Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DAN INTERAKSI GURU

DALAM PROSES MENGAJAR SISWA

SEKOLAH DASAR (SD)

NAMA : YULLIYATIN

NIM : 201705059

KELAS : 5B/S1 FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya kepada kelompok kami yang telah menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini
berjudul “ PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DAN INTERAKSI GURU DALAM
PROSES MENGAJAR SISWA SEKOLAH DASAR (SD) ”. Secara khusus makalah ini
disusun sedemikian rupa sehingga materi yang ada didalam makalah sesuai dengan silabus
yang telah diberikan kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman kami, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas makalah ini bisa selesai.

Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas
pembuatan makalah yang selanjutnya. Kami sadar bahwa kebenaran dan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca khususnya dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kudus, 10 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 1

1.3 TUJUAN ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

2.1 PENGERTIAN VARIASI BAHASA ................................................................................ 2

2.2 PENYEBAB VARIASI BAHASA .................................................................................... 3

2.3 PEMBAGIAN VARIASI BAHASA ............................................................................. 3- 4

2.4 VARIASI BAHASA BERDASARKAN USIA ..............................................................4-5

2.5 VARIASI BAHASA BERDASARKAN SEGIFORMAL ..............................................5-6

2.6 SUMBER DAN DATA PENELITIAN............................................................................. 6

2.7 TEKNIS ANALISIS DATA .......................................................................................... 6-8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9

KESIMPULAN ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial tidak dapat berdiri
sendiri tanpa bekerja sama dengan orang lain. Kehidupannya akan selalu ditandai
dengan adanya interaksi dan berhubungan dengan orang lain ,baik itu interaksi dengan
lisan maupun tulisan. Interaksi secara verbal dalam kamus besar bahasa indonesia
diartikan sebagai hubungan antara orang satu dan yang lain dengan menggunakan
bahasa. Jadi bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam kehidupan
bermasyarakat (Depdiknas, 2008:542). Bahasa adalah alat berinteraksi atau alat untuk
berkomunikasi dan menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan yang
hanya dimiliki oleh manusia (Chaer & Agustina, 2010:14). Bahasa memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, untuk menjalankan kehidupan
bersosial.
Masyarakat menggunakan media bahasa sebagai alat untuk komunikasi yang
dapat dipahami oleh lawan tuturnya, yang bertujuan untuk mendapatkan ataupun
menyampaikan informasi yang dibutuhkannya. Penggunaan bahasa dikatakan mampu
menyampaikan informasi dengan baik apabila terdapat kesesuaian antara bahasa
penutur dan lawan tutur serta terdapat kesesuaian dengan peristiwa tutur yang
berlangsung. Peristiwa tutur adalah peristiwa terjadinya atau berlangsungnya interaksi
linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu
penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan dalam waktu, tempat, dan situasi
tertentu (Chaer & Agustina, 2010:47).
Dari berbagai bentuk interaksi dikenal dengan istilah interaksi edukatif. Interaksi
edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
pendidikan dan pengajaran. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran
,dikenal adanya istilah interaksi belajar-mengajar (Sardiman, 2007:1). Interaksi ini
melibatkan contohnya guru dengan siswa,orang tua dengan anaknya dan lain-lain
dengan menggunakan media bahasa.
(Komaruddin, 1989:237) menyatakan bahwa jenis dan pola penggunaan bahasa
dalam interaksi ikut menentukan tingkat dan kadar hasil pendidikan dan pengajaran,
maka guru memegang peranan penting hal ini. Untuk dapat melakukan mengajar dan
mendidik atau tranfer of knowledge dan tranfer of value dengan baik, guru di tuntut
untuk memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik penggunaan bahasa yang
komunikatif dapat memudahkan siswa dalam proses mentransfer ilmu, nilai-nilai dan
ketrampilan yang diajarkan seorang guru.
Di dalam interaksi belajar guru berfungsi sebagai pembawa sumber pesan dan
siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang di sampaikan bisa berupa materi pelajaran
yang sudah di susun dan sudah terorganisasi dengan tujuan dapat menyampaikan
materi tersebut. Ketrampilan berbahasa yang baik merupakan ketrampilan utama yang
harus dimiliki guru untuk mengatasi gangguan komunikasi yang terjadi. Ketrampilan
atau variasi bahasa ini berfungsi untuk mewujudkan iklim belajar yang bervariasi dan
nyaman melalui dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan pemahaman siswa.
Penggunaan bahasa oleh guru memiliki ke khasan tersendiri ,baik dari segi
kata,kalimat, ragam maupun fungsi. Pernyataan di atas menunjukkan bentuk
penggunaan variasi bahasa dalam proses belajar mengajar.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud variasi bahasa ?


