Anda di halaman 1dari 25

m

MODUL
PRATIKUM PROSES PRODUKSI 1
UNTUK SEMESTER A

Dibuat oleh : Ir. Junaidi ,spd.MM ,MT.

DIKETAHUI

KETUA JURUSAN TEKNIK MESIN

( Ir.TUGIMAN,MT)

JURUSAN TEKNIK MESIN


SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN
MEDAN

T.A 2010/2011

0
m

DAFTAR ISI

I.PEMBACAAN ALAT-ALAT UKUR

1.I.Alat Ukur jangka sorong.

1.2.Alat Ukur Mikrometer

1.3.Alat Ukur Dial Indikator.

1.4.Alat Ukur Multitester.

II.KERJA BANGKU.

II.1. Cara Menggunakan Mesin Bor,Mesin gerenda listrik,Mesin

potong listrik,Mesin gerinda tangan listrik.

II.2.Meratakan benda Kerja

II.3.Membuat lubang pada benda kerja

II.4.Mengetap benda kerja.

II.5.Menggergaji benda kerja (Manual).

III.Pengoperasian Mesin Bubut.

III.1Cara pengoperasian Mesin bubut.

III.2.Komponen Utama pada Mesin Bubut

III.3.Dimensi Mesin bubut

IV.Menganalisa poros rancangan ,dengan mempergunakan rumus

perhitungan .

V.Membuat laporan Pratikum.

VI.Lampiran.

1
m

I.PEMBACAAN ALAT-ALAT UKUR [1][2]

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI


JURUSAN TEKNIK MESIN

2
m

I.1.Alat ukur Jangka sorong [3][4]

Gbr.1.Jangka sorong

1.Tujuan

*Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
*Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang ( pada

Pipa , maupun yang sejenisnya ) dengan cara menarik permukaannya.

*Untuk mengukur kedalaman celah /lubang pada suatu benda dengan cara

“mencapkan/ menusukkan bagian pengukur.Bagian pengukur tidak terlihat

pada gambar karena disisi pemegang.

2.Cara Penggunaan

*Perhatikan angka terakhir pada skala terakhir pada Skala utama yang

ditunjukan oleh angka 0 (nol) pada Skala geser (1)dalam hal ini adalah 26 mm

*Carilah angka pecahannya (decimal)pada skala geser dengan memperhatikan

garis yang lurus antara skala utama dengan skala geser.Dalam hal ini angka 4

yang sebaris (2) atau ada 8 strip x 0,05 mm = 0,4 mm.

*Hasil pembacaan pengukuran ialah 47mm + 0,4 mm = 47,40 mm.

3
m

I.2.Alat Ukur Micrometer.[3][5]

Gbr.2.Mikrometer

1.Tujuan
*Untuk menentukan diameter dari pada benda piston (bulat).

2.Cara Penggunaan.

I.3.Dial Indikator[3][6]

Gbr.3.Dial Indikator

4
m

1.Tujuan.

*Untuk mengukur back lash roda,end plug suatu poros dan tinggi tonjokan
pada suatu permukaan.

2.Cara Penggunaan.

*Pada contoh 1 diameter lobang adalah 102 + 0,08 = 102,08 mm.

*Pada contoh 2 diameter lobang adalah 102 – 0,04 = 101,96 mm.

*Biasanya ujung jarum pengukur dapat bergerak 10 mm,jarum penunjuk

Kecil berputar berlawanan dengan jarum besar .Setiap garis pada dial

jarum kecil adalah 1 mm sedang jarum besar ,setiap garisnya menunjuk 0,01 mm.

I.4.Multitester.[3][7]

Gbr.4.Multitester

1.Tujuan.
*Untuk mengukur Tahanan Ω (ohm).

*Untuk mengukur Tegangan V (Volt).

*Untuk mengukur arus listrik A (Ampere ).

2.Cara Penggunaan.
A.Skala tahanan.

Pembacaan Skala KΩ.

