Anda di halaman 1dari 25

Laporan Geologi Dan Mineralogi

Kelas : Kamis,10:00 WIB


Kelompok : 02
Nama Asisten : Muhammad Aygun,S.P
: Riko Syahputra
: Haikal Prayudi Caesa
: Indah Morina

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PREPARASI SAYATAN

Di susun oleh

Maulida 1905108010011
Evi Rismayanti 1905108010017
Nabila Syavira Putri 1905108010056
Sal sabila 1905108010058

LABORATORIUM GEOLOGI
MINERALOGI DAN KLASIFIKASI TANAH
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM ,BANDA ACEH
2020
BAB I . PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata
.Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu
sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar .

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga merupakan
mikroskop yang digunakan dalam laboratorium, adalah mikroskop cahaya (light microscope,
LM). Cahaya-tampak di lewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca.
Lensa ini merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen di
perbesar sewaktu bayangan di proyeksikan kemata kita. Dua nilai penting sebuah
mikroskopadalahdayapembesara dan penguraiannya.

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat .dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum
dua titik .yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan
terpisah .

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop
diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk
mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya
memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop
sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset .

Cara pencahayaan terhadap benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua
lensa .objektif (stereo) berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang
mempergunakan satu lensa objektif . pada mikroskop yang memprgunakan satu lensa
objektif . pencahayaan terhadap objek. dilakukan dengan cara tranmisi .
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada dua lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan
lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Cara pemakaiannya
adalah benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler, dengan kata lain dekat dengan lensa .

Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung secara
sederhana dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang bersifat
semu .terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda. mula-mula, baik pada mikroskop cahaya
maupun mikroskop elektron.Perbesaran dalam suatu objek dapat diketahui dengan
membandingkan ukuran terhadap bidang pandang. Dalam mengamati objek suatu preparat,
yang dilihat di bawah mikroskop, terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah.

Untuk mengatur kefokusan mikroskop, setidaknya ada beberapa bagian lain yang
diperlukan seperti kondensor yang dapat diputar naik turun. Kondensor ini berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
Selanjutnya ada diafragma yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.Terakhir, bagian optik dari sebuah mikroskop adalah cermin
yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin
mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan mikroskop)


adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran
(magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi
adalah ukuran kejelasan citra, jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga
masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang
sebagai satu bintang di langit. mungkin diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop .

Seperti daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat
meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer (µm), atau 200 nanometer (nm),
seukuran dengan bakteri kecil, berapa pun faktor perbesarannya. Resolusi ini dibatasi oleh
panjang gelombang cahaya terpendak yang digunakan untuk menyinari specimen. Mikroskop
cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1.000 kali dari ukuran asli specimen. Pada
perbesaran yang lebih tinggi, detail tambahan tidak lagi dapat dilihat dengan jelas. Parameter
terpenting ketiga dalam mikroskopi adalah kontras, yang mempertajam perbedaan dalam
bagian-bagian dari sampel Faktanya, sebagian besar peningkatan mutu mikroskopi cahaya
dalam seratus tahun terakhir melibatkan metode-metode terbaru dalam peningkatan kontras,
misalnya pewarnaan atau pelabelan komponen-komponen sel agar terlihat menonjol .

Untuk membuat alat yang sama . Bahkan Galileo Galilei mengklaim bahwa dirinyalah
sebagai pencipta pertamanya yang telah nmembuat alat ini pada tahun 1610. Galileo
menyelesaikan pemmbuatan mikrosop pada tahun 1609 yang diberi nama mikrosop Galileo.
Mikrosop ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut lensa optik.Mikrosop yang
menggunakan lensa optic memiliki kemampuan yang terbatas dalam memperbesar ukuran
objek.

Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel
hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun
1674 dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah. sebagai
animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel
tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel
yang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan
mikroskop cahaya .

Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana.untuk keperluan
sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama
dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung
tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler). kekuatan lensa
yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang).bahkan dapat dipasang
kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor
TV .

Dua parameter pentinng dalam mikroskopi (teknik teknik penggunaan mikroskop)


adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra
objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra jarak minimum yang
dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-
benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di langit .mungkin di resolusi
sebagai bintang kembar oleh teleskop .

Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali, 100 kali. bahkan
sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat semakin meningkat lagi
seiring dengan teknologi yang juga semakin berkembang.Bahkan, saat ini sudah ditemukan
pula mikroskop electron yang cukup canggih. Mikroskop electron memiliki kemampuan luar
biasa dalam memperbesar ukuran benda, yakni dengan skala hingga 1.000.000 kali ukuran
benda yang sesungguhnya.

Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris
bernama Robert Hooke merancang mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri.
Pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan
Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal
dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Manfaat mikroskop di bidang pertanian adalah untuk melihat jaringan-jaringan yang ada pada
tumbuhan. Juga bisa mengidentifikasikan penyakit yang menyerang tanaman dengan cara
meneliti tanaman tersebut menggunakan mikroskop .
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler).

Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga
lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun
cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti
cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.

Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah
specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan
yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25
kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang
akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal.

Bayangan benda (obyek) yang kita lihat dibentuk dan diperbesar oleh lensa .obyektif,
didalam tubus mikroskop membentuk bayangan nyata terbalik .Bayangan nyata tersebut
selanjutnya dibalik dan diperbesar lagi oleh lensa okuler. Lensa okuler merupakan lensa yang
berfungsi untuk membuat bayangan terakhir. sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh mata pengamat.

1.2 tujuan praktikum

Tujuan praktikum ini adalah mengenali bagian-bagian mikroskop serta apa fungsinya
secara detail agar dapat menggunakannya secara terampil.
BAB II . TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil dengan menggunakan alat disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata.
Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micros, yang berarti kecil dan scopein, yang
berate melihat. Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang kecil
yang tidak dapat dilihat oleh mata kasarperkembangan instrumenyang berkemampuan
melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan awal tentang sel maju
berkat terciptanya mikroskop pada tahun 1590 (Campbell, 2010).

Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal.
Berdasarkan cahayanya mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop
electron. Berdasarkan kegiatan pengamatanya mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan
binokuler untuk mengamati bagian sel.mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang
memiliki satu lensa okuler. Binokuler memiliki dua lensa okuler (Anonim, 2012).

Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan sayatan


tipis dari batuan. Pada prinsipnya mikroskop ini sama dengan mikroskop yang biasa
digunakan dalam pengamatan biologi. Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari
mikroskop polarisasi maka perlu dipahami benar bagiannya serta fungsinya. Didalam
penelitian. Keutamaan mikroskop ini adalah sinar yang digunakan harus sinar terpolarisasi
(Goldsten, 2004).

Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
dipebesar dari benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian
dan fungsi tersendiri. Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan
mikroskop. Mikroskop awalnya dibuat tahu 1590 oleh Zaccharis Janssen dan Hans, seorang
kacamata dari belanda (Suparti, 2010).

Mikroskop merupakan alat bantu yangmemungkinkan kita dapat mengamati objek


yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Mikroskop merupakan salah satu alat yang
penting pada kehidupan laboratorium, khususnya biologi (Abdullah, 2014).

Transmisi elektron, setelah mengalami penyerapan bagian dari obyek, memfokuskan


magnet dari gambar bayangan. Elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek
daripada cahaya, perbedaan ini menjadikan mikroskop elektron sebuah tenaga tetap daripada
mikroskop cahaya. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi 2,
yaitumikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan elektron tidak menggunakan cahaya untuk visual bayangannya, tetapi
menggunakan sorotan elektron untuk membuat bayangan dalam tabung (Alters,1990).

Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan diLaboratorium. Alat ini
biasanya digunakan untuk melakukan kegiatanpengamatan terhadap benda-benda yang
berukuran mikroskopis, baik benda diam maupun mikroorganisme yang dapat bergerak
(Sadina, 2013).

Resolusi adalah ukuran kejelasan citra jarak minimum yang dapat memisahkan dua
titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di langit mungkin
deresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop. Dua parameter penting dalam mikroskop
adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran (magnification) adalah
perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya (Campbell. 2008).

Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds,
tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop
amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan
mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat
organisme sekecil mikroorganisme. Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan
penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati
jasad renik (Kusnada, 2003).

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum
dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan
terpisah (Campbell, 2000).

Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud
sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola
terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian. Kebanyakan
objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki
ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek
tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari
pada bagian-bagian yang lain (Abercombie 1993).

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek
yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil . Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan di
laboratorium mikrobiologi. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda
yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik (Widyatmoko,
2008).

Dua nilai penting mikroskop adalah daya perbesaran dan daya revolusi. Pembesaran
mencerminkan beberapa kali lebih besar objek yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran
aslinya. Daya revolusi berarti ukuran dari kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titik yang
dipisahkan. Mikroskop yang bias digunakan di dalam laboratorium adalah mikroskop
monokuler (satu mata), objek yang diamati harus ukuran yang kecil dan tipis agar dapat
tembus cahaya (Pratiwi dkk, 2007).

Preparasi sampel batuan menjdi sayatan tipis selanjutnya diamati di bawah mikroskop
polarisasi adalah rangkaian deskripsi mikroskopis. Meliputi tekstur, persentase komposisi dan
struktur mineral yang pada akhirnyamenyimpulkan petrogenesa batuan. Deskripsi secara optic
atau deskripsi petrogafi pada mineral penyusun batuan digunakan sebagai metode dasar atau
syarat awal penerapan metode-metode lainnya. Ukuran mineral secara optik dapat
menjelaskan ciri-ciri dari suatu batuan berfungsi sebagai source rock, wall rock maupun
barren rock (Adi Tonggiroh, 2019).

Mikroskop polarisasi dalam aplikasinya bias dipakai untuk mempelajari biologi


material, seperti spindle atau sitoskeleton dalam gelendong pembelahan. Mikroskop polarisasi
tidak lebih dari mikroskop biasa pada umumnya akan tetapi dilengkapi dengan polarizer di
bawah kondensor , kemudian analyser di atas objektif. Di antara polarizer dan analyser
terdapat sebuah konpensator. Konpensator dapat dimasukkan sebelum atau sesudah
specimen.konpensator biasanya didukung oleh stage yang dapat diukur 360 derajat celcius (Sri
Widyarti, 2017).

Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa cembung. Lensa cembung yang
diamati di dekat benda yang diamati disebut dengan lensa objektif. Lensa yang dekat dengan
mata disebut dengan lensa okuler. Jarak focus lensa okuler dibuat lebih besar daripada lensa
objektifnya. Sifat bayangan akhir pada mikroskop adalah maya, terbalik, diperbesar (Pristiadi
Utomo, 2007).

Mikroskop merupakan alat terpenting dalam sitologi yaitu bidang yangmempelajari


struktur sel. Namun sekadar menjelaskan beraneka ragam organeldan struktur-struktur lainnya
dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsinya. Seorang pengrajin belanda membuat
sendiri mikroskop dan melakukan banyak penelitian terhadap mikroorganisme dengan
mikroskop itu. Robert Hooke, ilmuwan inggris berjasa dalam menyempurnakan mikroskop
(penyesuaian kasardan halus , sistem penyinaran, pemegang objek) (Campbell, 2008).

Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidakterlalu besar ,


transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar
alam maupun lampu. Memiliki 2 buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh
bayangan 3 dimensi dengan pengamatan 2 belahmata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat
umumnya sebagai berikut. Objektif 1x ataua 2x dengan okuler 10x atau 15x (Tim Pengajar
Biologi Dasar UNM, 2014).

Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada dua lensa, yaitu lensa objekif dan
lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Cara
pemakaiannya adalah benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa
objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler, dengan kata lain dekat dengan
lensa. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif dengan bayangan dari okuler tepat di
titik fokus lensa (Elli Arianti, 2014).

Karena panca indra manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah
mengenai organisme yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan
alat-alat. Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop (Latin : mickro = kecil, spocopium =
penglihatan) .yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengamati objek (Latin : objectum
= sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat
oleh kekuatan mata telanjang. Jadi pengertian dari mikroskop adalah alat bantu yang
digunakan seseorang untuk mengamati objek.yang mempunyai gerakan yang sangat halus dan
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (Anonymous, 2008)

Jenis ini tergolong sederhana dengan lensa okuler/lensa


tunggal(mikroskopmonokuler) maupun yang memiliki lensa okuler ganda (mikroskop
binokuler). Mikroskop yang telah disebutkan ini hanya dapat memberikan bayangan objek
yang bersifat dua dimensi, yakni hanya tampak panjang dan lebarnya saja, sehingga haruslah
diperhatikan bahwa objek yang akan diamati harus berukuran kecil dan tipis, agar dapat
ditembus oleh cahaya. Terdapat juga jenis mikroskop stereo (stereo microscope).di mana alat
ini mampu memberikan bayangan objek yang bersifat tiga dimensi. Sebagai penyempurnaan
peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengamatan mikroskopis yang semakin maju,
maka telah diciptakan sejenis (pairunan,2008).
Mikroskop adalah instrumen yang biasa digunakan di laboratorium sains.untuk
memvisualisasikan objek yang sangat kecil seperti sel, mikroorganisme. dan memberikan
gambar yang kontras, yang diperbesar. Mikroskop terdiri dari lensa untuk pembesaran, yang
masing-masing memiliki kemampuan pembesaran sendiri. Tergantung pada jenis lensa, alat
ini akan memperbesar spesimen sesuai dengan kekuatan fokusnya(Rianti,2015)
Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas. maka untuk pengamatan mineral
penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini
adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa.dimana mikroskop biasa
hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang
dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul (Khadijah,1990).

Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu
difahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah
sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak dipergunakan
sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi
dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang
betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya
pengamatan(Mahmud,1999).
BAB III . PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu

Adapun praktikum ini dilaksanakan di laboratorium geologi dan mineralogy Fakultas


Pertanian Universitas Syiah Kuala. Pada tanggal 22 Oktober 2020, hari selasa, pukul 10.00
WIB.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah yaitu :

1. Mikroskop polarisasi
2. Buku gambar
3. Mineral Red Sands Stone
4. Alat tulis lainnya

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah :

1. Dalam melakukan praktikum ini dimulai dari membuat bon aat, lalu diambil
mikroskop polarisasi dari lemari. Setelah itu mikroskop diletakkan di atas meja.
2. Kemudian diamati mineral Red Sands Stone dan di gambar bagian yang terlihat
melalui mikroskop pada buku gambar.
Bab IV . Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan

Bagian Bagian Mikroskop Polarisasi Sebagai Berikut :

1. Lensa Okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Revolver
4. Lensa Objektif Pembesaran Lemah
5. Lensa Objektif Pembesaran Kuat
6. Meja Preparasi
7. Penjepit Preparasi
8. Kaki Miroskop
9. Cermin
10. Diafargma
11. Lengan Mirsopkop Atau Pegangan
12. Pemutar Harus
13. Pemutar Kasar

4.2 Pembahasan

Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat kecil,
misalnya rambut, bakteri, dan selsehingga tampak jelas. Mikroskop sederhanaterdiri daridua
buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatandengan mata disebut lensa okuler.
Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positifyang berdekatan dengan benda disebut lensa
objektif. Jarak titik api lensaobjektiflebih kecil dari padajarak titik api lensa okuler.
Cara cara menggunkan mikroskop, letakkan benda yang akan diamati di antara F dan
2F dari lensaobjektif. Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik.
Bayangan ini akan menjadi bendabagi lensa okuler. Sifat bayangan yang yangdihasilkan lensa
okulerini adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangan ini merupakan
bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat.
Perkembangan Mikroskop Suatu objek yang diamati di bawah mikroskop dapat
diabadikan dengan kamera. Biasanya mikroskop majemuk yang mempunyai dualensa okuler
dilengkapiengan bagian lensa untuk kamera. Teknologi hasil karya manusia setiap waktu
selalu mengalami perkembangan. Mikroskop sederhana dan beberapa mikroskop optik lainnya
hanya mampu memperbesar benda dari sekitar100-1000 kali. Sedangkan teknologi mikroskop
elektron dapat menghasilakn perbesaran hingga 1.000.000 kali.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata
Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu mikro yang berartikecil dan kata scopein yang
berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut
hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan
1000 kali, dan perbesaranyang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil
denganmenggunakan mikroskop disebut Mikroskopi.
Mikroskop ditemukan oleh AnthonyVan Leewenhoek. Penemuan ini sangat membantu
peneliti dan ilmuan untukmengamati objek mikroskopis. Mikroskop merupakan alat yang
digunakan untuk melihat benda-bendayang berukuran kecil atau mikro. Sehingga apabila
benda-benda mikro tersebut dilihat menggunakan mikroskop akan terlihat besar. Dalam studi
geologi, digunakan alat yang bernama mikroskop polarisasi.
Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran spesimen
geologi. Khususnya pada pengamatan sayatan tipis dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi
memiliki bentuk yang hampir sama dengan mikroskop pada umumnya. Namun fungsinya
tidak hanya memperbesar benda-benda mikro dan menggunakan cahaya biasa. Pada
mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan adalah cahaya terpolarisasi.
Cahaya terpolarisasiterpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa bergerak dalam
arah gerakan acak. Dengan cahaya terpolarisasi ini kita dapat melihat ciri-ciri atau sifat-sifat
dari kristaldan mineral secara jelas, terutama dari segi warna, karena setiap mineral memiliki
warna tersendiri. Selain itu yang membedakan antara mikroskop konvensional dengan
mikroskop polarisasi adalah adanya beberapa komponen tambahan pada mikroskop polarisasi.
Seperti keping analisator, kompensator, polarisator, dan lensa Amici-Bertrand.Terdapat
beberapa tipe mikroskop polarisasi, seperti tipe Olympus, Reichert, danBausch & Lomb.
Mikroskop polarisasi merupakan suatu alat yang memiliki prinsip kerja seperti
mikroskop cahaya pada umumnya, hanya saja terdapat 2 filter polarisasi tambahan yang
berfungsi mengatur arah cahaya. Filter yang pertama berfungsi menyaring cahaya yang masuk
sebelum mengenai sampel. Sedangkan filter yang kedua menyaring cahaya yang sudah
menembus sampel. Mikroskop ini biasa digunakan untuk mengamati sayatan tipis dari batuan,
sehingga dari pengamatan ini bisa diketahui sifat-sifat dan karakteristik dari kristal dan
mineral penyusun batuan tersebut. Masing-masing mineral akan memberikan warna yang
berbeda-beda. Mikroskop polarisasi adalah alat yang digunakan dalam pengamatan sayatan
tipis batuan untuk mengetahui komposisi mineral batuan.
Cara kerja alat ini menggunakan sinar dari lampu yang dibiaskan (cahaya terpolarisasi)
sehingga beberapa sifat dari kristal akan tampak jelas. Karena setiap mineral memiliki warna
yang khusus. Sedangkan scanning electro microscope adalah alat yang digunakan untuk
melihat morfologi benda yang berukuran kecil serta untuk mengamati struktur mikro pada
sebuah benda dengan perbesaran 15 200.000 kali. Ukuran maksimal sampel 0,5 x 0,5 x 0,5
cm dan diletakan di atas holder yang bebahan tembaga. Sebelum dilakukan pengamatan maka
sampel harus dipreparasi terlebih dahulu dengan cara coating dengan emas atau karbon.
Dalam mempelajari mineral yang terdapat di berbagai batuan diperlukan
sebuah mikroskop untuk mengamati sifat-sifat dari mineral yang tidak terlihat dengan
mata telanjang. Sifat-sifat tersebut adalah sifat optik dari sebuah mineral. Mikroskop
yang digunakan untuk pengamatan sifat-sifat optik berbeda dengan mkiroskop yang
digunakan pada bidang biologi atau kedokteran. Mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop Polarisasi. Pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasaya
dipergunakan dalam ilmu biologi ataupun kedokteran.
Perbedannya yaitu mikroskop dalam bidang kedokteran atau biologi
hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya
yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya terpantul. Mineral adalah suatu bahan atau unsur
kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai
hasil dari proses-proses fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan
yang homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi
memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai, di mana ditentukan bentuknya dari
kristal dan sifat-sifat fisiknya.
Bumi tersusun dari beberapa jenis batuan dan batuan terdiri dari mineral-mineral dan
sejumlah kecil bahan lain seperti bahan organik. Mineral sendiri terdiri dari unsur-unsur yang
bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah benda yang tak dapat lagi dipisahkan secara kimia.
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang memiliki sifat-sifat unsur tersebut dan
terlalu kecil untuk dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop. Mineral optik adalah
salah satu cabang keilmuan geologi yang mempelajari tentang mineral yang ada pada batuan.
Masing-masing mineral memiliki sifat optik yang berbeda. Dari sisi itu kita
mempelajari sifat optik di tiap mineral agar kita mampu membedakan mineral satu dengan
yang lainnya. Walaupun terlihat sangat mirip tapi masih bida dibedakan dari sifat optiknya.
Contoh saat paralel nikol muskovit dan kuarsa berwarna colorless, tapi saat cross nikol
muskovit akan memiliki warna terang dan kuarsa akan tetap colorless, dsb. Ilmu pengetahuan
mineralogi menitik beratkan pada studi tentang pengamatan dan pendeskripsian mineral-
mineral penyusun batuan yang merupakan litologi dari permukaan bumi.
Pengamatan mineral optik pada batuan ini diperlukan untuk penentuan jenis atau nama
batuan. Karena terdapat batuan yang harus memalui pemeriksaan mineral untuk mengetahui
jenis batuan tersebut. Pengamatan mineral optik ini menggunakan mikroskop polarisasi.
Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia. Gabungan kimia atau suatu campuran dari
gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan kimia khusus
secara alami.
Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai susunan atau rumus
kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai, di mana
ditentukan bentuknya dari kristal dan sifat-sifat fisiknya. Bumi tersusun dari beberapa jenis
batuan dan batuan terdiri dari mineral-mineral dan sejumlah kecil bahan lain seperti bahan
organik. Mineral sendiri terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah
benda yang tak dapat lagi dipisahkan secara kimia.
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang memiliki sifat-sifat unsur tersebut
dan terlalu kecil untuk dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop. Ilmu pengetahuan
mineralogi menitik beratkan pada studi tentang pengamatan dan pendeskripsian mineral-
mineral penyusun batuan yang merupakan litologi dari permukaan bumi. Pengamatan Mineral
optik pada batuan ini diperlukan untuk penentuan jenis atau nama batuan. Terdapat batuan
yang harus memalui pemeriksaan mineral untuk mengetahui jenis batuan tersebut.
Pengamatan mineral optik ini menggunakan mikroskop polarisasi.
Pengamatan mineral dengan menggunakan mikroskop dilakukan dengancara
mengamati sifat optis dari mineral hingga akhirnya dapat ditentukan namadari mineralnya.
Ada beberapa jenis pengamatan mikroskopis, dimana darimasing-masing pengamatan akan
dapat diamati sifat optis mineral. Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang
menggunakan cahaya terpolarisasi untuk mengamati objek yang salah satunya merupakan
sayatan tipis (thin section) batuan. Mikroskop petrografis modern menggunakan
pencahayaan dari lampu yang berada di bagian bawah mikroskop yang ditembakkan ke arah
lensa objektif. Perbedaan mikroskop polarisasi dengan mikroskop lain adalah terdapat 2
metode pengamatan berupa pengamatan nikol sejajar (plane polarized light) dan
pengamatan nikol bersilang (cross polarized light).
Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral
penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini
adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa. Dimana mikroskop biasa
hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang
dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Selain itu, perbedaannya pada beberapa
komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator,
polarisator, kompensator dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup
beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch & Lomb,
dan Reichert.
Mikroskop terdiri dari dua kata yang diambil dari bahasa Yunani yakni micros yang
artinya kecil dan scopein yang artinya melihat. Jadi mikroskop adalah sebuah alat yang
digunakan untuk melihat objek berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek. Dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang
sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya.
Kemudian pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Jansen telah menemukan mikroskop yang
dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Van Leuwenhoek.
Dalam membentuk bayangan, mikroskop menggunakan dua macam lensa yang berbeda
fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler dan
lensa obyektif. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa okuler terdiri dari
lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari dua macam lensa ini sudah
dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan
perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke
atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan
maya yang kita lihat.
Dalam praktikum mineralgrafi ini, jenis mikroskop yang digunakan adalah mikroskop
polarisasi Nikon. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mineral untuk melihat
kenampakannya secara mikroskopik. Dalam hal ini pengamatan yang akan dilakukan adalah
pengamataan mineral bijih dan mineral transparan menggunakan mikroskop polarisasi yang
berbeda dengan mikroskop biasa yang hanya memperbesar benda yang akan diamati.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya
terpantul. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa
yang mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil polarisasi obyek tersebut selanjutnya dikirim
melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke mata (pengamat). Selain itu, perbedaannya pada
beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping
analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici Bertrand. Selain itu memiliki meja
objek dimana objek yang akan di amati apabila tidak berada di bawah lensa objektif dapat
dipindahkaan menggunakan pengarah preparat yaitu pengarah sumbu absis (sumbu x) dan
pengarah sumbu ordinat (sumbu y).
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada
prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi.
Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar
terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali.
Salah satu faktor yang paling penting adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral
mempunyai warna yang khusus. Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop
polarisasi maka perlu dipahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian.
Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop
tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah
selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu diketahui bahwa butir debu
yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu
jalannya pengamatan
Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang cara kerjanya membiaskan cahaya, bukan
memantulkan cahaya. Dasar yang membedakan mikroskop polarisasi dengan mikroskop biasa
yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain
keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis dari mikroskop ini
cukup beragam. Ada beberapa tipe mikroskop polarisasi yang biasa digunakan, yakni Nikon,
Olympus dan Reetchet. Perbedaan tipe mikroskop tersebut hanya pada penempatan kedudukan
bagian-bagiannya, tapi secara umum prinsip penggunaannya relatif sama.
Mikroskop polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.mikroskop
polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna menganalisa struktur yang birefringent.
Birefringence suatu property spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang
berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua
komponen.
Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar hanya
meneruskan cahaya pada dataran tersebut. Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas
maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu
mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan
mikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya
terpantul.
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada
prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi.
Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar
terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali.
Salah satu factor yang paling penting adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral
mempunyai warna yang khusus.untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop
polarisasi maka perlu difahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian.
Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau
mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian
optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu kiranya diingat
bahwa butir debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga
akan mengganggu jalannya pengamatan. Berikut adalah bagian bagian mikroskop polarisasi .
Kaki mikroskop , merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop,
bentuknya ada yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (u). Pada mikroskop tipe bausch &
lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe olympus yang
akan kita gunakan, kaki mikroskop sebagai tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya
pengganti cermin. Substage unit terdiri atas polarisator atau lower nicol , merupakan suatu
bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid. Berfungsi untuk menyerap cahaya secara
terpilih (selective absorbtion), sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang
getar saja yang bisa diteruskan.
Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga arah getaran sinarnya
sejajar dengan salah satu benang silang pada arah n-s atau e-w. Diafragma iris , terdapat di
atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang diteruskan dengan cara
mengurangi atau menambah besarnya apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor
penting dalam menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena
kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda.fungsi penting lainnya adalah
untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin diterangi, juga dalam penentuan
relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk pengamatan garis becke.
Kondensor , terletak pada bagian paling atas dari substage unit kondensor berupa lensa
cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di
bawahnya. Lensa kondensor dapat diputar/diayun keluar dari jalan cahaya apabila tidak
digunakan/difungsikan. Lalu ada clam screw , merupakan sekrup yang di gunakan untuk
mengarahkan objek ketenganh cross line pada saat melakukan cantering . Meja objek ,
bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan masuknya
cahaya.
Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit preparat/peraga. Meja objek ini
dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat
dari 0° sampai 360°. Pada bagian tepi meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk
memusatkan perputaran meja pada sumbunya (centering).tabung mikroskop atau tubus
mikroskop untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa
objektif mikroskop. Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong.
Compensator piled adlah alat yang di gunakan untukmenggerakkan analisator dan polarisator
agar dapat membentuk bersilang .
Analisator dan polarisator adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama
dengan polarisator . Polarisator pertama berfungsi mengubah cahaya tak terpolarisasi menjadi
cahaya terpolarisasi terbuat dari bahan yang sama juga . Sedangkan polarisator kedua disebut
sebagai analisator karena berfungsi untuk menganalisa intensitas cahaya terpolarisasi yang
dibentuk oleh polarisator pertama. Hanya saja arah getarannya bisa dibuat searah getaran
polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah getaran polarisator (nikol bersilang).
Lensa objektif, merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja objek. Biasanya pada
mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda,
tergantung keinginan pengamat, dan biasanya perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan
40x, kadang ada yang 100x. Lubang kompensator adalah suatu lubang pipih pada tubus
sebagai tempat memasukkan kompensator . Suatu bagian yang digunakan untuk menentukan
warna interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah depan
sehingga pada saat dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan warna interferensi pada
mineral.
Lensa amici bertrand dan lensa okuler , lensa ini difungsikan dalam pengamatan
konoskopik saja, untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus
balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler. Lensa
okuler terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk memperbesar
bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan pandang. Pada lensa ini biasanya
terdapat benang silang, sebagai pemandu dalam pengamatan dan pemusatan objek
pengamatan. Mikroskop petrografi adalah jenis mikroskop optik yang digunakan dalam
petrologi dan mineralogi optik untuk mengidentifikasi batuan dan mineral pada bagian tipis .
Mikroskop digunakan dalam mineralogi optik dan petrografi , cabang petrologi yang berfokus
pada deskripsi rinci batuan.
Mikroskop petrografi dibuat dengan bagian optik yang tidak menambahkan efek
polarisasi yang tidak diinginkan karena kaca tegang, atau polarisasi oleh refleksi pada prisma
dan cermin. Bagian khusus ini menambah biaya dan kerumitan mikroskop. Namun, mikroskop
"polarisasi sederhana" mudah dibuat dengan menambahkan filter polarisasi murah ke
mikroskop biologis standar. Seringkali dengan satu di tempat filter di bawah kondensor, dan
yang kedua dimasukkan di bawah kepala atau lensa mata . Ini bisa cukup untuk banyak tujuan
non-kuantitatif.
Mikroskop petrografi memiliki bidang polarisasi yang berorientasi tegak lurus satu
sama lain. Jika hanya ada bahan isotropik seperti udara, air, atau kaca di antara filter, semua
cahaya diblokir, tetapi sebagian besar bahan kristal dan mineral mengubah arah cahaya
polarisasi, memungkinkan beberapa cahaya yang diubah melewati penganalisis ke pengamat.
Menggunakan satu polarizer memungkinkan untuk melihat slide dalam cahaya terpolarisasi
bidang menggunakan dua memungkinkan untuk analisis di bawah cahaya terpolarisasi silang.
Pola cahaya tertentu pada permukaan lensa atas tujuan dibuat sebagai pola interferensi
konoskopi (atau gambar interferensi) karakteristik mineral uniaksial dan biaksial, dan
diproduksi dengan cahaya terpolarisasi konvergen . Untuk mengamati gambar interferensi,
mikroskop petrografi sejati biasanya menyertakan aksesori yang disebut lensa bertrand, yang
memfokuskan dan memperbesar gambar. Hal ini juga memungkinkan untuk melepas lensa
okuler untuk membuat pengamatan langsung dari permukaan lensa objektif.
Petrografi sangat berhubungan dengan disiplin ilmu geologi yang lain. Seperti dengan
ilmu petrolgi. Petrografi dengan petrologi sangat berhubungan erat dimana petrologi
mempelajari batuan, baik proses, asal usul batuan, petrogenesa (mempelajari batuan secaara
luas) sedangkan petrografi merupakan cara untuk mempelajari batuan atau cara deskripsi
batuan. Petrografi juga sangat berhubungan dengan kristalografi dan mineralogi atau pun
mineral optik. Dimana dalam mineral optik dipelajari mineral-mineral berdasarkan sifat
optiknya. Sedangkan petrografi dalam penamaan batuan harus dikenali mineral apakah yang
menyusun batuan tersebut.
Dalam pendiskripsian batuan secara petrografi memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan secara megaskopis. Keuntungan pengamatan secara petrografi adalah : dalam
pengamatan batuan dapat dilihat teksur khusus yang ada pada batuan, sedangkan secara
megaskopis sulit untuk melihat tekstur khusus batuan. Secara mikroskopis dapat ditentukan
mineral yang yang menyusun batuan sampai kejenis dari pada mineralnya. Misalkan
plagioklas, dari kembarannya dapat ditentukan jenis plagioklasnya apakah anaorthit, bitownit,
labradorit, andesin atau oligoklas. Pengamatan secara petrografi ini dapat ditentukan variasi
dari pada batuannya.
Bergantung pada tingkat pengamatan yang diperlukan, mikroskop petrologi berasal
dari mikroskop medan terang konvensional dengan kemampuan dasar serupa dengan . Berikut
adalah fungsi nya : menambahkan filter polarizer prisma nicol ke jalur cahaya di bawah slide
sampel . Mengganti bidang normal dengan bidang berputar melingkar (biasanya lulus dengan
skala vernier untuk orientasi membaca lebih baik dari 1 derajat busur). Menambahkan filter
prisma nicol kedua yang dapat diputar dan dilepas, yang disebut penganalisis, ke jalur cahaya
antara obyektif dan eyepiece .menambahkan teleskop fase , juga dikenal sebagai lensa
bertrand, yang memungkinkan pengamat melihat pola interferensi konoskopi .menambahkan
slot untuk penyisipan pelat gelombang
Bab V. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat kita ambil kesimpulan yaitu :

1. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop monokuler.


2. Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop adalah 4x, 10x,40x dan 100x .
3. Berdasarkan sumber sinar dan jenis alat perbesarannya ada dua jenis mikroskop, yaitu
mikroskop optik dan mikroskop elektron .
4. Mikroskop polarisasi adalah Mikroskop yang menggunakan cahaya terbias/
dibelokkan, bukan cahaya terpantul
5. Mikroskop polarisasi adalah jenis mikroskop yang digunakan untuk pengamatan
sayatan mineral atau batuan.
6. Mikroskop polarisasi secara umum terbagi atas tiga bagian yaitu tubus atas, tubus
tengah (subtage unit) dan tubus bawah.
7. Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar hanya
meneruskan cahaya pada dataran .
8. Pembesaran suatu mikroskop merupakan hasil kali antara perbesaran gabungan dari
lensa obyektif dan lensa okuler .
9. Mikroskop petrografi berasal dari mikroskop medan terang konvensional .
10. Mikroskop petrografi sejati menyertakan aksesori yang disebut lensa bertrand, yang
memfokuskan dan memperbesar gambar.
5.2 Dokumentasi Praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2014. Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam Penggunaan Mikroskop Pada


Siswa Kelas Vll SMPN 8 Banda Aceh. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. Vol.lll No.
5 : 32). Aceh : Prodi Biologi FKIP UMUSLIM.

Abercombie, M. 1993. Kamus Lengkap Biologi. Erlangga. Jakarta.

Alters. 1999. Biologi Understing Life. London. Jones and Barlett Publisher.

Anonim. 2011. Mikroskop. PT. Prasada. Jakarta.

Anonim. 2012. Mikroskop. https://.wikipedia. Org/wiki/mikroskop.

Anonymous. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Aniexsa. Blogspot. Com.

Ashra. 1990. Biologi. PT. Persada. Jakarta.

Cambia. 2008. Mikroskop. Erlangga. Jakarta.

Campbell. 2000. Mikroskop. Erlangga. Jakarta.

Campbell, 2010. Biologi Umum Lanjutan l. Universitas Terbuka. Jakarta.

Campbell. 2008. Biologi. Jakarta. Erlangga.


Campbell. 2008. Mikroskop. Erlangga. Jakarta.

Elli Arianti. 2014. Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat Pembelajaran Pada
Pengamatan Sel. Jurnal Edubio Tropika, 2 (2) : 187-250.

Erianti. E. 2014. Biologi. Erlangga. Jakarta.

George. 2008. Biologi. Molekuler. Erlangga. Jakarta.

Goldsten. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT. Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Hardi. 2000. Mengenal. Mikroskop. Genesa akact. Bandung.

Hant. Blogspot. Com.

Khadijah, dkk. 1990. Penuntun Praktikum. Departemen Pendidikan. Jakarta.

Kusnada, dkk. 2003. Mikrobiologi. Jica. Bandung.

Mahmud, dkk. 1999. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Parunan, J. 2008. IPA Biologi. Erlangga. Jakarta.

Pratiwi, D.A. 2007. Buku Penuntun Biologi SMA. Erlangga. Jakarta.

Pramesti. 2001. Ilmu Pengetahuan. PT. Widyadara. Yogyakarta.

Purba, M. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.

Rianti. 2015. Biologi Moderen. Erlangga. Jakarta.

Sutomo, N. 2011. Mengenai Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.

Sukarno. 2001. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Sadina. 2013. Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital Multimedia Dengan
Menggunakan Suftware Im Magician. Jurnal Kelibangan. Vol. 11 No.02 : 174).
Lampung.

Satiawan. 2013. Sains Biologi. Qanesa ekact. Bandung.

Stafiala. 1994. Biologi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Tim Pengajar. 2014. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar. Jurusan Biologi FMIPA
UNM.
Tonggiroh, A. 2019. Geokimia Sepertinisasi, Ultramatik dan Potensi Sumberdaya Mineral Di
Sulawesi Selatan - Sulawesi Tenggara. CV. Social Politic Genius (SIGn).

Umi Juraikah. Blogspot. Com.

Utomo, P. 2007. Fisika Interaktif Pelajaran Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Azka Press.
Jakarta.

Volk. Indara .1984. Mikroskop. Erlangga. Jakarta.

Widyarti, S. 2017. Biologi Sel. UB Press. Malang.

Widyatmoko, A. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Erlangga. Jakarta.

Widimaterial. Blogspot. Com.

Yekti. 2001. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Lampiran

Gambar 1. Mikroskop Polarisasi


Keterangan Pembagian tugas
Evi Rismayanti
 Cover
 Bab 1
 5 Pragraf Bab 2
Maulida
 25 Pragraf Bab 2
 Daftar Pustaka
Nabila Syavira Putri
 Bab 3
 Hasil, 25 Paragraf Pembahasan
Sal Sabila
 15 Paragraf Pembahasan
 10 Point Kesimpulan
 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai