Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PENGAMATAN PROFIL TANAH UNTUK MENGETAHUI SIFAT FISIK TANAH


DAN SIFAT BIOLOGI TANAH

Oleh:
Nama : Defrida Karlani Nahak
NPM : 11190012

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga,
Penulis dapat menyusun laporan yang berjudul “PENGAMATAN PROFIL TANAH UNTUK
MENGETAHUI SIFAT FISIK TANAH DAN SIFAT BIOLOGI TANAH” dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Dasar-dasar Ilmu
Tanah” yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan ini. Dengan demikian
penulis berharap agar laporan ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca dalam
memahami konsep profil tanah dan sifat fisik tanah serta sifat biologi tanah.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca.

Kefamenanu, 17 November 2020

Penyusun

Delfrida Karlani Nahak


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM..................................................................................................7
2.1 Tempat dan Waktu.................................................................................................................7
2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................7
2.3 Prosedur Kerja...................................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................................8
41. Tipe Penggunaan lahan..........................................................................................................8
4.2 Deskripsi Profil Tanah...........................................................................................................9
4.3 Sifat Fisik Tanah..................................................................................................................10
4.4 Sifat biologi tanah................................................................................................................13
BAB V PENUTUP........................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
5.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-
sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan
tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah
maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya,
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral
anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil Tanah. Profil Tanah
merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang menunjukkan susunan horizon
tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk dibawahnya.
Pada tingkatannya,tanah memiliki beberapa tingkatan kesuburan. Kesuburan
tanah di tentukan oleh keadaan atau sifat fisika(fisk),kimia,dan biologi tanah. Keadaan
fisika tanah meliputi kedalaman efektif,tekstur,warna,struktur,kelembaban dan tata udara
tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah(pH tanah),KTK,Kejenuhan basa,bahan
organic,banyaknya unsure hara,cadangan unsure hara dan ketersediaan terhadap
pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara lain meliputi aktivitas mikroba
perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan pengikatan nitrogen udara.
1.2 Tujuan
Tujuan di lakukannya praktikum ini yaitu
1. Untuk mengetahui tipe penggunaan lahan.
2. Untuk mengetahui profil tanah di Lahan Kering Faperta Unimor
3. Untuk mengetahui sifat fisik tanah di Lahan Kering Faperta Unimor
4. Untuk mengetahui sifat biologi tanah di Lahan Kering Faperta Unimor
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penggunaan lahan merupakan bentuk intervensi atau campur tangan manusia


terhadap sumberdaya lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik
materiil maupun spiritual. Penggunaan lahan yang baik adalah memperhatikan
kaidah-kaidah konservasi tanah dan air sehingga fungsi tanah sebagai salah satu
faktor peningkatan produksi dapat dipertahankan (Soepardi 1983). Penggunaan
lahan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penggunaan lahan untuk pertanian
dan bukan pertanian. Lahan tegalan merupakan lahan kering yang telah
menyebabkan tanah-tanah pertanian menjadi rusak karena pada lahan ini telah
terjadi pengolahan tanah yang terus menerus tanpa peristirahatan pada tanahnya
(Arsyad 2000). Pengolahan tanah biasanya diartikan sebagai manipulasi mekanis
pada tanah dengan tujuan memperbaiki kondisi tanah yang mempengaruhi
produksi tanaman.
2. Profil tanah merupakan penampang vertical dari tanah yang menunjukan susunan
horizon tanah (Sarwono,2003). Setiap tanah itu, mempunyai horizon-horizon
yang mencirikan dan sangat mempengaruhi perumbuhan tanaman tingkat tinggi
(Brady, 1974).
3. Sifat fisik tanah
 Tekstur merupakan sifat kasar-halusnya tanah dalam percobaan yang ditentukan
oleh perbandingan banyaknya zarah-zarah tunggal tanah dari berbagai kelompok
ukuran, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi lempung, debu, dan pasir
berukuran 2 mm ke bawah (Notohadiprawito, 1978).
 Struktur tanah merupakan penyusunan partikel tanah pasir, debu dan liat
membentuk aggregat-aggregat dengan bidang belah yang alami. Menurut Suhardi
(2007) ialah susunan agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu
yang dibatasi oleh beberapa bidang.Isa Darmawijaya (1997:172) mendeskripsikan
mengenai pengertian yang dimaksud dengan konsistensi tanah adalah derajat
kohesi dan adhesi di antara partikel-partikel tanah, ketahanan (resistensi) massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi
bentuk tanah.
 Proses Sementasi adalah proses di mana butiran-butiran sedimen direkatkan oleh
material lain, dapat berasal dari air tanah atau hasil pelarutan mineral-mineral
dalam sedimen itu sendiri.
4. Sifat biologi tanah
 Menurut Hakim, et. al. (1986).Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung
terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui
perubahan sifat dan ciri tanah. Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air
berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini
menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik.
Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga
mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan
padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga
sukar menilainya sendiri (Hakim et al, 1986)
 Tanah merupakan tempat bermukimnya berbagai kehidupan tumbuhan, hewan,
dan jasad renik yang tidak terhitung banyaknya. Kehidupan di dalam tanah sangat
beranekaragam, berkisar dari organisme bersel tunggal yang mikrokopis sampai
hewan besar yang menggali liang. Masing masing ekosistem mempunyai
kombinasi makhluk hidup dan sumberdaya abiotik yang unik yang berfungsi
mempertahankan aliran energi dan hara yang berkesinambungan (Foth et al ,
1994).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