5
m

a.Pembacaan skala dari 0 kΩ 5 kΩ sbb:

Pada setiap k dibagi menjadi 5 strip jadi harga 1 strip adalah = 1 kΩ = 2

b.Pembaca skala dari 5 kΩ - 10 kΩ adalah sbb:

Pada setiap 1 KΩ ( dari 5 ke 6 sampai 10 kΩ ).dibagi menjadi 2 strip.

c.Pembagi dari 5 - 20 sbb :

Jumlah dari 5Ω sampai 20 Ω adalah 15 strip jadi setiap 1 stripnya berharga 15Ω :

1Ω = 1Ω.

d.Pembaca skala dari 20 kΩ-40kΩ pada setiap 10 kΩ dibagi menjadi 5 strip jadi

harga 1 stripnya adalah 10 kΩ : 5 = 2 kΩ.

e.Pembacaan Skala dari 40 kΩ – 50 kΩ dibagi menjadi 5 strip ,jadi harga satu

stripnya 10 kΩ : 2 = 2 kΩ.

f.Pembacaan Skala dari 50 kΩ – 100 kΩ adalah sbb:

Dari 50 kΩ ke 100 kΩ dibagi menjadi 5 strip ,jadi harga satu stripnya adalah 50 kΩ :

5 = 10 kΩ.

g.Pembacaan skala dari 100 kΩ menjadi 200 kΩ,dari 100 kΩ ke strip yang sama

tinggi.

======================================================================

Tugas Pratikum:

1.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur jangka sorong,

dimana benda kerja yang diberikan oleh Instruktur pratikum.

2.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur micrometer,

dimana benda kerja yang diberikan oleh Instruktur.

3.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur dial Indikator,

dimana benda kerja yang diberikan oleh Instruktur.

4.Tuliskanlah angka yang diukur dengan mempergunakan alat ukur multitester,

Dimana benda kerja yang diberikan oleh Instruktur.

======================================================================

6
m

HASIL NILAI PRATIKUM PENGUKURAN (NPP)

NPP1 + NPP2 + NPP3 + NPP4

NPP = ----------------------------------------

4
NPP1 = Nilai Pratikum Pengukuran jangka sorong.

NPP2 = Nilai Pratikum Pengukuran Mikrometer.

NPP3 = Nilai Pratikum Pengukuran Dial Indikator.

NPP4 = Nilai Pratikum Pengukuran Multitester.

II.KERJA BANGKU.[1][7]

Gbr.5.Mesin bor duduk Gbr.6.Mesin gerinda listrik

Gbr.7.Mesin potong listrik. Gbr.8.Mesin gerinda tangan listrik

7
m

II.1. Cara Menggunakan Mesin Bor,Mesin gerenda listrik,Mesin

potong listrik,Mesin gerinda tangan listrik.

1a.Tujuan mesin bor duduk.

*Membuat lubang pada benda kerja.

2a.Cara Penggunaan.
*Motor penggerak berupa motor listrik untuk menggerakkan cak system

transmissi yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran motor penggerak ke

poros pemutar cak.Tuas penekan adalah alat yang berfungsi untuk menggerak

kan mata bor mendekati benda kerja ,dan mengumpankan mata bor kepermu

kaan benda kerja ,dan mengumpankan mata bor kepermukaan benda kerja cak

dimana mata bor digenggam oleh gigi gigi pada cak .Meja bor merupakan tem

pat untuk meletakkan benda kerja yang sedang ditangani.Dudukan adalah kaki

yang berfungsi untuk mendudukan perkakas bor diatas rangka atau meja.

1.b.Tujuan Mesin gerinda listrik.


*Untuk membentuk mengasah dan menajamkan alat-alat perkakas seperti :

Pahat ,penitik,penggores,jangka tusuk dan sebagainya.

2.b.Cara Penggunaan.
*Langkah persiapan pasang kaca pengaman pada gerinda perhatikan jarak

balok bantalan terhadap batu gerinda terhadap batu gerinda sedekat

mungkin dan periksa kondisi batu gerinda,apakah masih dipergunakan.

Gunakanakan kaca mata pengaman dan pakaian kerja selama mengoperasi

kan mesin gerinda .

*Langkah Pengoperasian mesin Gerinda,Tekan tombol saklar untuk menyala

kan mesin posisi badan pada saat bekerja .Kedudukan dan posisi antara

pahat dan gerinda pada waktu diasah /digerinda.Pegang jari-jari dan ibu

jari tangan kiri sangat penting pengaruh nya pada pekerjaan mengasah

pahat.

8
m

1.c.Tujuan Mesin potong listrik.[1][7]


*Untuk memotong benda kerja menurut sesuai standar ukuran yang

diinginkan .

