Anda di halaman 1dari 6

Efek ProtekUf Pemberlan ...

-(Srlnlngslh, Agung Eru Wibowo)

EFEK PROTEKTIF PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN


(Phyllanthus niruri L.) TERHADAP AKTlVlTAS DAN KAPASITAS
FAGOSITOSIS MAKROFAG PERITONEUM TlKUS

Srinlngsih, Agung Eru Wibowo


Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT
Gedung BPPT 2 Lantai 15 Jalan MH.Thamr1n 8 Jakarta
-
TeiplFax 021-3169505
Emall :srinlngsih,2202@yahoo.com

Abstrak
Telah dilakukan penalltian untuk mengeksplorasl efek lmunostlmulan ekstrak etanol 50%
herba Meniran (Phyiianthusnimri L.) secara in vivo pada tikus putih. Metoda uji yang digunakan
adalah menghitung niial aktivltas dan kapasitas fagositosis makrofag peritoneum tikus. Sebagai
bakteri patogen digunakan Staphybooccus 8pidermIdi~.Sampel uji diDerikan secara peroral
dengan tiga variasi dosis, yaitu 50 mg (dosls I), 100 mg (dosis 2), dan 200 mg (dosls 3)lkg
berat badan QBB).Seteiah 15 hari pemberlen sampel uji, tikus disuntlk dengan bakteri patogen
sebanyak 10 bakteriiml secara intraperitonial. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ketiga
dosls uji memberikan niiai aktivltas fagositosis masinQ-masing sebesar 88% (dosls 3), 81%
(dosls 2), 76% (dosis I ) dan kelompok kontrol76%. Secara statistik, hanya dosls 3 memberikan
nllai aktivitas fagositosis berbeda dlbanding kontrol. Nilal kapasltas fagositosis rnakrofag dari
setlap dosis edaiah 45 bakteriimakrofag (dosis I), 48 bakteriimakrofag (dosls 2), dan 50 bak-
terllmakrofag (dosls 3). Secara statlstlk ketlga nlial dosis tersebut tidak berbeda dibandlng
kontrol (45 bakterilmakrofag). Penaplsan fitokimla menunjukkan ektrak etanol mengandung
golongan senyawa flavonold, saponin, tanin, steroid dan kumarin.

Kah kuncl : PbyIIanfbus nlrurl L., lmunostlmulan, metode kapasltas dan aktlvltas fego-
sltosik, makrofag.

Abstract
Test of immunostimulant effect of ethanol 50% extract of meniran (Phyiianthus niruri I.)
ware explored on rat in vivo. lmmunostimulant effect were tested by macrophag fagocitocic
activity and capacity methods in rat peritoneum. Staphyllocooous epidarmidis was used as
pathogen bactery. The extract was taken orally at dosages of 50 mg (dosage I), 100 mg
(dosage 21, and 200 mg (dosage 3)ikg body weight, Afler 15 days, each rat was induced
lntraperitoneaily by 10' bacterylml of pathogen bactery. Results showed that macrophag
fagocitosic activity value from each doses l.e., 89% (dosage 3), 81% (dosage 2), 78% (dosage
1) and control group 76%. Macrophag fagocitosic activity of dosage 3 was different with control
group statistically. Macrophag fagocitosio capacity of eaoh dosages were 45 bacteryl maoro-
phag (dosage I), 48 bacterylmacrophag (dosage 2), and 50 bacterylmacrophag (dosage 3).
Macrophag fagocitoslc capaclty of each dosages were not different compared with control
group (45 bacterylmaorophag) statistically. Preliminary pytochemical screening Indicated the
presence of flavonoid, saponin, tanln, steroid and cumarin.

Key word : Phyllanthus nfrurl L., lmmunostimulant, fagasltoslc capacity and activity
methods, macrophag.

