Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

"TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA ANAK


SEKOLAH DAN MENDAMPINGI ANAK BELAJAR
ERA PANDEMI”

OLEH :

I GEDE AGUS ARTANA


NIM.C2118031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA ANAK SEKOLAH””

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020


Waktu : 30 menit
Tempat Pelaksanaan : Rumah Tn. S
Sasaran : Keluarga Tn. S
Topik : Penyuluhan tentang Tahap Perkembangan Keluarga

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Anak Usia Dini sangat penting dipelajari oleh setiap orang tua
agar kelak pertumbuhan anak-anak mereka bisa maksimal baik secara fisik maupun
secara psikologi. Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia
dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat dari jenjang
pendidikan yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam kelompok anak usia
dini adalah anak usia SD kelas rendah (kelas 1-3), Taman Kanak-kanak, Kelompok
Bermain dan anak masa sebelumnya (masa bayi).  
Merupakan masa yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini
mungkin. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan
masa perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Anak memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan
karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin
tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti untuk
belajar.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat mengenali dan memahami
tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah secara umum

2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tugas perkembangan anak usia sekolah selama 1
x 30 menit, diharapkan:

a. Keluarga mampu menjelaskan definisi anak usia sekolah


b. Keluarga mampu menjelaskan tugas perkembangan anak usia sekolah 6-12 tahun
c. Keluarga mampu menjelaskan perkembangan anak normal
d. Keluarga mampu menjelaskan tugas orang tua dalam perkembangan anak usia
sekolah 6-12 tahun
e. Keluarga mampu menjelaskan ciri penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
6-12 tahun
f. Keluarga mampu menjelaskan yang dapat dilakukan keluarga bila terjadi
penyimpangan usia sekolah 6-12 tahun

C. PESERTA PENYULUHAN
Keluarga Tn. S

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:

 Petugas mengucapkan salam

 Doa bersama  Doa bersama

 Melakukan perkenalan diri  Memperhatikan


 Menyampaikan maksud dan pengarahan dari petugas

tujuan

 Mengadakan kontrak waktu


2. 10 menit Pelaksanaan:

 Menjelaskan definisi anak  Peserta mendengarkan

usia sekolah penjelasan penyaji

 Menjelaskan tugas

perkembangan anak usia

sekolah

 Menjelaskan

perkembangan anak normal

 Menjelaskan tugas orang

tua dalam perkembangan

anak usia sekolah

 Menjelaskan ciri

penyimpangan

perkembangan anak usia

 Menjelaskan yang dapat

dilakukan keluarga bila

terjadi penyimpangan usia

sekolah
3 5 menit Evaluasi:

 Petugas mempersilakan  Peserta diperbolehkan

peserta untuk bertanya mengajukan pertanyaan


 Petugas menjawab pertanyaan terkait materi yang

dari peserta disampaikan penyaji

 Petugas memberikan  Peserta menjawab

pertanyaan kepada peserta pertanyaan dari penyaji

untuk mengevaluasi peserta sesuai kemampuan


4 5 menit Terminasi:

 Men  Doa bersama

gakhiri kontrak

 Sala

m penutup
Jumlah 30 menit

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

F. MEDIA
 Leaflet.

G. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : I Gede Agus Artana

H. SETTING TEMPAT
Keterangan gambar :
Penyuluh

Peserta

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan dengan melakukan kontrak
sebelumnya dengan keluarga. Sarana prasarana seperti leaflet, dan materi penyuluhan
disiapkan sehari sebelum pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Pasien dan keluarga Tn. S yang hadir 60%

3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan keluarga mampu:
a. Menjelaskan definisi anak usia sekolah

b. Menjelaskan tugas perkembangan anak usia sekolah

c. Menjelaskan perkembangan anak normal

d. Menjelaskan tugas orang tua dalam perkembangan anak usia sekolah

e. Menjelaskan ciri penyimpangan perkembangan anak usia

f. Menjelaskan yang dapat dilakukan keluarga bila terjadi penyimpangan usia

sekolah

H. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran Materi

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


USIA ANAK SEKOLAH

A. PENGERTIAN ANAK USIA SEKOLAH


Anak usia sekolah merupakan anak yang berumur 6-12 tahun, yang artinya
sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai
bertanggung jawab atas perilaku sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka,
teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh
dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa.

B. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH


Tugas perkembangan anak sekolah adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
2. Belajar bergaul dengan teman sebaya
3. Belajar menjadi pribadi yang mandiri
4. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan
5. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
6. Mengembangkan konsep diri untuk kehidupan sehari-hari

C. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK NORMAL

1. Mengenal dan mengakui namanya.


2. Mulai melakukan sesuatu sendiri dan tidak mau di perintah . Misal : makan
sendiri, minum sendiri.
3. Hanya sebentar mau di pisahkan dengan orang tua.
4. Bertanya hal atau benda asing baginya.
5. Mulai berinteraksi dengan orang lain tanpa di perintah.
6. Menunjukkan rasa suka cita dan rasa tidak suka.
7. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain di luar keluarganya.
8. Mengikuti ritual keeagamaan yang dilakukan keluarga misalnya sholat.

