Bu Roro Fix
Bu Roro Fix
Di Susun Oleh :
Khoirun Nisa
Kholisatul Fauziah
Mahbub Junaedi
Nurul Jannah
Peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat
belangsungnya interaktif di kelas, tetapi juga diluar kelas. Dalam kaitannya dengan peran guru dalam konteks
pembelajaran PAI, guru di diharapkan mengikuti perkembangan metode pembelajaran mutakhir untuk
menggunakan media teknologi informasi dalam pembelajarannya. Melalui alat teknologi ini, pembelajaran
yang efisien dapat dicapai.
Yang akan dikemukakan disini adalah peranan yang dianggap paling dominan dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Guru sebagai demonstrator
Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak didik pahami. Apalagi siswa (anak
didik) yang memiliki intelegensi yang sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami siswa, guru harus
berusaha dengan membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga
apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman siswa, tidak terjadi kesalahan pengertian antara guru dan
siswa. Tujuan pengajaran pun dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat
berhimpun semua siswa dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola
dengan baik akan menunjang jalannnya proses pembelajaran. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan
baik akan menghambat proses kegiatan pembelajaran.
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran karena media pembelajaran merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses
belajar-mengajar. Sebagai mediator guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media
pembelajaran saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan
media itu dengan baik. Keterampilan menggunakan semua itu harus sesuai dengan pencapaian tujuan. Guru
sebagai mediator dapat juga diartikan penyedia media.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan dalam
kegiatan belajar siswa (anak didik). Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang yang
pengap, meja dan kursi berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyababkan siswa (anak didik)
malas belajar. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta
lingkungan belajar yang menyenagkan siswa (anak didik).
4. Guru sebagai motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam
upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas
belajar dan me nurun prestasinya disekolah. Setiap saat, guru harus bertindak sebagai motivator, karena
dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada di antara anak didik yang malas belajar. Motivasi dapat efektif
bila dilakukan dengan memerhatikan kebutuhan anak didik. Peranan guru sebagai motivator sangat penting
dalam interaksi edukatif karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran
sosial.
5. Guru sebagai pembimbing
Peran guru tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di atas adalah sebagai
pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingkan karena kehadiran guru di kelas adalah untuk membimbing
siswa (anak didik) menjadi manusia dewasa. Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi perkembangan dirinya.
Kekurang mampuan siswa (anak didik) menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi
semakin dewasa, ketergantungan anak didik semakin berkurang. Jadi, bagaimanapun bimbingan dari guru
sangat diperlukan pada saat anak didik belum mampu berdiri sendiri (mandiri).
6. Guru sebagai evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan
memberikan penilaian yang menyentuh aspek intrinsik dan ekstrinsik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan
sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap
pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.
Langkah-langkah Student Teams Achievement Divisions
Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu
satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa
menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman
sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk
melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting,
berharga dan menyenangkan.
A. Kesimpulan
Guru merupakan sosok figur yang mempunyai tanggung jawab yang cukup besar, yakni mengajar,
mendidik, serta membimbing dalam rangka mengantarkan siswa (anak didik) menuju kedewasaannya. Oleh
karena itu guru sangat diharapkan kehadirannya dalam dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, guru memiliki beberapa peran penting dalam proses pembelajaran: 1) Guru
sebagai Demonstartor. 2) Guru sebagai Pengelola Kelas. 3) Guru sebagai Mediator dan Fasilitator. 4) Guru
sebagai Motivator. 5) Guru sebagai Pembimbing 6) Guru sebagai Evaluator.
REFERENSI