NIM. 43219010111
ABSTRAK
Perencanaan keuangan jangka panjang menjadi salah satu tolak ukur perkiraan
kondisi keuangan perusahaan, bagaimana profitabilitas perusahaan di masa
mendatang. Artikel ini berisi penyusunan laporan perencanaan keuangan jangka
panjang dengan model proforma. Obyek dalam laporan ini meliputi perencanaan
keuangan perusahaan, elemen rencana keuangan, dasar dalam menyusun rencana
keuangan perusahaan dan model perencanaan keuangan perusahaan. Dari artikel ini
diharapkan akan menambah pengetahuan individu ataupun perusahaan dalam
merencanakan keuangan untuk jangka panjang supaya terwujudnya tujuan
keuangannya.
Kata kunci: perencanaan keuangan,perusahaan,jangka panjang,model proforma
PENDAHULUAN
Aktiva
Aktiva lancer
Kas dan surat berharga 408 670 112
Piutang dagang 4.353 4.233 4.536
Persediaan 2.623 2.201 2.350
Biaya di bayar di muka 155 142 132
Total aktiva
JUMLAH %PERUBAHAN
Tahun 3 (nyata) 16405 -
Tahun 4 (proyeksi) 17234 5,055%
Tahun 5 (proyeksi) 18105 5,055%
Tahun 6 (proyeksi) 19020 5,055%
Tahun 7 (proyeksi) 19981 5,055%
Tahun 8 (proyeksi) 20991 5,055%
Proyeksi rugi – laba dengan menggunakan pendekatan common-size
COMM
TAHUN ON –
3 SIZE TAHUN 4 TAHUN 5 TAHUN 6 TAHUN 7 TAHUN 8
Penjualan 16405 100% 17234 18105 19020 19981 20991
HPP (10.492) 64% (11029,7) (11587,2) (12172,8) (12787,84) (13434,24)
B. penjualan &
umum (4129) 25,1% (4325,7) (4544,3) (4774,8) (5015,2) (5268,7)
Pend. lainnya (311) 2% (344,68) (362,1) (380,4) (399,62) (419,82)
Pajak penghasilan (369) 2,2% (379,1) (398,3) (418,4) (439,582) (461,8)
Pend.operasional 1104 6,7% 1154,82 1213,1 1274,38 1338,758 1406,44
Biaya bunga (303) (1,9%) (327.4) (344) (361,38) (379,639) (398,829)
Laba bersih 801 4,8% 827,3 869,1 913 959 1007,6
Proyeksi Neraca
1. Tingkat pertumbuhan Neraca
Tahun 1 = 104,43% (12254/11734 x 100%)
Tahun 2 = 103,62% (12698/12254 x 100%)
208,05
Rata-rata = 208,05/2 = 104,025%
2. Jumlah perubahan
Tahun 3 (aktiva nyata) 12698 -
Tahun 4 (proyeksi) 13209,09 104,025%
Tahun 5 (proyeksi) 13740,755 104,025%
Tahun 6 (proyeksi) 14293,82 104,025%
Tahun 7 (proyeksi) 14869,14 104,025%
Tahun 8 (proyeksi) 15467,62 104,025%
3. Menggunakan metode common size
Aktiva
195
424,01
1169
827,3
Aktiva
Aktiva
hutang dagang
hutang jgk. 796,16 828,211 (32) (32)
Pendek 1395 1451,288 56,228 56,228
hutang lancar
lainnya 1633,78 1699,54 65,76 65,76
hutang jgk.
Panjang 2887,35 3003,56 116,21 116,21
hutang jgk.
