Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POLIMIELITIS

Disusun Oleh

Delvina Putri Bahrudin 19009

PRODI D3 KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA PALU

TAHUN 2020
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien

Nama : An. W
Usia : 3 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat                        : Setro BaruUtara Gg.7 No.50, Surabaya
Agama : Islam
Diagnosa : Poliomyelitis
b. Identitas Penanggung Jawab  
Nama : Tn. P 
Umur : 40 tahun 
Jenis kelamin : Laki-laki 
Pendidikan/ pekerjaan: SLTA/ wiraswasta
Hubungan dg klien : Ayah klien
2. Riwayat Kesehatan Keperawatan
a. Keluhan Utama : Pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Kakak pasien menyatakan bahwa adiknya tiba-tiba
merasa lemas di sekujur tubuhnya, dengan gejala awal demam (Suhu 38,9 C),
kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak mampu berdiri dan berjalan.
Imunisasi polio (-).
c. Riwayat Tumbuh Kembang Anak :
- Imunisasi : Hepatitis B-1 diberikan waktu 12 jam setelah lahir, BCG diberikan
saat lahir, Polio oral belum pernah diberikan
- Status Gizi : Baik tahap perkembangan anak menurut teori psikososial : Klien An.
W mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta
kenyamanan dari orang tua sendiri.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga:
- Komposisi keluarga : Keluarga berperan aktif terutama ibu klien An. W dalam
merawat klien.
- Lingkungan rumah dan komunitas : Lingkungan sekitar rumah berada di area
pemukiman kumuh.
3. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : N o r m a l
Selama sakit : N a f s u m a k a n b e r k u r a n g .
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB : normal 1X sehari, warna kulit kecoklatan, tekstur lunak, aroma terapik.
BAK : normal, warna kunimg, aromatik.
Selama sakit :
BAB : konstipasi
BAK : normal, warna kuning, aromatik.
c. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toileting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah  √
Kemampuan berpakaian √
Ket. :   0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total
d. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit: 10 jam sehari, 2 jam tidur siang dan 8 jam tidur malam.
Selama sakit : sering terbangun.
e. Konsep diri
klien belum mampu memaparkan konsep dirinya karena klien masih berusia 3 tahun.
f. Sexual dan Reproduksi
Klien belum berkeluarga
g. Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit: Interaksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan baik.
Selama sakit : Pasien mengalami perubahan pada interaksi keluarga, teman, dan
lingkungan. Aktivitas meningkat, tetapi terganggu.
h. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit : Baik.
Selama sakit : Klien belum mampu memaparkan secara tepat keadaan jiwanya karena
klien masih balita, klien dibantu dengan orang tua (ibu) untuk menyelesaikan
masalahnya.
i. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit: Pasien beragama Islam.
Selama sakitt : Pasien tidak pernah melaksanakan sholat karena keterbatasan
aktivitas akibat nyeri sendi.
j. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit : Baik.
Selama sakit : Klien belum mampu memaparkan secara tepat keadaan jiwanya karena
klien masih balita, klien dibantu dengan orang tua (ibu) untuk menyelesaikan
masalahnya.
k. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : Pasien beragama Islam.
Selama sakit : Pasien tidak pernah melaksanakan sholat karena keterbatasan aktivitas
akibat nyeri sendi.
Pemeriksaan Fisik
1. B1 (breath) : RR normal, Tidak ada penggunaan otot bantupernafasan Suhu 38,9°C
2. B2 (blood) : Normal
3. B3(brain) : Gelisah (rewel) dan pusing
4. B4 (bladder) : Normal
5. B5 (bowel) : Mual muntah, anoreksia, konstipasi
6. B6 (bone) : Letargi atau kelemahan, tungkai kanan mengalami kelumpuhan,
pasien    tidak mampu berdiri dan berjalan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : pada pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya Poliovirus.
Pada pemeriksaan serumditemukan adanya peningkatan antibody.
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : pasien mengatakan lemas, - anoreksia - Perubahan nutrisi
mual muntah. -mual muntah kurang dari
DO : konstipasi kebutuhan.
2. DS : - kakak pasien mengatakan -proses infeksi - hipertermi
belum pernah diimunisasi polio
DO : demam, S: 38,9°c, adanya
peningkatan antibody