2.c.Cara penggunaan.
*Letakkan benda kerja dibantalan mesin pemotong,setelah diukur benda

kerja sesuai ukuran yang diinginkan.

*Tepatkan pisau pemotong dengan garis benda kerja yang telah di beri

tanda terlebih dahulu,sebelum mesin di operasikan.

*Operasikan mesin setelah menghidupkan stop kontaknya,lalu tepatkan

Pisau pemotong ke bahagian benda kerja yang telah diberi tanda.

*Setelah benda terpotong ,matikan stop kontak.

1.d.Tujuan Mesin Gerinda Tangan Listrik.


*Untuk memotong benda kerja ataupun menggerinda benda keja yang

ringan /kecil.

2.d.Cara Penggunaan

* Cara penggunaannya hampir sama yang dilakukan dengan mesin


pemotong listrik,bedanya mesin gerinda tangan ini tidak dengan

dudukan.

II.2.Meratakan Benda Kerja.


Dalam pelaksanaan pemerataan benda kerja,dapat dilakukan dengan
menggunanakan peralatan kikir dan siku.

Gbr.9.Kikir yang digunakan untuk pemerataan benda kerja.

9
m

Gigi kikir itu hampir serupa dengan bentuk gigi bilah gergaji, maka walaupun sukar
dilihat gerak potong kikir adalah serupa dengan gerak potong bilah gergaji. Kikir dibuat
dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan dimudakan (heat treatment). Tangkainya
dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus
disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan
menurut ukuran panjang, badan dan guratannya. Derajat kekerasan kikir adalah kasar
setengah kasar dan sangat halus.Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang
bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45 o, yang lain 70o, kedua-duanya
terhadap sumbu memanjang kikir.

II.3.Membuat lubang pada benda kerja.[1][7]

Gbr.10.Mesin bor listrik duduk

*Langkah menggunakan mesin bor tiang /bor meja

Langkah persiapan Perhatikan kelengkapan-kelengkapan mesin bor Jenis bahan


yang akan di bor untuk menyesuaikan dengan bor dan tekanan yang diberikan pada
saat pemboran Pelumasan Ukuran garis tengah bor disesuaikan dengan lubang yang
diminta Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor, semakin kecil mata bor maka
harus semakin cepat putaran mesin Pencegahan kecelakaan.

Langkah Pelaksanaan pekerjaan Pasang bor pengerek pada penjepit bor,gunakan kunci
penjepit bor sampai bor dalam keadaan mantap Menyimpan Bend kerja pada penjepit
benda kerja (ragun) Paskan titik center pada bor penggerek Tekan tombol ON untuk
menghidupkan mesin Tekan tuas penekan dengan tekanan yang sesuai denganjenis
bahan benda kerja dan bedar bor/penggerek Guanakan pelumas /pendingin agar bor
tidak mudah tumpul dan tidak macet.

10
m

II.4.Mengetap benda kerja.

Gbr.11.Gagang Tap dan Tap

Tap dipergunakan untuk mengulir dalam (betina), arah kekiri atau kekanan.

Dibuat dari baja campuran dikeraskan dan ditemper.Ulir-ulir diasah teliti.

Tangkai segiempat cocok untuk tempat gagang tap.Seperangkat tap biasanya

terdiri dari tiga, yaitu tap konis, tap antara dan tap rata.Masing-masing dipakai

secara berurutan,dimulai dari tap konis.

II.5.Menggergaji benda kerja (Manual).[1]

Gbr.12.Gergaji (Manual)

Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang kedudukan pemotongnya

tidak memungkinkan untuk dipotong dengan mesin potong, maka sebaiknya

memakai ger gaji.Ada beberapa tipe dari gergaji dan daun gergaji yang pemakai

annya jugadisesuaikan keperluan atau untuk pemotongan.

11
m

- TUGAS KERJA BANGKU -


Potonglah plat berukuran 72 mm x 47 mm,kemudian ratakanlah pelat tersebut

dengan mempergunakan kikir dan siku setelah rata,buatlah lubang ,lubang tap,

sudut persegi dan hasil gergajian dibenda kerja tersebut .ukuran dan keterangan

seperti pada gambar dibawah ini:

10 10
M 12 x 1,25
5

10
10
47

10
PELAT 6 mm

40
10

10
DI GERGAJI
47
72

1.Alat dan Bahan

 Plat 6 mm
 Gergaji besi
 Kikir
 Siku
 Mata bor 10 mm
 Tap M.12
 Penitik

12
m

HASIL NILAI PRATIKUM KERJA BANGKU ( HNPKB )

N1 + N2 + N3 + N4 + N5

HNPKB = ----------------------------------------------

N1 = Nilai meratakan benda kerja dengan kikir dan taps

N2 = Nilai membuat lubang dengan mesin bor listrik.

N3 = Nilai membuat ulir Tap.

N4 = Nilai membuat lubang bersegi.

N5 = Nilai menggergaji benda kerja.

III.Pengoperasian Mesin Bubut.

Gbr.13.Mesin Bubut

III.1.Cara pengoperasian Mesin bubut.[1][7]

 Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi

13
m

dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh


pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari
pahat disebut gerak umpan (feeding).

Gambar.14. Proses pembubutan

III.2 Komponen Utama Mesin Bubut


Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara lain: meja
mesin, a headstock, a tailstock, a compound slide, across slide, a toolpost, dan
leadscrew dan lain-lain. Pada gambar 2.2 berikut ini diperlihatkan nama-nama
bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut:

Gambar 15. Komponen Utama Mesin Bubut


Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan
dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke
pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja
dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron
dalam arah melintang atau memanjang.
Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat

14
m

karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua
cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan
pembawa sepanjang landasan.
Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.Headstock , yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin
bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

III.3 Dimensi dan Jenis-Jenis Mesin Bubut[1][7]


Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja
yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400
mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm.
Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja.
Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua
pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku.
Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut
tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.Dilihat cara
pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan
mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses
pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan
mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis
memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua
pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan
komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine
sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya
sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan
sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem
komputer kontrol numerik), seperti pada gambar berikut:

Gambar 16. Jenis Mesin Bubut;


a. Mesin bubut manual, b. Mesin bubut CNC

15
m

-TUGAS PENGOPERASIAN MESIN BUBUT-

Bubutlah poros dengan bahan besi cor dengan panjang besi cor = 150 mm ,dan diameter
15 mm .serta dibuat snay dan tirus seperti pada sketsa gambar dibawah ini:

45

M 12 x 1,25

Ø 15
Ø 10

Ø 24

Ø 20
70 25 23 22

140

Alat dan Bahan

1. Mesin bubut dan perlengkapannya


2. As Ø 30 mm
3. Kuas
4. Pahat bubut
5. Kain lap
6. Gerinda pahat
7. Bromus (air susu)
8. Oli Drum
9. Matabor 0,5 mm

16
m

HASIL NILAI PENGOPERASIAN MESIN BUBUT ( HNMB )

N1 + N2 + N3 + N4
HNMB = --------------------------------------------
4

N1 = Nilai meratakan poros


N2 = Nilai membuat poros
N3 = Nilai membuat ketirusan poros
N4 = Nilai membuat Snay pada poros.

IV.Menganalisa poros rancangan ,dengan mempergunakan rumus

perhitungan .[1][7][7]

Pc = Fc x Vc dimana: Fc = Gaya potong (kg)

4500 Pc = Daya potong (Hp)

Vc = Kecepatan potong (m/menit)

Pg = Pc + P idd dimana : Pg = Daya Elektromotor (Hp )

ηmk ηmk =Hasil guna mekanis (%)

Pidd =Daya Indikasi (Hp)

tan θ = rc x Cos δ dimana :

1- rc x Sin δ rc = cutting ratio 0,3

δ = didapat dari tool signature.

θ + β - δ = 450

17
m

Gaya Tangensial ( Ft )

Ft = Fc tan ( β - δ )…………………. (Kg)

Gaya Gunting ( Fs )
Fs = Fc Cos θ – Ft Sin θ ……………………….(Kg)

Gaya normal pada bidang gunting ( Fns)


Fns = Fc tan ( β – δ + θ ) = Fc tan 450 ……………………………(Kg)

Gaya Resultan ( Fv )
Fv = . Fs . = Fs ……………………………………(Kg)

Cos (β-δ+θ) Cos 450

Gaya gesek (Ff )


Ff = Fv Sin β …………………………………………….(Kg)

