Anda di halaman 1dari 7

1.1.

Pengertian Relaksasi Guided Imagery

Guided imagery (imajenasi terbimbing) merupakan salah satu intervensi


keperawatanyang mengarahkan atau membimbing dan mengarahkan salah satu intervensi
keperawatan yang mengarahkan pikiran seseorang dapat mengkhyalkan hal-hal yang
menyenagkan sesuai yang disukai sehingga tecapai suatu hal yang positif. Guided
imagery adalah salah satu dari teapi komplementer yang paling efektif di inggris yang
telah menjadi salah satu yang paling sukses dan tidak berbahaya dalam perawatan klien
((Alhalabi,2012)

Guided imagery merupakan terapi yang dimanfaatkan cerita atau narasi untuk
mempengaruhi seseorang dengan dilator belakangi oleh music (Yusi K, 2015) Guided
imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat dan kejadian berhubungan
dengan rasa relaksasi yang menyenangkan. Khayalan tersebut memungkin kan klien
memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi (Kaplan&Sadock,2010). Guided imagery
menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu yang dirancang secara khusus untuk
mencapai efek positif tertentu (Smeltzer&Bare,2002). Imajinasi bersifat individu dimana
individu menciptakan gambaran mental dirinya sendiri, atau bersifat terbimbing. Banyak
teknik imajinasi melibatkan imajinasi visual tapi teknik ini juga menggunakan indera
pendengaran, pengecap dan penciuman (Potter &Perry, 2009). Guided imagery
mempunyai elemen yang secara umum sama dengan relaksasi, yaitu sama-sama
membawa klien kearah relaksasi. Guided imagery menekankan bahwa klien
membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan guided imagery
tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu waktu oleh karena itu
klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan menyenangkan
(Brannon&Feist, 2000).

2.2 Macam-macam teknnik guided imagery


Berdasarkan pada penggunaanya terdapat beberapa macam teknik sugeng (2011) :
1. Guided walking imagery
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan
untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput,
pegunungan, pantai dll
2. Autogenic abstraction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negative
yang ada dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa
batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam emosional dan raut muka
pasien.
3. Covert sensitization
Teknik ini berdasarkan pada paradigm reinforcement yang menyimpilkan
bahwa prosses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama
dalam modifikasi perilaku .
4. Covert behavior rehearsal
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasiakan perilaku koping
yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak digunakan.

2.4 Tujuan Guided imagery

Tujuan dari guided imagery adalah mengarahkan secara lembut seseorang


kedalam dimana fikiran mereka tenang dan tetap. Teknik ini dapat mengurangi nyeri,
mempercepat penyembuhan yang efektif dan membantu tubuh mengurangi berbagai
macam penyakit seperti depresi, cemas insomnia dan penurunan nyeri ( sugeng,2011).

2.5 Manfaat guided imagery

Guided imagery dapat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan, kontraksi


otot dan menfasilitasi tidur (Black and Matassarin, 2010) Potter and Perry (2009) juga
menyatakan imajinasi terbimbing (guided imagery) dapat meningkatkat tidur, Teknik
guided imagery digunakann untuk mengelola stress dan koping dengan cara berkhayal
atau membayangkan sesuatu.

Menurut Rahmayanti (2010) manfaat guided imagery diantaranya mengurangi


stress dan kecemasan, mengurangi nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi
tekanan darah tinggi, mengurangi level gula darah (diabetes), mengurangi alergi dan
gejala pernafasan, mengurangi sakit kepala, dan meningkatkan kulaitas tidur.

2.6 Indikasi Guided Imagry

Dossey (dalamPotter&Perry,2009) menjelaskan aplikasi klinis guided


imagery yaitu sebagai penghancur sel kanker, untuk mengontrol dan mengurangi rasa
nyeri, serta untuk mencapai ketenangan dan ketentraman. Guided imagery juga
membantu dalam pengobatan; seperti asma, hipertensi, gangguan fungsi kandung
kemih, sindrompre menstruasi, dan menstruasi. Selain itu guided imagery juga
digunakan untuk mereduksi nyeri luka bakar, sakit kepala migraine dan nyeri pasca
operasi (Brannon&Feist,2000).

2.7 Mekanisme kerja teknik relaksasi guided imagery

Menurut Gorman, 2008 dalam (Khoirul A.2016) Relaksasi dengan guided


imagery akan membuat tubuh lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya. Dengan
melakukan nafas dalam secara perlahan, tubuh akan menjadi rileks. Perasaan rileks
akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin Relasing Factor
(CFR). Selanjutnya CFR merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan produksi
Proopiodmelano-cortin (POMC) sehingga produksi encephalin oleh medulla adrenal
meningkat. Kelenjar pituitary juga menghasilkan endoprin sebagai neurotransmitter
yang mempengaruhi suasana hati menjadi rileks.

Imajinasi terbimbing (Guided Imagery) merupakan suatu teknik yang


menuntut seseorang untuk membentuk sebuah bayangan / imajinasi tentang hal-hal
yang disukai. Imajinasi yag terbentuk tersebut akan diterima sebagai rangsangan oleh
berbagai indra, kemudian rangsangan tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju
sensor hipotalamus. Di hipotalamus rangsangan format sesuai bahasa otak, sebagian
kecil rangsangan itu ditranmsmisikan ke amigdala dan hipokampus sekitaranya dan
sebagian besar lagi dikirim ke korteks serebri, dikorteks serebri terjadi proses
asosiasi pengindraan dimana rangsangan dianalisis, dipahami dan arti kehadiran
tersebut. Hipotalamus berperan sebagai penentu sinyal sensorik dianggap penting atau
tidak sehingga otak mengenali objek dan arti kehadiran tersebut. Hipokampus
berperan sebagai penentu sinyal sensorik dianggap penting atau tidak sehingga jika
hipotalamus memutuskan sinyal yang masuk adalah penting maka sinyal tersebut
akan disimpan sebagai ingatan. Hal-hal yang disukai dianggap sebagai sinyal penting
oleh hipokampus sehingga diproses menjadi memori. Ketika terdapat rangsangan
berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai tersebut, memori yang telah tersimpan
akan muncul kembali dan menimbulkan suatu persepsi dari pengalaman sensasi yang
sebenarnya, walaupun pengaruh /akibat yang timbul hanyalah suatu dari suatu sensasi
(Gorman,2008)
Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat
bawah sadar. Amigdala berproyeksi pada jalur system limbic seseorang dalam
hubungan dengan alam sekitar dan fikiran. Berlandaskan pada informasi ini, amigdala
dianggap membantu menentukan respon perilaku seseorang sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan setiap keadaan. Amigdala mempunyai serangkaian tonjolan
dengan reseptor yang disiagakan untuk berbagai macam neutransmiter yang mengirim
ransangan kewilayah sebtralnya sehingga terbentuk pola respon perilaku yang sesuai
dengan makna rangsangan yang diterima (Gorman, 2008)

Dengan relakasai nafas dalam secara perlahan sehingga meningkatkatnya


encephalin dan endorphin dan dengan adanya suatu rangsangan berupa bayangan
tentang hal-hal yang disukai, pasien akan merasa lebih rileks dan nyaman .

2.8 Prosedur Terapi Menurut Journal

2.8.1Relaksasi Guided Imagery Preoperasi Section Caesarea

Dilakukan dengan cara pasien diminta memejamkan mata dan konsentrasi lalu
membimbing untuk menarik nafas dalam melalui hidung secara perlhan –lahan.
Ketika memejamkan mata, pasien membayangkan dan membayangkan hal-hal yang
memnggembirakan kemudian pasien diminta untuk menghembuskan udara melalui
mulut dan membuka mata secara perlahan-lahan. Teknik guided di ulangi sebanyak
tiga kali selama lima menit.