2.1 Tempat dan Waktu.


Pengamatan profil tanah untuk mengetahui sifat fisik tanah dan sifat biologi tanah di
laksanakan di Lahan Kering Faperta Unimor pada Hari Sabtu,14 November 2020,Pukul 08:20
WITA-10:05 WITA.

2.2 Alat dan Bahan


Alat
- Linggis
- Parang
- Meter Roll
- Alat tulis
- Sekop
Bahan
- Air
- Tanah

2.3 Prosedur Kerja


1. Sebelum melakukan penggalian,terlebih dahulu harus menentukan lokasi
yang akan di gali. Tujuannya untuk menghindari lokasi berlereng agar
pada saat proses penggalian dan pengamatan tidak terganggu.
2. Mengukur luas tanah yang akan di gali dengan luas sebesar 1 meter dan
kedalamannya 1 meter.
3. Melakukan penggalian dengan menggunakan linggis.
4. Mengamati sifat fisik tanah dengan menggunakan air untuk membantu
mengetahui tekstur tanah,struktur tanah,konsistensi tanah,dan sementasi
tanah.
5. Mengamati sifat biologi tanah(bahan organic dan organism tanah) yang
ada di sekitar lokasi praktikum.
6. Mencatat hasil pengamatan dari masing-masing profil tanah,dan sifat fisik
tanah,serta sifat biologi tanah pada buku tulis
BAB IV