Pendahuluan rangsang sistem pertahanan tubuh. Tubuh


Di dalam hutan tropis indoncsia diperki- manusia memiliki sistem imun yang bertuju-
rakan terdapat sekitar 30.000 jenis turnbuh- an melindungl tubuh dari serangan kuman
an. Diduga dari jumlah tersebut sekitar 9.600 penyakit dan antigen. Sistem imun dapat dl-
jenis diketahui berkhasiat obat dan sekitar pandang sebagai sistem adaptasi dirnana tu-
200 jenis diantaranya merupakan tumbuhan buh berupaya untuk mempertahankan ho-
obat penting bagi industri obat tradislonal (1). meostatis antara lingkungan internal dan
Dari sejumlah tanaman obat yang
. .ada di
iingkungan eksternal tubuh (2). Peneiitian
Indonesia beberapa diantaranya mempunyai mengenai peran lmunostimulan terhadap pe-
sifat sebagai imunostimulan, yaitu dapat rne- ningkatan mekanisme pertahanan tubuh dan
Amcarpus, Vol. 6 No. 2 September 2006 :91 - 96

penggunaannya sebagai penunjang pada Bakteri


pengobatan suatu penyakit makin berkem- Bakteri sebagai antigen adalah Staphylo-
bang dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan coccus epidermidis, diperoleh dari Laborato-
secara kiinis imunostimulan memiiiki peranan rium Bakteriologi, Bagian Mikrobioiogi Kese-
strategis baik dalam pengobatan dan pence- hatan Departemen IPHK, Fakuitas Kedokter-
gahan suatu penyakit (3). an Hewan, lnstitut Pertanian Bogor.
Salah satu tumbuhan yang bersifat imu- Bahan kimia dan pereaksi
nostimuian adalah meniran (Phyllanthus niru- Bahan untuk pemerlksaan golongan se-
riL.1. Meniran memiliki banvak khasiat daiam nvawa kimia antara lain amonia (10%. 30%),
pen'gobatan. Penelitian tetang meniran seba- asam kiorida (I%, 1:10), peregksi Dragen-
gai imunostimulan pertama kaii dilakukan o- dorf, pereaksi Meyer, lempeng Magnesium,
leh Thabrew pada tahun 1991, dimana eks- asam klorida pekat, besi (ill) kiorida I % , pe-
trak meniran mampu meningkatkan aktivitas reaksi Stiasny dan lain-lain.
sistem kompiemen melalui jalur klasik. Se- Bahan peiarut untuk ekstraksi adalah
mentara itu pada tahun 1994 Suresh juga etanol teknls yang didestilasi dan akuades.
,membuktikan bahwa ekstrak meniran mam* Bahan untuk uji fagositosis antara lain
pu meningkatkan sitostoksisitas sei NK (4). iarutan lugol, Brain Heart Infusion (BHI), la-
Penelitian klinis ekstrak meniran terhadap rutan Giemsa, larutan kristal violet, larutan
penderita TBC, menunjukkan bahwa pem- natrium kiorida fisiologis, iarutan safranin,
berian kombinasi antara obat anti tuberku- CMC Na, minyak imersi, air suling steril, di-
losis dan ekstrak meniran mampu menurun- natrium hidrogen pospat (di-Na-EDTA), kali-
kan kadar interleukin-10 Dada fase intensif um hidrogen pospat, dan lain-lain.
walaupun tidak mernberikan perbedaan yang Alat
