Anda di halaman 1dari 13

METODE DAN MEDIA

PROMOSI KESEHATAN 3M

Oleh
Chrisna Wahyu Ramadhan
NIM : 2020206203247

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


FAKULTAS KESEHATAN
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tahun Akademik 2020/2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

BAB II PENDIDIKAN 3 M..................................................................

2.1 Pengertian 3 M...........................................................................


2.2 Pengertian Promosi Kesehatan..................................................
2.3 Metode Promosi Kesehatan.......................................................
2.4 Metode Sokratik Langsung (Demonstrasi)................................

BAB III MEDIA PROMOSI KESEHATAN......................................


3.1 Pengertian Media.........................................................................
3.2 Manfaat Media............................................................................
3.3 Jenis Karakteristik Media............................................................
3.4 Prinsip Media..............................................................................

BAB IV LAMPIRAN............................................................................
Leaflet..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

Hal terpenting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun yang terjadi di
Indonesia saat ini adalah maraknya penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona
yang mampu mengakibatkan kematian. Virus ini terdeteksi muncul pertama kali di Wuhan
China pada bulan Desember 2019. Virus corona merupakan virus yang menyerang saluran
pernafasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan banyak nyawa di berbagai negara.
Awal mulanya, warga Indonesia yang positif terkena virus corona hanya 2 orang, namun
penyebaran virus ini sangat cepat sehingga setiap hari ada orang yang terkena atau terjangkit
virus ini. Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk mempersiapkan rumah sakit daerah
sebagai rumah sakit rujukan bagi setiap orang yang terjangkit Covid-19.
Akibat dari maraknya virus corona ini mengakibatkan berbagai hal yang baru hampir
dikerjakan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja ataupun aktivitas yang lainnya. Bahkan
tempat beribadah pun sebagian telah ditutup demi mengurangi penyebaran virus corona ini.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical distancing (jaga jarak), lock
down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala
besar). Namun masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut hingga
akhirnya penyebaran virus ini berjalan sangat cepat. Dengan demikian, dibutuhkan
pemahaman yang intensif mengenai virus corona serta cara menanggulanginya agar angka
penyebaran tidak semakin meningkat. Mengingat banyak sekali masyarakat yang masih
meremehkan adanya virus corona ini serta belum tersedianya vaksin yang dapat membantu
kesembuhan pasien karena masih dalam pencarian dan penelitian oleh para ahli. Sehingga
perlu untuk dikaji lebih dalam mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahan
Covid-19 ini.
Penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia harus ditekan semaksimal
mungkin. Salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku hidup disiplin.
Maka, selalu #ingatpesanibu dengan melakukan langkah 3M sebagai upaya mencegah
sekaligus memutus rantai penularan COVID-19. Apa itu 3M?. Membiasakan dan mewajibkan
diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar virus COVID-19
dapat ditekan penyebarannya. Namun, dibutuhkan perilaku disiplin dari dari sendiri, juga
sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran. Menerapkan 3M Demi
Keselamatan Bersama Perilaku disiplin 3M yang termasuk dalam kampanye #ingatpesanibu
demi terus menekan penyebaran virus COVID-19 hendaknya diterapkan dan dibiasakan
dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini.
BAB II
PENDIDIKAN MENCUCI TANGAN

2.1 Pengertian 3M

Penerapan 3M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 3 (tiga) perilaku


