Anda di halaman 1dari 5

Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan

kolenkim, jaringan sklerenkim dan jaringan pengangkut. Dalam hal ini tiap
jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses dalam hidupnya.
Contohnya sebagai berikut :
1. Jaringan meristem yang mampu membelah terus-mnerus dan
membentuk sel-sel baru
2. Jaringan parenkim berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan
3. Jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam
4. Jaringam pengangkut berfungsi sebagai pengangkut bahan
makanan
5. Jaringan kolenkim dan sklerenkim berfungsi sebagai
penyokong /pengukung.
(Waluyo,2010:66)
Pada prinsipnya jaringan dalam tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi
meristem ( jaringan muda ) dan jaringan dewasa.
1. Meristem (Jaringan muda)
Meristem disebut dengan jaringan muda. Membran selnya yang tipis,
bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur antara segiempat dan kubus. Sifat
khusus dari jaringan muda yaitu sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan
kegiatan-kegiatan untuk membelah, yang dalam istilah lainnya disebut
merismatik. (Sutrian,2011:112)
Tanda-tanda meristem adalah :
1. Terdiri dari sel-sel muda yang sedang membelah atau dalam
persiapan pembelah dan pertumbuhan
2. Sel-selnya rapat suatu sama lain dan tidak mempunyai ruang
antar sel
3. Bentuk selnya membulat dengan dinding tipis, kaya protoplasma,
tidak mempunyai vakuola atau vakuolanya sangat kecil, tidak
mengandung cadangan makanan
4. Ukuran selnya sangat bervariasi, demikian pula dengan
perbandingan antara ukuran dan selnya.
(Soesilo,1986:2.24)
Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem menjadi meristem primer
dan meristem sekunder.
1. Meristem primer
Meristem primer adalah meristem, yang berkembang dari sel
embrional. Meristem primer terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah
panjang.Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi.
2. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan
permanen yang telah mengalami differensiasi dan spesialisasi tetapi
menjadi embrional kembali. Contoh meristem sekunder adalah cambium
gabus yang terbentuk dari parenkim dan kolenkim. (Waluyo,2010:67)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi :
1. Meristem apikal
Terdapat diujung batang, cabang dan akar menyusun suatu bangunan
yang disebut ujung pucuk atau ujung akar. Meristem apikal dapat
tersusun atas 1 atau lebih inisial aikal yang terletak diujung organ itu.
2. Meristem interkalar
Merupakan meristem primer(berasal dari meristem apikal) yang
terpisah dari ujung pucuk oleh jaringan dewasa. Dijumpai pada buku-
buku batang tumbuhan beruas, misalnya rumput-rimputan.
3. Meristem Lateral
Meristem yang terdiri dari sel-sel yang membelah terutama pada
periklinal sehingga menambah diameter organ. Hasil pembelahan
meristem hanya menambah jumlah sel dari jaringan tertentu atau
menambah jaringan baru misalnya kaambium dan gabus.
(Soesilo,1986:2.25)
Berdasarkan fungsinya, meristem dibedakan menjadi :
a) Teori Haberland menyatakan bahwa meristem terdiri atas :
1. Protoderm : bagian yang mebentuk jaringan pelindung
2. Prokambium : bagian yang membentuk berkas pengangkut
3. Meristem dasar : membentuk parenkim dan empulur
b) Teori Schmidt menyatakan bahwa meristem terdiri atas :
1. Tunika : Tersusun dari lapisan sel paling luar yang membentuk
jaringan epidermis
2. Korpus : Bagian sebelah dalam tunika dan susunan yang sel-selnya
lebih kompleks tergantung jenis tumbuhan
c) Teori Hanstein mengatakan bahwa meristem terdiri dari 3 daerah
pertumbuhan atau histogen yaitu :
1. Dermatogen : lapisan terluar pembentuk epidermis
2. Periblem : lapisan tengah pembentuk korteks
3. Plerom : lapisan terdalam pembentuk stele dan berkas pengangkut
diantaranya.
(Soesilo,1986:2.25-2.26)
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-selnya telah berhenti atau berhenti
sementara untuk tumbuh. Sel-sel penyusunnya dapat berupa sel hidup atau sel
mati, berdinding tipis atau tebal. Jaringan dewasa dapat berupa jaringan
