus
ASI diambil dari cadangan ibu atau untuk berkontraksi sehingga semprotan ASI
jaringan ibu. Rendahnya Cakupan ASI dapat diteruskan melalui ductus dalam buah
Eksklusif di karenakan karena kurangnya pepaya muda terkandung saponin, alkaloid,
produksi ASI yang baik, hal tersebut yang kardenolid, pati (43.28%), gula (15.15%),
menjadikan ASI Eksklusif masih menjadi protein (13.63%), lemak (1.29%),
suatu masalah yang besar di suatu daerah. kelembaban (10.65%), serat (1.88%). Hal
Produksi ASI dapat ditingkatkan salah ini menunjukkan bahwa buah pepaya muda
satu diantaranya dengan mengkonsumsi kaya nutrisi dan menjelaskan bahwa pepaya
ramuan tradisional seperti ektrak katuk bermanfaat dalam banyak pengobatan.
(Sauropus androgynus) dan sayur - sayuran. Dari survey awal yang telah dilakukan
Adapun jenis sayuran yang dapat wawancara pada 5 orang ibu menyusui
memperbanyak produksi ASI antara lain hanya terdapat 2 orang yang memberikan
sayur daun katuk, sayur pepaya muda. ASI eklusif kepada bayinya, sementara 3
Mengkonsumsi sayur daun katuk sudah orang lainnya masih belum memberikan
sangat populer di masyarakat dan sering ASI eklusif, dengan berbagai alasan
dikonsumsi oleh ibu-ibu yang habis diantaranya ibu mengatakan ASI nya tidak
melahirkan. Sedangkan untuk konsumsi cukup dan bayinya sering rewel sehingga
sayur pepaya muda ( Carica papaya L) ibu merasa perlu memberikan makanan
masih jarang dilakukan oleh ibu-ibu tambahan kepada bayinya agar bayinya
menyusui ( Natalini, dkk, 2014). merasa kenyang dan tidak rewel lagi,
Buah Pepaya Muda ( Carica papaya L) mereka mengatakan tidak tau bagaimana
mengandung senyawa saponin dan alkaloid cara untuk meningkatkan volume ASI nya.
merupakan jenis senyawa yang mengandung Hasil wawancara menunjukkan 3 dari 5
efek laktogogum memiliki potensi dalam orang ibu menyusui tidak mengetahui
menstimulasi hormon oksitoksin dan bahwa volume ASI bisa ditingkatkan
prolaktin paling efektif dalam meningkatkan dengan ibu mengkomsumsi sayuran yang
dan memperlancar produksi ASI. bergizi tinggi, diantaranya dengan
Laktagogum sintetis tidak banyak dikenal mengkomsumsi buah pepaya muda ( Carica
dan relatif mahal. ( Sri Banun dkk, 2015). papaya L ). Hal ini disebabkan kurangnya
Hal ini menyebabkan peneliti mengantinya pengetahuan ibu tentang buah pepaya muda
dengan buah pepaya muda ( Carica papaya ( Carica papaya L ) dan ibu juga tidak
L) yang mudah di dapat dan relatif murah mengetahui sayuran mana yang lebih baik
dalam upaya peningkatan produksi ASI. digunakan untuk meningkatkan ASI nya .
Pepaya muda mengandung saponin,
alkaloid, mineral, vitamin dan enzim. METODE PENELITIAN
Berdasarkan penelitian (Kharisma dkk,
Design yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan menggunakan intervensi (posttest) yaitu 21.18 dengan
metode pre eksperimen dengan pendekatan standar deviasi 4.167 Nilai minimum adalah
One Grup Pretest Posttes Design. 15 dan maksimum 27.