Panjang lainnya 1199,25 1247,520 (48,27) (48,27)
surat berharga
hutang sewa 458,8 477,299 (18,499) (18,499)
hutang pajak 211.54 220,063 (8,523) (8,523)
laba ditahan : 1265 1315,91 50,91 50,91
laba bersih
913 959 (46) (46)
Operasi
Investasi
Pendanaan
Aktivitas
Solvabilitas
Rasio hutang jgk. Panjang 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1%
Rasio hutang modal saham 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9%
Rasio hutang jgk. Panjang
terhadap asset 20,2 20,2% 20,2% 20,2% 20,2% 20,2%
Profitabilitas
RUMUS :
LIKUIDITAS JANGKA PENDEK
RASIO LANCAR
Aktiva lancar
Hutang lancar
Tahun 3 (nyata) Tahun 6 (proyeksi)
7539 = 2,2 8484,75 = 2,2
3400 3824,94
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7 (proyeksi)
7840,9 = 2,2 8826,32 = 2,2
3534,73 3978979
Tahun 5 (proyeksi) Tahun 8 (proyeksi)
8156,497 = 2,2 9181,57 = 2,2
3677,01 4139,116
RASIO QUICK
Aktiva lancar – persediaan
Hutang lancar
Tahun 3 (nyata) Tahun 5 (proyeksi)
7539 – 2623 = 1,4 8156,497 – 2837,46 = 1,4
3400 3677,01
Tahun 6 (proyeksi)
Tahun 4 (proyeksi) 8484,75 – 2951,67 = 1,4
7840,9 – 2727,67 = 1,4 3824,94
3534,73 Tahun 7 (proyeksi)
8826,32 – 3070,477 = 1,4
3978979 9181,57- 3194,06 = 1,4
Tahun 8 (proyeksi) 4139,116
RASIO ALIRAN KAS DARI OPERASI
Aliran kas dari operasi
Rata – rata hutang lancar
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 6(proyeksi)
703,13 = 781,68 =
20,2% 20,8%
3400+3534,73/2 3677,01+3824,94/2
Tahun 5 ( proyeksi) Tahun 7(proyeksi)
742,73 = 822,413 =
20,5% 21%
3534,73+3677,01/2 3824,94+3978,979
Tahun 8(proyeksi)
865,148 =
21,3%
3978,979+4139,116
AKTIVITAS
PERPUTARAN AKTIVA
Penjualan
Rata-rata total aset
Tahun 3 (nyata) 19020 = 1,3
16405 = 2,5 13740,755+14293,82/2
0 + 12698/2 Tahun 7 (proyeksi)
Tahun 4 (proyeksi) 19981 = 1,3
17234 = 1,3 14293,82+14869,14/2
12698 + 13209,09/2
Tahun 5 (proyeksi) Tahun 8 (proyeksi)
18105 = 1,3 20991 = 1,3
13209,09+13740,755/2 14869,14+15467,62/2
Tahun 6 (proyeksi)
PERPUTARAN PIUTANG DAGANG
Penjualan
Rata – rata piutang
Tahun 3 (nyata) Tahun 6 (proyeks)
16405 =7,5 19020 = 3,95
0 + 4353/2 4710,33+4899,9/2
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7 (proyeksi)
17234 =3,8 19981 =3,99
4353 + 4528,07/2 4899,9+5097,141/2
Tahun 5 ( proyeksi) Tahun 8 (proyeksi)
18105 =3,,9 20991 =4,0
4528,07+4710,33/2 5097,141+5302,300/2
PERPUTARAN PERSEDIAAN
HPP
Rata – rata persediaan
Tahun 3 (nyata) Tahun 6 (proyeksi)
10492 =8 12172,8 =4,2
0 + 2623/2 2837,46+2951,67/2
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7 (proyeksi)
11029,7 =4,1 12787,84 =4,24
2623 + 2727,67/2 2951,67+3070,477/2
Tahun 5(proyeksi) Tahun 8(proyeksi)
11587,2 =4,16 13434,24 =4,28
2727,67+2837,46/2 3070,477+3194,06/2
SOLVABILITAS
RASIO HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang + modal saham
Tahun 3 (nyata) 2566 + 4353
2566 = 37,1% Tahun 4 (proyeksi)
2668,2 =37,1% 2887,35+4900
2668,23+4528,07 Tahun 7( proyeksi)
Tahun 5 (proyeksi) 3003,56 =37,1%
2775,63 =37.1% 3003,56+5097,14
2775,63+4710,33 Tahun 8(proyeksi)
Tahun 6 (proyeksi) 3124.459 =37,1%
2887,35 =37,1% 3124,459+5302,300
RASIO HUTANG MODAL SAHAM
Hutang jangka panjang
Modal saham
Tahun 3 (nyata) Tahun 6 (proyeksi)
2566 = 58,9% 2887,35= 58,9%
4353 4900
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7( proyeksi)
2668,23 = 58,9% 3003,56= 58,9%
4528,07 5097,14
Tahun 5( proyeksi) Tahun 8(proyeksi)
2775,63 = 58,9% 3124.459= 58,9%
4710,33 5302,300
RASIO HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP ASET
Hutang jangka panjang
Total asset
Tahun 3 (nyata) Tahun 6
2566 = 20,2% 2887,35= 20,2%
12698 14293,82
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7
2668,23= 20,2% 3003,56= 20,2%
13209,09 14869,14
Tahun 5(proyeksi) Tahun 8
2775,63= 20,2% 3124,459= 20,2%
13740,755 15467,62
ALIRAN KAS OPERASIONAL TERHADAP HUTANG TOTAL
Aliran kas dari opersi kas
Rata – rata total hutang
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7
705,13 = 20,3 822,413 = 21
3400+3534,73/2 3824,94+3978,979/2
Tahun 5 Tahun 8
742,73 = 20,5 865,148 = 21,3
3534,73+3677,01/2 3978,979+4139,116
Tahun 6 781,6 =20,8