D. TUGAS ORANG TUA DALAM DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA


SEKOLAH

1. Memberikan perhatian dan mulai berkomunikasi. Anak merespon komunikasi


orangtuanya melalui senyuman, kerutan kening, celotehan dan sentuhan.
2. Membantu anak belajar memiliki kompetensi sosial yaitu perseptif terhadap orang
lain, kooperatif, asertif, ramah kepada teman sebaya, dan santun kepada orang
dewasa.

E. BAGAIMANA CIRI-CIRI PENYIMPANGAN ANAK USIA SEKOLAH


Penyimpangan yang terjadi pada anak usia sekolah antara lain :
1. Suka membolos dari sekolah
2. Malas belajar
3. Keras kepala

F. TINDAKAN KELUARGA BILA TERJADI PENYIMPANGAN KELUARGA


1. Upaya di sekolah : mengintensifkan pelajaran agama disekolah, mengintensifkan
bagian bimbingan konseling di sekolah.
2. Upaya menanggulangi masalah kenakalan tidak meluas dan merugikan
masyarakat : anak dikembalikan ke orang tua
3. Upaya pembinaan : pembinaan upaya menjaga jangan sampai terjadi kenakalan
remaja. Pembinaan ilmu pengetahuan, pembinaan kepribadian yang wajar untuk
mencapai pribadi yang sehat dan stabil

G. MENDAMPINGI ANAK BELAJAR ERA PANDEMI


Mendampingi anak belajar dari rumah, sambil orang tua mengerjakan pekerjaan yang
harus diselesaikan baik dari kantor atau harus bekerja dari rumah (work from home)
atau karena pekerjaan rutin lainnya merupakan tantangan tersendiri. Perlu dingat
bahwa orang tua di rumah bukan untuk menggantikan semua peran guru di sekolah.
Untuk ini mendampingi anak belajar dari rumah bisa dilakukan dengan pinsip
MIKIR:
1. Membuat jadwal dan aturan bersama, ingatkan anak tentang aturan dan jadwal
yang akan dibuat bersama merupakan tanggung jawab setiap anak dan
tanggung jawab bersama untuk mengikutinya. Membantu anak membuat
jadwal kegiatan bukan berarti membuatkan jadwal untuk anak, namun
memberikan kesempatan anak untuk membuat jadwal mereka sendiri. Hal ini
membantu anak bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan pada hari berjalan. Berikanlah waktu kepada anak untuk
mengingat kembali apa yang harus dikerjakan secara harian. Tuliskan dan
tempelkan jadwal kegiatan yang sudah di buat anak di tempat yang mudah
terlihat. Diskusikan atau beri kesempatan anak untuk membuat dua opsi
kegiatan sehingga ada pilihan kegiatan yang bias dijalankan.
2. Ide Kegiatan. Bantu anak dengan ide kegiatan bila anak bingung menuliskan
kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari berjalan. Jika anak kesulitan
menemukan ide kegiatan, bantu mereka dengan menyebutkan beberapa hal
yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah, seperti:
a. Kegiatan rutin harian: mandi pagi, sarapan, dan berdoa;
b. Kegiatan belajar: mengingatkan apa yangharus dikerjakan anak di rumah
sesuai tugas yang diterbikan guru
c. Kegiatan fisik: Olahraga ringan, membersihkan halaman, membersihkan
rumah atau kamar sendiri, membersihkan alat pribadi (seperti mencuci
piring dan gelas setelah makan)
d. Kegiatan lain: membaca buku, bermain musik, menulis jurnal harian,
bermain games, membantu orang lain di tengah wabah Covid-19 seperti
memberikan makanan untuk yang memerlukan, mengumpulkan uang
saku untuk sumbangan, dsb.
3. Komunikasi positif. Bangun hubungan yang positif dan selalu bertanya dengan
positif terutama ketika anak akan memulai sebuah kegiatan. Tanyakan kepada
anak: Apa yang bias dibantu? Bantulah anak untuk memahami apa yang harus
dikerjakan. Orangtua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa di
bantu sehingga membangun hubungan positif dengan anak. Bertanya tentang
apa yang bisa dibantu bukan berarti mengerjakan semua pekerjaan yang
seharusnya dikerjakan anak. Bantulah anak memahami apa yang harus
dikerjakan dengan membaca kembali tugas dari sekolah. Jika masih mengalami
kesulitan, orang tua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon,
SMS, atau W A untuk meminta penjelasan tugas yang dimaksud
4. Ingatkan waktu dan Introspeksi. Ingatkan anak-anak tentang waktu yang
mereka miliki untuk sebuah aktivitas. Ingatkan atau introspeksi diri kita
sebagai orang tua tidak serba tahu. Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu
yang akan, sedang, dan telah digunakan anak. Mengingatkan kegiatan yang
sudah direncanakan bisa membantu mereka mencapai target. Beberapa
kegiatan yang sudah direncananakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak
mengubah jadwal yang sudah dibuat. Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa
dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah di buat
sehingga target-target kegiatan bias dicapai. Ingatkan diri kita masing-masing,
orang tua bukan orang yang serba tahu segalanya. Respons seperti ini bisa juga
orang tua katakan kepada anak:“Maaf Ayah (Bunda) belum punya jawaban
untuk pertanyaan itu. Sekarang, mari kita cari bersama jawabannya dan kita
diskusikan satu jam lagi dari sekarang? Jika kita tidak mengerti tentang apa
yang anak tanyakan, ingat banyak jalan menuju Roma, ini beberapa idenya:
lihat WAgrup, tanya anak yang lain, lihat internet, tanya ke guru kelas, dan
cara lainnya.
5. Relasi dan Refleksi. Orang tua bisa melakukan refleksi tentang apa yang sudah
dilakukan bersama secarain formal dengan mengobrol atau sambil makan
malam atau cara lainnya. Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa
yang sudah dikerjakan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam
aktifitas santai; sambil mengobrol di ruang keluarga, menjelang tidur, atau saat
makan malam. Jika anak diharuskan mengisi check list kegiatan atau
semacamnya, bantu anak untuk melengkapi sebelum tidur. Refleksi bisa
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana perasaanmu hari itu?
Apa yang sudah berhasil dilaksanakan dan apa yang belum berhasil? Apa yang
membuatmu senang, sedih, kesal, atau bahagia? Dengarkanlah cerita mereka.
Pujilah capaian anak-anak hari ini dan berikan komentar atau saran jika
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Praz. 2008. Internet Marketing, Gadget, Computer, New Technology. April 01, 2015.
http://adhipraz.blogspot.com/2008/04/pengertian-gadget.html