2. Bagaimana Penggunaan Variasi Bahasa dan Interaksi Guru Dalam Proses
Mengajar Siswa Sekolah Dasar (SD) ?

1.3. TUJUAN

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud sosialek

2. Dapat mengetahui penggunaan variasi bahasa dan interaksi guru dalam


proses mengajar siswa sekolah dasar (sd)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN VARIASI BAHASA

Variasi bahasa merupakan seperangkat pola tuturan manusia yang mencukupi


bunyi, kata, dan ciri-ciri gramatikal yang secara unik dapat dihubungkan dengan
faktor eksternal, seperti geografis dan faktor sosial (Wardhaugh, 1986:22). Dari
definisi ini dapat dilihat bahwa ada pola-pola bahasa yang sama, pola-pola bahasa itu
dapat dianalisis secara deskripitif, pola - pola yang dibatasi oleh makna tersebut
dipergunakan oleh penuturnya untuk berkomunikasi.

Adapun wujud variasi bahasa tersebut menurut (Abdul Chaer, 1994 : 55) dapat
berupa idiolek, dialek dan ragam. Idiolek adalah sifat khas tuturan seseorang yang
bebeda dengan tuturan orang lain, dialek adalah salah satu bentuk variasi bahasa yang
dilatar belakangi oleh asal daerah atau kelas sosial penutur dalam pemakaian bahasa,
ragam bahasa adalah perbedaan-perbedaan situasi berbahasa atau tingkat formalitas
(keresmian) bahasa sehubungan dengan peserta-peserta berbahasa, keadaan dan tujuan
berbicara, dan regiseter adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh sifat-sifat khas
kebudayaan yang dipakainya. Variasi bahasa berdasarkan penuturnya disebut sosiolek
atau dialek sosial, yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan
kelas sosial para penuturnya. Sehubungan dengan variasi bahasa biasanya
dikemukakan dengan sebutan akrolek, basilek, fulgar, argot, kolokial, jargon dan Ken
(cant) (Soeparno, 2003: 56).

2.2 PENYEBAB VARIASI BAHASA


            Secara sederhana, variasi dapat diartikan sebagai suatu perbedaan atau
keberanekaragaman. Variasi dapat terjadi dalam berbagai hal, baik itu benda mati
ataupun mahluk hidup dan vaariasi juga terjadi pada bahasa. Variasi dalam sebuah
bahasa terjadi karena dua hal:
a. Keragaman Penutur Bahasa
     Dikarenakan manusia sendiri merupakan mahluk yang beragam dan terdiri
dari suku-suku yang berbeda, maka bahasa yang dituturkan dan cara penuturannya
pun menjadi beragam dan bermacam-macam.
b. Keragaman Aktivitas Penutur dan  Keragaman Fungsi Bahasa.
            Sebagai sebuah alat berinteraksi, bahasa memiliki fungsi yang bermacam-
macam. Entah itu untuk bertanya, memerintah, meminta bantuan, dan sebagainya. Hal
itulah yang kemudian mempengaruhi dan menciptakan variasi bahasa yang bermacam
macam dalam ranah sosial. Disamping itu, setiap kegiatan yang dilakukan penutur
sangat memerlukan dan dapat menyebabkan variasi bahasa.

