Analisa Saringan
Analisa Saringan
Laboratorium
NIM : 1821041029 Standar : ASTM D-422
Asisten : Roby Samboja : SNI : 03-1968-1990
: Yoel Tandi
: Tommy Syamsul
Dosen : Dr. Ir. Ahmad Rifqi Arsip, M.T
: Ir. Silvether Tandi, S.Pd., M.Pd. JOB: XII
ANALISA SARINGAN
Abstrak
Salah satu cara untuk menentukan variasi ukuran partikel-partikel yang ada pada
tanah adalah dengan analisa saringan, variasi tersebut dinyatakan dalam persentase dari
berat kering total.Analisa saringan dilakukan dengan menggetarkan contoh tanah yang
tertahan saringan no. 200 sebanyak 1500 gram yang sebelumnya telah dicuci dan dioven
selama 24 jam, melalui satu set saringan di atas mesin pengguncang, di mana-mana lubang
saringan semakin ke bawah semakin kecil secara berurutan selama 15 menit. Kemudian
masing-masing tanah yang tertahan dalam saringan ditimbang beratnya. Metode yang
digunakan adalah sistem SNI : 03-1968-1990 dan System Unified. Dalam percobaan ini
diperoleh 3,8 % yang lolos saringan no. 200, serta 96,2 % yang tertahan saringan no. 200
sehingga tanah tersebut termasuk jenis tanah yang berbutir kasar berbutir kasar (lolos
saringan no. 200 < 35 %)
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah merupakan komponen atau susunan dari hasil lapisan kerak
bumi. Dimana sifat-sifat dari suatu urutan tanah tergantung pada ukuran
Sarmila/1821041029
butirnya, karena pengukuran besarnya butir tanah merupakan suatu
percobaan yang sering dilakukan dalam bidang mekanika tanah. Untuk
membedakan serta menunjukkan dengan tepat masing-masing sifat tanah
ini digunakan metode sistematik, sehingga tanah-tanah tertentu dapat
dipilih dengan tepat. Suatu tanah bergradasi baik atau tidak dan seragam
apabila terdapat distribusi yang merata dari butir-butir dengan ukuran
yang memungkinkan, diantara batas atas dan batas bawah butiran.
Distribusi ukuran partikel tanah berbutir kasar dapat ditentukan dengan
saringan.
d. Sieve Shaker
e. Timbangan digital
Sarmila/1821041029
f. Palu karet
4. INTERPRETASI PERCOBAAN
Dari tabel analisa diperoleh presentase lolos saringan no. 200 adalah
3,8 % serta 96,2 % yang tertahan pada saringan no 200, sehingga dapat
diklasifikasikan jenis tanah adalah berbutir kasar karena tanah yang lolos
saringan no. 200 tidak melebihi 35%.
5. PEMBAHASAN
Untuk menentukan komulatif tertahan
Komulatif tertahan = komulatif tertahan + berat tertahan ................ VII.1
Sarmila/1821041029
Saringan no 4 = 0 + 0 =0 gram
Sarmila/1821041029
Saringan no 4 = 100 – 0 = 100 %
6. KESIMPULAN
Hasil dari analisa saringan umumnya digambarkan dalam kertas
semilogaritmik yang dikenal sebagai kurva distribusi ukuran butiran (particle
size distribution curve). Diameter partikel digambarkan dalam skala
logaritmik, dan persentase butiran yang lolos saringan digambarkan dalam
skala biasa. Dari tabel analisa diperoleh presentase lolos saringan no. 200
adalah 3,8 % serta 96 % yang tertahan pada saringan no 200, sehingga dapat
diklasifikasikan jenis tanah adalah berbutir kasar karena tanah yang lolos
saringan no. 200 tidak melebihi 35 %.
7. REFERENSI
1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya.
2. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.
3. Josep E.Bowles(1984),Sifat – sifat fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi
Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sarmila/1821041029
8. LAMPIRAN
1. Tabel Data Perhitungan (terlampir)
2. Grafik Hasil Perhitungan ( terlampir)
3. Gambar Alat (terlampir)
4. Foto Kerja
Sarmila/1821041029
100 100
80 81.7
% Lolos 60 60.9
40 41.6
29.6
20
8.9
3.8
0 0 0
4 8 16 30 40 50 100 150 0
Nomor Saringan (mm)
GRAFIK ANALISA SARINGAN
Sarmila/1821041029
Sarmila/1821041029