Pada penelitian ini yang menjadi
populasi adalah semua ibu post partum hari Analisis Bivariat
ke 3 yang berada di Wilayah Kerja Uji normalitas
Puskesmas Siulak Deras yaitu sebanyak 25
orang. Shapiro-Wilk
Uji penelitian ini adalah analisis
univariat dan bivariate. Uji analisis bivariat
menggunakan uji paired T–Test dengan Variabel n Mean Sig
derajat kepercayaan P < 0,05 ( 95%). Pretest Volume ASI 11 16.55 0,931

HASIL Posttest Volume ASI 11 21.18 0,399


Analisis Univariat
Diketahui Rata-rata Rata-Rata volume hasil uji normalitas (Shapiro Wilk) didapatkan
ASI pada ibu menyusui sebelum diberikan nilai p value ˃ 0,05 dan hal ini menunjukkan
sayur pepaya muda (Carica papaya L) di sebaran data hasil penelitian adalah normal,
Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras sehingga memenuhi syarat untuk melanjutkan
Tahun 2020. pada uji statistik parametrik, dalam hal ini
menggunakan paired T test.
Variabel n Mean SD Min-Max 95% CI
Analisis Bivariat
Pengaruh pemberian sayur pepaya muda
Pretest 11 16.55 4.251 10-25 13.69-19.40 (Carica papaya L) terhadap volume ASI
Hasil analisa univariat diperoleh bahwa rata- pada ibu menyusui di Wilayah Kerja
rata volume ASI pada kelompok intervensi Puskesmas Siulak Deras Tahun 2020.
(pretest) yaitu 16.55 dengan standar deviasi
4.251 nilai minimum adalah 10 dan Variable n Mean SD P Value
maksimum 25. Sebelum 11 16.55 4.25 0,000
Sesudah 11 21.18 4.167
Diketahui Rata-rata Rata-Rata volume
ASI pada ibu menyusui setelah diberikan
sayur pepaya (Carica papaya L) muda di Hasil analisis bivariat dapatkan bahwa rata-
Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras rata volume ASI sebelum diberikan intervensi
Tahun 2020 pada kelompok intervensi adalah pada
kelompok intervensi 16.55 dengan standar
Variabel n Mean SD Min-Max 95% CI
deviasi 4.251 sedangkan rata-rata volume ASI
setelah diberikan intervensi adalah 21.18
dengan standar deviasi 4.167 hasil paired T
Posttest 11 21.18 4.167 15-27 18.38-23.98
test didapatkan nilai p = (0,000 ˂ 0,05)
menunjukkan adanya pengaruh pemberian
Hasil analisis univariat diperoleh bahwa sayur pepaya muda (Carica papaya L)
rata-rata volume ASI pada kelompok terhadap volume ASI pada ibu menyusui di
Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengeluaran ASI tidak lancar terjadi pada
PEMBAHASAN sebagian besar responden primipara. Status
Rata-Rata volume ASI sebelum intervensi paritas responden sebagian besar adalah
pada ibu menyusui di Wilayah Kerja primipara. Paritas yang menggambarkan
Puskesmas Siulak Deras Tahun 2020. jumlah kelahiran dari seorang wanita, tidak
berpengaruh secara langsung pada
Berdasarkan hsasil Penelitian diketahui rat pengeluaran ASI. Secara statistik pada
a-rata volume ASI sebelum konsumsi Sayur penelitian mungkin dapat dipengaruhi oleh
pepaya muda ( carica papaya L ) adalah 16. perbedaan jumlah responden dimana
55 dengan standar 4.251 Volume ASI mini primipara lebih mendominasi. Secara
mum adalah 10 dan maximum 25 hasil esti konsep paritas dapat berpengaruh secara
masi dapat disimpulkan bahwa 95% CI (Co tidak langsung pada proses menyusui dan
nfident Interval) diyakini rata-rata volume A pengeluaran ASI, hal ini karena adanya
SI sebelum konsumsi sayur papaya muda ad faktor-faktor eksternal yang turut
alah 13.69-19.40. mempengaruhi seperti pengetahuan, budaya
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan u dan keyakinan, juga pengalaman
ntuk bayi. Air Susu Ibu Khusus dibuat untuk sebelumnya yang telah didapat (Khoiriyah,
bayi manusia. Kandungan gizi dari ASI sang 2011). Paritas ada kaitannya dengan arah
at khusus dan sempurna serta sesuai dengan pencarian informasi tentang pengetahuan
kebutuhan tumbuh kembang bayi.ASI muda ibu dalam menyusui. Pengalaman yang
h dicerna, karena selain mengandung zat giz diperoleh ibu dapat memperluas
i yang sesuai, juga mengandung enzim-enzi pengetahuan seseorang dalam pemberian
m untuk mencernakan zat-zat gizi yang terd ASI. Bahwa pengalaman ibu dalam
apat dalam ASI tersebut.ASI mengandung z mengurus anak berpengaruh terhadap
at-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna u pengetahuan tentang ASI eksklusif.