2.3 PEMBAGIAN VARIASI BAHASA


          Berikut ini adalah variasi bahasa yang ditinjau dari berbagai sudut pandang;
a. Variasi dari segi penutur.
Ditinjau dari sudut pandang penutur bahasa,ada beberapa variasi yang bahasa
yang berkaitan. Diantaranya:
1.  Idiolek.
            Idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep
idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-
masing. Idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pemilihan diksi, gaya bahasa,
susunan kalimat, ekspresi, dan sebagainya. Dan yang paling dominan adalah
warna suara, sehingga kita dapat mengenali suara seseorang yang kita kenal
hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa melihatnya.
2. Dialek.
            Dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya
relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Contohnya :
bahasa Jawa dialek Banyumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
Bidang studi linguistik yang mempelajari dialek-dialek di berbagai wilayah
dinamakan dengan dialektologi.
3. Kronolek. (dialek temporal).
Kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh
sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya : variasi Bahasa Indonesia pada
masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi
bahasa pada masa kini. Variasi bahasa dari ketiga zaman tersebut tentunya
berbeda, baik dari segi lafal, ejaan, morfologi, dan sintaksis.
4. Sosiolek (dialek sosial).
            Sosiolek adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan,
dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah
pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat
kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.Variasi bahasa
sosiolek dibagi menjadi beberapa bagian sebagaimana berikut ini:
2.4 VARIASI BAHASA BERDASARKAN USIA
Yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia.
Misalnya,variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau
orang dewasa.
b. Variasi Bahasa Berdasarkan Pendidikan
            Yaitu variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna
bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan
berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkat atas.
Demikian pula, orang yang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan
berbeda dengan mahasiswa dalam segi penggunaan variasi bahasanya.
c. Variasi Bahasa Berdasarkan Profesi
            Yaitu variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas
dari para penguna bahasa tersebut. Misalnya, perbedaan variasi bahasa yang
digunakan oleh para buruh, guru, dokter, dan lain-lain.
d. Variasi Bahasa Berdasarkan Tingkat Kebangsawanan
Yaitu variasi yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur dalam
masyarakatnya. Misalnya, adanya perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh
raja ataupun keturunannya dengan masyarakat biasa. Dalam hal ini, beberapa
bahasa daerah menamai variasi ini dengan istilah undak usuk bahasa.
Contohnya  dalam bidang kosa kata, seperti kata mati digunakan untuk
masyarakat biasa, sedangkan para raja menggunakan kata mangkat.
e. Variasi Bahasa Berdasarkan Tingkat Ekonomi Para Penutur
Yaitu variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi penutur dalam
masyarakat. Misalnya, seseorang yang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi
akan mempunyai variasi bahasa yang berbeda dengan orang yang mempunyai
tingkat ekonomi rendah. Variasi ini mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa
berdasarkan kebangsawanan, hanya saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai
warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan. Disamping itu,di
zaman modern ini pemerolehan status ekonomi yang tinggi tidak lagi identik
dengan status kebangsawanan yang tinggi juga.
2.5 VARIASI SEGI KEFORMAL
Berdasarkan tingkat keformalannya,Martin Joos (1967) dalam
bukunya TheFive Clock  membagi variasi bahasa atas lima macam gaya, yaitu:
1. Ragam Beku (frozen).
Gaya atau ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang
digunakan pada situasi-situasi khidmat, misalnya dalam upacara
kenegaraan, khotbah, undang-undang, akta notaris, dan sebagainya.
2. Ragam Resmi (formal)
Gaya atau ragam resmi adalah variasi bahasa yang biasa digunakan
pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya.
3. Ragam Usaha (konsultatif)
Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa
yang lazim dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, atau
pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. Wujud ragam
usaha ini berada di antara ragam formal dan santai.
4. Ragam Santai (kasual)
Ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang
tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib
pada waktu istirahat dan sebagainya.