3677,01+3824,94/2
PROFITABILITAS
ROA
Laba bersih + bunga bersih pajak
Total asset rata-rata
Tahun 3 (nyata) Tahun 6
801 + 303 =17% 913+361,38 = 9.0%
0 + 12698/2 13740,755+14293,82/2
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7
827,3 + 327,4 = 8,9% 959+398,829 = 9,1%
12698+13209,09/2 14293,82+14869,14
Tahun 5 Tahun 8
869,1+344 = 9,0% 1007,6+398,829 =9,2%
13209,09+13740,755/2 14869,14+15467,62
PROFIT MARGIN
Laba bersih
Penjualan
Tahun 3 (nyata) 17234
801 = 4,8% Tahun 5
16405 869,1 = 4,8%
Tahun 4 (proyeksi) 18105
827,3 = 4,8% Tahun 6
913 = 4,8% 19981
19020 Tahun 8
Tahun 7 1007,6 =4,8%
959 = 4,8% 20991
ROE
Laba bersih – dividen saham preferen
Rata – rata saham biasa
Tahun 3 (nyata ) Tahun 6 (proyeksi)
801 – 0 =36% 913 – 0=19,1%
0 + 4353/2 4710,33+4900/2
Tahun 4 (proyeksi) Tahun 7 (proyeksi)
827,3 – 0=18,6% 959 – 0=19,1%
4353 + 4528,07/2 4900+5097,14/2
Tahun 5 (proyeksi) Tahun 8 (proyeksi)
869,1 – 0=18,8% 1007,6 – 0=19,3%
4528,07+4710,33/2 5097,14+5302,300/2
CEL
Laba bersih saham biasa
Laba bersih + bunga bersih pajak
Tahun 3 (nyata) 8691,1+344
801 =0,72 Tahun 6 (proyeksi)
801 + 303 913 =0,71
913+361,38
Tahun 7 (proyeksi)
Tahun 4 (proyeksi) 959 =0,71
827,3 =0,71 959+379,639
827,3 + 327,4 Tahun 8 (proyeksi)
Tahun 5 (proyeksi) 1007,6 =0,71
869,1 =0,71 1007,6+398,829
LSM
Rata – rata aset
Rata – rata saham biasa
Tahun 3 (nyata )
0 + 12698/2 = 2,9 Tahun 6 (proyeksi)
0 + 4353/2 13740,755+14293,82/2 =2,9
Tahun 4 (proyeksi) 4710,33+4899,9/2
12698 + 13209,09/2=2,9 Tahun 7 (proyeksi)
4353 + 4528,07/2 14293,82+14869,14/2 =2,9
Tahun 5 (proyeksi) 4899,9+5097,141/2
13209,09+13740,7552 = 2,9 Tahun 8 (proyeksi)
4528,07+4710,33/2 14869,14+15467,62/2 =2,9
5097,141+5302,300/2
KESIMPULAN
Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan
organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan perusahaan dapat
menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan.
Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan kondisi
keuangan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat diperkirakan apakah
kondisi perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas
perusahaan di masa yang akan datang dan sebagainya.
Dalam membuat suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik, suatu
perusahaan akan berusaha menciptakan semua itu memiliki tujuan dan arti yang
jelas. Kejelasan itu bagi suatu perusahaan akan terlihat dalam perjalanan proses
yang berlangsung baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu konsep
perencanaan keuangan yang tidak baik akan bisa terlihat dalam jangka pendek.
Berdasarkan metode yang digunakana dalam penyusunan laporan keuangan
jangka panjang. Dalam tabel rasio keuangan proforma, pada rasio profitabilitas
perusahaan di proyeksikan akan meningkat sesuai dengan peningkatan ROA dan
ROE. Peningkatan ini dikarenakan perputaran aktiva yang konstan sehingga tidak
terjadi penurunan dalam profitabilitas, hal tersebut juga diimbangi oleh kenaikan
profit margin yang diproyeksikan untuk tetap selama 5 tahun mendatang
Pada rasio likuiditas jangka pendek menunjukkan bahwa risiko perusahaan tidak
berubah selama 5 tahun mendatang, artinya perusahaan mempunyai kemampuan
likuiditas yang baik, dan dilihat dari data rasio solvabilitas, perusahaan cukup
mampu untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya, artinya perusahaan ini
termasuk perusahaan solvable. Dikatakan solvabel karena presentasenya tidak
mengalami penurunan, semakin kecil presentase berarti semakin cepat perusahaan
dalm kondisi insolvable
DAFTAR PUSTAKA
<https://www.academia.edu/30321954/LAPORAN_KEUANGAN_PROFORMA>[
Diakses, 27 Maret 2020]
<https://media.neliti.com/media/publications/165920-ID-perencanaan-keuangan-
untuk-mencapai-tuju.pdf>[Diakses, 27 Maret 2020)
http://dwi-chuichi.blogspot.com/2013/11/perencanaan-keuangan.html
<manajemenkeuanganakuntansi.blogspot.com/2013/04/perencanaan-keuangan-
jangka-panjang.html?m=1>[Diakses, 27 Maret 2020]
Putra, Y. M., (2017). Perencanaan Keuangan Jangka Panjang. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.”