Pratikum
Pratikum
MODUL
PRATIKUM PROSES PRODUKSI 1
UNTUK SEMESTER A
DIKETAHUI
( Ir.TUGIMAN,MT)
T.A 2010/2011
0
m
DAFTAR ISI
II.KERJA BANGKU.
perhitungan .
VI.Lampiran.
1
m
2
m
Gbr.1.Jangka sorong
1.Tujuan
*Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
*Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang ( pada
*Untuk mengukur kedalaman celah /lubang pada suatu benda dengan cara
2.Cara Penggunaan
*Perhatikan angka terakhir pada skala terakhir pada Skala utama yang
ditunjukan oleh angka 0 (nol) pada Skala geser (1)dalam hal ini adalah 26 mm
garis yang lurus antara skala utama dengan skala geser.Dalam hal ini angka 4
3
m
Gbr.2.Mikrometer
1.Tujuan
*Untuk menentukan diameter dari pada benda piston (bulat).
2.Cara Penggunaan.
I.3.Dial Indikator[3][6]
Gbr.3.Dial Indikator
4
m
1.Tujuan.
*Untuk mengukur back lash roda,end plug suatu poros dan tinggi tonjokan
pada suatu permukaan.
2.Cara Penggunaan.
Kecil berputar berlawanan dengan jarum besar .Setiap garis pada dial
jarum kecil adalah 1 mm sedang jarum besar ,setiap garisnya menunjuk 0,01 mm.
I.4.Multitester.[3][7]
Gbr.4.Multitester
1.Tujuan.
*Untuk mengukur Tahanan Ω (ohm).
2.Cara Penggunaan.
A.Skala tahanan.
5
m
Jumlah dari 5Ω sampai 20 Ω adalah 15 strip jadi setiap 1 stripnya berharga 15Ω :
1Ω = 1Ω.
d.Pembaca skala dari 20 kΩ-40kΩ pada setiap 10 kΩ dibagi menjadi 5 strip jadi
stripnya 10 kΩ : 2 = 2 kΩ.
Dari 50 kΩ ke 100 kΩ dibagi menjadi 5 strip ,jadi harga satu stripnya adalah 50 kΩ :
5 = 10 kΩ.
g.Pembacaan skala dari 100 kΩ menjadi 200 kΩ,dari 100 kΩ ke strip yang sama
tinggi.
======================================================================
Tugas Pratikum:
1.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur jangka sorong,
3.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur dial Indikator,
======================================================================
6
m
NPP = ----------------------------------------
4
NPP1 = Nilai Pratikum Pengukuran jangka sorong.
II.KERJA BANGKU.[1][7]
7
m
2a.Cara Penggunaan.
*Motor penggerak berupa motor listrik untuk menggerakkan cak system
poros pemutar cak.Tuas penekan adalah alat yang berfungsi untuk menggerak
kan mata bor mendekati benda kerja ,dan mengumpankan mata bor kepermu
kaan benda kerja ,dan mengumpankan mata bor kepermukaan benda kerja cak
dimana mata bor digenggam oleh gigi gigi pada cak .Meja bor merupakan tem
pat untuk meletakkan benda kerja yang sedang ditangani.Dudukan adalah kaki
yang berfungsi untuk mendudukan perkakas bor diatas rangka atau meja.
2.b.Cara Penggunaan.
*Langkah persiapan pasang kaca pengaman pada gerinda perhatikan jarak
kan mesin posisi badan pada saat bekerja .Kedudukan dan posisi antara
pahat dan gerinda pada waktu diasah /digerinda.Pegang jari-jari dan ibu
jari tangan kiri sangat penting pengaruh nya pada pekerjaan mengasah
pahat.
8
m
diinginkan .
2.c.Cara penggunaan.
*Letakkan benda kerja dibantalan mesin pemotong,setelah diukur benda
*Tepatkan pisau pemotong dengan garis benda kerja yang telah di beri
ringan /kecil.
2.d.Cara Penggunaan
dudukan.
9
m
Gigi kikir itu hampir serupa dengan bentuk gigi bilah gergaji, maka walaupun sukar
dilihat gerak potong kikir adalah serupa dengan gerak potong bilah gergaji. Kikir dibuat
dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan dimudakan (heat treatment). Tangkainya
dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus
disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan
menurut ukuran panjang, badan dan guratannya. Derajat kekerasan kikir adalah kasar
setengah kasar dan sangat halus.Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang
bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45 o, yang lain 70o, kedua-duanya
terhadap sumbu memanjang kikir.
Langkah Pelaksanaan pekerjaan Pasang bor pengerek pada penjepit bor,gunakan kunci
penjepit bor sampai bor dalam keadaan mantap Menyimpan Bend kerja pada penjepit
benda kerja (ragun) Paskan titik center pada bor penggerek Tekan tombol ON untuk
menghidupkan mesin Tekan tuas penekan dengan tekanan yang sesuai denganjenis
bahan benda kerja dan bedar bor/penggerek Guanakan pelumas /pendingin agar bor
tidak mudah tumpul dan tidak macet.