Gaya normal ( Fn )
Fn = Ff ……………………………………………..(Kg)

tan β

Faktor gesek ( η )
η = tanβ

Energi yang diperlukan ( Pm )

Maka :

Pm = Fc x Vc ……………………………………………………..(Kcal/det)

Panas yang timbul karena gesekan ( Pf )

Pf = Ff x V0 = Ff xVc x rc …………………………………………….(Kcal/det)

Panas yang timbul karena gaya gunting ( Ps )

Ps = Pm – Pf …………………………………………………………….. (Kcal/det)

18
m

Kenaikan temperature pada zone I ( θs )

R = ρ x Cp x V x a

tan θ =  R tan θ

θs = kenaikan temperature pada zone I

Maka :

θs = ( 1- Γ ) x Ps …………………………………………………..(0C)

ρ x Cp x a x VxB

Kenaikan temperature pada zone II ( θf )

θf = . Pf = …………………………………………(0C)

ρ x Cp x a x V x B

θmax = θm + θs + θ0

19
m

V.Membuat laporan Pratikum

Daftar isi Pembuatan Laporan pratikum Proses Produksi 1

1.Kata Pengantar.

2.Daftar Isi.

3.Bab.I.PENDAHULUAN.

4.Bab.I.1.LATAR BELAKANG.

5.Bab.I.2.BATASAN MASALAH.

6.BAB.I.3.TUJUAN.

7.BAB.I.4.MANFAAT PRATIKUM PROSES PRODUKSI I.

8.BAB.II.TUGAS ALAT-ALAT UKUR

9.BAB.III.TUGAS KERJA BANGKU.

10.BAB.IV.TUGAS PENGOPERASIAN MESIN BUBUT.

11.BAB.V.TUGAS ANALISA PERHITUNGAN POROS

12.BAB.VI.KESIMPULAN DAN SARAN.

13.DAFTAR PUSTAKA

14.LAMPIRAN.

HASIL NILAI PRATIKUM PROSES PRODUKSI 1 (HNP3)

HNPP + HNPKB + HNMB + HNLP

HNP3 = ----------------------------------------------------------------

KETERANGAN:

HNPP = NILAI PRATIKUM ALAT-ALAT UKUR

HNPKB= HASIL NILAI PRATIKUM KERJA BANGKU.

HNMB= HASIL NILAI PENGOPERASIAN MESIN BUBUT.

HNLP = HASIL NILAI LAPORAN PRATIKUM.

20
m

VI.LAMPIRAN .[1][7]

21
m

DAFTTAR PUSTAKA

22
m

23
m

DAFTAR PUSTAKA

[1] JUNAIDI, ANALISA PERHITUNGAN PAHAT POTONG, 1st ed. MEDAN: Sekolah
TinggiTeknik Harapan (STTH) Medan, 2009.
[2] B. S. Angga Zeptiawan Sastal1, Yuspian Gunawan2, “PENGARUH KECEPATAN
POTONG TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR PAHAT DAN KEAUSAN
PAHAT BUBUT PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA KARBON SEDANG,”
ENTHALPY-Jurnal Ilm. Mhs. Tek. Mesin, vol. 3, no. 1, pp. 1–11.
[3] J. Junaidi, METROLOGI DAN PENGUKURAN, 1st ed. MEDAN: P4M UNHAR,
2010.
[4] M. akhi. junaidi, m.idris, “Analisa Pahat Potong HSS Dengan Material Besi Cor
Pada Mesin Bubut Universal,” MEDAN, 1, 2015.
[5] JUNAIDI dan EDDY, “Analysis of Cutting Carbide Tools with S45C Material on
Universal Lathes,” in Seminar Nasional FT.UISU, 2017, pp. 116–123.
[6] A. Y. junaidi, dharmawati, “Analysis Cutting Tool High Speed Steel ( HSS ) With
Cast Iron Material From Universal Lathe,” in IRSTC 2015 PROCEDING, 2015, pp.
464–477.
[7] JUNAIDI, “Hasil Perhitungan Daya Elektro Motor Pada Pahat Potong HSS dan
Benda Uji Karbon S45 C Dengan waktu 4 jam yang digunakan Pada Mesin Bubut
Universal,” SAINTEK Fak. Tek. UISU MEDAN, vol. 1, no. 1, pp. 46–51, 2014.

24

Anda mungkin juga menyukai