BAB VI
EVALUASI PROGRAM
A. Perlunya Evaluasi Program BK
Secara umum, penilaian (evaluasi) bermaksud untuk mengetahui apakah sesuatu yang
dikerjakan telah mencapai hasil atau tidak. Lebih khusus, penilaian ini bertujuan untuk
menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai dan seberapa jauh jika benar-benar
tercapai.
Programa layanan BK diselenggarakan dengan maksud bahwa program itu mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Telah disebutkan juga bahwa introduksi program di
sekolah adalah untuk menunjang pecapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah. Itulah
mengapa Evaluasi program BK sangat diperlukan.
B. Langkah-langkah Melakukan Evaluasi Program BK
1. Merumuskan masalah atau instrumentasi.
2. Mengembangkan dan menyuusun alat pengumpulan data
3. Mengumpulkan dan menganalisis data
4. Melakukan tindak lanjut (Follow up)
Pengembangan program dapat dilakukan dengan cara mengubah atau menambah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.
C. Mengapa Guru Pembimbing Perlu Mengadakan Evaluasi Program ?
Evaluasi program BK dapat membantu konselor untuk menentukan layanan-layanan
mana yang memberi dampak positif kepada para peserta didik dan mengidentifikasi hambatan-
hambatan yang mengganggu kesuksesan peserta didik, serta menuntutn konselor dalam
merancang layanan-layanan yang efektif bagi peserta didiknya.
BAB VII
EVALUASI PROSES
A. Perlunya Evaluasi Proses
Pelaksanaan evaluasi proses bukan dimaksudkan untuk mempersulit konselor, tetapi
sebaliknya, yaitu mewujudkan konselor yang berprofesional. Oleh karena itu, untuk meyakinkan
bahwa setiap konselor adalah seorang berprofesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas
prestasi kerjanya, maka evaluasi harus dilakukan oleh konselor di semua satuan pendidikan
formal yang di selenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Para
penyelenggara melakukan evaluasi terhadap guru BK agar supaya bisa menghasilkan proses
bimbingan dan konseling yang berkualitas di semua jenjang pembimbingan.
B. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi Proses
Berikut prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan penilaian proses adalah sebagai
berikut :
1. Berdasarkan ketentuan penelitian. Proses harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacu kepada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja. Aspek yang dinilai dalam penilaian proses yang dilakukan oleh guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari, yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
pembimbingan dan atau tugas tambahanyang relevan dengan fungsi sekolah.
3. Berdasarkan dokumen penilaian proses. Guru dan penilai harus memahami semua
dokumen yang terkait denga sistem penilaian proses.
4. Dilaksanakan secara konsisten.
C. Aspek yang Dievaluasi Dalam Evaluasi Proses
1. Merencanakan dan melaksanakan pembimbingan
2. Mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan
3. Menganalisis hasil evaluasi pembimbingan
4. Melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan
BAB VIII
Metode Supervisi
A. Pengertian Supervisi BK
Supervisi bimbingan dan koseling merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan
bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional
B. Tujuan dan Prinsip Supervisi BK
Tujuan mengendalikan kualitas. Supervisor BK bertanggung jawab memonitor
pelaksanaan kegiatan BK
Supervisor BK membantu petugas BK / konselor untuk tumbuh dan berkembang
secara profesional, sosial dan personal.
Untuk memotivasi petugas BK / konselor agar dapat secara berkelanjutan
melaksanakan kegiatan-kegiatan BK, menemukan dan memperbaiki kesalahan
dan kekurangan.
C. Metode Supervisi
Tugas pengawas satuan pendidiakan ketika melaksanakan tugas pengawasaannya,
haruslah memahami metode dan teknik supervisi akademik agar kegiatan supervise dapat
dilaksanakan dengan baik.
D. Teknik-Teknik Supervisi
Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi:
kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan
menilai diri sendiri.
E. Dampak Dari Supervisi BK
Jika supervisi program bimbingan konseling tidak dilakukan secara efektif maka
menimbulkan dampak sebagai berikut:
Tidak ada balikan dari orang yang kompeten apakah praktek profesional telah
memenuhi standar kompetensi dan kode etik
Ketinggalan iptek dalam bk
Kehilangan identitas profesi BK
Kejenuhan profesional
Pelanggaran kode etik yang akut
Mengulang kekeliruan secara masif
Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan prajabatan
Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layananbk sebagaimana mestinya
BAB X