BAB 2
Tinjauan Kebijakan
Kebijakan penataan ruang wilayah Provinsi Kalimantan Utara (RTRW Provinsi Kalimantan
Utara 2012-2032) terdiri atas:
Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat berbasis kelestarian lingkungan hidup.
Peningkatan fungsi kawasan perbatasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Penguatan sistem perkotaan dan sinergi hubungan fungsional kota-desa.
Pembangunan kawasan berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
lingkungan dan mitigasi bencana.
Pembangunan kawasan berbasis kearifan lokal.
Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah.
Penguatan kelembagaan pembangunan wilayah.
II - 1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
meliputi :
Mendukung percepatan perkembangan PKSN agar dapat setaradengan
perkembangan wilayah negara tetangga.
Memantapkan peran pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang dan
mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru yang melayani kawasan perbatasan.
Meningkatkan keterkaitan kawasan perkotaan, antara PKN, PKSN, PKW, dan PKL.
Mendorong pengembangan kawasan koridor perkotaan baru Tarakan - Tanjung
Selor.
Strategi pembangunan kawasan berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
lingkungan dan mitigasi bencana meliputi:
Mengembalikan fungsi lindung berbasis DAS.
Melindungi pelestarian ekologi pesisir dan pulau-pulau kecil serta kawasan
perlindungan bencana pesisir.
Melindungi sungai dari limbah dan kegiatan yang mengurangi fungsi sungai sebagai
sarana transportasi.
Membatasi pembangunan jaringan infrastruktur wilayah yang berpotensi mengurangi
fungsi lindung kawasan.
Membangun infratruktur wilayah dan kawasan permukiman baru sebagai alternatif
pengganti infrastruktur wilayah dan kawasan permukiman eksisting yang mengurangi
fungsi lingkungan kawasan dan/atau berada di daerah rawan bencana.
Menetapkan desain infrastruktur wilayah dan desain hunian serta desain kawasan
permukiman yang sesuai dengan daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana.
Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari luas wilayah kota.
Mengoptimalkan pemanfaatan potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan
berbasis agro.
Mengembangkan kawasan budidaya unggulan dan berkelanjutan pada area
penggunaan lain yang sesuai dan adaptif terhadap mitigasi bencana.
II - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
1. Kawasan Lindung
Rencana kawasan lindung terdiri atas:
A. Kawasan hutan lindung (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, KabupatenMalinau,
dan Kabupaten Tana Tidung).
B. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, yang terbagi menjadi kawasan
bergambut (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung) dan kawasan resapan air Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
C. Kawasan perlindungan setempat meliputi: kawasan sempadan pantai (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan), kawasan
sempadan mata air (menyebar di seluruh wilayah provinsi), dan kawasan ruang terbuka hijau (menyebar
di kawasan permukiman perkotaan).
D. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas: kawasan suaka alam laut yang
II - 5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
ditetapkan di Kabupaten Bulungan (Kawasan suaka alam Pulau Burung, Kawasan suaka alam Pulau
Keris, dan Kawasan suaka alam Peso) dan Kabupaten Nunukan (Kawasan suaka alam Pulau Sebatik),
kawasan pantai berhutan bakau (meliputi Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan
Kabupaten Tana Tidung), taman nasional yang ditetapkan di Taman Nasional Kayan Mentarang
(Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau), taman hutan raya yang ditetapkan di Taman Hutan Raya
Gunung Rian, Kecamatan Sesayap (Kabupaten Tana Tidung), taman wisata alam (Kabupaten
Bulungan), serta cagar budaya dan ilmu pengetahuan (ditetapkan di Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
E. Kawasan bencana alam terdiri dari: kawasan rawan tanah longsor (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan rawan dampak
kebakaran hutan (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana
Tidung), dan kawasan rawan banjir (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
F. Kawasan lindung geologi meliputi:
Kawasan cagar alam geologi yang terdiri atas kawasan keunikan batuan dan fosil (Kabupaten
Bulungan), kawasan keunikan bentang alam (Kabupaten Bulungan), kawasan keunikan proses
geologi (Kabupaten Bulungan);
Kawasan rawan bencana alam geologi yang terdiri atas: kawasan rawan gempa bumi (terdapat
disepanjang pantai provinsi Kalimantan Utara), kawasan liquifaksi (terdapat di kecamatan yang
berada di sepanjang pantai timur Provinsi Kalimantan Utara serta termasuk pulau-pulau yang berada
di sekitar pantai), kawasan yang terletak di zona patahan aktif (terdapat di Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tindung), kawasan rawan tsunami (terdapat di sepanjang
pantai timur termasuk pulau-pulau yang berada di sekitar pantai), kawasan rawan abrasi (Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung).
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, terdiri dari: kawasan imbuhan air tanah
(ditetapkan di CAT Tanjung Selor), dan kawasan sempadan mata air (ditetapkan di Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
G. Kawasan lindung lainnya, yang terdiri dari kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut (Kabupaten
Malinau dan Kabupaten Nunukan), dan kawasan konservasi perairan daerah (Kabupaten Nunukan).
