Anda di halaman 1dari 20

Laporan Pendahuluan

Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

BAB 2
Tinjauan Kebijakan

2.1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN


2012-2032

2.2.1. Tujuan Penataan Ruang

Penataan ruang wilayah Provinsi Kalimantan Utara bertujuan untuk mewujudkan


kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan sesuai potensi fisiogeografis
Provinsi Kalimantan Utara sebagai pusat pertanian dan perikanan berbasis agro serta
pintu gerbang internasional dengan tetap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2.2.2. Kebijakan Penataan Ruang

Kebijakan penataan ruang wilayah Provinsi Kalimantan Utara (RTRW Provinsi Kalimantan
Utara 2012-2032) terdiri atas:
 Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat berbasis kelestarian lingkungan hidup.
 Peningkatan fungsi kawasan perbatasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
 Penguatan sistem perkotaan dan sinergi hubungan fungsional kota-desa.
 Pembangunan kawasan berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
lingkungan dan mitigasi bencana.
 Pembangunan kawasan berbasis kearifan lokal.
 Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah.
 Penguatan kelembagaan pembangunan wilayah.

II - 1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

2.2.3. Strategi Penataan Ruang

A. Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Meningkatkan


Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup

Strategi pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan


masyarakat berbasis kelestarian lingkungan hidup (RTRW Provinsi Kalimantan Utara
2012-2032), meliputi:
 Mengembangkan dan meningkatkan fungsi PKSN sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi, pintu gerbang internasional, serta simpul transportasi di kawasan
perbatasan negara dengan Negara Malaysia.
 Mengembangkan sistem jaringan prasarana utama berupa transportasi darat, sungai,
dan udara yang menghubungkan kawasan perbatasan dengan pusat-pusat kegiatan
wilayah.
 Mengembangkan sistem jaringan prasarana lainnya berupa energi, listrik, sumber
daya air, dan komunikasi.
 Meningkatkan sinergi sosial dan ekonomi antara kawasan perbatasan dengan pusat
kegiatan dan/atau kawasan strategis lainnya yang terdekat.
 Mengintegrasikan kawasan ekonomi produktif pendukung sistem permukiman
dengan kawasan berfungsi lindung sebagai bagian dari Kawasan Jantung
Kalimantan.

B. Strategi Peningkatan Fungsi Kawasan Perbatasan Untuk Pertahanan Dan


Keamanan Negara

Strategi peningkatan fungsi kawasan perbatasan untuk pertahanan dan keamanan


negara meliputi:
 Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya sebagai zona
penyangga disesuaikan dengan dukungan fungsi pertahanan dan keamanan di
sekitar fasilitas dan infrastruktur PKSN.
 Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif pada zona penyangga fasilitas
dan infrastruktur PKSN untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.

C. Strategi Penguatan Sistem Perkotaan Dan Sinergi Hubungan Fungsional Kota-


Desa

Strategi penguatan sistem perkotaan dan sinergi hubungan fungsional kota-desa

II - 2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

meliputi :
 Mendukung percepatan perkembangan PKSN agar dapat setaradengan
perkembangan wilayah negara tetangga.
 Memantapkan peran pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang dan
mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru yang melayani kawasan perbatasan.
 Meningkatkan keterkaitan kawasan perkotaan, antara PKN, PKSN, PKW, dan PKL.
 Mendorong pengembangan kawasan koridor perkotaan baru Tarakan - Tanjung
Selor.

D. Strategi Pembangunan kawasan berbasis daya dukung dan daya tampung


lingkungan lingkungan dan mitigasi bencana

Strategi pembangunan kawasan berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
lingkungan dan mitigasi bencana meliputi:
 Mengembalikan fungsi lindung berbasis DAS.
 Melindungi pelestarian ekologi pesisir dan pulau-pulau kecil serta kawasan
perlindungan bencana pesisir.
 Melindungi sungai dari limbah dan kegiatan yang mengurangi fungsi sungai sebagai
sarana transportasi.
 Membatasi pembangunan jaringan infrastruktur wilayah yang berpotensi mengurangi
fungsi lindung kawasan.
 Membangun infratruktur wilayah dan kawasan permukiman baru sebagai alternatif
pengganti infrastruktur wilayah dan kawasan permukiman eksisting yang mengurangi
fungsi lingkungan kawasan dan/atau berada di daerah rawan bencana.
 Menetapkan desain infrastruktur wilayah dan desain hunian serta desain kawasan
permukiman yang sesuai dengan daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana.
 Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari luas wilayah kota.
 Mengoptimalkan pemanfaatan potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan
berbasis agro.
 Mengembangkan kawasan budidaya unggulan dan berkelanjutan pada area
penggunaan lain yang sesuai dan adaptif terhadap mitigasi bencana.

II - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

E. Strategi Pembangunan Kawasan Berbasis Kearifan Lokal

Strategi pembangunan kawasan berbasis kearifan lokal meliputi:


 Menguatkan pola kegiatan sosial-ekonomi sesuai kearifan masyarakat lokal berbasis
penataan ruang.
 Menguatkan pola permukiman masyarakat adat dan penyediaan akses pengelolaan
sumber daya alam.
 Mengendalikan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah kearifan lokal.
 Meningkatkan kualitas jaringan, pengembangan pemanfaatan sumber daya air untuk
memenuhi kebutuhan air baku, air bersih, dan pengairan lahan pertanian.
 Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pengolahan sampah ramah
lingkungan.

F. Strategi Pembangunan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

Strategi Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah meliputi :

 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang


seimbang dan terpadu untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antara kawasan
perbatasan dengan kawasan pesisir.
 Mengembangkan pemenuhan kebutuhan energi dan ketenagalistrikan dan perluasan
jangkauan pelayanan jaringan energi dan ketenagalistrikan dengan optimalisasi
pemanfaatan potensi sumber daya energi termasuk sumber energi terbarukan.
 Mengembangkan jaringan dan peningkatan pelayanan telekomunikasi secara merata
dan seimbang sesuai kebutuhan untuk membuka keterisolasian daerah.

G. Strategi Penguatan kelembagaan pembangunan wilayah

Strategi penguatan kelembagaan pembangunan meliputi:

 Mengembangkan kelembagaan lintas wilayah sebagai wadah koordinasi


pelaksanaan pembangunan Provinsi Kalimantan Utara.
 Menguatkan tupoksi SKPD terkait penyelenggaraan penataan ruang.
 Mewujudkan sinergi stakeholders untuk perwujudan penataan ruang.

II - 4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Peta 2. 1 Struktur Ruang Provinsi Kalimantan Utara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

2.2.4. Rencana Pola Ruang

1. Kawasan Lindung
Rencana kawasan lindung terdiri atas:
A. Kawasan hutan lindung (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, KabupatenMalinau,
dan Kabupaten Tana Tidung).
B. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, yang terbagi menjadi kawasan
bergambut (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung) dan kawasan resapan air Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
C. Kawasan perlindungan setempat meliputi: kawasan sempadan pantai (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan), kawasan
sempadan mata air (menyebar di seluruh wilayah provinsi), dan kawasan ruang terbuka hijau (menyebar
di kawasan permukiman perkotaan).
D. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas: kawasan suaka alam laut yang

II - 5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

ditetapkan di Kabupaten Bulungan (Kawasan suaka alam Pulau Burung, Kawasan suaka alam Pulau
Keris, dan Kawasan suaka alam Peso) dan Kabupaten Nunukan (Kawasan suaka alam Pulau Sebatik),
kawasan pantai berhutan bakau (meliputi Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan
Kabupaten Tana Tidung), taman nasional yang ditetapkan di Taman Nasional Kayan Mentarang
(Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau), taman hutan raya yang ditetapkan di Taman Hutan Raya
Gunung Rian, Kecamatan Sesayap (Kabupaten Tana Tidung), taman wisata alam (Kabupaten
Bulungan), serta cagar budaya dan ilmu pengetahuan (ditetapkan di Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
E. Kawasan bencana alam terdiri dari: kawasan rawan tanah longsor (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan rawan dampak
kebakaran hutan (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana
Tidung), dan kawasan rawan banjir (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
F. Kawasan lindung geologi meliputi:
 Kawasan cagar alam geologi yang terdiri atas kawasan keunikan batuan dan fosil (Kabupaten
Bulungan), kawasan keunikan bentang alam (Kabupaten Bulungan), kawasan keunikan proses
geologi (Kabupaten Bulungan);
 Kawasan rawan bencana alam geologi yang terdiri atas: kawasan rawan gempa bumi (terdapat
disepanjang pantai provinsi Kalimantan Utara), kawasan liquifaksi (terdapat di kecamatan yang
berada di sepanjang pantai timur Provinsi Kalimantan Utara serta termasuk pulau-pulau yang berada
di sekitar pantai), kawasan yang terletak di zona patahan aktif (terdapat di Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tindung), kawasan rawan tsunami (terdapat di sepanjang
pantai timur termasuk pulau-pulau yang berada di sekitar pantai), kawasan rawan abrasi (Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung).
 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, terdiri dari: kawasan imbuhan air tanah
(ditetapkan di CAT Tanjung Selor), dan kawasan sempadan mata air (ditetapkan di Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
G. Kawasan lindung lainnya, yang terdiri dari kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut (Kabupaten
Malinau dan Kabupaten Nunukan), dan kawasan konservasi perairan daerah (Kabupaten Nunukan).

2. Kawasan Budidaya
Rencana kawasan budidaya terdiri atas:
A. Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri dari: kawasan peruntukan hutan produksi terbatas
(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung),

II - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

kawasan peruntukan hutan produksi tetap (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi
(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan).
B. Kawasan peruntukan hutan rakyat (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau).
C. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi kawasan pertanian tanaman pangan (Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan hortikultura
(Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana
Tidung), kawasan peternakan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
D. Kawasan peruntukan perkebunan (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan
Kabupaten Tana Tidung).
E. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas: kawasan budidaya perikanan (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan perikanan
tangkap (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), dan
kawasan pengolahan ikan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan).
F. Kawasan peruntukan pertambangan, terdiri dari: kawasan peruntukan pertambangan mineral dan
batubara (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan
Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi (Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung).
G. Kawasan peruntukan industri (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
H. Kawasan peruntukan pariwisata, terdiri dari: kawasan pariwisata alam (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan pariwisata
budaya (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten
Tana Tidung), kawasan pariwisata buatan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana
Tidung).
I. Kawasan peruntukan permukiman, terdiri atas permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, dan
permukiman pada kawasan khusus.
J. Kawasan peruntukan lainnya, terdiri dari kawasan peruntukan instalasi pembangkit tenaga
listrik,instalasi militer, dan instalasi lainnya.

Tabel 3.1. Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah


di Provinsi Kalimantan Utara (Ha)
Jenis Penggunaan Tanah
No. Kabupaten
Pemukiman Hutan Pertanian Pertambangan Lainnya

II - 7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

1 Bulungan 4.925 1.086.969 12.04 - 237.5


2 Malinau 2.687 3.927.395 2.301 1.55 42.808
3 Nunukan 6.609 1.167.764 87.254 - 166.95
4 Tana Tidung 1.867 250.506 3.786 1.415 77.563
5 Tarakan 3.002 7.62 5.37 5.914 47.363
Kalimantan Utara 19.09 6.440.254 110.751 8.879 572.18
Persentase (%) 0,27 90,06 1,55 0,12 8
Sumber: RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021

Peta 2. 2 Penggunaan Lahan Provinsi Kalimantan Utara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

II - 8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Peta 2. 3 Rencana Pola Ruang Provinsi Kalimantan Utara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

2.2.5. Rencana Struktur Ruang

2.1.5.1. Pusat Kegiatan


Pusat-pusat pelayanan kegiatan yang ada di Kota Tarakan terdiri atas:
A. Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu pusat yang melayani seluruh wilayah Provinsi
Kalimantan Utara serta wilayah nasional dan internasional yang lebih luas. Kawasan
perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi sebagai PKN di Provinsi Kalimantan Utara
adalah kawasan perkotaan Kota Tarakan.
B. Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp)
Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi PKNp adalah kawasan Tanjung
Selor, Kabupaten Bulungan.
C. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu kawasan perkotaan yang diklasifikasikan sebagai
PKW memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup provinsi atau beberapa kabupaten. PKW

II - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

juga dibagi menjadi dua bagian yaitu PKW pada 5 tahun pertama dan PKW pada 5 tahun
kedua. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi sebagai PKW 5 tahun
pertama di Provinsi Kalimantan Utara adalah Nunukan (Kabupaten Nunukan). Sedangkan
kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi sebagai PKW 5 tahun kedua adalah
Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan), Malinau Kota (Kabupaten Malinau), dan Tau
Lumbis (Kabupaten Nunukan).
D. Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp)
Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi PKWp adalah kawasan Sebatik dan
Long Bawan di Kabupaten Nunukan, Long Nawang di Kabupaten Malinau, dan Tidung
Pale di Kabupaten Tana Tidung.
E. Pusat Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditujukan untuk melayani satuan ruang yang efektif sesuai
dengan kemampuan dan potensi setempat (lokal) yang ada, terutama kawasan
pedalaman, perdesaan, dan perbatasan. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsi sebagai PKL di Provinsi Kalimantan Utara adalah:
 Long Pujungan, Mahak Baru (Kabupaten Malinau),
 Sekatak Buji, Tanah Kuning, Karang Agung, Bunyu Tengah, Long Bia (Kabupaten
Bulungan),
 Sungai Nyamuk, Long Bawan, Long Layu, Atap, Mensalong, Pembeliangan
(Kabupaten Nunukan), dan Sesayap (Kabupaten Tana Tidung).
F. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong
pengembangan kawasan perbatasan negara. Tujuannya sebagai pusat kegiatan pertahanan dan keamanan
negara dan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi karantina dan keamanan. Kawasan perkotaan yang
diarahkan untuk berfungsi PKSN adalah kawasan Nunukan, Simanggaris, dan Long Midang
(Kabupaten Nunukan); dan Long Nawang (Kabupaten Malinau).

II - 10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Peta 2. 4 Kawasan Perkotaan Provinsi Kalimantan Utara


Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

II - 11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Peta 2. 5 Kawasan Strategis Provinsi Kalimanta Utara


Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

2.1.5.2. Sistem Jaringan Prasarana Utama


A. Sistem Jaringan Transportasi Darat
1. Sistem jaringan jalan
 Sistem jaringan jalan primer yaitu arteri primer meliputi ruas,
 Sistem jaringan jalan kolektor primer 1
 Sistem jaringan jalan kolektor primer 2
 Sistem jaringan jalan kolektor primer 3
 Sistem jaringan jalan strategis nasional
 Sistem jaringan jalan strategis provinsi
 Jembatan
2. Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan meliputi :
 Terminal penumpang tipe A (tanjung Selor di Kabupaten Bulungan)

II - 12
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

 Terminal penumpangtipe B di Long Midang, Mansalong, Simanggaris di


Kabupaten Nunukan, Boom Panjang di Kota Tarakan, Sesua di Kabupaten
Malinau dan Tidung Pale di TanaTidung.
3. Sistem jaringan sungai
Sistem jaringan sungai, danau dan penyeberangan meliputi pelabuhan dan alur
pelayaran angkutan sungai dan danau.
 Pelabuhan yaitu pelabuhan Tanjung Selor, Ancam, Sekatak dan Bunyu di
Kabupaten Bulungan; pelabuhan Tengkayu I di Kota Tarakan; pelabuhan
Nunukan, Sebuku, Simanggaris, Sembakung, Mansalong, Binter, Tau Lumbis dan
Sungai Ular di Kabupaten Nunukan; pelabuhan Malinau Hilir di Kabupaten
Malinau; pelabuhan Sesayap dan Sesayap Hilir di Kabupaten Tana Tidung),
 Pelabuhan dan alur pelayaran lintas penyeberangan yaitu pelabuhan Kayan II,
Ancam, Bunyu, dan Sungai Ancam Tanjung Palas Utara di Kabupaten Bulungan;
Pelabuhan Juwata di Kota Tarakan dan pelabuhan Nunukan di Pulau Nunukan.
 Pelabuhan dan alur pelayaran khusus yaitu Pelabuhan khusus di Bandar Juwata
Tarakan.

Peta 2. 6 Jaringan Jalan Provinsi Kalimantan Utara

II - 13
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

Peta 2. 7 Transportasi Darat Provinsi Kalimantan Utara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

B. Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian


1. Jaringan jalur kereta api meliputi jaringan jalur kereta api (KA) umum (jaringan jalur
KA nasional dan jaringan jalur KA provinsi) dan jaringan jalur KA khusus.
2. Stasiun kereta api terdapat di Sekatak, Tanjung Selor, dan Tanjung Palas Timur di
Kabupaten Bulungan; Kota Tarakan; Mansalong dan Simanggaris di Kabupaten
Nunukan; Malinau Kota di Kabupaten Malinau dan Sesayap di Kabupaten Tana
Tidung.

3. Sistem Jaringan Transportasi Laut


Sistem jaringan transportasi laut meliputi tatanan kepelabuhanan, terminal dan alur
pelayaran.
1. Tatanan kepelabuhanan di Provinsi Kalimantan Utara terdiri atas:
a. Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Malundung di KotaTarakan.
b. pelabuhan pengumpul yaitu Pelabuhan Tanjung Selor, Bunyu, dan Pidada di

II - 14
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Kabupaten Bulungan, serta Pelabuhan Tunon Taka dan Sungai Nyamuk di


Kabupaten Nunukan;
c. pelabuhan pengumpan yaitu pelabuhan Ancam di Kabupaten Bulungan dan
Pelabuhan Tana Lia di Kabupaten Tana Tidung.
2. Terminal meliputi terminal di Kabupaten Bulungan (7 terminal), Kabupaten Nunukan (3
terminal), Kabupaten Malinau (3 terminal) dan Kabupaten Tana Tidung.
3. Alur pelayaran meliputi pelayaran kapal barang dan pelayaran kapal penumpang.

4. Sistem Jaringan Transportasi Udara


Tatanan kebandarudaraan di Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari :
1. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder yaitu bandar udara
Internasional Juwata di Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan dan bandar udara
Tanjung Harapan di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
2. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier yaitu bandar udara
Nunukan Kabupaten Nunukan.
3. Bandar udara pengumpan yaitu bandar udara bandar udara Long Layu, Yuvai
Semaring dan Sebatik di Kabupaten Nunukan, Long Apung dan Robert Atty
Bessing di Kabupaten Malinau, Sesayap dan Buang Baru di Kabupaten Tana
Tidung.
4. Bandar udara perintis.

II - 15
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Peta 2. 8 Sarana Utama Provinsi Kalimantan Utara

Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

5. Sistem Jaringan Prasarana Pendukung Lainnya


1. Sistem Jaringan Energi
Sistem jaringan energi di Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari :
A. Sistem jaringan Listrik
Sistem jaringan listrik terdiri atas:
 PLTU di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota
Tarakan.
 PLTD di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan.
 PLTA di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan.
 PLTG di Pulau Bunyu dan PLTS dan PLTMH
B. Gardu Listrik terdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten
Tana Tidung.
C. Jaringan transmisi tenaga listrik terdiri atas pembangunan jaringan transmisi, transmisi
kabel bawah laut (PLTG Sebaung-Sei Lancang dan Sedadap-Liang Bunyu), dan
pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi yang berkapasitas 150 KV di

II - 16
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

Kabupaten Malinau.
D. Jaringan pipa minyak dan gas bumi terdiri atas jaringan pipa gas bumi nasional,
jaringan distribusi gas kota yang tersebar di seluruh Kota Tarakan serta rencana
pengembangan jaringan pipa gas nasional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
E. Rencana pengembangan energi baru dan terbarukan meliputi sumber energi
biomassa, tenaga surya dan angina yang terdapat di pantai Tarakan. Selain itu juga
terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS), baik berupa PLTS komunal maupun PLTS SHS (unit rumah
tangga) yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Nunukan dan Pembangkit
Listrik Tenaga Biodiesel (PLTBio) di Kabupaten Bulungan.
F. Rencana pengelolaan sumber daya energi diantaranya membatasi kegiatan
pengembangan di sekitar lokasi SUTT/SUTET dan menetapkan ketentuan radius
pengembangan.

Peta 2. 9 Jaringan Energi Provinsi Kalimantan Utara


Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

II - 17
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

2. Sistem Jaringan Telekomunikasi


Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas jaringan terestrial,
jaringan nirkabel, dan jaringan satelit diarahkan pada peningkatan jangkauan
pelayanan dan kemudahan akses diharapkan menjangkau wilayah pelosok perdesaan
melalui desa berdering (ringing village) dan desa pintar (smart village), pengembangan
tower BTS (Base Transceiver Station) secara bersama-sama, dan pengembangan dan
kemudahan jaringan telematika di daerah terpencil.
3. Sistem Jaringan Sumber Daya Air
 Sumber air terdiri atas air permukaan pada sungai dan air tanah mencakup
sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau
dan Kabupaten Tana Tidung.
 Prasarana sumber daya air meliputi sistem pengelolaan banjir, sistem jaringan
irigasi dan sistem jaringan air baku. Sistem jaringan irigasi berupa daerah irigasi (DI)
terdiri atas DI kewenangan nasional (Sesayap, Tana Lia, Sesayap Hilir) dan DI
kewenangan provinsi (Kaliamok, Sajau Hilir dan Selimau).
4. Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan
Sistem jaringan prasarana terdiri atas sistem penyediaan air minum (SPAM) regional dan
sistem pengelolaan persampahan regional. SPAM dilaksanakan melalui pengembangan
SPAM regional untuk wilayah kabupaten/ kota yang berdekatan dilakukan kerjasama
lintas wilayah secara terpadu dalam hal lokasi maupun sistem pengelolaan.
Sistem pengelolaan persampahan dilaksanakan melalui:
 Pengembangan sistem persampahan untuk wilayah kabupaten/kota yang
berdekatan dilakukan kerjasama lintas wilayah melalui sistem pengelolaan
sampah secara terpadu dalam hal lokasi maupun sistem pengelolaan.
 Pengembangan sistem pengelolaan persampahan untuk kabupaten/ kota akan
dikembangkan pada masing-masing kabupaten dengan lokasi tempat pengelolaan
jauh dari permukiman atau dengan melakukan sistem pengelolaan daur ulang.
 Pengelolaan persampahan untuk daerah yang belum terjangkau oleh sistem
pelayanan ini, terutama yang ada di pulau-pulau diarahkan penanganannya
melalui pengelolaan secara individu atau secara komunal setempat atau
pengembangan pengelolaan daur ulang seperti pembuatan pupuk kompos.

II - 18
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

2.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)


PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2005-2025

2.3.1. Visi

Visi RPJPD Provinsi Kalimantan Utara adalah:

“Terwujudnya Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Wilayah Perbatasan Menjadi


Beranda Terdepan NKRI yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, Adil dan Beradab”

2.3.2. Misi

Adapun misi untuk mewujudkan visi di atas adalah:


1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, bermoral dan berahlak
mulia.
2. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ramah
dan berkelanjutan.
3. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing.
4. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
5. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
6. Mewujudkan pembangunan pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara.

2.3.3. Strategi

Misi yang berhubungan dengan perumahan dan kawasan permukiman di Kalimantan


Utara adalah mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

 Misi: Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

 Tujuan : Dalam posisi wilayah yang memiliki kesenjangan kemajuan, sangat perlu
mengupayakan pembangunan kawasan perbatasan, tertinggal, guna mewujudkan
pembangunan daerah dan masyarakat yang lebih merata dan berkeadilan, dengan
menyebarkan pembangunan lebih ke pedalaman, baik memajukan kawasan barat,
tengah dan pesisir .

 Sasaran : Pusat-pusat kegiatan di pedalaman ditumbuhkan guna membentuk simpul-


simpul pelayanan kebutuhan kehidupan masyarakat yang lebih memajukan kawasan
pinggiran. Perlu ditumbuhkembangkan infrastruktur terpadu, agar lebih dapat
mewujudkan jejaring jangkauan wilayah lebih merata ke arah pedalaman, perbatasan
dan yang tertinggalkan.
 Strategi :
a. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur jalan darat dan jembatan

II - 19
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara

b. Pemerataan jaringan jalan sehingga memiliki jangkauan yang lebih luas


c. Peningkatan sarana dan prasarana seperti bandara dan pelabuhan
d. Penyediaan pasokan listrik yang andal dan merata dengan kapasitas pembangkit
yang memadai sampai memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Provinsi
Kalimantan Utara.
e. Peningkatan sumber daya air bersih secara merata ke seluruh wilayah Provinsi
Kalimantan Utara.
f. Penyediaan transportasi umum yang memadai sampai daerah pedalaman,
perbatasan dan yang tertinggalkan.
g. Penyediaan teknologi telekomunikasi sampai ke daerah pelosok.
h. Penanganan kawasan dan perumahan kumuh

2.3. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)


KALIMANTAN UTARA TAHUN 2016-2021

2.3.1. Visi

Visi RPJMD Kalimantan Utara adalah:

“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang


Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan
Berwibawa”

2.3.2. Misi

Adapun misi untuk mewujudkan visi di atas adalah:

1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang mandiri.

2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang aman dan damai.

3. Mewujudkan pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang bersih dan berwibawa.

II - 20

Anda mungkin juga menyukai