disiplin yaitu: Memakai masker Mencuci tangan Menjaga jarak dan menghindari
kerumunan. Berdasarkan penelitian internasional, memakai masker kain dapat
menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen. Lebih baik lagi adalah
mengenakan masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus COVID-19 hingga
70 persen. Mencuci tangan merupakan langkah 3M berikutnya untuk menurunkan risiko
penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah tangan
menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah
yang benar. Jika dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun atau tidak dapat
menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah memakai
cairan yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer.
Penerapan 3M yang paling utama adalah menjaga jarak atau social distancing dengan
jarak minimal 1 meter, termasuk dengan menghindari kerumunan. Penerapan 3M yang
Baik dan Benar Laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menginformasikan
langkah-langkah yang baik dan benar dalam menerapkan perilaku 3M untuk mencegah
penularan virus Corona, yakni sebagai berikut:
1. Panduan Memakai Masker Semua orang harus memakai masker, terutama jika di
luar rumah. Sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
(minimal 20 detik). Bila tidak tersedia air, gunakan cairan pembersih tangan (minimal
alkohol 60%). Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung. Pastikan tidak ada sela
antara wajah dan masker. Hindari menyentuh masker saat digunakan. Bila menyentuh
masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik, atau bila tidak ada,
gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%). Jangan sentuh atau buka-tutup
masker saat digunakan. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru.
Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Buang segera masker 1x pakai di
tempat sampah tertutup atau kantong plastik usai dipakai. Masker kain 3 lapis dapat
dipakai berulang, tapi harus dicuci dengan deterjen usai dipakai. Saat membuka masker:
lepaskan dari tali belakang dan jangan sentuh bagian depan masker. Cuci tangan setelah
menyentuh atau membuang masker. Perlu diingat, penggunaan masker yang keliru justru
meningkatkan risiko penularan.
2. Panduan Mencuci Tangan Basahi tangan dengan air mengalir. Sabuni tangan.
Gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan, sela-sela jari
dan kuku, selama minimal 20 detik. Bilas tangan sampai bersih dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus dibuang ke
tempat sampah segera setelah digunakan. Sering cuci tangan pakai sabun, terutama
sebelum makan, usai batuk atau bersin, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah ke
kamar mandi. Biasakan mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum
masuk sekolah dan tempat lain. Bila sabun dan air mengalir tidak ada, gunakan cairan
pembersih tangan berbahan alkohol (minimal 60%).
3. Panduan Menjaga Jarak Selalu menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dengan
orang lain. Tetap berada di rumah sesuai panduan pemerintah, kecuali ada keperluan
mendesak. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Keluar hanya untuk belanja hal
penting atau pengobatan, itu pun seminimal mungkin. Gunakan masker saat di luar
rumah. Sebisa mungkin hindari penggunaan kendaraan umum. Tunda atau batalkan acara
berkumpul bareng keluarga besar atau teman Komunikasi tatap muka bisa dilakukan via
telepon, internet, media sosial, dan aplikasi Tunda atau batalkan acara pertemuan, konser
musik, pertandingan olahraga, kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang mengundang
orang banyak. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter dan
fasilitas lain. Kalau mengalami demam, merasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi
diri. Semua orang harus melakukan physical distancing untuk mencegah penularan
COVID-19 Jaga jarak harus lebih ketat jika untuk melindungi orang yang berisiko Orang
yang berisiko, yaitu: berusia 60 tahun lebih; atau memiliki penyakit penyerta seperti sakit
jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asma dan paru; ibu hamil.

2.2 Pengertian Promosi Kesehatan

Menurut WHO dalam Fitriani (2011) Promosi Kesehatan adalah proses


mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka
mengendalikan faktor kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/SK/VII/2005 Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

2.3 Metode Promosi Kesehatan

Proses belajar mengajar yang efisien dan efektif yang dilakukan dipengaruhi oleh
metode yang digunakan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus
dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan
disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-
hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Metode
diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan
melihat metode : ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye,
petisi/resolusi, dan lain-lain. Menurut Herijulianti,dkk (2002) Dalam proses penyampaian
materi penyuluhan kepada sasaran maka pemilihan metode yang tepat sangat membantu
tercapainya usaha merubah tingkah laku sasaran. Pada garis besarnya hanya ada dua jenis
metode dalam penyuluhan : Metode Didaktik (One Way Metode) & Metode Sokratik
(Two Way Metode. Dalam promosi kesehatan ini berfokus pada Metode Sokratik (secara
langsung).

