Anda di halaman 1dari 4

BELANJA NEGARA

Belanja Negara adalah kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih yang terdiri atas belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa.

Besaran belanja negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:


 asumsi dasar makro ekonomi;
 kebutuhan penyelenggaraan negara;
 kebijakan pembangunan;
 risiko (bencana alam, dampak krisis global)
 kondisi dan kebijakan lainnya.
Contohnya, besaran belanja subsidi energi dipengaruhi oleh asumsi ICP, nilai tukar,
serta target volume BBM bersubsidi.

Pasal 11 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


menetapkan klasifikasi jenis belanja negara terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja
Barang, Belanja Modal, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Iain-Iain dan
Belanja Daerah. Penjelasan mengenai jenis-jenis belanja tersebut adalah sebagai
berikut:

Belanja Pegawai

Pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang
atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah di dalam maupun di
luar negeri baik kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.

Belanja Barang

Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat
dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari belanja barang dan jasa, belanja
pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas.

Belanja Modal

Pengeluaran anggaran yang digunakan, dalam rangka memperoleh atau menambah


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi
serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang
ditetapkan pemerintah. Aset Tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan
sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual.

Pembayaran Bunga Utang

Pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) yang dilakukan atas


kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik utang dalam maupun
luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka
panjang. Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan.

Subsidi

Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada perusahaan


negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi, menjual,
mengekspor atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang
banyak agar harga jualnya dapat dijangkau masyarkat. Belanja ini antara lain
digunakan untuk penyaluran subsidi kepada masyarakat melalui BUMN/BUMD dan
pemsahaan swasta.

Hibah

Pengeluaranpemerintah berupa transfer dalam bentuk uang, barang atau jasa, bersifat
tidak wajib yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan tidak mengikat
serta tidak terus menerus kepada pemerintahan negara lain, pemerintah daerah,
masyarakat dan organisasi kemayarakatan serta organisasi intemasional.
Bantuan Sosial

Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan
kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya
bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.
Pengeluaran ini dalam bentuk uang/ barang atau jasa kepada masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, bersifat tidak terus menerus
dan selektif.

Belanja Lain-lain

Pengeluaran/belanja pemerintah pusat yang sifat pengeluarannya tidak dapat


diklasifikasikan ke dalam pos-pos pengeluaran diatas.Pengeluaran ini bersifat tidak
biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana
sosial dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah.

Belanja Daerah (Transfer Ke Daerah)

Bagian belanja pemerintah pusat berupa pembagian dana APBN kepada pemerintah
daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang besarnya berdasarkan
perhitungan-perhitungan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dengan
Undang-undang dan peraturan-peraturan. Belanja daerah terbagi atas dua kelompok
besar yaitu Dana Perimbangan, merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk
pemerintah daerah berupa dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi
khusus yang ditujukan untuk keperluan pemerintah daerah, dan Dana Otonomi
Khusus dan Penyesuaian, merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk pemerintah
daerah berupa dana otonomi khusus dan dana penyesuaian yang ditujukan untuk
keperluan pemerintah daerah.

Mekanisme belanja pemerintah pusat diatur dan ditetapkan oleh Kementerian


Keuangan, sedangkan belanja daerah mengikuti mekanisme yang ditetapkan oleh
masing-masing pemerintah daerah.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi adalah belanja Pemerintah Pusat yang
digunakan untuk menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi
ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi perlindungan lingkungan hidup,
fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata, fungsi
agama, fungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial.

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi adalah belanja Pemerintah Pusat


yang dialokasikan kepada kementerian negara/lembaga dan Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara. Belanja Pemerintah Pusat Menurut Program adalah
belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan untuk mencapai hasil (outcome)
tertentu pada Bagian Anggaran kementerian negara/lembaga dan Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara

Sumber : https://www.studiobelajar.com/apbn-apbd/

Anda mungkin juga menyukai