bermakna dalam konversi BTA (Basil Tahan Alat-aiat yang digunakan antara lain:
Asam) dan perbaikan radiologis (5). pengaduk (RZR 2051 confrol), pompa vakum
Berdasarkan ha1 tersebut, dilakukan uji (vacuubmnd-type ME 2C), autoklaf (ALP
efek imunostimulan ekstrak etanol 50% her- Go., Ltd Japan-model KT-30L), rotavapor
ba meniran serta pencarian dosis efektif (BuchiEL 131), inkubator (Inco 2), mikroskop
yang mampu memberikan efek. Sebagai me- listrik (Olympus BH-2), laminar air flow ca-
toda uji digunakan metode fagositosis ma- binet, timbangan analitik (Precissa), kan-
krofag peritoneum secara ex-vivo. Di sam- dang tikus beserta tempat makanan dan mi-
ping itu dilakukan penapisan fitoklmia untuk numan serta hand tally counter.
mengetahui golongan senyawa yang terda-
pat dalam ekstrak etanol 50% herba menir- Metode Kerja
an. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Penyiapan ekstrak
memberikan informasi tentang besaran dosis Herba meniran dicuci dan dibersihkan
ektrak etanol 50% yang mampu memberikan dari pengotor, dikeringkan dengan lemari pe-
efek imunostimulan, serta golongan kan- ngering. Herba kering diserbuk, diayak de-
dungan kimia herba meniran. ngan ayakan mesh 18. Serbuk meniran di-
maserasi dengan etanol 50% selama 1 jam
Metode penelitian pada suhu kamar dengan pengadukan pada
Bahan penelitian *
kecepatan 300 rpm, disaring dengan kertas
Simplisia saring. Ampas diekstraksi kembali sebanyak
Simplisia yang digunakan adaiah herba 2 kali. Filtrat dikumpuikan, dikeringkan de-
meniran (Phyllanthus niruri L.), diperoleh ngan alat rotavapour hingga diperoleh eks-
dari kebun Laboratorium Teknologi Farmasi trak kental.
dan Medika, Puspiptek, Serpong. Determi- Penapisan fitokimia
nasi tanaman dilakukan oieh Herbarium Bo- Penapisan fitokimia dilakukan terhadap
goriense, Pusat Penelitian Biologi
Bogor.
-LiPl ektrak kentai dengan menggunakan metode
Materia Medika (6), dan dilakukan untuk
Hewan coba mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid,
Hewan coba yang digunakan adalah ti- Ravonoid, saponin, tanln, kuinon, steroid dan
kus putih jantan galur wistar, umur 2,5-3 bu- trlterpen-oid, minyak atsiri, dan kumarin
Ian, bobot 150-200 g, diperoleh dari Pusat Pelaksanaan uji in vivo
Penelitian Fannasi, Puslitbang-Departemen Pengelompokkan hewan coba
Kesehatan RI. Hewan coba yang teiah diaklimatisasi se-
Efek Protektlf Pemberlan ...- (Srlningslh,Agung Eru Wlbowo)
lama kurang lebih 1 minggu dalam kondisi wan dikelompokkan secara acak menjadi 4
percobaan dipilih secara acak. Hewan yang kelompok masing-masing terdiri dari 6 ekor.
sakit dengan tanda-tanda bulu berdiri, akti- Pengelompokkan hewan coba dapat dilihat
vitas motorik dan berat badan menurun, ma- pada Tabel I berikut.
ta buram tidak dipakai dalam penelitian. He-

Tabel I.Pengelompokkan hewan coba

No I Kelompok Perlakuan.
I I I Kontrol Normal I Diberikan larutan CMC Na 0,5% I
2 Dosis 1 Diberikan ekstrak meniran dosis 50 mgkg BB
3 Dosis 2 Diberikan ekstrak meniran dosis 100 mglkg 'BE
4 Dosis 3 Diberikan ekstrak meniran dosis 200 mglkg BB

Pemberian sampel uji absolut selama 15 menit, diwarnai dengan


Sampel uji (ekstrak meniran) diberikan perwamaan Giemsa 10% dan diamkan se-
dalam bentuk suspensi dalam CMC 0,5% pa- lama 15 menit, dibilas dengan air mengalir,
da setiap hewan coba sesuai masing-masing dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
kelompok per oral, setiap hari selama 15 ha- dan ditutup dengan gelas obyek. Preparat
ri. Makan dan minum diberikan adlibiturn. siap dilihat di bawah mikroskop dalam pem-
Uji aktivitas dan kapasitas fagositosis ma- besaran 1000 kali dengan bantuan minyak
krofag imersi, dan dihitung jumlah makrofag aktif
Suspensi bakteri diambil satu ose (seng- serta jumlah bakteri yang dimakan oleh ma-
kelit) dari koloni yang tumbuh dari biakan krofag aktif.
bakteri induk, dimasukkan ke dalam 100 ml Dipilih 100 makrofag secara acak, ke-
media BHI steril, diinkubasi selama 18-24 mudian dihitung jumlah makrofag yang hidup
jam, 37% di dalam otoklaf. Bakteri dipisah- (mampu memfagositosis bakteri) dari 100
kan dari media dengan disentrifugasi pada makrofag tersebut. Penghitungan dilakukan
5000 rpm selama 15 menit, supernatan di- sebanyak tiga kali dari 3 preparat yang ber-
buang. Endapan bakteri dicuci mengguna- beda untuk satu hewan coba. Nilai aktivitas
kan lamtan NaCl 0.9% dengan cara sebagai fagositosis ditetapkan berdasarkan banyak-
berikut: endapan bakteri ditambah 10 mL nya jumlah sel makrofag yang aktif mela-
NaCl 0,9% dihomogenkan menggunakan kukan proses fagositosis dari 100 makrofag
vortek, disentrifugasi 5000 rpm selama 15 dan dinyatakan dalam persen (%). Nilai akti-
menit, supernatan dibuang. Pencucian di- vitas fagositosis makrofag ditetapkan dengan
lakukan sebanyak 3 kali. Endapan bakteri di- rumus sebagai berikut:
tambah NaCl 0.9% dan diukur nilai transrni-
tannya menggunakan spektrofotometer UV- Aktivitas fagositosis makrofag =
Vis pada h maksimum 620 nm hingga (Makrofag aktifI100 Makrofag) x 100%
memberikan nilai transmitan (%T) sekitar
10%. Pada nilai tersebut jumlah bakteri per Dipilih 25 makrofag aktif secara acak,
mL sekitar 10' cfu (bakterilml). kemudian dihitung jumlah bakteri yang difa-
Setelah hari ke-15 pemberian sampel gositosis oleh setiap makrofag. Penghitung-
uji, setiap hewan coba diinjeksi suspensi an dilakukan sebanyak tiga kali dari 3 pre-
bakteri Staphylococcus epidermidis secara parat yang berbeda untuk satu hewan coba.
intraperitoneum (i.p) sebanyak 1 ml kemu- Nilai kapasitas fagositosis ditetapkan berda-
dian dimasukkan kembali ke dalam kandang sarkan jumlah bakteri Staphylococcus epi-
dan dibiarkan selama 1 jam. Hewan coba di- derrnidis yang difagositosis oleh 25 set ma-
eutanasi dengan cara deslokasi leher, kemu- krofag aktif. Nilai kapasitas fagositosis ma-
dian bagian perut dibedah dan cairan peri- krofag ditetapkan dengan rumus sebagai
toneumnya diambil menggunakan spuit injek- berikut:
si 1 mL, jika perlu ke dalam rongga perito-
neum dicuci dengan 1 mL larutan NaCl 0,9% Kapasitas fagositosis makrofag =
steril. Cairan peritoneum dibuat preparat uias Jumlah bakterilJumiah Makrofag aktif
pada gelas objek, difiksasi dengan metanol
-
Altocarpus, Vol. 6 No. 2 September 2006 : 91 96

Analisis data Hasil dan pembahasan


Data hasii penelitian dianalisis untuk Setelah dilakukan penghitungan nilai
melihat adanya perbedaan aktivitas dan aktivitas dan kapasitas fagositosis makmfag
kapasitas fagositosis makrofag dari masing- terhadap setiap hewan coba dari setiap ke-
masing kelompok perlakuan. Analisis statistik lompok dosis kemudian dirata-ratakan. Nilai
dilakukan dengan program SPSS 12.0 Yang rata-rata dari setiaw Darameter tersebut da-
meliputi uji himog-enitas, uji kenormalan, u j pat dilihat pada amb bar 1, sedangkan gam-
parametrik (Anova) atau non parametrik baran fisik efek fagositosis makrofag dapat
'(Kruskall Wallis). dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Rata-rata nilai aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag peritoneum


tikus dari setiap kelompok dosis uji
Keterangan : Nilai aktivitas dan kapasitas dari enam tikus hasil rata-rata dari tiga preparat.
'= berbeda dengan kelompok lain secara bermakna (a= 0,05).

Gambar 2. Foto makrofag yang aktif dan tidak aktif dari cairan peritoneum tikus
Keterangan : I = makrofag mati. 2 = makrofag hidup.

Dari nilai yang tersaji pada Gambar 1, Berdasarkan anaiisis statistik terhadap
terlihat bahwa baik nilai aktivitas dan kapa- nilai aktivitas fagositosis menunjukkan bah-
sitas fagositosis makrofag meningkat sejalan wa semakin tinggi nilai dosis, nilai aktivitas
dengan peningkatan dosis uji. Guna meiihat semakin meningkat. Nilai aktivitas pada do-
sejauh mana kebermaknaan peningkatan ni- sis 3 adalah paling tinggi dan secara statistik
lai tersebut dibanding dengan kontrol normal. berbeda bermakna dibanding dua dosis yang
data yang diperoieh dianaiisis secara statistik lain dan kelompok kontrol normal. Hasil ini
(a = 0.05). sesuai dengan peneiitian sebelumnya (4)
-
Efek Protektlf PPemberlan ...-(Srlningslh, Agung Eru Wlbowol
dimana ekstrak meniran yang dibeiikan se- Hasil analisis statistik terhadap nilai ka-
cara oral pada mencit mampu meningkatkan pasitas fagositosis, menunjukkan bahwa
aktivitas makrofag meiaiui metoda kemotak- sampei uji pada k e 3 dosis tidak memberikan
sis dengan rangsangan kemoatraktan f-Me- nilai yang berbeda dengan kontroi normal.
tionin-Leusin-Fenilalanin (f-MLP). Hal ini kemungkinan disebabkan karena ken-
Saat ini telah banyak ditemukan metode dala teknis daiam peiaksanaan penghitung-
uji imunomoduiasi baik secara in-vivo atau an bakteri secara manual menggunakan mi-
in-vitro. Metode uji yang dipakai pada pene- kroskop. Seringkaii dijumpai makrofag yang
. litian ini lebih ditujukan untuk melihat respon padat terisi bakteri sehingga suiit untuk
imun non spesifik. Respon imun non spesifik menghitung jumlahnya secara tepat daiam
adaiah respon pertahanan inheren yang se- medan pandang mikroskop. Kondisi ini akan
cara non seiektif mempertahankan tubuh dari teratasi jika diiakukan penghitungan dengan .
invansi benda asing atau abnormal dari jenis menggunakan alat khusus yang dapat meng-
apapun dimana baru pertama kaii terpajan hitung secara otomatis. Faktor lain yang ke-
(3). Bakteri Staphylococcus epidermidis digu- mungkinan juga berpengaruh adalah pemi-
vakan sebagai antigen karena termasuk da- lihan nilai dosis uji. Beberapa peneiitian efek
lam jenis bakteri gram positif yang mampu imunitas dari ekstrak atau isolat tanaman
mengikat warna Giemsa dengan jeias serta menunjukkan bahwa efek yang muncui sa-
memiiiki bentuk yang buiat sehingga memu- ngat tergantung dari dosis uji, dimana efek
dahkan daiam perhitungan di bawah mikros- imunosupresifisitotoksikakan muncui mana-
kop. Keuntungan lain, bakteri ini tidak meng- kaia pengujian dilakukan pada dosis besar,
andung protein A, yaitu protein yang bersifat sementara efek imunostimulator akan terlihat
antifagositik. Dengan ketidakadaan protein pada dosis rendah. Sebagai contoh, briosta-
tersebut menyebabkan S, epidermidis tidak tin, senyawa makrolida iakton yang diisolasi
dapat menghindar dari fagositosik makrofag dari organisma laut Budula neritina, an di-
peritoneum. Seiain itu ketiadaan protein A uji pada konsentrasi 1c5sampai WY4~ o i l L
menyebabkan bakteri ini tidak bersifat virulen menunjukkan efek stimuiasi fagositosit iimfo-
sepertl halnya jenis Staphy-lococus lain, mi- sit yang optimal pada konsentrasi 10" moVL
salnya S. aureus (7). (9). Berhubung efek imunomoduiator dise-
Beberapa saat seteiah bakteri diinduksi- babkan oieh mekanisme sistem tubuh yang
kan ke dalam tubuh hewan coba secara in- kompiek, maka periu dilakukan pengujian ie-
traperitoneal, makrofag yang sudah ada da; bih ianjut dengan metoda uji yang lebih kom-
lam peritoneum (makrofag residen) segera prehensif.
memfagositosik bakteri asing tersebut. Ke- Menurut Liu, efek imunomodulator eks-
mampuan makrofag untuk mengenal sub- trak meniran disebabkan oieh kandungan se-
stansi asing tersebut disebabkan oieh ada- nyawa golongan fiavonoid (4). Daiam peneii-
nya reseptor untuk fosfolipid (seiain reseptor tian ini sam~eiuli . .yang- digunakan juga
lain seperti fragmen Fc igG1, lgG3 dan igE mengandungsenyawa flavonoid yang dlbuk-
serta reseptor komplemen) sedangkan fungsi tikan dari hasii uji penapisan fitokimia. Seiain
sebagai sei efektor yaitu menghancurkan itu juga mengandung senyawa kimia goiong-
mikroorganisma serta sel-sel ganas dan ben- an yang iain seperti saponln, tanin, steroid
da-benda asing dimungkinkan karena sei in1 dan kumarin.
mempunyai sejumlah iisosom di dalam sito-
plasma yang mengandung hidroiase maupun Simpulan
peroksidase yang merupakan enzim perusak Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
(8). Makrofag termasuk ke daiam pertahanan bahwa ekstrak etanol 50% herba meniran
dl iini pertama daiam sistem imunitas. Wa- (Phyllanthus niruri L.) pada dosis 200 mglkg
iaupun biasanya tidak berada dalam jumlah BB mampu memberikan nilai aktivitas fago-
cukup untuk menghadapi serangan tersebut, sitosis makrofag yang secara statistik berbe-
makrofag residen mampu menahan infeksi da bermakna dibanding keiompok kontrol
selama periode sekitar satu jam pertama se- normal. Sementara itu, nilai kapasitas fagosi-
beium mekanisme imunitas iain dapat dimo- tosis makrofag pada ketiga dosis uji tidak
biiisasi (3). Atas dasar pertimbangan terse- berbeda bermakna dibanding kelompok kon-
but maka pengambiian makrofag diiakukan troi. Dengan demikian dapat dikatakan bah-
sekitar 1 jam setelah induksi bakteri, sehing- wa pada ke tiga dosis uji tersebut, ekstrak e-
ga akan diketahui sejauh mana kemampuan tanol 50% herba meniran tidak memberikan
makrofag residen dalam mengatasi invasi efek sebagai imunostimulan dengan meng-
bakteri. gunakan metoda uji fagositosis makrofag
-
Artocarpus, Val. 6 No. 2 September 2006 :91 96