2.4 Metode Sokratik Langsung (Demonstrasi)


Metode ini dilakukan secara dua arah. Dengan metode ini, kemungkinan antara
pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif. Misalnya: diskusi kelompok, debat,
panel, forum, seminar, bermain peran, curah pendapat, demonstrasi, studi kasus,
lokakarya dan penugasan perorangan. Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan
pengertian, ide, dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan
mengguanakan alat peraga. Metoda ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu
besar jumlahnya Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan
(Syaiful dan Aswan, 2006).
BAB III
MEDIA PROMOSI KESEHATAN

3.1 Pengertian Media


Media promosi kesehatan adalah alat bantu pendidikan yaitu alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu pendidikan
lebih sering disebut sebagai alat peraga yang berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan atau pengajaran. Disebut media
promosi kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien.

3.2 Manfaat Media


Media memiliki peranan penting dalam suatu proses pembelajaran. Beberapa manfaat
penggunaan media, diantaranya:
a. Menumbuhkan motivasi belajar karena proses pembelajaran akan lebih menarik
apabila menggunakan media.
b. Penyampaian pesan melalui media akan lebih mudah sehingga dapat lebih dipahami
sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai.
c. Proses belajar menjadi tidak membosankan untuk siswa dan akan memberikan
kemudahan bagi pengajar dalam menyampaikan pesan.
d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar lebih banyak karena dengan
menggunakan media, siswa tidak hanya belajar mendengarkan akan tetapi juga
dituntut untuk mengamati, mendemostrasikan, dan lain-lain.

3.3 Jenis dan Karakteristik Media


Media dalam pembelajaran terdiri dari beberapa macam. Pengelompokan media
menurut Supradi et al, berdasarkan jenis yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar
mengajar khususnya di Indonesia, diantaranya:
a. Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, kaset, dan lain-lain.Media ini tidak cocok untuk orang yang memiliki
kelaianan pendengaran.
b. Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indera pengelihatan. Media
visual menampilkan gambar diam seperti film strip, slide, foto gambar atau lukisan,
cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau symbol bergerak seperti film bisu.
c. Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar,
media ini dibagi dalam: - Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara
dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara. - Audo
visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur-unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan kaset video.

3.4 Prinsip Media


Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Dalam menggunakan mediam sebaiknya
memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai
hasil yang baik. Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam Supradi (2007) terdapat empat
prinsip, diantaranya:
a. Menentukan jenis media dengan tepat, artinya sebaiknya memilih media terlebih
dahulu. Media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan
diajarkan.
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan
apakah penggunaan media sesuai dengan tingkat ematangan/ kemampuan audien.
c. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam
pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu dan sasaran
yang ada.
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengahar media digunakan. Tentu
tidak setiap saat atau selama proses belajar terus-menerus memperlihatkan atau
menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
LAMPIRAN

1. Memakai Masker

2. Mencuci Tangan

DISUSUN OLEH
Chrisna Wahyu
Ramadhan

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
Basahi kedua Gosokan ujung
MUHAMMADIYAH
telapak anda jari (buku-
PRINGSEWU
dengan air buku) dengan
TAHUN 2020
mengalir, lalu mengatupkan
Cara Cuci usap dan jari tangan
Tangan 7 gosokkansabu kanan terus
Langkah n dengan gosokan ke
lembut pada telapak
Cuci tangan
dilakukan kedua telapak tangan kiri
selama 45-60 tangan. bergantian,
detik atau
Gosok masing
dalam satu
langkah dihitung
masing
4 kali hitungan pungung
tangan secara
bergantian.
Jari jemari
saling
masuk untuk
membersihkan
sela-sela
jari.
Gosokkan
ujung kuku
pada telapak
tangan
Gosok dan secara
putar ibu jari bergantian
secara
bergantian

Gosok pada
pergelangan
tangan
3. Menjaga Jarak

Anda mungkin juga menyukai