2. Kawasan Budidaya
Rencana kawasan budidaya terdiri atas:
A. Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri dari: kawasan peruntukan hutan produksi terbatas
(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung),
II - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
kawasan peruntukan hutan produksi tetap (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi
(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan).
B. Kawasan peruntukan hutan rakyat (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau).
C. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi kawasan pertanian tanaman pangan (Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan hortikultura
(Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana
Tidung), kawasan peternakan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
D. Kawasan peruntukan perkebunan (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan
Kabupaten Tana Tidung).
E. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas: kawasan budidaya perikanan (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan perikanan
tangkap (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), dan
kawasan pengolahan ikan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan).
F. Kawasan peruntukan pertambangan, terdiri dari: kawasan peruntukan pertambangan mineral dan
batubara (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan
Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi (Kabupaten
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung).
G. Kawasan peruntukan industri (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
H. Kawasan peruntukan pariwisata, terdiri dari: kawasan pariwisata alam (Kabupaten Bulungan, Kota
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan pariwisata
budaya (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten
Tana Tidung), kawasan pariwisata buatan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana
Tidung).
I. Kawasan peruntukan permukiman, terdiri atas permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, dan
permukiman pada kawasan khusus.
J. Kawasan peruntukan lainnya, terdiri dari kawasan peruntukan instalasi pembangkit tenaga
listrik,instalasi militer, dan instalasi lainnya.
II - 7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
juga dibagi menjadi dua bagian yaitu PKW pada 5 tahun pertama dan PKW pada 5 tahun
kedua. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi sebagai PKW 5 tahun
pertama di Provinsi Kalimantan Utara adalah Nunukan (Kabupaten Nunukan). Sedangkan
kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi sebagai PKW 5 tahun kedua adalah
Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan), Malinau Kota (Kabupaten Malinau), dan Tau
Lumbis (Kabupaten Nunukan).
D. Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp)
Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk berfungsi PKWp adalah kawasan Sebatik dan
Long Bawan di Kabupaten Nunukan, Long Nawang di Kabupaten Malinau, dan Tidung
Pale di Kabupaten Tana Tidung.
E. Pusat Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditujukan untuk melayani satuan ruang yang efektif sesuai
dengan kemampuan dan potensi setempat (lokal) yang ada, terutama kawasan
pedalaman, perdesaan, dan perbatasan. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsi sebagai PKL di Provinsi Kalimantan Utara adalah:
Long Pujungan, Mahak Baru (Kabupaten Malinau),
Sekatak Buji, Tanah Kuning, Karang Agung, Bunyu Tengah, Long Bia (Kabupaten
Bulungan),
Sungai Nyamuk, Long Bawan, Long Layu, Atap, Mensalong, Pembeliangan
(Kabupaten Nunukan), dan Sesayap (Kabupaten Tana Tidung).
F. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong
pengembangan kawasan perbatasan negara. Tujuannya sebagai pusat kegiatan pertahanan dan keamanan
negara dan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi karantina dan keamanan. Kawasan perkotaan yang
diarahkan untuk berfungsi PKSN adalah kawasan Nunukan, Simanggaris, dan Long Midang
(Kabupaten Nunukan); dan Long Nawang (Kabupaten Malinau).
II - 10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 12
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 13
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 14
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 15
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 16
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
Kabupaten Malinau.
D. Jaringan pipa minyak dan gas bumi terdiri atas jaringan pipa gas bumi nasional,
jaringan distribusi gas kota yang tersebar di seluruh Kota Tarakan serta rencana
pengembangan jaringan pipa gas nasional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
E. Rencana pengembangan energi baru dan terbarukan meliputi sumber energi
biomassa, tenaga surya dan angina yang terdapat di pantai Tarakan. Selain itu juga
terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS), baik berupa PLTS komunal maupun PLTS SHS (unit rumah
tangga) yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Nunukan dan Pembangkit
Listrik Tenaga Biodiesel (PLTBio) di Kabupaten Bulungan.
F. Rencana pengelolaan sumber daya energi diantaranya membatasi kegiatan
pengembangan di sekitar lokasi SUTT/SUTET dan menetapkan ketentuan radius
pengembangan.
II - 17
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
II - 18
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
2.3.1. Visi
2.3.2. Misi
2.3.3. Strategi
Tujuan : Dalam posisi wilayah yang memiliki kesenjangan kemajuan, sangat perlu
mengupayakan pembangunan kawasan perbatasan, tertinggal, guna mewujudkan
pembangunan daerah dan masyarakat yang lebih merata dan berkeadilan, dengan
menyebarkan pembangunan lebih ke pedalaman, baik memajukan kawasan barat,
tengah dan pesisir .
II - 19
Laporan Pendahuluan
Penyusunan RP3KP Prov Kaltara
2.3.1. Visi
2.3.2. Misi
II - 20