PEMBAHASAN

41. Tipe Penggunaan lahan.


Tanah yang berada di Lahan Kering Unimor tergolong dalam tanah entisol.
Hardjowigeno (1985) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan entisol adalah sebagai berikut:
1. Iklim yang sangat kering, sehingga pelapukan dan reaksi-reaksi kimia berjalan
sangat lambat.
2. Erosi yang kuat dapat menyebabkan bahan-bahan yang dierosikan lebih banyak
dari yang dibentuk melalui proses pembentukan tanah. Banyak terdapat dilereng-
lereng curam.
3. Pengendapan terus menerus menyebabkan pembentukan horizon lebih lambat dari
pengendapan. Terdapat misalnya di daerah dataran banjir disekitar sungai, delta,
lembah-lembah, daerah sekitar gunung berapi, bukit pasir pantai.
4. Immobilisasi plasma tanah menjadi bahan-bahan inert, misalnya flokulasi bahan-
bahan oleh karbonat, silika dan lain-lain
Entisol mempunyai permeabilitas dan infiltrasi yang cepat sampai sangat cepat dan
menahan air sangat rendah. Hal ini karena kemantapan agregat pada tanah pasir ini kurang stabil
dan kerap kali memiliki struktur lepas. Diantara partikel terdapat daya ikat dan bahan organik
yang rendah sehingga unsur haranya juga rendah (Brady, 1984).
Oleh sebab itu jenis tanah entisol yang ada di Lahan Kering Unimor ini hanya terdapat
tanaman umur panjang seperti pohon kayu putih(Eucalyptus) pohon Jamblang(Syzygium
cumini),pohon Cendana (Santalum album),dan Gamal(Gliricidia sepium).
4.2 Deskripsi Profil Tanah..
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang tersusun atas lapisan
tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum atau lapisan tanah yakni merupakan bagian dari
profil tanah yang terbentuk karena akibat proses pembentukan pada tanah. Selain itu, Profil tanah
yakni adalah lapisan-lapisan tanah tertentu yang menunjukkan tingkat kepadatan, ketebalan,
warna, struktur yang berbeda-beda dan lapisan tanah itulah yang disebut dengan horizon.
Horizon tanah yang terdapat di Lahan Kering Unimor pada saat praktikum ada 3 jenis horizon
yaitu
1. Horizon A.
Horizon A merupakan horizon tanah mineral yang terbentuk pada
permukaan tanah. Pada horizon ini terjadi kehilangan pada sebagian besar atau
seluruh struktur batuan asli dalam tanah serta menunjukkan sifat akumulasi bahan
organik yang bercampur dengan fraksi mineral dengan sangat intensif. Horizon A
terdiri atas berbagai topsoil, yakni materi organik dengan warna gelap yang
bercampur dengan butiran mineral karena efek dari aktivitas organisme. Pada
partikel yang lebih halus akan mudah larut serta terbawa ke lapisan bawah. Dalam
proses penggalian terdapat agregat tanah dan pada kedalaman tanah 18
cm,horizon tanah A sudah mulai terlihat.
2. Horizon E.
Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah
mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan
organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa
(seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak
terang. Dalam proses penggalian ini pada kedalaman 19-39cm horizon E sudah
terlihat dan terdapat akar tanaman.
3. Horizon C.
Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa
dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horison C disebut juga
dengan regolith: di lapisan bawah dan di atas Horizon B dan R Horizon. Terdiri
dari sedikit rusak bedrock-up. Tanaman akar tidak menembus ke dalam lapisan
ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini. Pada kedalaman
78 cm penggalian dihentikan karena batuan induk tanah sudah mulai terlihat.
4.3 Sifat Fisik Tanah
Sifat-sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah,struktur tanah,konsistensi tanah,dan
sementasi tanah.
1. Tekstur tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan dari partikel debu, pasir, serta
lempung dalam suaut massa tanah. Tekstur tanah ini sangat mempengaruhi
kemampuan tanah dalam hal daya serap air, ketersediaan air dalam tanah,
infiltrasi dan juga laju pergerakan air.Tekstur tanah dari hasil penggalian tanah di
Pusat Studi Lahan Kering Unimor pada setiap horizon berbeda-beda.
Pada horizon A tekstur tanahnya tergolong lempung berpasir(LS) karena
pada saat penetapan tekstur tanah di lapangan dengan cara merasakan atau
meremas tanah dengan ibu jari dan telunjuk dengan campuran sedikit air pada
tanah maka dapat diketahui teksturnya terasa agak kasar, membentuk bola agak
keras, tetapi mudah hancur dan melekat.
Pada horizon E,tekstur tanahnya tergolong lempung berliat(CL) karena
terasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering), membentuk gulungan
jika dipirid tetapi mudah hancur, serta melekat sedang.
Sedangkan pada horizon C,tekstur tanahnya tergolong pasir(S) karena
teksturnya terasa sangat kasar sekali, tidak membentuk bola dan gulungan serta
tidak melekat.
2. Struktur tanah.
Struktur tanah adalah suatu unit yang tersusun dari butiran primer dan
membentuk suatu gumpalan/agregat alami secara tertentu dan dibatasi oleh suatu
bidang-bidang kohesi dari unit tersebut yang lebih besar dari adhesi antar unit.
Struktur tanah horizon A yaitu gumpal bersudut dimana bidang
muka saling memotong dengan sudut lancip. Dan tergolong kelas
sedang (moderate),dimana bentuk satuan struktur cukup
jelas,kemantapan cukup, sehingga kalau diremas sebagian besar
bentuk satuannya tetap, sebagian kecil berupa pecahan agregat dan
unit-unit struktur lain.
Struktur tanah horizon E yaitu gumpal agak membulat dimana
bidang muka yang saling berpotongan mempunyai sudut
membulat. Kuat (strong): bentuk satuan struktur cukup
jelas,kemantapan cukup kuat, sehingga kalau diremas bentuk
satuannya tetap utuh.Permukaan ped umumnya berbeda nyata
dengan bagian dalamnya.
Struktur tanah horizon C,yaitu butiran (granular) dimana struktur
tanah membulat, atau banyak sisi. Masing-masing butir ped tidak
porous. Tingkat perkembangan struktur tanah digolongkan dalam
kelas Lemah (weak),karena bentuk satuan struktur hampir tidak
jelas, kemantapan kecil, sehingga kalau diremas bahan hancur
pecah menjadi campuran antara agregat alamiah dan pecahan-
pecahan agregat yang tidak mempunyai bidang-bidang permukaan
agregat.
3. Konsistensi tanah.
Konsistensi adalah tingkat kohesi/adhesi massa tanah, ditentukan dengan
cara menekan, meremas, memijit atau memirid dengan tangan. Menentukan
konsistensi tanah di lapangan dilakukan pada tiga keadaan,yakni lembab, basah,
dan kering.
Konsistensi kering.
Horizo Konsistensi kering Penjelasan
n tanah
A Keras atau hard (h) Tanah hancur dengan tekanan
yang sedang sampai kuat.
E Sangat keras sekali atau Sangat tahan terhadap tekanan,
extremely hard (eh) massa tidak dapat dihancurkan
dengan tangan.
C Lunak atau soft (s) Dengan sedikit tekanan antara
ibu jari dan
telunjuk tanah mudah hancur
menjadi butir,kohesi kecil
karena banyak terdapat batuan
kapur