Sumiati, Dkk, 2009, Kesehatan Jiwa anak dan Konseling, Cetakan Pertama, Jakarta : Trans
Info Medika.

Sarwono, Sarlito Wirawa. 2011. Psikologi Anak. RajaGrafindo Persada. Jakarta

Dr.-Rachmy-Diana-Peran-Orang-Tua-dalam-Pendidikan-Anak-Masa-pandemi. 2020
MENDAMPINGI ANAK selain mengerjakan tugas
BELAJAR DARI RUMAH Komunikasi
dari sekolah, seperti:
DENGAN MIKIR  Kegiatan Rutin Tanyakan kepada

Harian: Mandi anak: Apa yang bisa

pagi, sarapan, dan dibantu? Bantulah

berdoa; anak untuk

 Kegiatan Belajar memahami apa yang

Membantu anak Mengingatkan apa harus dikerjakan.


membuat jadwal kegiatan yang harus
 Memberikan
kesempatan anak untuk dikerjakan anak
membuat jadwal  Kegiatan Fisik
mereka sendiri :Olahraga ringan,
membantu anak
membersihkan
bertanggung jawab
 Tuliskan
tempelkan
dan
jadwal
halaman,
membersihkan
Ingatkanlah jadwal
kegiatan dan waktu
kegiatan yang sudah di
rumah yang akan, sedang,
buat anak di tempat dan telah digunakan
yang mudah terlihat.  Kegiatan Lain:
anak. Mengingatkan
Membaca buku, kegiatan yang sudah
direncanakan bisa
bermain musik, dll
membantu mereka
mencapai target.

Ide kegiatan, bantu

mereka dengan
menyebutkan beberapa Ingatkan diri kita masing-
hal yang bisa dilakukan masing, orang tua bukan
orang yang serba tahu
segalanya. Respons seperti
ini bisa juga orang tua
katakan kepada anak:“Maaf
Ayah (Bunda) belum punya
jawaban untuk pertanyaan
MENDA
itu. Sekarang, mari kita cari
bersama jawabannya dan
MPINGI
kita diskusikan ANAK
BELAJAR
ERA
PANDE
MI
Refleksi tentang apa
yang sudah dikerjakan
pada hari itu. Lakukanlah
refleksi dengan anak
dalam aktifitas santai;
sambil mengobrol di
ruang keluarga, menjelang
tidur, atau saat makan
malam.
OLEH
I GEDE AGUS
ARTANA, S.KEP
NIM.C2220066

PROGRAM
STUDI NERS
STIKES BINA
USADA BALI
2020

Anda mungkin juga menyukai