2.8.2 Prosedur Rasa Nyeri Saat Menstruasi

Langkah-langkah dalam melakukan guided imagery yaitu: untuk persiapan,


mencari lingkungan yang nyaman dan tenang, bebas dari distraksi
(Kozier&Erb,2009). Lingkungan yang bebas dari distraksi diperlukan oleh pasien
guna berfokus pada imajinasi yang dipilih. Untuk pelaksanaan, pasien harus tahu
rasional dan keuntungan dari teknik imajinasi terbimbing. Pasien merupakan
partisipan aktif dalam latihan imajinasi dan harus memahami secara lengkap tentang
apa yang harus dilakukan dan hasil akhir yang diharapkan. Selanjutnya
memberikan kebebasan pada pasien. Membantu pasien ke posisi yang nyaman
dengan cara: membantu pasien untuk bersandar dan meminta menutup matanya.
Posisi nyaman dapat meningkatkan fokus pasien selama latihan imajinasi.
Menggunakan sentuhan jika hal ini tidak membuat pasien merasa terancam. Bagi
beberapa pasien sentuhan fisik mungkin mengganggu karena kepercayaan budaya
dan agama mereka. Langkah berikutnya menimbulkan relaksasi. Dengan cara
memanggil nama yang disukai. Berbicara jelas dengan nada suara yang tenang dan
netral. Meminta pasien menarik nafas dalam dan perlahan untuk merelaksasikan
semua otot. Untuk mengatasi nyeri atau stres, dorong subjek untuk membayangkan
hal-hal yang menyenangkan. Setelah itu membantu pasien merinci gambaran dari
bayangannya. Mendorong pasien untuk menggunakan semua indranya dalam
menjelaskan bayangan dan lingkungan bayangan tersebut. Langkah berikutnya
meminta pasien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan
oleh bayangannya. Dengan mengarahkan pasien untuk mengeksplorasi respon
terhadap bayangan karena ini akan memungkinkan pasien memodifikasi
imajinasinya. Respons negatif dapat diarahkan kembali untuk memberikan hasil
akhir yang lebih positif. Selanjutnya memberikan umpan balik kontinyu kepada
pasien. Dengan memberi komentar pada tanda-tanda relaksasi dan ketenteraman.
Setelah itu membawa pasien keluar dari bayangannya. Setelah pengalaman imajinasi
dan mendiskusikan perasaan pasien mengenai pengalamannya tersebut. Serta
mengidentifikasi setiap hal yang dapat meningkatkan pengalaman imajinasi.
Selanjutnya memotivasi pasien untuk mempraktikkan teknik imajinasi.
DAFTAR PUSTAKA
Safitri, rima (2020), Terapi Guide Imagery Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien
Preoperasi Sectio Caesarea, volume 7, universitas kusuma husada,
Novarenta, (2016) Guided Imagery Untuk Mengurangi Rasa Nyeri Saat Menstruasi, vol. 01,
No 02, Universitas Muhammadiyah malang.
Utami, kartika, (2018) Terapi Komplementer Guna Menurunkan Nyeri Pasien Gastritius :
Literatur Riview, volume 1, no 3, stikes fort de kock bukittinggi, indonesia
BIOGRAFI PENULIS

Mahsusiyati bisa di panggil Susi Tempat dan tanggal lahir Probolinggo, 25 Februari,
Alamat rumah Probolinggo, kec. Banyuanyar, desa banyuanyar kidul, lulus sekolah dasar
(SD) di desa blado wetan probolinggo pada tahun 2011, dan melanjutkan sekolah di
madrasah tsanawiyah (MTS) sunan kalijaga banyuanyar tengah probolinggo memasuki
pondok pesantren di manbaul hikam banyuanyar tengah selama 3 tahun lulus pada tahun
2014, setelah itu melanjutkan sekolah madrasah aliyah (MA) pindah pondok pesantren ke
mambaul hikam tegal mojo probolinggo lulus pada tahun 2017, setelah itu memasuki
jenjang perkuliahan pada tahun ajaran 2017 di stikes hafshawaty pesantren zainul hasan
genggong mengambil jurusan sarjana keperawatan (S1) selama 4 tahun dan memasuki
pondok pesantren hafshawaty putri selama 4 tahun.

Hozaimatul Hilalia bisa di panggil lia Tempat dan tanggal lahir Situbondo, 18
Oktober, Alamat rumah desa tambak ukir, kendit, situbondo, lulus sekolah dasar negri
(SDN) 1 tambak ukir situbondo pada tahun 2011, dan melanjutkan sekolah menengah
pertama (SMP) memasuki pondok pesantren salafiah safi’iyah sukorejo situbondo lulus pada
tahun 2014, setelah itu melanjutkan sekolah menengah atas (SMA) 1 ibrahimi salafiah
safi’iyah sukorejo situbondo dan tetap di pesantren sampai lulus SMA pada tahun 2017,
setelah itu memasuki jenjang perkuliahan pada tahun ajaran 2017 di stikes hafshawaty
pesantren zainul hasan genggong mengambil jurusan sarjana keperawatan (S1) selama 4
tahun dan memasuki pondok pesantren hafshawaty putri selama 4 tahun.

Anda mungkin juga menyukai