3. DS : kakak pasien mengatakan Paralysis -gangguan


badan pasien lemas disekujur mobilitas fisik
tubuhnya, tungkai kanan sulit
digerakkan
DO : tidak mampu berdiri dan
berjalan, letargi

B. DIAGNOSIS
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual dan muntah d/d
DS : pasien mengatakan lemas, mual muntah.
DO : konstipasi
2. Hipertermi b/d proses infeksi d/d
DS : kakak pasien mengatakan belum pernah diimunisasi polio
DO : demam, S: 38,9°c, adanya peningkatan antibody
3. Gangguan mobilitas fisik b/d paralysis d/d
DS : kakak pasien mengatakan badan pasien lemas disekujur tubuhnya, tungkai kanan
sulit digerakkan
DO : tidak mampu berdiri dan berjalan, letargi
C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Perubahan nutrisi kurang Kebutuhan nutrisi anak a. Kaji pola makan anak  a. Mengetahui intake dan output
dari kebutuhan tubuh b/d terpenuhi. Kriteria Hasil: b. Kolaborasi dengan ahli gizi anak 
anoreksia, mual dan - Pasien memperlihatkan dalam pemberian nutrisi b. Untuk mencakupi masukan
muntah d/d peningkatan berat badan yang c. Berikan makanan secara adekuat sehingga output dan intake
DS : pasien mengatakan progresif  d. Berikan nutrisi kalori, seimbang
lemas, mual muntah. - Nilai laboratorium pasien protein,vitamin dan mineral c. Mencukupi kebutuhan nutrisi
DO : konstipasi (albumin, protein, e. Timbang berat badan dengan seimbang
elektrolit)menunjukkan nilai f. Berikan makanan kesukaan anak  d. Mengetahui perkembangan anak 
normal g. Berikan makanan porsi sedikit e. Menambah masukan dan
- Mual muntah berkurang dan tapi sering merangsanganak untuk makan
nafsu makan bertambah. lebih banyak 
f. Mempermudah proses
pencernaan.

2. Hipertermi b/d proses Tujuan suhu akan kembali a. Pantau suhu tubuh a. Untuk mencegah kedinginan
infeksi d/d normal dalam waktu 1x 24 jam. b. usapan alcohol saat tubuhyang berlebih
DS : - kakak pasien Kriteria hasil :- Suhu normal mandi/kompres b. Dapat menyebabkan efek
mengatakan belum pernah 36,5°C- 37,5°C c. Hindari mengigil. neurotoksi
diimunisasi polio - Nadi dan pernapasan dalam d. Kompres mandi hangat durasi c. Mengurangi penguapan tubuh
DO : demam, S: 38,9°c, rentan normal (N= < 20-30 menit. d. Dapat membantu mengurangi
adanya peningkatan 160x/ menit , RR= 30-40 demam
antibody x/menit)

3. Gangguan mobilitas fisik Tujuan: Dalam waktu 3 x 24 a. Tentukan aktivitas a. Memberikan informasi untuk 
b/d paralysis d/d jam, klien mampu b. Catat dan terima keadaan mengembangkan rencana
DS : kakak pasien melaksanakan aktivitasfisik kelemahan (kelelahan yang ada). perawatan bagi program
mengatakan badan pasien sesuai dengan c. Indetifikasi factor-faktor yang rehabilitasi.
lemas disekujur tubuhnya, kemampuannya.Kriteria hasil : mempengaruhi kemampuan b. Kelelahan yang dialami dapat
tungkai kanan sulit - Klien dapat ikut serta dalam untuk aktif seperti pemasukan mengindikasikan keadaan
digerakkan program latihan. makananyang tidak adekuat. anak.
DO : tidak mampu berdiri - Tidak terjadi kontraktur sendi. d. Evaluasi kemampuan c. Memberikan kesempatan
dan berjalan, letargi - Bertambahnya kekuatan otot. untuk melakukan mobilisasi untuk  memecahkan masalah
- Klien menunjukan tindakan secara aman untuk  mempertahankan atau
untuk meningkatkan mobilitas e. Kolaborasi dengan fisioterapis meningkatkan mobilitas.
d. Latihan brjalan dpt
meningkatkan keamanan dan
efektifan anak untuk berjalan.

D. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi
.
1. Perubahan nutrisi kurang dari Jam 08.10 S : keluarga klien mengatakan klien sudah
kebutuhan tubuh b/d anoreksia, a. Mengkaji pola makan anak tidak mual muntah
mual dan muntah d/d Hasil : Nafsu makan masih kurang O : nafsu makan meningkat
DS : pasien mengatakan lemas, Jam 10.00  A : masalah keperawatan teratasi
mual muntah. b. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam P : -
DO : konstipasi pemberian nutrisi
Hasil : peningkatan nafsu makan
meningkat
Jam 10.30
c. Memberikan makanan secara adekuat
hasil : nafsu makan meningkat
Jam 11.00
d. Memberikan nutrisi kalori,
protein,vitamin dan mineral
Hasil : mual muntah berkurang
Jam 11.10
e. Menimbang berat badan
Hasil : BB standar
Jam 11.15
f. Memberikan makanan kesukaan anak 
Hasil : nafsu makan meningkat
Jam 11.25
g. Memberikan makanan porsi sedikit
tapi sering
Hasil : mual muntah menurun
2. Hipertermi b/d proses infeksi d/d Jam 08. 15 S :  kakak pasien mengatakan tidak demam
DS : kakak pasien mengatakan a. Memantau suhu tubuh lagi,
belum pernah diimunisasi polio Hasil : suhu tubuh 37,9oC O : S: 37°c
DO :demam, S: 38,9°c, adanya Jam 08. 20 A : masalah keperawatan tercapai sebagian
peningkatan antibody b. Jangan pernah menggunakan usapan P : lanjutkan asuhan keperawatan
alcohol saat mandi/kompres.
Hasil : tidak terjadi infeksi
Jam : 08.30
c. Menghindari mengigil.
Hasil : hipertermia tidak terjadi
Jam : 08.45
d. Mengompres mandi hangat durasi 20-
30 menit.
Hasil : suhu tubuh klien menurun

3. Gangguan mobilitas fisik b/d Jam 09.00 S : kakak pasien mengatakan pasien masih
paralysis d/d a. Menentukan aktivitas lemas
DS : kakak pasien mengatakan Hasil : kemampuan mobilitas fisik O : pasien belum mampu berjalan
badan pasien lemas disekujur lemah (kurang) A : masalah keperawatan belum tercapai
tubuhnya, tungkai kanan sulit Jam 09.20 P : lanjutkan Intervensi
digerakkan b. Mencatat dan terima keadaan 1. Tentukan aktivitas
DO : tidak mampu berdiri dan kelemahan (kelelahan yang ada). 2. Catat dan terima keadaan kelemahan
berjalan, letargi Hasil : tubuh klien masih lemas yang adaaa
Jam 09.30 3. Indetifikasi factor-faktor yang
c. Mengindetifikasi factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
mempengaruhi kemampuan untuk aktif
untuk aktif seperti pemasukan 4. Evaluasi kemampuan untuk
makananyang tidak adekuat. melakukan mobilitas secara aman
Hasil : 5. Kolaborasi dengan fisioterapis
Jam 09.40
d. mengevaluasi kemampuan
untuk melakukan mobilisasi secara
aman
Hasil : klien tidak bisa melakukan
mobilitas secara aman
Jam 09.50
e. Kolaborasi dengan fisioterapis
Hasil :

Anda mungkin juga menyukai