Anda di halaman 1dari 2

Jurnal ini membahas tentang perbandingan teknik yang digunakan dalam mengukur

ketebalan lensa. Tujuan dari penelitian jurnal ini adalah untuk membandingkan pengukuran
ketebalan lensa menggunakan anterioar segment optical coherence tomography (AS-OCT)
dibandingkan dengan pengukuran ketebalan lensa menggunakan ultrasonografi A-scan.

Pada jurnal ini dibahas bahwa ketebalan lensa mata dapat dipengaruhi oleh perbedaan
kondisi seperti usia, presbyopia dan myopia. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengukur
ketebalan lensa adalah A-scan ultrasonography yang merupakan metode untuk pengukuran
biometric ketebalan lensa. The anterior segment-optical coherence tomography (AS-OCT;
Visante OCT, Carl Zeiss Meditec, Dublin, CA, USA) adalah metode lain untuk mendapatkan
pengukuran dari struktur pada segmen anterior dari mata. AS-OCT kelebihannya cepat, hasil
yang diperoleh memiliki resolusi yang tinggi, pencitraan yang non kontak yang disesuaikan
untuk segmen anterior. AS-OCT juga digunakan dalam pengukuran ketebalan kornea. AS-OCT
ini juga dapat mengukur ketebalan lensa yang mana akan diambil gambar oleh AS-OCT.

Subjek yang berprtisipasi dalam penelitianini adalah orang berusia lebih dari 40 tahun.
Pasien yang dirujuk glaucoma terdaftar dalam penelitian ini. Sebelumnya diadakan beberapa uji
seperti tes ketajaman visual, pengukuran tekanan intraocular serta pemeriksaan fundus dan
gonioskopi. Setelah pemeriksaan dilakukan, ketebalan lensa dan pengkuran biometric lainnya
ditentukan oleh A-scan US sebagai referensi AS-OCT. Pengukuran dilakukan dengan kondisi
penerangan yang sama oleh dua penguji. A-scan dilakukan dengan pasien diposisikan terlentang
dan cahaya disekelilingnya berintensitas rendah. Kemudian pasien diminta untuk mendekat pada
lampu fiksasi yang ada pada depan mereka. Lalu probe 10 Mhz diletakkaan pada tengah cornea
secara sejajar dengan hati hati.terdapat lima kali pengukuran untuk hasil analisis.
Pada AS-OCT dilakukan dengan keadaan yang gelap dan diuji oles seorang penguji.
Pemusatan pemindaian dilakukan pada pupil yang tidak berdilatasi. Pemindaian dilakukan untuk
mengambil gambar yang mencakup ketebalan lensa. Kemudian alatnya difokuskan pada samping
kornea sampai terdapat bayangan [ermukaan lensa bagian posterior terlihat. Gambar dapat
digunakan untuk pengukuran apabila pantulan permukan lensa bagian posterior dan anterior
sudah terlihat dan tegak lurus permukaan lensa,
Jurnal ini menggunakan software SPSS untuk menganalisis data secara statistik. Data
disajikan dalam bentuk hasil terbaik±SD. Untuk menilai hubungan kedua pengukuran tersebut
menggunakan korelasi pearson.
A-scan US membutuhkan kontak langsung pada mata sehingga dibutuhkan anestesi lokal,
dan untuk menempatkan probe pada posisi yang tepat merupakan suatu keahlian yang tidak
mudah. A-scan US terkadang tidak akurat, selain itu hasil pengukuran beragam tergantung
kondisi. AS-OCT merupakan metode yang tidak membutuhkan kontak langsung pada mata dan
tergolong metode yang cepat. AS-OCT menggunakan inframerah sehingga tidak mengubah
ukuran pupil. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis jurnal didapatkan hasil pengukuran
ketebalan lensa yang tidak jauh berbeda dalam kedua metode tersebut. Terdapat perbedaan rata-
rata sebesar 0.045 mm.
Kesimpulan yang diperoleh dari jurnal ini adalah karena hasil pengukuran ketebalan
lensa dengan menggunakan dua metode tersebut adalah relative sama, maka yang lebih efektif
adalah AS-OCT. Hal tersebut dikarenakan AS-OCT tidak membutuhkan kontak langsung
dengan mata sedangkan A-scan US yang membutuhkan kontak mata. AS-OCT diklaim menjadi
andalan untuk pengukuran ketebalan lensa karena tergolong cepat.

Anda mungkin juga menyukai