Dalam praktiknya, persentase kepemilikan saham berhak suara anak perusahaan oleh induk perusahaan
seringkali berfluktuasi bisa bertambah atau berkurang kepemilikannya. Hal yang sering menjadi perhatian
dalam penambahan yang sebagian sebagian adalah berapa selisih biaya perolehan investasi dengan nilai
buku atau wajar dari aset bersih investee atau anak saat diakuisisi sedangkan dalam hal terjadi
pengurangan sebagian demi sebagian kepemilikan saham berhak suara investee atau anak perusahaan
adalah berapa laba atau rugi pada setiap terjadinya pengurangan.
Entitas Induk dalam situasi tertentu memperoleh kepemilikan saham berhak suara entitas anak/anak
perusahaan tidak sekaligus langsung dalam posisi mengendalikan namun bisa saja melalui suatu tahapan
pembelian saham yang terpotong potong dalam beberapa periode. Jika entitas induk atau induk
perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak akan menimbulkan masalah analisis yang baru. Berikut
ini adalah ilustrasi atas kondisi dimaksud :
PT Induk mengakuisisi 90 persen kepemilikan PT Anak dalam suatu tahapan pembelian saham berhak
suara yang dilakukan sebagian demi sebagian antara 1 Juli 2008 dan 1 Oktober 2010. Data akuisisi dan
posisi kepemilikan yang diperoleh (dalam 000) adalah sebagai berikut:
Kepemilikan Biaya
yang Perolehan Ekuitas
Tahun Tanggal Diperoleh Investasi 1 Januari
Aset bersih PT Anak diasumsikan mempunyai nilai buku sama dengan nilai wajarnya, dan kelebihan biaya
perolehan investasi diatas nilai buku yang diperoleh untuk setiap pembelian diperlakukan sebagai goodwill
dan tidak diamortisasi. Karenanya, goodwill untuk masing-masing dari ketiga akuisisi dihitung sebagai
berikut:
2
Mengingat perolehan kepemilikan tersebut melebihi 50 % terhitung sejak 1 April 2009, maka laporan laba
rugi konsolidasi menunjukkan pendapatan praakuisisi pada tahun 2008 dan bagian tahun 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo akun investasi saham pada PT anak adalah Rp 474.000.000,-
terdiri dari total biaya sebesar Rp 370.000.000, ditambah dengan pendapatan sebesar Rp 104.000.000,-
(bagian PT Induk atas laba bersih PT Anak ) selama periode 2008 hingga 2010. Untuk tujuan perhitungan
keuntungan atau kerugian atas penjualan selanjutnya, PT Induk harus membuat catatan untuk setiap
investasinya. Catatan tersebut dapat berupa daftar seperti berikut ini:
Kepemilikan
20%
Biaya investasi 60,000,000
Pada saat laporan keuangan PT. Induk dan PT Anak dikonsolidasikan pada tahun 2009 dan 2010,
pendapatan praakuisisi akan tampak dalam laporan laba rugi konsolidasi. Berikut ini menunjukkan kertas
kerja konsolidasi PT Induk dan PT Anak untuk tahun 2010.
2
PT INDUK DAN PT ANAK
KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DALAM 0
2
PENJUALAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM BERHAK SUARA ANAK PERUSAHAAN
Dalam hal induk perusahaan/investor menjual kepemilikan, keuntungan atau kerugian atas penjualan
dihitung sebagai perbedaan antara hasil dari penjualan dan nilai buku investasi yang dijual. Nilai buku
investasi dianggap menggambarkan substansi metode ekuitas jika investor mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap operasi investasi. Namun kalau induk perusahaan mendapatkan kepemilikannya
melalui tahapan pembelian yang berlainan, maka saham yang dijual harus dapat diidentifikasikan sesuai
dengan saat dibeli atau diakuisisi. Cara yang biasanya digunakan adalah dilakukan atas dasar identifikasi
khusus atau masuk pertama keluar pertama (first-in first-out).
Informasi berikut akan digunakan untuk mengilustrasikan penjualan kepemilikan, baik pada awal
periode maupun selama suatu periode. PT Anak adalah perusahaan anak yang 90 persen kepemilikannya
dimiliki oleh PT Induk. Akun investasi PT Induk pada PT Anak pada tanggal 1 Januari 2010 bersaldo Rp
576.000.000, terdiri dari ekuitas tercatat PT Induk pada PT Anak ditambah dengan goodwill sebesar Rp
18.000.000 yang tidak diamortisasi. Ekuitas pemegang saham PT Anak pada tanggal 1 Januari 2010
terdiri dari modal saham sebesar Rp 400.000.000 dan saldo laba sebesar Rp 200.000.000. Selama tahun
2010, PT Anak melaporkan pendapatan sebesar Rp 72.000.000, dihasilkan secara proporsional di
sepanjang tahun tersebut, dan membayar dividen sebesar Rp 40.000.000 pada tanggal 1 Juli.
