Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DIABETES MELITUS


DENGAN GANGGUAN KECEMASAN DIRUANG INAP

Studi Kasus Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dan Kewajiban Selama Proses Praktik
Keperawatan Klinik Jiwa
Disusun Oleh :

TRI INDAH LESTARI


NIM.P00320018092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
DAFTAS ISI..............................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................
BAB II : LAPORAN PENDAHULUAN KASUS..................................................
2.1 Laporan Secara Teori...........................................................................
2.2 Laporan Pendahuluan Secara Non-Teori..............................................
BAB III : TINJAUAN KASUS.................................................................................
3.1 Pengkajian............................................................................................
3.2 Skala Hartz...........................................................................................
3.2 Analisa Data.........................................................................................
3.3 Intervensi..............................................................................................
3.4 Implementasi........................................................................................
3.4 Evaluasi................................................................................................
BAB IV : PENUTUP.................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Pkk Jiwa yang berjudul
“Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan
Kecemasan” ini dengan tepat waktu.

Laporan ini kami susun dengan maksud memberikan pengetahuan tentang


bagaimana prosedur perawatan pasien di ruang isolasi. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada pembimbing kami yaitu Rusna Tahir,S.Kep.,M.Kep yang telah
membimbing kami dalam menulis Laporan ini. Kami berharap Laporan ini dapat
memberikan referensi serta pengaruh yang baik untuk pembaca.

Kami menyadari bahwa Laporan ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan Laporan ini.

Kendari, 26 Oktober 2020

Tri Indah Lestari


A. PENGERTIAN

Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang


berkaitan dengan perasaanyang tidak pasti dan ketidakberdayaan.keadaan emosi
yang dialami tidak memiliki objek secara spesifik, kecemasan dialami secara
subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang
(Stuart, 2012). Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa
kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan
datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai..
Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan
memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan
yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.
B. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala kecemasan berbeda tergantung pada tingkat kecemasan yang
terjadi.Fortinash & Worret (2000) menjelaskan bahwa tingkat kecemasan terdiri dari
ringan, sedang, berat, panik dan menguraikannya berdasarkan respon kecemasan.
1. Cemas ringan
a. Fisiologis: tanda-tanda vital normal. tegang otot minimal, pupil
normal,konstriksi.
b. Kognitif atau persepsi: lapangan persepsi luas. kesadaran
terhadaplingkungan dan stimulus internal. Pikiran mungkin acak, tetapi
terkontrol.
C, Emosi atau perilaku: perasaan relatif nyaman dan aman.
Rileks,penampilan dan suara tenang.Kinerja secara otomatis dan
kebiasaanperilaku terjadi pada level ini.
2. Cemas sedang
a. Fisiologis: tanda-tanda vital normal atau sedikit meningkat.
Munculketegangan, mungkin ketidaknyamanan atau merasa antusias.
b. Kognitif atau persepsi: waspada, persepsi menyempit terfokus.
Kondisioptimal terhadap penyelesaian dan pembelajaran masalah.
Penuhperhatian.
c. Emosi atau perilaku: siap siaga dan merasa tertantang, bertenaga. ikut
sertadalam aktifitas yang kompetitif dan belajar banyak kemampuan.
Suara,ekspresi wajah terlihat tertarik dan memperhatikan.
3. Cemas Berat
a. Fisiologis: respon “fight or flight”. Sistem saraf autonom terstimulasi dengan
berlebihan (tanda-tanda vital meningkat, diaforesis meningkat,urgensi dan
frekuensi kemih meningkat, diare, mulut kering, nafsu makanberkurang,
dilatasi pupil). Otot kaku, sensasi nyeri berkurang.
b. Kognitif atau persepsi: lapangan persepsi sangat sempit. Kesulitan
menyelesaikan masalah. Perhatian selektif (fokus pada satu detail).
c. Kurangnya perhatian selektif (memblok rangsangan yang
mengancam),cenderung disosiatif.
d. Emosi atau perilaku: Merasa terancam, terkejut pada stimulus yang baru.
e. Aktivitas bisa meningkat atau menurun. Mungkin muncul dan merasa
tertekan
f. Mendemonstrasikan penolakan; bisa mengeluh nyeri atau sakit,bisa gelisah
atau pemarah. Tatapan mata bisa mengarah pada seluruhruangan atau
mengarah pada satu titik. Menutup mata sebagai sikapmenghalangi
lingkungannya.
4. Panik
a. Fisiologis: gejala kecemasan dapat meningkat sampai terjadi pelepasan pada
sistem saraf otonom. Seseorang bisa menjadi pucat, tekanan darah menurun.
Koordinasi otot terganggu.
b. Kognitif atau persepsi: keseluruhan persepsi buyar dan tertutup. Tidak
mampu mengatasi stimulus. Sangat tidak mungkin untuk
menyelesaikanmasalah dan berfikir logis. Persepsi yang tidak realistis
tentang dirinya,lingkungan, atau kejadian. Disosiasi bisa terjadi.
c. Emosi atau perilaku: Merasa tidak berdaya dengan kehilangan kontrol.
d. Marah, ketakutan, bisa agresif atau menyendiri, menangis atau berlari.
e. Perilaku biasanya sangat aktif ataupun sebaliknya.
ISIAN FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

