05 - A.Wahyuni Irmazana - 5B
05 - A.Wahyuni Irmazana - 5B
Wahyuni Irmazana
Nim : 105361102818
“ RESUME”
PENELITIAN KORELASI
Kebetulan dalam suatu peristiwa dapat dianggap sebagai hubungan sebab dan akibat.
Mungkin sulit untuk mencapai kesimpulan yang tepat berdasarkan temuan penelitian
kausal. Hal ini disebabkan dampak berbagai faktor dan variabel di lingkungan sosial.
Pada kasus-kasus tertentu, sementara korelasi antara dua variabel dapat ditetapkan
secara efektif; mengidentifikasi variabel mana yang merupakan penyebab dan mana
yang merupakan dampaknya dapat menjadi tugas yang sulit untuk diselesaikan.
4) Cara Membuat Penelitian Kausal
Ada dua metode penelitian untuk mengeksplorasi hubungan sebab-akibat
antara variabel: eksperimen (misalnya di laboratorium) dan penelitian statistik.
Berikut penjelasannya:
Eksperimen
Eksperimen biasanya dilakukan di laboratorium di mana banyak atau
semua aspek percobaan dapat dikontrol dengan ketat untuk menghindari hasil
palsu karena faktor-faktor selain dari faktor penyebab yang dihipotesiskan.
Banyak penelitian dalam fisika, misalnya, menggunakan pendekatan ini.
Atau, percobaan lapangan dapat dilakukan, seperti dengan studi medis
di mana subyek mungkin memiliki banyak atribut yang tidak dapat dikontrol,
tetapi di mana setidaknya variabel kunci penyebab hipotesis dapat bervariasi
dan beberapa atribut asing setidaknya dapat diukur.
Eksperimen lapangan juga kadang-kadang digunakan dalam ekonomi,
seperti ketika dua kelompok penerima kesejahteraan yang berbeda diberi dua
set insentif atau peluang alternatif untuk mendapatkan penghasilan dan efek
yang dihasilkan pada pasokan tenaga kerja mereka diselidiki.
Penelitian Statistik
Di bidang-bidang seperti ekonomi, sebagian besar penelitian empiris
dilakukan pada data yang sudah ada sebelumnya, sering dikumpulkan secara
teratur oleh pemerintah. Regresi berganda adalah sekelompok teknik statistik
terkait yang mengendalikan (upaya untuk menghindari pengaruh palsu dari)
berbagai korelasi selain yang sedang dipelajari.
Jika data menunjukkan variasi yang cukup dalam variabel penjelas
hipotesis yang dihipotesiskan, korelasinya jika dengan variabel yang
berpotensi dipengaruhi dapat diukur. Namun, ini tidak menyiratkan hubungan
kausal.Penelitian kausal harus dipandang sebagai penelitian eksperimental.
Ingat, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan sebab
dan akibat. Dengan mengingat hal ini, menjadi sangat penting untuk memiliki
parameter dan tujuan yang terencana secara ketat.
Setelah rencana dan sasaran penelitian kita disempurnakan, inilah saatnya untuk
menyiapkan eksperimen kausal kita dengan benar. Berikut adalah tiga kondisi utama
tentang eksperimen kausal yang ingin kita teliti:
Hubungan sebab dan akibat akan dibuktikan atau disangkal oleh eksperimen
Tentu saja ini mungkin terlihat seperti tidak masuk akal, tetapi jika kita tidak
memastikan rencana penelitian kita secara langsung mengikat ke dalam tujuan
penelitian, hasil akhir dari penelitian kita akan sia-sia. Untuk memastikan penelitian
kita akan memiliki hasil dengan satu atau lain cara, amati lingkungan normal kita dan
kemudian tingkatkan frekuensi atau kekuatan variabel penyebab.
Mengidentifikasi variabel independen dan dependen
Kita dengan jelas mengidentifikasi variabel mana yang sedang diuji sebagai
independen (menyebabkan efek) dan yang sedang diuji sebagai dependen (sedang
dipengaruhi).
Tidak ada variabel eksternal yang juga dapat menyebabkan perubahan pada hasil
eksperimen
Tanpa memperhitungkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen, kita tidak dapat memastikan bahwa variabel
yang diuji bertanggung jawab untuk menyebabkan efek yang kita ukur. Di
laboratorium, para ilmuwan memiliki kemewahan untuk dapat menciptakan
lingkungan yang sepenuhnya netral.
PENELITIAN KOMPARATIF
Ini dapat memberikan wawasan tentang peristiwa dunia, pemahaman yang lebih besar
tentang pemerintah dan sistem yang ada di seluruh dunia, sarana untuk belajar dari kesalahan
masa lalu, dan pemahaman yang lebih besar dari budaya lain. Penelitian komparatif memiliki
beberapa tujuan, antara lain:
Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih fakta dan sifat
objek yang di teliti dengan didasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.
Penelitian komparatif adalah riset yang bersifat membandingkan. Pada penelitian ini
variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang
berbeda.Hingga taraf tertentu, semua penelitian bersifat komparatif dan penelitian komparatif
menawarkan banyak manfaat dan kelebihan. Namun, seperti halnya dengan semua jenis
penelitian, ia memiliki keterbatasan juga. Berikut ini adalah ringkasan dari manfaat dan
keterbatasan penelitian komparatif.
Nazir (2005)
Penelitian komparatif dapat didefinisikan sebagai sejenis penelitian deskriptif
yang berupaya mencari jawaban secara mendasar tentang hubungan sebab-akibat,
dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu.
Pickvance (2005)
Analisis komparatif dilakukan terutama untuk menjelaskan dan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang proses sebab-akibat yang terlibat dalam
penciptaan suatu peristiwa.
Sugiyono (2012)
Penelitian komparatif dapat didefinisikan sebagai penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sample yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat “expost facto”, artinya yaitu
data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi.
Expost fackto adalah suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung dikarenakan perwujudann variabel tersebut
telah terjadi atau dikarenakan variabel tersebut pada dasarnya memang tidak bisa
dimanipulasi.
Dalam hal ini, peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan
mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tapi peneliti hanya mencari satu atau lebih
akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk
mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung
menggunakan data kuantitatif.
Pada Penelitian Komparatif memiliki prosedur yang tidak jauh beda dengan penelitian
lainnya, berikut iniprosedurnya yang harus dilakukan:
PENELITIAN EVALUATIF
Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup luas, yaitu
Kurikulum, Program Pendidikan, {embelajaran, Pendidik, Peserta Didik, Institusi dan
Manajemen. Masing-masing bidang memiliki kewenangan masing-masing.
Kurikulum
Dalam bidang kurikulum, hal-hal yang perlu dievaluasi mencakup desain
kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulm. material kurikulum berupa buku
teks, modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak, film, video, dll. Sumber belajar
berupa laboratorium, workshop dan perpustakaan. Semua bidang tersebut perlu
dilalukan penelitian evaluative agar kurikulum bias selalu mengikuti perkembang
jaman sesuai dengan kebutuhan.
Program pendidikan
Evaluasi terhadap program pendidikan perlu dilakukan secara terus menerus.
Program tersebut mencakup program untuk anak berbakat, anak yang lambat,
pencegahan putus sekolah, remedial. Wujud programnya antara lain: program pada
bidang sains, social, matematika, dan ketrampilan.
Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran perlu terus dilakukan evaluasi agar kegiatan
yang dilakukan tidak menjadi membosankan. Beberapa model pembelajaran yang
ditawarkan seperti: discovery learning, pembelajaran berbasis masalah,dan
pembelajaran berbasis proyek.
Pendidik
Dalam hal ini yang perlu divaluasi tidak hanya guru saja tetapi juga termasuk
konselor dan administrator.
Peserta Didik
Peserta didik perlu dievaluasi dalam hal kepribadian, kecerdasan, sikap,
minat, motivasi, kebiasan belajar dan prilaku menyimpang.
Organisasi
Semua lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah
menengah, pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus,dll
Manajemen
Hal-hal yang perlu dievaluasi pada masalah manajemen mencakup: personil,
sarana dan prasarana, biaya, partisipasi masyarakat, dan kegiatan.
Siswa,
Guru,
Materi,
Sarana,
Pengelolahan,
Lingkungan.
Keenam komponen tersebut bekerjasama membentuk sebuah proses, yang
pada akhirnya menghasilkan sebuah produk berupa “hasil pembelajaran”. Dari
gambar tersebut jelas bahwa hasil sebuah kegiatan yang merupakan sebuah system
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh satu factor saja tetapi semua factor secara
bersama-sama.
Penelitian evaluatif adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
kinerja sebuah transformasi pembelajaran. Transformasi sendiri terdiri dari dua kata,
yaitu Trans dan (formasi). Trans artinya proses pengubahan, sedangkan formasi dari
kata form, artinya bentuk. Dari bagan tersebut jelas, bahwa peneliti evaluative
digambarkan sebagai sebuah mata yang menyoroti dengan tanda anak panah pertama
arahnya tujuan. Jika tujuan sudah tercapai, berarti semua komponen sudah bekerja
dengan baik. Jika tujuan belum tercapai dengan baik, peneliti menyoroti dengan anak
panah ke semua komponen yang bekerja sama mencapai tujuan system. Inilah
prosedur pertama yang harus dilakukan oleh peneliti.
Identifikasi komponen
Identifikasi indicator
Identifikasi bukti-bukti
Menentukan sumber data
Menentukan metode pengumpulan data
Menentukan instrument pengumpulan data
Untuk mengisi kolom “sumber data”, perhatian kita langsung tertuju pada bukti. Yang
kita pikirkan adalah dari mana kita dapat memperoleh data untuk bukti tersebut. Secara garis
besar sumber data dapat dibedakan menjadi, yaitu (1) person-manusia, (2) paper-dokumen,
(3) place –tempat. Apabila peneliti sudah tahu dari mana bukti dpaat diambil, maka metode
untuk mengambil data juga dapat diketahui, selanjutnya instrument untuk mengumpulkan
data yang berupa bukti-bukti juga dapat ditentukan. Untuk sumber manusia, metodenya
adalah angket atau wawancara, untuk sumber tempat, metodenya pengamatan, dan untuk
sumber dokumen metodenya pencermatan.
Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna.
Sebagai contoh, data dari angket atau lembar pengamatan yang alternatifnya berskala 4
dengan kolom (1,2,3,4), peneliti perlu menghitung berapa skor yang diperoleh kelompok.
Sedangkan analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data. Membahas hasil analisis
data adalah berfikir tentang kaitan antar data dan mungkin dengan latar belakang yang
menyebabkan adanya persamaan atau perbedaan tersebut sehingga mendekatkan data yang
diperoleh dengan kesimpulan penelitian.
Pengolahan dan analisis data yang benar harus bertitik tolak dari rumusan masalah
satu sub variable yang ingin dicari jawabanya melalui penelitian. Dengan demikian data dari
berbagai instrument dihimpun berdasarkan permasalahannya yang ada di rumusan masalah.