Konsistensi lembab.
Horizo Konsistensi lembab Penjelasan
n tanah
A Sangat teguh atau Massa tanah hancur dengan tekanan
very firm (vt) yang kuat antara ibu jari dan telunjuk.
E Sangat teguh sekali Massa tanah sangat tahan terhadap
atau extremely remasan, kecuali dengan tekanan yang
firm(et) sangat kuat
C Gembur atau friable Dengan sedikit tekanan antara ibu jari
(f) dan telunjuk tanah dapat hancur.
Konsistensi basah
Horizo Konsistensi basah penjelasan
n tanah
A Agak lekat atau Setelah ditekan, massa tanah ada yang
slightly sticky (ss) tertinggal dikedua jari.
E Agak lekat atau Setelah ditekan, massa tanah ada yang
slightly sticky (ss) tertinggal dikedua jari.
C Tidak lekat atau non Setelah ditekan dengan jari tidak ada
sticky (po) massa tanah tertinggal di ibu jari atau
telunjuk karena terdapat banyak
batuan kapur sehingga susah melekat

4. Sementasi Tanah.
Proses Sementasi adalah proses di mana butiran-butiran sedimen
direkatkan oleh material lain, dapat berasal dari air tanah atau hasil pelarutan
mineral-mineral dalam sedimen itu sendiri. Sementasi berupa bahan yang keras
baik dalam keadaan basah maupun kering.
Horizo Derajat kerekatan Penjelasan
n tanah

A Sementasi lemah (w) Rapuh sampai keras, tetapi masih bisa


dipecahkan dengan jari tangan.
E Sementasi kuat (s) Tidak dapat dipecahkan dengan jari
tangan tetapi mudah pecah dengan
palu.
O Sementasi lemah (w) Rapuh sampai keras, tetapi masih bisa
dipecahkan dengan jari tangan.
4.4 Sifat biologi tanah
Sifat biologi tanah berhubungan dengan aktivitas makhluk hidup yang ada didalam dan
permukaan tanah. Berbagai jenis makhluk hidup berkembang dalam tanah, baik berbagai jenis
tumbuhan, hewan, atau makhluk hidup yang berukuran besar (makro) maupun yang makhluk
hidup yang ada di berukuran kecil (mikro). Sifat biologi tanah meliputi bahan organic dan
organisme tanah.
1. Bahan organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa
humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi
dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada
didalamnya. Di sekitar lokasi praktikum terdapat berbagai bahan organik dari
tumbuhan berupa daun,ranting,dan cabang,batang,dan akar
Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat fisik tanah, meliputi:
1. Stimulan terhadap granulasi tanah
2. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah
3. Menurunkan plastisitas dan kohesi tanah,
4. eningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak
berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil
5. empengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam
6. Menetralisir daya rusak butir-butir hujan,
7. Menghambat erosi, dan
8. engurangi pelindian (pencucian/leaching).
Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat kimia tanah, meliputi:
1. meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan
organik yang mudah terurai
2. Menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari
senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses
humifikasi.
3. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar
ketimbang koloid anorganik
4. Menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap
mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga
menurunkan fiksasi P tanah, dan
5. Meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui
peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi
bahan organik.
Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah, meliputi:
1. Meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah
(makrobia dan mikrobia tanah)
2. Meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia
tanah)
2. Organisme tanah
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup
baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase
hidupnya berada dalam sistem tanah. Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap
produktivitas dan daya dukung tanah. Aktvitas biologis yang dilakukan oleh organisme
tanah dapat mempengaruhi kesuburan dan kegemburan tanah. Namun demikian, ada juga
aktivitas organisme yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya misalnya organisme
penyebab penyakit pada tanaman atau hewan peliharaan.
Tanah yang terdapat di Pusat Studi Lahan Kering Faperta Unimor memliki bahan
organik yang sedikit sehingga jarang di temukan organisme tanah terkecuali organisme
tanah (fauna) berupa semut dan organisme tanah flora berupa akar tanaman .
Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik
yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah,
ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik
yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat
membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut
mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan
zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer
dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
Tanah yang terdapat di Pusat Studi Lahan Kering Faperta Unimor memliki bahan
organik yang sedikit sehingga jarang di temukan organisme tanah terkecuali organisme
tanah (fauna) berupa semut dan organisme tanah flora berupa akar tanaman .
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari laporan di atas dapat diambi kesimpulan bahwa
1. Jenis tanah yang ada di Lahan kering Faperta Unimor tergolong dalam jenis tanah
entisol sehingga hanya di gunakan untuk membudidayakan tanaman umur
panjang seperti pohon kayu putih,pohon cendana,pohon Jamblang,dan Gamal
2. Profil tanah atau lapisan tanah yang terdapat di Lahan Kering Faperta Unimor
pada saat penggaliian tanah ada 3 horizon diantaranya horizon A,E,C.
3. Sifat fisik tanah yang ada di Lahan kering Faperta Unimor.
o Tekstur tanah horizon A: Lempung berpasir,horizon E: Lempung
berliat,horizon C: Pasir.
o Konsistensi kering horizon A: keras,horizon E: Sangat keras,horizon C:
Lunak
o Konsistensi lembab horizon A: Sangat teguh,horizon E: Sangat teguh
sekali,horizon C: Gembur
o Konsistensi basah horizon A: Agak lekat,horizon E: agak lekat,horizon C:
tidak lekat
o Sementasi horizon A: Sementasi lemah,horizon E: Sementasi kuat,horizon
C: Sementasi lemah.
4. Sifat biologi tanah.
o Bahan organic yang terdapat di Lahan kering Faperta Unimor yaitu
dedaunan,ranting kayu dan cabang,batang kayu,dan akar tanaman.
o Organisme tanah yang ada di Lahan kering Faperta Unimor yaitu
organisme fauna(semut),dan organisme flora(akar tanaman)

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa memahami
terlebih cara penentuan sifat sifat fisik tanah seperti tekstur,struktur,konsistensi,dan
semestasi agar pada saat pengamatan mahasiswa dapat menentukan sifat-sifat fisik
dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA

ACARA, I. V.; INDRA, PENGAMATAN TANAH DENGAN. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR

ILMU TANAH. Diakses pada 17 November 2020

TAHRIN, RUTH. "KARAKTERISTIK FISIK TANAH PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI

TANAH LATOSOL DAN PODSOLIK DI KABUPATEN SORONG." (2019). Diakses


pada 17 November 2020

Nursa’ban, M. "Panduan Praktikum Geografi Tanah." Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

sSosial dan Ekonomi. UNY. Yogyakarta (2006). Diakses pada 17 November 2020

file:///C:/Users/asus/Downloads/PEDOMANPENGAMATANTANAHDILAPANGAN-
Final.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86305/BAHAN-ORGANIK-DAN-PENGARUHNYA-BAGI-
TANAH/#:~:text=Pengaruh%20bahan%20organik%20pada%20sifat%20fisik%20tanah
%3A&text=Meningkatkan%20daya%20jerap%20dan%20kapasitas,pencucian%20dan%20kemudian
%20tersedia%20kembali.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tanah-entisol/120050/2

https://aqitawidya23.blogspot.com/2017/05/makalah-sifat-fisik-tanah.html
https://rimbakita.com/horizon-tanah/
https://geo-media.blogspot.com/2013/12/tanah-pedosfer.html
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/450aa2088a4ee3f8604e6a4016ba2966.p
df
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/bahan-organik-tanah.html
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan
%20Kehidupan_IK/Peran-Organisme-tanah.html#:~:text=Organisme%20tanah%20atau
%20disebut%20juga,hidupnya%20berada%20dalam%20sistem%20tanah.
LAMPIRAN

gambar 1. Penentuan lokasi untuk gambar 2. Pengukuran luas tanah yang


akan digunakan penggalian tanah

gambar 3. gambar 4.
Gambar 3&4 proses penggalian
Gambar 5. Disekitar lokasi penggalian terdapat gambar 6. Pada kedalaman 20 cm
Bahan organic tanah berupa dedaunan dan terdapat struktur tanah yang
ranting kayu,serta batang kerinyuh yang kering. Gumpal bersudut
Pada kedalaman 15 cm terdapat Organisme
tanah berupa semut.

Gambar 7. Pengukuran kedalaman tanah Gambar 8.pengukuran kedalaman tanah


Horizon A Horizon E
Gambar 9. Penggalian lapisan/horizon C Gambar 10. Pada kedalaman
59 cm terdapat batuan kapu

Gambar 11. Perubahan warna tanah pada gambar 12. Penampakan melintang
Horizon C akibat pelapukan batuan kapur horizon tanah A,E,dan C

Anda mungkin juga menyukai