Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PERAN ASISTEN APOTEKER DALAM PENYIMPANAN


DAN PELABELAN OBAT

Disusun oleh:
Nama : Evi Dwi Kusuma Wardani, AMD
NIP : 19920229 201902 2002
Angkatan : XXXIX
No. Urut : 15
Jabatan : Calon Asisten Apoteker Terampil
Gol/Ruang : II/c
Unit Kerja : Puskesmas Kratonan
Coach :
Mentor : drg. Budiwati.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXIX


PEMERINTAH KOTA SURAKARTA BEKERJASAMA
BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : OPTIMALISASI PENGOBATAN DIABETES MILITUS

Nama : Evi Dwi Kusuma Wardani., Amd


NIP : 19920127 201902 2 002
Angkatan : XXXIX
No. Presensi : 15

Disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari :
Tanggal :
Tempat : SKADIK 401 LANUD Adi Soemarmo

Surakarta,
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Evi Dwi Kusuma Wardani


NIP. 19920229 201902 2002

Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,

Ir. Hari Indra Yudayana, MM Evi Dwi Kusuma Wardani., A.Md


NIP. 19611030 198703 1 006 NIP. 19920229 201902 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat yang madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita citakan.oleh bangsa
Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur negeri sipil negara dalam mencapai
tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri
yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme (LAN, 2017).
Salah satu hal utama dalam mewujudkan ASN yang berkualitas adalah dengan
pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan Peraturan LAN nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, bentuk pendidikan dan pelatihan ASN adalah
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar
PNS yang disebut dengan istilah ANEKA yang bertujuan agar PNS dapat
mengaktulisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya.
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas
membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil core issue.yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai
dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA).
Oleh karena itu pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis akan
membuat rancangan aktualisasi dan habituasi tentang “Optimalisasi Peran Asisten
Apoteker dalam Penyimpanan dan Pelabelan Obat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kratonan”.

IDENTIFIKASI ISU:
No. ISU SUMBER ISU KONDISI SAAT INI KONDISI
YANG
DIHARAPKAN
1 Kurang Optimalnya  Pelayanan  Pengetahuan Meningkatnya
Pengobatan Publik. pengetahuan dan Pengetahuan
Diabetes Militus kesadaran masyarakat masyarakat
(Kencing Manis) tentang diabetes militus tentang diabetes
dan pengobatannya. militus.
 Pelayanan  Kurang patuhnya pasien Meningkatnya
Publik. dengan diabetes militus Kepatuhan
untuk berobat secara pasien untuk
rutin. berobat secara
rutin.

 Management  Kurang optimalnya Pelayanan


ASN. pelayanan informasi Informasi Obat
obat untuk pasien untuk pasien
dengan Diabetes diabetes militus
Militus. menjadi
optimal.
 Pelayanan  Keterbatasan waktu dan Masyarakat
Publik. mobilisasi masyarakat dapat
untuk mengakses mengakses
informasi tentang informasi
diabetes militus yang seputar diabetes
tepat. melalui
instagram.
2 Kurang Optimalnya Management Belum optimalnya sosialiasi
Penyimpanan dan ASN baik kepada masyarakat Meningkatnya

pelabelan obat. maupun pasien tentang pengetahuan


informasi penyimpanan obat masyarakat
yang benar. tentang
Kurangnya pengetahuan dan penyimpanan
sadarnya pasien tentang obat yang benar.
Pelayanan Publik
penyimpanan obat yang
benar.

Belum optimalnya
Managemen
penyimpanan dan pelabelan Penyimapanan
ASN
obat LASA dan Higt Allert Obat LASA dan
Medication. Higt Alert
WOG Belum adanya SOP tertulis Medication Sesuai
tentang penyimpanan obat Standard.
LASA dan Higt Alert Monitoring suhu
Medication. penyimpanan
Management
Belum optimalnya dilakukan secara
ASN
monitoring suhu gudang rutin.
farmasi.
Management
Belum optimalnya penataan Penataan obat
ASN
obat. sesuai standard.
Magement ASN
Belum adanya pelabelan
untuk obat yang hampir Adanya

Management kadaluarsa. penandaan obat

ASN. Belum optimalnya pelabelan yang hampir ed.


pada etiket obat. Belum optimalnya
Pelabelan obat.

3 Belum Optimalnya Management Kurang lengkapnya petugas Petugas obat


Petugas Obat dalam ASN obat dalam menggunakan menggunakan
Menggunakan APD. APD. APD lengkap..
Belum adanya sosialisasi Petugas Obat
tentang penggunaaan APD Paham tentang
yang tepat. pentingnya
penggunaan APD
4 Terlambatnya Management Terlambatnya petugas Petugas
Dropping Obat dari ASN dalam melakukan melakukan
Gudang Farmasi Pelayanan Publik permintaan obat ke gudang permintaan obat
Pusat ke Gudang WOG farmasi pusat. sesuai deadline.
Farmasi induk Terlambatnya petugas Petugas membuat
dalam pembuatan laporan laporan
permintaan obat. permintaan obat
sesuai deadline
5 Belum Optimalnya Management Petugas belum melakukan Petugas
Petugas Obat dalam ASN stok opname secara rutin. melakukan stok
Melakukan stok opname secara
opname. rutin

Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan


kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan,
dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di wilayah Puskesmas Kratonan.
Aktual artinya benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat.
Problematik artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu
segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup
orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau negatif
pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan.
Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai positif (+),
sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif (-). Jika semua kriteria
memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan
berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan
kurang berkualitas. Hasil analisis APKL terkait isu-isu di wilayah Puskesmas Di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kratoanan disajikan dalam tabel 1.2. di bawah
ini

Tabel 1. Analisis APKL Isu

Kriteria
No. Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
1 Kurang Optimalnya Pengobatan Diabetes + + + + Memenuhi
Militus (Kencing Manis). Syarat

2 Kurang Optimalnya Penyimpanan dan + + + + Memenuhi


pelabelan obat. Syarat

3 Kurang lengkapnya Petugas Obat Dalam - + + + Tidak


Menggunakan APD Memenuhi
Syarat
4 Terlambatnya Dropping obat dari Gudang + + + + Memenuhi
Farmasi Pusat ke Gudang Farmasi Induk Syarat

5 Kurang Optimalnya Petugas Melakukan Stok - + - + Tidak Memenuhi


Opname Obat. Syarat

Keterangan: + (memenuhi kriteria),– (tidak memenuhi kriteria)

a. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan


Growth)

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi


kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara
1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti tidak penting, nilai 2 berarti kurang
penting, nilai 3 berarti cukup penting, nilai 4 berarti penting, dan nilai 5 berarti
sangat penting . Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang
akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di wilayah kerja Puskesmas Kratonan disajikan
dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 2. Analisis USG Isu

No. Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

Kurang Optimalnya Pengobatan


1. 5 5 5 15 1
Diabetes Militus (Kencing Manis)

Kurang Optimalnya Penyimpanan Obat


2. 4 5 4 13 2
dan Pelabelan obat.

Terlambatnya Dropping obat dari Gudang


3. 4 4 3 11 3
Farmasi Pusat ke Gudang Farmasi Induk

Rumusan Isu
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu
yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan,
mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran dari setiap aktor, dan
mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan (secara
langsung maupun tidak langsung) dengan konteks isu.
Hasil perumusan isu yang terpilih adalah kurang optimalnya pengobatan
Diabetes Militus. Penjabaran secara rinci disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Isu Terpilih
No Gagasan Kreatif/ Sumber
Isu Terpilih Nilai Dasar
. Kegiatan Gagasan
1. Kurang Akuntabilitas, 1. Penyuluhan secara SKP
Optimalnya Nasionalisme, Etika langsung kepada
Pengobatan publik, Komitmen mutu, masyarakat
Diabetes Anti korupsi tentang:
a. Patofisiologi dan
Militus
etologi.
(Kencing b. Tanda dan Gejala
Manis). c. Faktor Resiko
d. Deteksi dini dan
pentingnya kontrol
gula.darah.
e. Pentingnya
kepatuhan dalam
minum Obat
f.Komplikasi DM dan
Penganan
g. Terapi Obat dan
Non Obat.

Akuntabilitas, 2. Penyuluhan secara INOVASI


Nasionalisme, Etika tidak langsung
publik, Komitmen mutu, kepada masyarakat
Anti korupsi dengan instagram
tentang:
a. Patofisiologi dan
etologi.
b. Tanda dan Gejala
c. Deteksi dini dan
pentingnya
kontrol gula
darah.
d. Faktor Resiko
e. Pentingnya
kepatuhan dalam
minum Obat
f. Komplikasi DM
dan Penanganan
g. Terapi Obat dan
Non Obat.

Akuntabilitas, Pemberian SKP


Nasionalisme, Etika Informasi Obat
publik, Komitmen mutu, dan konseling
Anti korupsi kepada pasien
untuk
meningkatkan
kepatuhan
mengenai:
A. Nama Obat
B. Aturan dan Waktu
Minum Obat yang
tepat agar terhidar dari
interaksi obat dan
efeksamping Obat.
C. Cara Minum Obat
D. EfeksampinObat.
E. Pentingnya
kepatuhan dan
No Gagasan Kreatif/ Sumber
Isu Terpilih Nilai Dasar
. Kegiatan Gagasan
kontrol gula darah
Akuntabilitas, 3. Membuat dan INOVASI
Nasionalisme, Etika menyebarkan leafet
publik, Komitmen mutu, terkait DM kepada
Anti korupsi pasien.
Akuntabilitas, 4. Membuat dan INOVASI
Nasionalisme, Etika menyebarkan
publik, Komitmen mutu, poster tentang DM.
Anti korupsi
Akuntabilitas, 5. Memanfaatkan INOVASI
Nasionalisme, Etika media WA untuk
publik, Komitmen mutu, tanya jawab terkait
Anti korupsi DM.

Akuntabilitas, 6. Membuat MMT INOVASI


Nasionalisme, Etika untuk menghimbau
publik, Komitmen mutu, masyarakat untuk
Anti korupsi cek gula darah dan
berobat jika
menderita DM.

Akuntabilitas, 7. SMS Reminder INOVASI


Nasionalisme, Etika Untuk
publik, Komitmen mutu, Meningkatkan
Anti korupsi Kepatuhan.
Akuntabilitas, 8. Kartu Kontrol Untuk INOVASI
Nasionalisme, Etika Meningkatkan
publik, Komitmen mutu, Kepatuhan.
Anti korupsi

Anda mungkin juga menyukai