Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang penuh dengan limpahan sinar
matahari sepanjang tahunnya. Sinar matahari sendiri merupakan sumber energi yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Matahari dapat memancarkan berbagai macam
sinar baik yang dapat dilihat (visibel) maupun yang tidak dapat dilihat.

Sinar matahari yang dapat dilihat adalah sinar yang dipancarkan dalam
gelombang lebih dari 400nm, sedangkan sinar matahari dengan panjang gelombang
10nm- 400nm yang disebut dengan sinar ultra violet tidak dapat dilihat dengan mata.
Dalam beberapa hal sinar ultra violet bermanfaat untuk manusia yaitu diantaranya
untuk mensintesa Vitamin D dan juga berfungsi untuk membunuh bakteri. Namun
disamping manfaat tersebut di atas sinar ultra violet dapat merugikan manusia apabila
terpapar pada kulit manusia terlalu lama.

Sinar ultra violet (UV) dapat digolongkan menjadi UV A dengan panjang


gelombang diantara 320 – 400 nm, UV B dengan panjang gelombang 290 – 320 nm
dan UV C dengan panjang gelombang 10 – 290 nm. Semua Sinar UV A di emisikan
ke bumi, sedangkan sinar UV B sebagian diemisikan ke bumi (terutama yang panjang
gelombangnya mendekati UV A).

Sinar UV B dengan panjang gelombang lebih pendek dan sinar UV C tidak


dapat diemisikan ke bumi karena diserap lapisan ozon di atmosfir bumi. Dengan
demikian apabila lapisan ozon yang ada di atmosfir rusak, sinar UV B yang masuk ke
bumi akan semakin banyak, (BPOM, 2009). Dari ketiga jenis sinar ultraviolet yang
sudah dibahas, masing – masing memiliki ciriciri dan tingkat keparahan efek radiasi
yang berbeda- beda.

Namun pada umumnya, sinar ultraviolet yang terpapar masuk ke bumi, baik
itu sinar UV A, UV B, maupun UV C, dapat memberikan dampak sebagai berikut,
(Ana, 2014): a. Kemerahan pada kulit, Bahaya sinar ultraviolet yang pertama adalah
memberikan efek kemerahan pada kulit. Secara umum, sinar ultraviolet, terutama
sinar UV B dapat menimbulkan gejala kemerahan pada kulit. Hal ini merupakan

1|Page
suatu bentuk iritasi kulit yang terpapar sinar ultraviolet. Biasanya gejala ini juga
disertai rasa gatal pada bagiankulit yang memerah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Sinar Ultraviolet (UV) itu ?
2. Bagaimanakah pengaruh Sinar Ultraviolet (UV) terhadap kesehatan ?
3. Bagaimana cara menanggulangi masuknya Sinar Ultraviolet (UV) yang
berlebihan ke bumi ?
C. Tujuan
1. Memenuhi Ujian Praktek Mata Pelajaran Fisika
2. Mengetahui pengaruh Sinar Ultraviolet (UV) terhadap kesehatan dalam
kehidupan sehari – hari
3. Mengetahui peran penting Sinar Ultraviolet (UV)
4. Mengetahui cara mengurangi dampak negatif Sinar Ultraviolet (UV)

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Sinar UV
Sinar UV (ultraviolet) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi
yang berasal dari matahari.  Sinar UV dapat membakar mata, rambut, kulit, dan
bagian tubuh yang tidak dilindungi atau terlalu banyak terkena sinar
matahari.  Meskipun demikian, sinar UV juga dapat kita manfaatkan.  Istilah
ultraviolet berarti ’melebihi ungu’ (dari bahasa Latin, ultra berarti melebihi),
sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari
cahaya sinar tampak.  Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti
lebah, dapat melihat hingga mencapai ’hampir UV’.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat
tulang dan gigi dan membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap penyakit
seperti rakhitis dan kanker usus besar.  Sinar UV juga digunakan untuk mengobati
psoriasis, sinar memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit,. Sinar UV telah digunakan
dalam berbagai hal komersial juga, termasuk sterilisasi dan desinfeksi.  Sinar UV
juga dapat bermanfaat bagi hewan.  Misalnya untuk membantu lebah dalam
mengumpulkan serbuk sari dari bunga.  Sinar UV memiliki panjang gelombang yang
lebih pendek dari panjang gelombang sinar tampak, namun lebih panjang dari Sinar
X.
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar
matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen
dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa
semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit
karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan
matahari.
Sinar UV terdiri dari beberapa jenis berdasarkan panjang gelombang. Sinar UV
dengan panjang gelombang  380–200 nm disebut hampir UV, sedangkan sinar UV
dengan panjang gelombang  200–10 nm disebut dengan UV vakum. Berdasarkan
pada pengaruhnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, sinar UV
dikelompokkan ke dalam:

3|Page
a.       UV-A (disebut juga ’Gelombang Panjang’ atau ’blacklight’), memiliki panjang
gelombang 380–315 nm;
b.      UV-B (disebut juga ’Gelombang Medium’ atau Medium Wave), memiliki panjang
gelombang 315–280 nm; dan
c.       UV-C (disebut juga ’Gelombang Pendek’ atau Short Wave), memiliki panjang
gelombang 280-10 nm.

B. Pengaruh Sinar Ultraviolet (UV) terhadap kesehatan

 Kesehatan manusia

Radiasi UV-B cukup kuat merusak molekul biologi yang penting, 


termasuk protein dan DNA. Jika sinar UV-B dalam jumlah banyak masuk
kelubang ozon, sinar UV-B dapat menyerang kulit dan mata yang terpapar.

 Kulit

Paparan radiasi UV-B menyebabkan jaringan ikat pada kulit menjadi


rusak. Akibatnya, kulit menjadi berkerut dan kehilangan elastisitas kulit
seluruhnya. Jika paparan terus menerus, kulit menjadi kusut, berkerut-kerut
dan kasar. Paparan UV-B secara terus menerus akan meningkatkan kejadian
herpes dan leismaniasis. Radiasi UV-B mempunyai kecenderungan merusak
sel yang memproduksi melamin (pigmen waarna cokelat pelindung sinar
matahari). Jika jumlah melamin meurun, molekul DNA menjadi rusak,
mengakibatkan mutasi sebagai melamona. Gejala kanker kulit termasuk
perubahan bentuk atau ukuran sebesar tahi lalat dan berwarna hitam, tidak
beraturan menyebar dalam bentuk kecil-kecil.

1. Dampak Sinar UVA terhadap kesehatan kulit

Sinar UV yang satu ini dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang.
Pasalnya, sebagian besar paparan sinar matahari merupakan UVA. Sinar UVA dapat

4|Page
menyebabkan beberapa kondisi kesehatan seperti keriput, penuaan kulit, dan
meningkatkan risiko kanker kulit.

2. Dampak Sinar UVB terhadap kesehatan kulit

Sedangkan sinar UVB meski dapat membantu tubuh mendapatkan vitamin D,


tapi juga dapat menyebabkan beberapa kondisi. Misalnya saja seperti katarak, kulit
terbakar matahari atau sunburn, dan kanker kulit. Intensitas sinar UV yang satu ini
akan meningkat pada daerah dataran tinggi, dekat dengan ekuator, dan pada saat
tengah hari.

 Mata

Mata sangat rentan terhadap paparan UV-B yang berlebih Terjadi


melamona pada mata,kebutaan bahkan kematian dapat terjadi sebagai
akibatnya. Radiasi sinar UV-B dapat merusak lensa mata. Protein mata
berganti secara alami melalui proses yang lambat. Jadi, kejadian ini mudah
mengakumulasi kerusakan. Melaui periode waktu tertentu, pengaturan
protein yang dapat mengfokuskan cahaya kabur menyebabkan katarak

C. Cara menanggulangi masuknya Sinar Ultraviolet (UV) yang berlebihan ke bumi


Penggunaan sun protector atau tabir surya dapat membantu menghindari
cahaya berbahaya sebelum menembus kulit. Banyak produk tabir surya yang
ditawarkan. Ada yang berwujud krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada juga yang
dibubuhi vitamin, pelembab sari lidah buaya, teh hijau, serta pewangi. Penggunaan
tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit dan seberapa aktif kegiatan kita
di bawah sinar matahari.