ntuk pertumbuhan dan perkembangan kecer Selain faktor paritas, faktor umur juga
dasan bayi/anak (Maryunani, 2012). mempengaruhi Penelitian ini sesuai dengan
Menurut (Wulandari, 2010) pada ibu hasil penelitian Hakim (2012) yang
normal dapat menghasilkan ASI kira-kira menyatakan bahwa ada hubungan yang
550- 1000 ml setiap hari, jumlah ASI signifikan antara umur ibu dengan
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa pemberian ASI eksklusif. Menurut
faktor antara lain makanan, ketenangan jiwa Nursalam Hakim (2012), semakin cukup
dan fikiran, penggunaan alat kontrasepsi, umur maka tingkat kematangan dan
perawatan payudara, pisiologis, anatomi kekuatan seseorang akan lebih matang
buah dada dan isapan anak. dalam berfikir dan bekerja. Hal ini termasuk
Menurut asumsi peneliti bahwa, kelo juga hal yang berpengaruh dalam pemberian
mpok intervensi pretest pada seluruhnya did ASI eksklusif oleh ibu kepada bayinya. Usia
apatkan volume ASI minimum adalah 10 da ibu yang matang akan cenderung memiliki
n maksimum adalah 25. Rendahnya Volume banyak pengalaman berkaitan dengan ASI
ASI biasanya dipengaruhi oleh beberapa eksklusif. Hal ini akan mempengaruhi
faktor baik dari faktor gizi, faktor psikologis pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI
ibu, perawatan payudara, istirahat yang cuku eksklusif bagi ibu dan bayinya. Adanya
p dan menghindari stress. Pengeluaran ASI pengalaman dan pengetahuan yang cukup
tidak lancar pada sebagian besar responden tentang ASI eksklusif sangat berperan besar
dalam mendorong ibu untuk memberikan seperti ibu harus bekerja, ibu lelah, bayi
ASI eksklusif kepada bayinya. sakit, dan pemberian makanan prelakteal
dapat menjadi faktor penyebab rendahnya
Rata-rata volume ASI sesudah intervensi angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia
pada ibu menyusui di Wilayah Kerja ( Fikawati,S 2010 ). Faktor lain yang dapat
Puskesmas Siulak Deras Tahun 2020. menjadi penyebab rendahnya angka
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pemberian ASI eksklusif adalah ASI yang
rata-rata Volume ASI sesudah konsumsi say sukar keluar di minggu pertama setelah
ur pepaya muda (Carica papaya L) adalah 2 melahirkan dan persepsi ibu bahwa produksi
1.18 dengan standard deviasi 4.167 produksi ASI nya tidak mencukupi ( Syarif,K dkk,
ASI minimum adalah 15 dan maksimum ada 2014).
lah 27 hasil estimasi dapat disimpulkan bah
wa 95% CI (Confident Interval) diyakini rat Pengaruh pemberian sayur pepaya muda
a-rata Volume ASI sesudah konsumsi sayur (Carica papaya L) terhadap volume ASI
pepaya muda (Carica papaya L) adalah 18. pada ibu menyusui di Wilayah Kerja
38-23.98. Puskesmas Siulak Deras Tahun 2020.
