Anda di halaman 1dari 5

RECORVERY/PEMULIHAN

Pemulihan di antaranya adalah berdasarkan hasil kajian kebutuhan pemulihan kemanusiaaan


dan hasil nya penilaiaan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi yang prioritas mendesak
untuk laksanakan. Cara cara untuk pemulihannya:

1) Sektor perumahan yang meliputi kegiatan pembersihan puing dan lahan perumahan dan
permukiman,pemulihan struktur social masyarakat,sosialisasi dan pendampingan
keterampilan pertukangan bantuan peralatan dan perlengkapan pertukaran,serta sosialisasi
terhadap rencana relokasi.

2) Sektor instruktur yang meliputi pembersihan intrasturktur sarana dan prasarana publik
serta pembangunan intstrasturktur sementara.

3) Sektor sosial yang meliputi pemulihan layanan pendidikan dan layanan kesehatan melalui
penyediaan instruktur layanan sementara bantuan tenaga pelaksanaan layanan pendidikan
dan kesehatan serta kegiatan pemulihan trauma korban bencana.

4)Sektor ekonomi prduktif melalui pemberian bantuan bagi pemulihan kegiatan ekomoni
masyarakat bidang kelautan dan perikanan,peternakan dan pertanian

5.)Lintas sektor di fokuskan pada pemulihan pelayanan dasar dan intrastruktur pemerintahan.

Sesuai arahan wakil presiden pada rapt terbatas penanganan papua 12 oktober
2010,penanganan pascabencana banjir bandang wasior di laksanakan melalui koordinasi
kementriaan pekerjaan umum,dengan mengacu kepada rencana aksi rehabilitasi dan
rekonstruksi oleh badan nasional penangulangan bencana dan bappernas,berdasarkan
penilaian kerusakn dan kerugian selain itu selain itu penanganan pasca bencana perlu
memperhatikan beberapa isu dan rekomendasi langkah lanjut yang di sampaikan oleh unit
kerja presiden pengawasan dan pengendalian pembangunan (UKP4).Arahan presiden
republik Indonesia pada saat melaksanakan kunjungan langsung ke wasior kabupaten teluk
wandama tanggal 13 oktober 2010 yaitu:

1) Perubahn iklim menyebabkan bencana menjadi sering terjadi oleh karena itu
persiapan menghadapi bencana sangat penting.
2) Pembangunan kembali daerah yang terkena bencana perlu dilakukan melalui
kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Perubahan paradigma penangulangan bencana berdasarkan undang-undang No. 24 tahun
2007 tentang penangulangan bencana maka dengan pertimbangan bahwa dampak kerusakn
sangat dominan bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat korban bencana,maka kegiatan
rehabilitasi dan rekontruksi di kabupaten teluk wandama mengutamakan prinsip dasar yng di
tetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan sebagai berikut:

1) Dilaksanakan dengan memperhatikan UU nomor 24 tahun 2007 tentang


penangulangan bencana dalam penyelengaraan penangulangan bencana pda tahap
pasca bencana
2) Dilaksanakan dengan memperhatikan UU nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup dalam
perencanaan,pemanfaatan,pengendalian,pengawasan,pemanfaatan sumber daya alam
Taman Nasional Laut Teluk cendrawasih dan cagar alam.
3) Dilaksanakan dengan memperhatikan undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang dalam proses perencanaan tata ruang proses pemanfaatan tata
ruang,dan proses pengendalian permanfaatan ruang.

Aspek Legalitas Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Sebagai pedoman rehabilitasi dan rekonstruksi, Rencana Aksi Rehabilitasi dan


Rekonstruksi pasca bencana hanir handang Wasior di Kabupaten Teluk Wondama,
Provinsi Papua Barat ditetapkan melalui Peraturan Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Nasional (BNPB). disertai Peraturan Kepala BNPB tentang Pedoman
Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir Bandang Wasior
Kabupaten Teluk Wondama. Bilamana diperlukan, dan didukung oleh data yang telah
divorlitikası oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama dan rencana pelaksanaan
kegiatan yang memperoleh persetujuan Kepala BNPB, maka Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir Bandang Wastor Kabupaten
Teluk Wondama dapat direvisi sebagai amandemen Rencana Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir Bandang Wasior Kabupaten Teluk Wondama
untuk dietapkan oleh Kepala BNPB.
Dalam kerangka pelaksanaan reliabilitas dan rekonstruksi, selanjutnya perlu
diterbitkan ketetapan dan pedoman bagai berikut:

1. Peraturan Kepala BNPB tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi dan


Rekonstruksi Pasca Bencana Banil Randang Wasior Kabupaten Teluk Wondama.
2. Surat Keputusan tentang Sekretaris Utama BNPR selaku KPA atas nama Kepala
BNPB penetapan tentang Pejabat Pembuat komitmen dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu rehabilitasi dan rekonstruksi oleh
3. Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Alokasi Dana Tahap 1 Keglatan (Penulihan
Awal) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Banjir Bandang Wasior
Kabupaten Teluk Wondama
4. Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Alokasi Dana Tahap 1 tahun anggaran
2010 Kegiatan [Pemulihan Awal Rehabilitas dan Rekonstruksa Pascabencana
Banjir Bandang Wasior Kabupaten Teluk Wondama.
5. Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Alokas Dana Tahap selanjutnya pada tahun
anggaran 2011 untuk Rekabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Banjir Bandang
Wasior Kabupaten Teluk Wondansa.
6. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat tentang pembentukan Tim Pendukung
Teknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Banjir Bandung Wasior
Kabupaten Teluk Wondama
7. Surat Keputusan Bupati Teluk Wondama tentang penetapan Penanggung Jawab
Operasional Kegiatan Rekabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Banjir Bandang
Wasior Kabupaten Teluk Wondama
8. Surat Keputusan dan pedoman latnnya yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Banjir Bandang Wasior
Kabupaten Teluk Wondama.

Jangka Waktu Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Jangka waktu Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir
Bandang Wastar Kabupaten Teluk Wondama adalah 2 tahun anggaran, yaku dimulai
pada triwulan IV tahun 2010 dan selesat pada tahun anggaran 2011. Apabila
diperlukan seiual dengan kondisi asangan dan rencana pembiayaan pemerintah atas
kegiatan tatulahan bagi penuntasan rehabditasi dan rekonstruksi yang disetujui oleh
Kepala BNPR, maku Rencana Akai Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Banjir Bandang Wasior Kabupaten Teluk Wandana dapat diperpanjang masa
berlakunya sampai dengan selambat-lambatnya tahun 2012.

Aspek Akuntabilitas Pelaksanaan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Dalam kerangka pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan


perundang undangan yang berlaku dalam pelakaana rehabiltas dan rekonstrukst,
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan menyelenggarakan
pengawasan internal terhadap akuntabilitas keuangan negara termasuk kegiatan
kehendakaraan umum negara dan meminta keterangan atas tindak lanjut hasil
pengawasan, haik hasil pengawasan BPKP sendiri, hasil pengawasan BPK dan
lembaga pengawasan lainnya Badan Pengawas Keuangan (BPK) akan memeriksa
pengelolaan dan tanggung Jawab keuangan Negara dan perbendaharaan negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. dan lembaga Negara lainnya
sesuai ketentuan perundang-undangannya dan menyerahkan hasil pemeriksaan kepada
DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Daftar pustaka
JDIH BPK RI. (2010), Mitigasi Bencana Di Wilayah Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil. diakses
pada 17 November 2020, dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5088 pukul 15.35
WIB
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA. (Kamis, 29 Agustus2013),
STRATEGI MEWUJUDKAN MASYARAKAT DAN BANGSA INDONESIA YANG
TANGGUH MENGHADAPI BENCANA. Diakses pada 17 November 2020, dari
https://bnpb.go.id/berita/strategi-mewujudkan-masyarakat-dan-bangsa-indonesia-
yang-tangguh-menghadapi-bencana pukul 16.06 WIB

Anam, Agus Khoirul ., Sri Winarni., Astarina Winda. 2018. UPAYA PERAWAT DALAM
FASE MITIGASI BENCANA GUNUNG KELUD BERDASARKAN ICN FRAMEWORK.
Jurnal Keperawatan Terapan, Volume 4, NO. 2. Diakses pada web
http://ojs.poltekkesmalang.ac.id/index.php/JKT/article/download/261/113/ pada 17
November pukul 17.10

Anda mungkin juga menyukai