SPF (Sun Protection Factor), satuan tabir surya lazim digunakan untuk
menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar,
tersedia dari kadar 8, 15, 30, 45, atau bahkan 60. Penghitungan SPF disesuaikan
dengan dosis minimal timbulnya eritema atau kemerahan. Kalau selama ini kita
menggunakan kacamata hitam untuk mencegah timbulnya kerutan di sudut mata dan

5|Page
pelengkap fashion, kini bertambah lagi alasan mengapa kita wajib membawa benda
yang satu itu.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kaca mata hitam atau


sunglasses bermanfaat bagi kesehatan mata antara lain membantu mengurangi cahaya
menyilaukan yang masuk ke mata, melindungi mata dari bahaya sinar ultraviolet,
serta mengurangi kontras.  Banyaknya aktivitas yang kita lakukan di luar ruangan dan
di bawah sinar matahari langsung, memiliki resiko buruk bagi mata, seperti katarak,
masalah pada kornea dan problem pada mata lainnya yang disebabkan oleh faktor
umur.  Peningkatan radiasi sinar UV terkait dengan menipisnya lapisan O 3 di
atmosfer sebagaimana dikemukakan oleh Bruce P.Rosenthal “Penipisan lapisan O 3 di
atmosfer bumi telah meningkatkan kadar sinar UV dan membuat mata harus
menyesuaikan diri”.  Bruce P. R. adalah  seorang kepala masalah penglihatan pada
Lighthouse Internasional, sebuah organisasi nirlaba yang ditujukan untuk mencegah
kebutaan dan membantu penderita cacat pada mata.  Selanjutnya dikatakan bahwa
untuk mencegah kerusakan permanen pada mata, sebaiknya semua orang, baik
dewasa maupun anak-anak, menggunakan kaca mata hitam atau topi.  Supaya lebih
efektif, dua-duanya harus dipakai saat beraktivitas di luar ruangan untuk jangka
waktu yang lama.
Seperti yang telah diketahui bahwa lapisan O3 berperan penting dalam
mengurangi kadar radiasi sinar UV yang masuk ke permukaan bumi. Sementara saat
ini lapisan O3 mulai menipis. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi kadar
radiasi sinar UV adalah dengan memperbaiki lapisan O3.  Beberapa cara dapat
dilakukun seperti melakukan reboisasi, mengurangi pemakaian senyawa CFC (AC
dan Parfum), dan mengurangi penebangan liar.  Kepedulian industri, pemerintah,
Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum sangat diharapkan dengan
cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan bahan perusak O3.

6|Page
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sinar UV memiliki panjang gelombang 290 nm – 400 nm.  Sinar UV
memiliki dampak negatif terhadap kehidupan berbagai makhluk yang ada di atas
bumi.  Namun, Sinar UV memiliki peran penting terhadap kelangsungan hidup
berbagai makhluk yang ada di muka bumi, baik langsung maupun tidak langsung.
2. Saran
Untuk menghindari dampak negatif dari sinar UV terhadap kesehatan kulit,
maka disarankan untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan yang dapat
menurunkan hasil pembakaran (CO2 dan CO), menanam banyak pohon yang mampu
menyerap CO2, mengurangi penggunaan berbagai bahan kimia yang dapat merusak
lapisan O3 (penggunaan parfum dan AC).

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2106197-sinar-ultraviolet-uv/
http://wong168.wordpress.com/2012/02/17/manfaat-dan-akibat-sinar-uv/
http://yordylaynardi-gogreen.blogspot.com/2010/05/cara-mengatasi-penipisan-
lapisan-ozon.html
https://www.alodokter.com/sinar-uv-tidak-hanya-membahayakan-kulit

8|Page

Anda mungkin juga menyukai