Untuk mendukung Volume ASI yang
cukup dan agar bayi ibu memiliki status gizi Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat
yang baik, maka bahan makanan yang dianj pengaruh pemberian sayur papaya muda
urkan pada ibu menyusui berupa sumber kar ( carica papaya L) terhadap volume ASI
bohidrat, protein, lemak, vitamin, dan miner pada ibu menyusui di Wilayah Kerja
al (Maryunani, 2012). Ibu menyusui harus Puskesmas Siulak Deras Tahun 2020. hasil
memperhatikan hal-hal yang dapat meningk paired T test didapatkan nilai p = (0,000 ˂
atkan kualitas ASI. Salah satu yang dapat dil 0,05).
akukan oleh ibu menyusui yaitu dengan men Adanya peningkatan produksi ASI kar
gkonsumsi sayur-sayuram dan buah-buahan ena Zat Sapoin dan Alkaloid serta kandunga
yang dapat meningkatkan volume ASI seper n lainya yang terkandung di dalam Sayur pa
ti mengkonsumsi Sayur papaya muda paya muda (Carica papaya L) yang sangat b
(Carica papaya L), Daun Kelor, daun kacan erperan penting dalam proses meningkatkan
g panjang, pucuk daun labu kuning, dan dau kadar prolaktin dan menstimulasi hormon o
n katuk. ksitosin dan prolaktin sehingga volume ASI
Menurut asumsi peneliti, bahwa ada p menjadi meningkat.
engaruh pemberian sayur papaya muda ( Volume ASI dapat dipengaruhi oleh
Carica papaya L) terhadap volume ASI kare banyak faktor. Faktor utama yang dapat
na ibu yang sebelumnya yang tidak pernah mempengaruhi adalah faktor hormonal,
mengkonsumsi Sayur pepaya muda ( Carica yaitu Hormon prolaktin dan oksitosin. Bayi
papaya L) ataupun tidak mengetahui manfa yang menghisap payudara ibu akan
at dan kandungan dari sayur papaya muda ( merangsang neurohormonal pada puting
Carica papaya L) untuk meningkatkan susu dan areola ibu. Rangsangan tersebut
volume ASI ditambah lagi ada beberapa ibu alan diteruskan ke hypophyse melalui
menyusui tidak mau mengkonsumsi sayur-s nervus vagus dan dilanjutkan ke lobus
ayuran dan kurang juga mengkonsumsi bua anterior. Hormon prolaktin akan keluar
h-buahan, jadi dengan peneliti memfasilitasi ketika rangsangan mencapai lobus anterior,
ibu untuk mengkonsumsi sayur papaya mud masuk ke peredaran darah dan sampai pada
a ( Carica papaya L). Ada berbagai faktor kelenjar pembuat ASI yang selanjutnya akan
yang dapat mempengaruhi volume ASI merangsang kelenjar untuk memproduksi
ASI. Hormon oksitosin merangsang hormon pemroduksi/pembuat ASI sebagian
pengeluaran ASI. Bayi memiliki refleks besar ibu post partum berusia 20-35 tahun
memutar kepala kearah payudara ibu ketika pada usia tersebut produksi hormon
didekatkan pada payudara ibu yang disebut oksitosin dan prolaktin sedang bekerja
rooting reflex (refleks menoleh), hal ini dengan baik, namun pada ibu post partum
menyebabkan rangsangan pengeluaran yang berusia diatas 35 tahun terlihat
hormon oksitosin (Turlina,L dkk 2015). peningkatan ASI nya lebih sedikit.
Kekurangan produksi kedua hormon
tersebut akan menyebabkan sulitnya KESIMPULAN
produksi ASI yang dibutuhkan untuk Berdasarkan hasil penelitian pengaruh
tindakan pemberian ASI pada bayi. pemberian sayur papaya muda ( Carica
Menurut asumsi peneltian, bahwa kelo papaya L) terhadap volume ASI pada ibu
mpok intervensi posttest yang diberikan say menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
ur papaya muda (Carica papaya L) ini selur Siulak Deras Tahun 2020 dengan jumlah sa
uhnya mengalami peningkatan volume ASI mpel 11 orang terdapat perbedaan antara
dimana volume ASI yang minimum adalah pretest dan posttest pada kelompok pretest y
15 dan maksimum adalah 27 cc. Kandungan ang sebelum pemberian sayur papaya muda
yang terdapat pada sayur papaya muda ( Carica papaya L) adalah Mean 16.55 dan s
(Carica papaya L) adalah senyawa alkaloid esudah pemberian sayur papaya muda (
dan saponin yang mempunyai efek laktogag Carica papaya L) mean 21.18. Pengaruh pe
um memiliki potensi dalam menstimulasi ho mberian sayur papaya muda ( Carica
rmon oksitosin dan prolaktin yang berguna d papaya L) terhadap Volume ASI pada ibu
alam meningkatkan volume ASI. Pemberian menyusui adalah di dapatkan hasil signifika
sayur papaya muda (Carica papaya L) n sebesar 0,00 kurang dari 0,05 sehingga Ha
dilakukan pada ibu post partum hari ke 4 - diterima yang artinya ada pengaruh pemberi
10 karena pada masa ini masih dalam fase an sayur papaya muda ( Carica papaya L) te
laktogenesis II dimana pada fase ini apabila rhadap volume ASI pada ibu menyusui di
payudara dirangsang kadar hormon Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Deras
prolaktin akan meningkat, peningkatan Tahun 2020.
hormon prolaktin akan menstimulasi sel
didalam alveoli untuk memroduksi ASI DAFTAR PUSTAKA
sehingga volume ASI akan meningkat. 1. Aliyanto,W, dkk. 2018. Pengaruh
Rerata jumlah volume ASI ibu sedikit Pemberian sayur papaya muda dan sayur
sebelum diberikan sayur papaya muda Daun Kelor Terhadap Produksi Air Susu
(Carica papaya L) karena ada beberapa hal Ibu (ASI) Pada Ibu Post Partum. Jurnal
yang mempengaruhi yaitu keadaan psikis Kesehatan. Di Akses Bulan Desember
ibu, stress dan gelisah hal ini akan 2019.
menghambat kerja hormon prolaktin dan 2. Ambarwati, RE, Wulandari D, 2010.
oksitosin sehingga ASI hanya keluar sedikit, Asuhan Kebidanan Nifas. Jogyakarta :
maka dari itu ibu post partum yang Mitra Cendika Press.
mengalami ketidaklancaran ASI harus 3. Anggaini Yetti, 2010. Asuhan Kebidanan
mendapatkan intervensi agar ASI dapat Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
keluar lancar. Ada beberapa faktor lain yang 4. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
menyebabkan ASI susah keluar yaitu usia, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
paritas, pendidikan serta dukungan Rineka Cipta.
keluaraga. Usia akan mempengaruhi kerja 5. Dinas Kesehatan Propinsi Jambi. 2013.
Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jambi : Kebidanan I (Kehamilan).Cetakan
Jambi DINKES. Pertama Jakarta : Trans Info Media Pakis
6. Katharina, dkk. 2014. Cegah malnutrisi Kabupaten Malang.
dengan kelor.Yogyakarta :Kanisius 20. Saryono, dkk.2013 .Metode Penelitian
7. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Kualitatif Dan Kuantitatif Dalam Bidang
Indonesia Tahun 2014. In: Ditjen Bina Kesehatan. Yogyakarta :Nuha Medika.
Gizi dan KIA,editor. Jakarta Kementrian 21. Setiawan Dalimartha, dkk. 1997
Kesehatan RI. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia.
8. Kharisma,dkk, 2011. Efek Air Buah Jilid III. Jakarta: Pustaka Kartini.
papaya (Carica papaya L.) Terhadap 22. Sitepoe, M. 2013. ASI Ekslusif Arti
Gambaran Histologi Kelenjar Mamma Penting Bagi Kehidupan. Jakarta
Mencit Laktasi. Jurnal FKDUIB,Di Akses Barat :www.indeks-
Bulan Desember 2019. penerbit.com;indeks@indeks-
9. Kurniasih. 2014. Khasiat dan Mamfaat penerbit.com.
Daun Kelor. Yogyakarta : Pustaka Baru 23. Suprapti, ML. 2010. Aneka olahan
Press. Pepaya Mentah dan Mengkal.
10. Maritalia Dewi, 2012.Asuhan Kebidanan Yogyakarta : Kanisius. Cetakan ke – 5.
Nifas dan Menyusui. Yogyakarta : 24. Superkunam, 2010. Mamfaat Konsumsi
Pustaka Pelajar Buah Pepaya.
11. Maryunani. 2012. Asuhan Kebidanan 3. 25. http://www.squidoo.com/mamfaat-
Jakarta : CV. Trans Info Media. konsumsi-buah-pepaya. Diakses pada
12. Natalini, N K.dkk. 2014. Pemamfaatan tanggal 16 Desember 2019.
tanaman kelor (moringa oliefera) untuk 26. UNICEF.ASI adalah Penyelamat Hidup
meningkatkan produksi Air Susu Ibu : Paling Murah da Efektif di Dunia Jakarta.
Jakarta : Warta penelitian dan UNICEF; 2013. cited 2019 20 Desember.
pengembangan tanaman industri, volume Available from:
20 nomor 3 http://www.unicef.org/indonesia/id/medi
13. Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian a_21270.html.
kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta 27. Widayanti Elok, 2015. Tanaman Untuk
14. 2012 Metode penelitian kesehatan. Pelancar ASI Di Sekitar Kita .
Jakarta :Rineka Cipta Kementrian Kesehatan Republik
15. Pollard, M. 2015. ASI (Asuhan Berbasis Indonesia : Badan Penelitian Dan
Bukti). Jakarta : EGC Pengembangan Kesehatan. Balai Besar
16. Roslin, E.M.dkk. 2018. Hubungan Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Konsumsi Daun Kelor Dengan Obat Dan Obat Tradisional.
Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu 28. Wulandari & Handayani. 2011. Asuhan
Menyusui Suku Timor Di Kelurahan kebidanan ibu masa nifas. Yogyakarta:
Kolhua Kecamatan Maulafa Kupang. Gosyen Publishing.
CHMK Nursing Scientific Journal Vol. 2. 29. World Health Organization. 2016b.
No 2. Di Akses Bulan Juni 2019. Infant and Young Child Feeding. Diakses
17. Roesli, U. 2012. Panduan Inisiasi : 20 Desember 2019.
Menyusui Dini Plus ASI Ekslusif. http://www.who.int/mediacentre/factsheets
Jakarta :Pustaka Bunda. /fs.342/en/
18. . 2013. Mengenal ASI Ekslusif. 30. Yuktiana Kharisma. 2017. Tinjauan
Jakarta : Trubus Agriwidya. Pemamfaatan Tanaman Pepaya Dalam
19. Rukiyah AY, dkk. 2011 Asuhan Kesehatan. FKUNISBA.
http://www.repositiory.unisba.co.id
31. Zakaria.dkk. 2016. Pengaruh Pemberian
Daun Kelor Terhadap Kuantitas dan
Kualitas Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu
Menysui Bayi 0-6 Bulan .Jurnal MKMI,
Vol. 12 No. 3. Di Akses Bulan Desember
2019.

Anda mungkin juga menyukai