sederhana bila tersusun atas satu macam sel dan jaringan kompleks yang terdiri
lebih dari satu macam sel yang berfungsi bersama sebagai kesatuan. Jaringan
dewasa dapat dibedakan menjadi :
a) Jaringan Pelindung
Jaringan Pelindung terdiri atas jaringan epidermis dan jarangan gabus
1. Jaringan Epidermis adalah jaringan yang menutup permukaan
tubuh tumbuhan seperti menutup permukaan akar, batang, daun
dan biji. Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya
karena fungsinya tersebut beberapa epidermis mengalami
modifikasi seperti rambut (trikom), duri dan mulut daun (stomata).
(Waluyo,2010:68-69). Setiap jenis tumbuhan mempunyai struktur
sel epidermis yang berbeda. Perbedaan struktur sel epidermis
berupa bentuk dan susunan sel epidermis, letak stomata dll.
(Rompas.dkk, 2011:15)
2. Jaringan gabus terbentuk dari sel-sel yang dindingnya terdiri bahan
suberin yaitu bahan sejenis selulosa yang berlemak. Jaringan gabus
merupakan bagian sel yang mati dan berfungsi sebagai pelindung
untuk keluar keluar masuknya air. Jaringan ini terdapat pada bagian
yang luka. (Waluyo,2010:68-69)
b) Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut pula dengan jaringan parenkim. Jaringan
parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup
dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi.
(Sutrian.1992:123).
Selain berfungsi sebagai tempat melekatnya berbagai jaringan yang
lain, parenkim berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan,
penyimpan air, pengendap berbagai Kristal dan sebagai alat fotosintesis
( mengandung kloroplas sehingga disebut pula klorenkim), sehingga ada
pembagian atas dasar fungsi tersebut misalnya parenkim asimilasi,
parenkim penimbun, parenkim pengangkut, parenkim air, parenkim udara.
(Soesilo,1986:2.30)
c) Jaringan Penguat
Jaringan penguat terdiri atas :
1. Jaringan kolenkim
Sel-sel kolenkim berdinding tebal yang secaa khusus
dikembangkan disudut-sudut sel. Sel-sel ini member tunjangan
mekanis bagi tumbuhan. Umumnya dijumpai didaerah-daerah
tumbuhan yang tumbuh dengan cepat dan perlu diperkuat. Petiola
(tangkai) daun biasanya diperkuat dengan sel-sel kolenkim
2. Jaringan Sklerenkim
Dinding sel-sel pada jaringan sklerenkim sangat tebal dan
dibangun dalam lapis yang sama disekitar seluruh batas selnya. Sel
sklerenkim bisa bergabung dengan tipe sel yang lain dan memberi
tunjangan mekanis. Dalam banyak hal, protoplas sel-sel sklerenkim
mati setelah dinding sel terbentuk seluruhnya. Sel-sel sklerenkim
terdapat dalam batang dan juga bergabung dengan tulang daun.Sel-
sel itu merupakan komponen yang amat penting pada penutup luar
keras biji dan buah keras (nut). (Kimball,2000:113)
d) Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1. Xylem
Jaringan kompleks yang tersusun dari trakeid, trakea, sel-sel
parenkim xylem dan serabut xylem sebagai penyokong. Xylem
merupakan jaringan pengangkut air dan zat hara dari tanah. Xylem
terbentuk dari meristem apikal lewat pembentukan prokambium
yang disebut dengan xylem primer. Akibat pertumbuhan cambium
akan terbentuk xylem sekunder.
2. Floem
Floem tersusun dari pembuluh, sel pengiring, parenkim floem,
serabut dan sklereid. Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil
asimilasi ke bagian tubuh tubuh lainnya.Floem yang berasal dari
prokambium yang disebut floem primer dan yang merupakan hasil
pertumbuhan kambium disebut floem sekunder.
(Soesilo,1986:2.31-2.36)
e) Jaringan Sekretori
Jaringan sekretori dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Jaringan rekresi : mengeluarkan senyawa yang belum masuk
kedalam metabolisme, misalnya hidatoda didaun mengeluarkan air
dan zat hara yang larut
2. Jaringan eskresi : menghasilkan senyawa hasil akhir proses
metabolisme, misalnya kelenjar madu pada bunga
3. Jaringan sekresi : mengasilkan senyawa yang masih ikut berperan
pada proses metabolisme lebih lanjut, dapat berupa sel kelenjar,
ruang kelenjar, saluran kelenjar dan saluran getah.
(Soesilo,1986:2.37)

Anda mungkin juga menyukai