Diasumsikan PT Induk menjual 10 persen kepemilikan saham berhak suara PT Anak (satu-per-sembilan
dari miliknya) pada tanggal 1 Januari 2010 dengan harga Rp 80.000.000, keuntungan atas penjualan
sebesar Rp 16.000.000 akan dicatat pada buku PT Induk dan akun investasi pada PT Anak akan
berkurang sebesar Rp 64.000.000 (Rp 576.000.000/9). Keuntungan sebesar Rp 16.000.000 merupakan
keuntungan untuk laporan konsolidasi dan juga untuk PT Induk sebagai entitas terpisah. Penjualan 10
persen kepemilikan tersebut menyebabkan berkurangnyai persentase kepemilikan saham berhak suara PT
Induk pada PT Anak menjadi 80 persen dan meningkatkan hak kepentingan non pengendali menjadi 20
persen.
Selama tahun 2010 PT Induk membukukan 80% kepemilikan saham berhak suara berdasarkan metode
ekuitas dan mencatat pendapatan sebesar Rp 41.600.000 (laba bersih PT Anak sebesar Rp 36.000.000 x
80% - penurunan nilai goodwill sebesar Rp 16.000.000) dan mengurangi akun investasinya atas dividen
yang diterima. Pada tanggal 31 Desember 2010 akun investasi PT Induk pada PT Anak bersaldo Rp
521.600.000, yang dihitung sebagai berikut:
2
PT INDUK DAN PT ANAK
KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DALA
2
Kepemilikan sebesar 80 persen. Keuntungan atas penjualan sebesar Rp 16.000.000 dicatat dalam laporan
laba rugi PT Induk dan langsung dimasukkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi tanpa penyesuaian.
Jika PT Induk menjual 10 persen kepemilikannya pada PT Anak pada tanggal 1 April 2010 dengan harga
Rp 80.000.000, keuntungan atas penjualan akan sebesar Rp 14.700.000, yang dihitung dengan cara:
Istilah Penting
Soal – Soal
Pertanyaan
2.Dalam hal terjadi penjualan sebagian saham berhak suara yang dimiliki induk perusahaan, terangkan
bagaimana menghitung laba atau rugi.
2
3.Dalam penghitungan hak untuk Non Pengendali, apakah terdapat pengaruh dari pendapatan pra akuisisi
terhadap Non Pengendali.
Soal 8 -1
2 Januari 2010, Katon Co membeli 15.000 lembar saham Ela Elu Co dengan harga @ 16 dan 1 Juli 2010
melakukan penambahan sejumlah 1.500 lembar dengan harga @ 17.
Katon Co
Liabilitas $230.500
$200.000
Ela Elu Co
Liabilitas $160.000
2
Saldo Laba (defisit) :
$ 27.500
Pertanyaan
Soal 8 - 2
31 Desember 2008 PT. X membeli 1.200 lembar saham PT. Y seharga $120 per lembar. 1 April 2009, PT.
X membeli 600 lembar saham PT. Y dengan harga $80 per lembarr dan 1.500 lembar PT. Z dengan harga
$70 per lembar. Neraca ketiga perusahaan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Obligasi PT. Y
2
Liabilitas wesel $20.000 $35.000 $74.000
PT. X belum mengakui Dividen yang diumumkan PT. Y 31 Desember 2009. Liabilitas wesel PT. Y
menunjukan pinjaman dari PT. X dan PT. Y
2
Pengumuman Dividen tunai 31 Des 09, pembayaran
Pertanyaan
Soal 8 - 3
Berikut ini tersedia informasi mengenai Bani Co, Banu Co dan Beno Co 31 Desember 2009 :
2
100 lembar saham Banu Co dijual 1 Juli 2009 @ 12. Perubahan Saldo Laba ketiga perusahaan adalah
sebagai berikut:
Pertanyaan
Soal 8 - 4
Rekening Doger Co, Emon Co dan Fullo Co menunjukkan saldo 31 Desember 2010 sebagai berikut :
2
Doger Co Emon Co Fullo Co
¹) Harga jual @ $150 per lembar; akun investasi di kredit sebesar harga perolehan dan akun laba/rugi 2009
di kredit atas laba penjualan saham.
Pertanyaan
2
2