1. Masalah Utama :
- Klien mengatakan merasa cemas dengan penyakit yang ia derita
- Klien mengatakan sering beranggap dirinya sudah tidak berguna dan tidak
berdaya lagi
- Klien mengatakan sering mengalami kesulitan untuk memulai aktivitas
- Klien mengatakan kurangnya support dari kelurga klien
- Klien mengatakan sering merasa ia di kucilkan dari lingkungannya
- Klien mengatakan sulit berkosentrasi
- Klien mengatakan sulit tidur
2. Proses Terjadi Masalah :
a. Predisposisi:
Masalah yang melatarbelakangi munculnya kecemasan yaitu dari factor
biologis yaitu ( penyakit infeksi menular yang klien sedang alami dan
menjalanni proses pengobatan diruang isolasi yang mengakibatkan
kecemasan pada klien).
b. Presipitasi:
Pencetus terjadinya masalah kecemasan pada Tn.M yaitu disebabkan oleh
factor biologi ( Penyakit yang Klien derita ) klien sering mengalami cemas
akan hal semua pikiran-pikiran terhadap penyakit yang ia alami saat ini.
c. Perilaku ( tanda dan gejala ):
Data Subyektif

- Klien mengatakan merasa sedih dengan sakitnya yang tak ada


perubahan
- Klien tak mau bila disuruh untuk mempraktekan tindakan pemberian
insulin pada badannya
- Klien tak bisa menyebutkan rencana dalam penetapan diet bagi
penderita diabetes.
- Klien tak bisa menentukan apa saja obat oral yang biasa diminum dan
kegunaannya
- khawatir dengan tindakan penusukan pada daerah dada
- klien merasa mual jika membayangkan obat-obat yang harus
dikonsumsi setiap harinya
- Klien khawatir dan takut penyakitnya bertambah parah
- klein menyebutkan merasa tak ada keinginan untuk beraktivitas
dilingkungan rumah klien
Data Obyektif :

- Klien tampak sedih dan murung saat menceritakan masalahnya


- klien tampak sering termenung
- Klien tampak murung
- Klien terlihat gelisah
- Klien sulit berkonsentrasi dengan pembicaraan tentang prosedur
tindakan

d. Mekanisme Koping:
Isolasi
Pemisaham unsur emosional dari suatu pemikiran yang mengganggu dapat
berisfat sementara atau berjangka lama karena factor bioloig.
e. Sumber Koping.
Pendekatan Religius

Yaitu mencari informasi, taat pada saran dan diskusi terhadap pelayanan
kesehatan, dan keluarga wajibkan untuk menuntun klien agar selalu kondisi
serta status kesehatan psikososial klien membaik.
TINJAUAN KASUS GANGGUAN KECEMASAN
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

3.1 PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : Tn. B
2. Umur : 46 Tahun
3. Jenis kelamin :L
4. Status perkawinan : Kawin
5. Orang yang berarti : suami/istri/anak/ibu
6. Pekerjaan : PNS
7. Pendidikan : Tamatan p Sederajat
8. Tanggal masuk : 24 Oktober 2020
9. Tanggal pengkajian : 26 Oktober 2020
10. Diagnosa medik : Diabetes mellitus tp II
11. Penampilan : Kurang Baik
B. PERSEPSI DAN HARAPAN

1. Pasien :
Klien mengatakan untuk saat ini klien merasa cemas dengan kondisi
penyakitnya,dikarenakan penyakitnya sudah berjalan 14 hari tidak ada
perubahan selama pengobatan
2. Keluarga :
keluarga pasien mengatakan sangat mengharapkan kesembuhan keluarganya
yang sedang sakit.
C. STATUS MENTAL

1. Emosi : klien mengatakan sering sedih dan terkadang hilang semangat


karena memikirkan penyakitnya yang tidak mengalami perubahan selama
dirumah (14 hari dan menjalani masa pengobatannya)
2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh : klien mengatakan sering sedih, dan sering
menangis
b. Identitas Diri : klien mengatakan ia sering berpikir hal-hal buruk
terkait penyakit yang ia alami saat Ini
c. Peran : klien mengatakan dengan kondisi serta penyakit
yang ia derita sangat mempengaruhi keluarga terutama menjadi kepala
keluarga.
d. Ideal Diri : klien mengatakan selalu kepikiran dengan
keluarga dirumah terutama anak, karena tidak bias bersama- sama
e. Harga Diri : klien mengatakan selalu sering ingin ditemani
oleh sanak keluarga dan kerabat
3. Pola Interaksi
4. Gaya Komunikasi
D. LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA
1. Pekerjaan : klien saat ini bekerja sebagai guru matematika di Sma
Negeri 3 Kendari
2. Hubungan Sosial : klien mengatakan semenjak masuk rumah sakit dan
dilakukan isolasi mandiri, klien sering terbatas dalam berinteraksi halnya
hubungan social dengan lingkungan nya
3. Sosio-budaya : klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit dan
mendapatkan penyakit klien sering melakukan pengobatan ritual
kepercayaan didaerahnya
4. Gaya Hidup : klien mengatakan sering berpergian ke luar kota.

E. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram:
2. Masalah Keluarga dan Krisis : klien mengatakan masalah keluarga yang
saat ini kami derita yaitu resiko terpaparnya virus ini karena dalam keluarga
klien terdapat lansia dan balita.
3. Interaksi dalam Keluarga : klien mengatakan sering berinteraksi dan akrab
kepada keluarga, kerabat kerja dan sanak saudara.
F. PENGKAJIAN FISIK

1. Riwayat Penyakit
: penyakit Asma, dan hipertensi
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan
: pola tidur dan makan tidak teratur, sering mengabaikan kesehatan sendiri
3. Merokok
: Ya
4. Alkohol/Obat-obatan : Ya/sering meminum obat yang tidak diketahui
jenis dan fungsinya tanpa resep dokter
5. Istirahat dan Tidur : klien sering mengalami gangguan tidur dan
istirahat ketika jam 12.40 malam.
6. Nutrisi : Malnutrisi
7. Eliminasi : 1300 cc/hari
8. Orientasi : sering mengalami kebingungan
9. Tingkat Aktivitas : Kurang Baik
10. Tingkat Energi : Kurang Baik
3.2 SKALA HARS
HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY

Nama Responden: Tn. B Tanggal Pemeriksaan: Senin, 26 Oktober 2020

No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas
- Cemas √
- Perasaan Buruk √
- Takut Akan Pikiran Sendiri √
- Mudah Tersinggung √

2. Ketegangan
- Merasa Tegang √
- Lesu √
- Tak Bisa Istirahat Tenang √
- Mudah Terkejut √
- Mudah Menangis √
- Tremor √
- Gelisah √
3. Ketakutan
- Pada Gelap √
- Pada Orang Asing √
- Ditingggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4. Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur √
- Terbangun Malam Hari √
- Tidak Nyenyak √
- Bangun Dengan Lesu √
- Banyak Mimpi-Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan √

5. Gangguan Kecerdasan
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenagan Pada
Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah
Sepanjang Hari
7. Gejala Somatik
- Sakit Dan Nyeri Di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil

8. Gejala Somatik (Sensorik)


- Tinikus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah/Pucat
- Rasa Lemah √
- Perasaan Ditusuk-Tusuk √

9. Gejala Kardiovaskulker
- Takikardia √
- Berdebar
- Nyeri Didada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seprti Mau
Pingsan √
- Detak Jantung
Menghilang(Berhenti Sekejab)
10. Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan Atau Sempit
Didada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Nafas
- Nafas Pendek/Sesak √
11 Gejala Gastroinstestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum Dan Sesudah
Makan
- Perasaan Terbakar Di Perut
- Rasa Penuh Atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar √
(Konstipasi)

12 Gejala Urogenital √
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni √
- Amenore √
- Menorrhagia √
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Imppotensi

13 Gejala Otonom
- Mulut Kering √
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat √
- Pusing,Koma Sakit Kepala √
- Bulu-Bulu Berdiri

14 Tingkah Laku Pada Wawancara


- Gelisah √
- Tidak Tenang √
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang √
- Tonus Otot Meningkat √
- Nafas Pendek Dan Cepat √
- Muka Merah
Skor 1 12 17 6
Total Skor

Anxiety Category :
3.3 ANALISA DATA
No. Data Masalah
DS : Ansietas berhubungan
1. Klien mengatakan merasa cemas dengan kebutuhan tidak
dengan penyakit yang ia derita terpenuhi, ancaman
2. Klien mengatakan sulit berkosentrasi terhadap konsep diri,
3. Klien mengatakan sulit tidur disfungsi keluarga, kurang
4. Klien mengatakan dada sebelah kirinya terpapar informasi, ditandai
selalu berdebar-debar
1. dengan tampak gelisan,
5. Klien mengatakan mudah lelah
tampak tegang, tremor
DO :
1. Nampak klien gelisah
2. Nampak klien tegang ketika ditanya
3. Klien sering mengalami tremor ketika
diwawancarai

2. DS : Ketidakberdayaan
1. Klien mengatakan sering beranggap berhubungandengan
dirinya sudah tidak berguna dan tidak lingkungantidak mendukung
berdaya lagi perawatan/pengobatan,
2. Klien mengatakan sering merasa ia di interaksi interpersonal tidak
kucilkan dari lingkungannya memuaskan, ditandai
3. Klien mengatakan merasa diasingkan
dengan klien bergantung
oleh orang disekitarnya
pada orang lain, tidak
4. Klien mengatakan merasa tertekan
berpartisipasi dalam
DO :
perawatan, merasa
1. Enggan mau menerima perawatan diasingkan
2. Nampak klien bergantung kepada
orang sekitarnya
3.4 INTERVENSI
No. Dx. Kep. Tujuan Intervensi
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas
berhubungan keperawatan selama, 5x24 Observasi
dengan kebutuhan jam maka Tingkat ansietas 1. identifikasi saat
tidak terpenuhi, menurun dengan kriteria tingkat ansietas
ancaman terhadap hasil : berrubah (kondisi,

konsep diri, 1. verbalisasi kebingunan waktu, stressor.

disfungsi keluarga, menurun 2. Identifikasi

2. verbalisasi khawatir mengambil


kurang terpapar
akibat kondisi yang keputusan
informasi, ditandai
dihadapi menurun 3. Monitor tanda-
dengan tampak
3. perilaku gelisah tanda ansietas
gelisan, tampak
menurun Terapeutik
tegang, tremor
4. perilaku tegang 1. Ciptakan suasana
menurun terapeutik untuk
5. pola tidur membaik menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan, jika
memungkinksn
3. Pahami situasi
yang membuat
ansietas
4. Gunakan
pendekatann yang
tenang dan
meyakinkan
5. Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu
kecemasan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
2. Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama pasien,
jika perlu
3. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
depresi
4. Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
5. Latih teknikn
relaksasi
2. Ketidakberdayaan Setelah dilakukan tindakan Promosi System
berhubungandengan keperawatan selama, 5x24 Pendukung
lingkungantidak jam maka Keberdayaan Observasi
mendukung menurun dengan kriteria 1. Identifikasi Respon
perawatan/pengoba hasil : Psikologis
tan, interaksi 1. pernyataan melakukan Terhadap Situasi
interpersonal tidak aktivitas meningkat Dan Ketersediaan
memuaskan, 2. berpartisipasi dalam System Pendukung
ditandai dengan perawatan meningkat 2. Identifikasi

klien bergantung 3. ketergantungan pada Sumber Daya

pada orang lain, orang lain menurun Untuk


4. perasaan diasingkan Ketersediaan
tidak berpartisipasi
menurun Pengasuh
dalam perawatan,
5. perasaan tertekan 3. Monitor Situasi
merasa diasingkan
menurun Keluarga Saat Ini
Dan System
Pendukung
Terapeutik
1. Berikan Dukungan
Caring Dalam
Pelayanan
2. Motivasi Membina
Hubungan Dengan
Pihak Yang
Memiliki
Kebutuhan Yang
Sama
3. Libatkan Keluarga,
Orang Penting,
Dan Teman Dalam
Perawatan
Edukasi
1. Jelaskan Hambatan
Pada System
Pendukung
2. Informasikan
Tingkat System
Pendukung
3. Anjurkan Keluarga
Terlibat Dalam
Perawan

Anda mungkin juga menyukai