peritoneum tikus. Oleh karena itu, untuk Sistem), edisi 2, Jakarta: Penerbit Buku
memastikan khasiat imunostimulan ekstrak Kedokteran EGC, 1996: 354-6, 366-76.
etanoi 50% herba meniran, perlu dilakukan 4. Maat S. imunomodulasi Ekstrak Phyl-
serangkaian uji in vivo lebih lanjut dengan lanthus nirurl L. untuk Mengatasi lnfeksi
menggunakan metoda uji yang lebih bera- Virus Hepatitis, Prosiding Kongres llmiah
gam, ha1 ini mengingat mekanisme imunitas lkatan Sarjana Farmasi Indonesia XIi1,
di dalam tubuh melibatkan serangkaian me- 2000: 83-7.
tabolisme enzimatik yang sangat kompleks. 5. Halim H dan Saleh K. Keefektifan Eks-
Penapisan fitokimia menunjukkan eks- trak Phylanthus nirurl pada Penatalak-
trak etanol herba meniran mengandung go- sanaan Tuberkulosis Paru, Dexa Media
iongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, 2005: 3 (18):103-7.
steroid dan kumarin. 6. ~epartemenKesehatan RI. Materia Me-
dika Indonesia, Jilid 1, Jakarta: Dit Jen
Daftar pustaka POM, 1977: 34-9.
1. Kardinan A, Kusuma FR. Meniran Pe-
nambah Daya Tahan Tubuh Alami, Ja- wccus.html.
karta: Agromedia Pustaka, 2004: 5 14. - 8. Kresno SB. Imunologi: Diagnosis dan
2. Bellanti JA.. lmunologi ill. Diterjemahkan Prosedur Laboratorium. edisi ke.4. Balai
oleh Wahab AS, Soerlpto N. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran ~niversi-
Gajahmada University Press, 1993: 18. tas Indonesia, 2001: 3-7, 33-5, 172,
3. Shemood L., Human Physiology: From 9. Wagner H. lmmunomodulatory Agents
Cells to Systems, dlterjemahkan oleh from Plants, Basei, Switzerland: Birkhau-
Brahm UP (Fisiologi Manusia Dari sel Ke ser Verlag, P.O. BOX 133, CH-4010,
1999: 18-22.

Anda mungkin juga menyukai