10
m
Tap dipergunakan untuk mengulir dalam (betina), arah kekiri atau kekanan.
terdiri dari tiga, yaitu tap konis, tap antara dan tap rata.Masing-masing dipakai
Gbr.12.Gergaji (Manual)
memakai ger gaji.Ada beberapa tipe dari gergaji dan daun gergaji yang pemakai
11
m
dengan mempergunakan kikir dan siku setelah rata,buatlah lubang ,lubang tap,
sudut persegi dan hasil gergajian dibenda kerja tersebut .ukuran dan keterangan
10 10
M 12 x 1,25
5
10
10
47
10
PELAT 6 mm
40
10
10
DI GERGAJI
47
72
Plat 6 mm
Gergaji besi
Kikir
Siku
Mata bor 10 mm
Tap M.12
Penitik
12
m
N1 + N2 + N3 + N4 + N5
HNPKB = ----------------------------------------------
Gbr.13.Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi
13
m
14
m
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua
cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan
pembawa sepanjang landasan.
Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.Headstock , yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin
bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
15
m
Bubutlah poros dengan bahan besi cor dengan panjang besi cor = 150 mm ,dan diameter
15 mm .serta dibuat snay dan tirus seperti pada sketsa gambar dibawah ini:
45
M 12 x 1,25
Ø 15
Ø 10
Ø 24
Ø 20
70 25 23 22
140
16
m
N1 + N2 + N3 + N4
HNMB = --------------------------------------------
4
perhitungan .[1][7][7]
θ + β - δ = 450
17
m
Gaya Tangensial ( Ft )
Gaya Gunting ( Fs )
Fs = Fc Cos θ – Ft Sin θ ……………………….(Kg)
Gaya Resultan ( Fv )
Fv = . Fs . = Fs ……………………………………(Kg)
Gaya normal ( Fn )
Fn = Ff ……………………………………………..(Kg)
tan β
Faktor gesek ( η )
η = tanβ
Maka :
Pm = Fc x Vc ……………………………………………………..(Kcal/det)
Pf = Ff x V0 = Ff xVc x rc …………………………………………….(Kcal/det)
Ps = Pm – Pf …………………………………………………………….. (Kcal/det)
18
m
R = ρ x Cp x V x a
tan θ = R tan θ
Maka :
θs = ( 1- Γ ) x Ps …………………………………………………..(0C)
ρ x Cp x a x VxB
θf = . Pf = …………………………………………(0C)
ρ x Cp x a x V x B
θmax = θm + θs + θ0
19
m
1.Kata Pengantar.
2.Daftar Isi.
3.Bab.I.PENDAHULUAN.
4.Bab.I.1.LATAR BELAKANG.
5.Bab.I.2.BATASAN MASALAH.
6.BAB.I.3.TUJUAN.
13.DAFTAR PUSTAKA
14.LAMPIRAN.
HNP3 = ----------------------------------------------------------------
KETERANGAN:
20
m
VI.LAMPIRAN .[1][7]
21
m
DAFTTAR PUSTAKA
22
m
23
m
DAFTAR PUSTAKA
[1] JUNAIDI, ANALISA PERHITUNGAN PAHAT POTONG, 1st ed. MEDAN: Sekolah
TinggiTeknik Harapan (STTH) Medan, 2009.
[2] B. S. Angga Zeptiawan Sastal1, Yuspian Gunawan2, “PENGARUH KECEPATAN
POTONG TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PAHAT DAN KEAUSAN
PAHAT BUBUT PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA KARBON SEDANG,”
ENTHALPY-Jurnal Ilm. Mhs. Tek. Mesin, vol. 3, no. 1, pp. 1–11.
[3] J. Junaidi, METROLOGI DAN PENGUKURAN, 1st ed. MEDAN: P4M UNHAR,
2010.
[4] M. akhi. junaidi, m.idris, “Analisa Pahat Potong HSS Dengan Material Besi Cor
Pada Mesin Bubut Universal,” MEDAN, 1, 2015.
[5] JUNAIDI dan EDDY, “Analysis of Cutting Carbide Tools with S45C Material on
Universal Lathes,” in Seminar Nasional FT.UISU, 2017, pp. 116–123.
[6] A. Y. junaidi, dharmawati, “Analysis Cutting Tool High Speed Steel ( HSS ) With
Cast Iron Material From Universal Lathe,” in IRSTC 2015 PROCEDING, 2015, pp.
464–477.
[7] JUNAIDI, “Hasil Perhitungan Daya Elektro Motor Pada Pahat Potong HSS dan
Benda Uji Karbon S45 C Dengan waktu 4 jam yang digunakan Pada Mesin Bubut
Universal,” SAINTEK Fak. Tek. UISU MEDAN, vol. 1, no. 1, pp. 46–51, 2014.
24