2.6 SUMBER DAN DATA PENELITIAN


A. Narasumber
Nama : Yayuk S.pd
Profesi : Guru
Pekerjaan : Guru kelas 2 SDN Siding
Alamat : Desa Tenggerkulon Rt 10/03
B. Sumber Penelitian
Menganalisis bahasa yang di pakai penggunaan variasi bahasa guru dan
masyarakat umum dalam interaksi pada proses mengajar siswa sekolah dasar :
1. Guru  menggunakan variasi bahasa indonesia dalam proses
pembelajaran,dan ada tahap – tahapan yang yang harus di lakukan
sebelum memulai
Seorang guru haruslah menggunakan bahasa yang baik dan benar, karena
apapun yang dikatakan oleh guru akan ditiru oleh anak didik. Anak usia dini
sangat cepat menyerap bahasa pada saat di lingkungan sekolah ketika guru
berinteraksi di dalam kelas guru harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Jadi seorang guru harus mampu menguasai bahasa.
2.7 TEKNIS ANALISIS DATA
1. Interaksi (guru)
Kegiatan guru dalam interaksi belajar – mengajar seperti di kuntip dalam
buku panduan pengajaran mikro (Tim Penyusun Buku Pedoman UPPL UNY,
2008:10-20) adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran  kegiatan yang di lakukan guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa siap secara mental untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Menjelaskan  memberikan informasi yang diorganisasi secara sistematis
kepada siswa.
c. Memberikan penguatan  tanggapan guru terhadap perilaku siswa yang
kemungkinan dapat membesarkan hati siswa agar lebih terpacu dalam
interaksi lebih terpacu dalam interaksi belajar mengajar.
d. Menggunakan media dan alat pembelajaran  di perlukan dalam proses
mengajar agar siswa mudah dalam memahami materi pembelajaran.
e. Menyusun skanario pembelajaran belajar tentang pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap.
f. Mengadakan variasi  perubahan yang dilakukan dalam proses belajar yang
meliputi gaya mengajar dan penggunaan media belajar.
g. Diskusi proses interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok
siswa dalam interaksi tatap muka yang informal.
h. Mengelola kelas menciptakan dan memelihara kondisi belajar tetap optimal
i. Bertanya  untuk menyampaikan pertanyaan kepada siswa apakah sudah
paham dalam materi yang di sampaikan.
j. Mengevaluasi  siswa akan di suruh mengulang kembali materi yang telah di
lakukan agar guru dapat mengerti kepahaman siswa dalam materi yang di
sampaikan.
k. Menutup pembelajaran mengakhiri pembelajaran yang biasanya di akiri
dengan salam.
2. Variasi Bahasa (guru)

Bentuk variasi Maksud Fungsi bahasa Contoh


bahasa

Ragam resmi Salam Assalamualaikum wr.wb,selamat


(untuk pembuka pagi, selamat siang
menciptakan
suasana interaksi
belajar yang resmi
dan pada dasarnya
interaksi belajar-
mengajar)
Berdoa Bissmillahirohmanirohim
Menyampaika Kita mencium menggunakan
n materi hidung karena fungsi hidung
sebagai indra penciuman
Menjelaskan Tolong sekarang perhatikan ya?
Ketika andi mempunyai sebuah
kelereng 5 di tambah bunya
adiknya 7 berapakah jumlahnya?
Jawab: 12

Memberi Pinter , kamu belajarnya


penguatan
Ragam Santai Menyuruh Tolong ya anak anak yang soal
selanjutnya di kerjakan
Mengoreksi Nomer 4 salah ya yang bener apa
ya?
Menutup Anak- anak waktu pelajaran sudah
pelajaran selesai , mari tutup pelajaran pada
hari ini.
Ragam Akrap Menegur Lisa nomer 4 kamu masih salah
coba di kerjakan lagi ya

A. Ragam Resmi
Bentuk resmi digunakan untuk menciptakan suasana interaksi saat
proses pembembelajaran yang resmi karena pada dasarnya interaksi belajar
mengajar di kelas merupakan kegiatan formal.
B. Ragam Santai
Ragam santai digunakan dalam pembelajaran agar menciptakan
suasana mengajar yang santai antara guru dengan siswa.
C. Ragam Akrap
Ragam bahasa akrap digunakan dalam pembelajaran agar guru dapat
mengenali satu persatu muridnya.
D. Ragam Usaha
Ragam yang paling sering digunakan karena dapat meningkatkan
menanyakan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung.

BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN

1. Variasi bahasa merupakan seperangkat pola tuturan manusia yang


mencukupi bunyi, kata, dan ciri-ciri gramatikal yang secara unik dapat
dihubungkan dengan faktor eksternal, seperti geografis dan faktor sosial.
2. Di dalam interaksi belajar guru berfungsi sebagai pembawa sumber pesan
dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang di sampaikan bisa berupa
materi pelajaran yang sudah di susun dan sudah terorganisasi dengan
tujuan dapat menyampaikan materi.
3. Seorang guru menggunakan 4 ragam bahasa dalam proses pembelajaran
yaitu ragam bahasa resmi,ragam bahasa akrap,ragam bahasa santai dan
ragam bahasa usaha. Dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda
– beda

DAFTAR PUSTAKA
Chaer abdul, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta,2010) hlm,61
Chaer abdul, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta,2010) hlm,62-68
Chaer abdul, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta,2010) hlm,69
Chaer abdul, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta,2010) hlm,70-71
Chaer abdul, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta,2010) hlm,72
Depdiknas.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta:Gramedia
A.M,Sadirman. 2007 .interaki dan motivasi belajar mengajar . jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada
Wardhaugh,Ronald.1986. An introduction to sociolinguistics .Oxford: Basil
Blackwell
LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA :
Saya : SELAMAT PAGI BU
Guru : SELAMAT PAGI MBAK,Silahkan duduk mbak.
Saya : iya bu terimakasih
Guru : ada yang bisa saya bantu mbak?
Saya : iya bu, saya dapat tugas dari dosen saya untuk mencari variasi bahasa profesi . jadi
saya membuat judul tentang PENGGUNAAN VARIASI BAHASA DAN NTERAKSI
GURU DALAM PROSES MENGAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.
GURU : OH..gitu mbak
Saya: jadi gini bu, saya ingin tau gimana sih ibu mengunakan variasi bahasa dan
berinteraksi dalam proses mengajar di sekolah?
Guru : jadi gini mbak, untuk mengawali / membuka pembelajaran dalam proses
mengajar kita selalu membiasakan untuk salam terlebih dahulu di lanjutkan berdoa.
Selanjutnya menjelaskan materi yang akan kita pelajaran pada hari itu. Menggunakan
bahasa yang santai dan bahasa yang akrap juga di perlukan agar anak – anak tidak takut
kita guru mengajar.
Saya : biasanya kan ada anak yang tidak mendengarkan atau main sendiri dengan
temannya gimana sikap ibu dalam menyikapi hal tersebut?
Guru : kalau untuk menyikapi hal tersebut saya tegur mbak, lalu mengunakan cara lain
yaitu menggunakan media atau alat sebagai media belajar mbak
Saya : oh.. gitu bu, kalau boleh tahu contohnya apa bu?
Guru : anak – anak sd kan suka menggambar mbak jadi saya menyuruh mereka
menggambar misalnya anggota tubuh setelah itu baru kita menerangkan dengan cara
yang bisa membuat anak – anak itu seneng dan tidak bosen dengan pelajaran yang
sedang berlangsung contohnya : yang ini apa anak-anak : hidung. Selanjutnya saya
memberi pujian kepada mereka agar mereka lebih semangat lagi.
Saya : seumpama ada murid yang tidak bisa dalam mengejakan soal- soal yang di
berikan apa yang ibu lakukan?
Guru : untuk anak- anak yang tidak bisa mengerjakan soal kita sebagai guru selalu
membahas pada akhir pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai