Anda di halaman 1dari 8

4 Pemeriksaan dan Perawatan yang Harus Dilakukan selama Kehamilan

A. Pemeriksaan yang harus Dilakukan selama Kehamilan

pemeriksaan kehamilan sangat panting dilakukan oleh pasangan suami-istri. Pemeriksaan secara teratur
akan menunmkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Dengan cara ini, terjadinya nsiko dan
ketidakpastian penata-laksanaan persalinan dapat dihindart. Agar kesehatan ibu dan janin optimal,
pasangan suami-istri dianjurkan untuk memenksakan kehamilan sedini mungkin. Selama ini, seorang Lbu
akan meme-riksakan kehamilannya setelah dinyatakan positif melalui test kehamilan. Sebaiknya, hal ini
tidak dilakukan. Periksalah kehamilan setelah Anda menduga dan merasakan kehamilan tersebut. Hal
pertama yang hams dilakukan setelah seorang ibe merasakan atau menduga dirinya hamil adalah
mencari tempat pemeriksaan, balk di klinik atau di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
Selanjutnya, pilihlah dokter atau bidan yang sudah mendapat rekornendasi dari Leman atau keluarga
Anda. Adakalanya, sebuah keluarga memilih dokter/ bidan yang sama karena sudah menaruh keper-
cayaan penuh kepada dokter/bidan yang bersangkutan. Pilihlah tempat yang mudah dijangkau dan
tempat tinggal Anda dengan biaya yang terjangkau oleh kemampuan keluarga Anda.

Umumnya. pada pemeriksaan pertama seorang ibu akan merasa stres karena tidak mengetahui apa
yang akan dilakukan dokterbidan kepada dirinya. Untuk mengatasinya. seorang ibu dianjurkan untuk
mengetahui dan memahami setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter bidan. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh dokterbidan pada setiap pemeriksaan, meliputi tahap-tahap berikut ini.

1) Tahap pengkajian merupakan tanya jawab dan pemenksaan yang bertujuan untuk memperoleh data
subjektif (hasil tanya jawab) dan data objektif (hasil pemeriksaan).

2) Tahap analisis (memeriksa) data dan kebutuhan pasien.

3) Tahap perumusan diagnosis dan prognosis kebidanan (membuat kesimpulan)

4) Tahap pelaksanakan tindakan sesuai rencana.

5) Tahap evaluasi hasil tindakan dan tindak lanjutnya (follow up).

1) Tahap pengkajian Data subyektif

diperoleh dengan cara lisan (anamnese). Data-data yang dibutuhkan sebagai berikut.

a. Biodata istn dan suami, meliputi nama, umur, status, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat
rurnah.

b. Riwayat keluarga. meliputi penyakit yang tetjadi di keluarga dan ada-tidaknya persalinan kembar
dalam keluarga.

c. Keadaan psiko-sosial, meliputi pekerjaan, tempat rumah, dan dukungan keluarga.

d. Kehidupan seksual, meliputi ada-tidaknya masalah dan rutinitas hubungan suami-istri.

e. Latar belakang sosial budaya, meliputi kebiasaan, tradisi, dan budaya dalam keluarga.
f. Riwayat kesehatan keadaan kesehatan yang lalu, meliputi penyakit yang pernah didenta dan tindakan
operasi yang pernah dilakukan sejak bayi sampai sekarang. Selain itu, vaksinasi dan transfusi yang
pernah diperoleh.

g. Riwayat kebidanan (obstetrik)

• Data haid. meliputi umur/ waktu memperoleh haid pertama, siklus, lamanya haid dalam satu periode,
teratur atau tidak siklus haid yang terjadi, dan apakah merasakan sakit saat tetjadinya haid
(dismenorrhoe).

• Kehamilan, meliputi kehamilan yang berlangsung merupakan yang ke berapa kalinya, sudah
mempunyai anak berapa, pernah keguguran atau tidak. dan kapan hari pertama haid yang terakhir
sebelum hamil. Penentuan haid terakhir (HT) ini digunakan untuk menghitung perkiraan persalinan yang
disebut harapan par,. (HP). Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan terhadap keluhan yang terjadi, hal-hal
yang dilakukan selama kehamilan, serta jenis abet-abates yang telah dikonsumsi.

• Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu (jika bukan kehamilan yang pertama), meliputi anak ke
berapa?, usia kehamilan sebelumnya?, keadaan persalinannya apakah normal atau dengan tindakan?.
terjadi perdarahan atau tidak?, dan siapa yang menanganinya?, berat badan bayi seat lahir, kesehatan
bayi, pernah mengikuti KB atau tidak. KB ape yang digunakan?, dan berapa lama?.

• Keadaan gizi, meliputi kondisi nutrisi seat itu dan terjadi-tidaknya dehi-drasi. Kondisi nutrisi dilakukan
dengan care pemeriksaan berat badan sehingga dapat diketahui apakah kenaikkannya normal/ tidak.

Data obyektif diperoleh dengan melakukan berbagai cars pemeriksaan berikut ini.

a. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan fisik

• Pemeriksaan severe umum dilakukan pengukuran-pengukuran vital, seperti suhu tubuh. denyut nadi.
pernapasan, tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.

• Penampilan. meliputi pemeriksaan apakah kondisinya bark atau lemah. pucat. atau kurang gizi. Selain
itu, apakah fisik dan emosinya sehat atau tidak.

• Pemeriksaan fisik, yaitu - pemeriksaan rambut dan kulit. meliputi muka bagian mata, hidung. mulut,
telinga. dan gigi. Jika ada gigi rusak harus segera diobati agar tidak menjadi peluang infeksi, pemeriksaan
leher. apakah terjadi pembesaran kelenjar tiroid atau benjolan. - pemeriksaan payudara, meliputi ada-
tidaknya benjolan dan bagaimana keadaan puting susunya, - pemeriksaan jantung dan pare-pars,
normal, atau ada kelainan, pemeriksaan perut (abdomen), apakah normal, ada-tidaknya bekas spares,
dan pemeriksaan kehamilan, - pemeriksaan kondisi janin, meliputi posisi tuba), bagian janin yang paling
rendah, dan letak placenta (ari-ari),

pemeriksaan alat gerak bagian bawah (kaki), meliputi pemeriksaan refleks lutut recta ada-tidaknya
edema (pembengkakan) atau varises, serta - pemeriksaan jalan lahir, meliputi pemenksaaan alat
kelamin luar. dan jika perlu dilakukan pemeriksaan organ dales mulct rahim. b. Pemeriksaan
laboratorium. meliputi pemeriksaan darah (hemoglobin, golongan darah) dan ada-tidaknya penyakit
yang diderita.

Selain tahap-tahap pemeriksaan di atas. tahap-tahap pengkajian dapat dilengkapi dan disempurnakan
dengan pemeriksaan/tindakan yang lainnya, misalnya dengan USG (ultrasonografi), CVS (chorionic silica
sampling) dan amniosentesis (pemeriksaan cairan ketuban). Pemeriksaan ini bertujuan untuk
memperoleh area menentukan diagnosis yang lebih tepat dan akurat.

USG (ultrasonografi) Pemeriksaan USG menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi tinggi yang tidak
dapat didengar oleh manusia. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat keadaan janin. cairan ketuban.
letak plasenta. dan mengukur besarnya rahim untuk memperkirakan berat badan janin, usia keharnilan.
jenis kelamin janin. dan sebagainya. Cara yang dilakukan, dokter akan meminta ibu harnil untuk
berbaring terlentang, retake. dan menikmati gambaran dalarn rahim melalui monitor. Selain
menggunakan USG, keadaan rahim dapat dilihat melalui vagina dengan teknik scan vaginal, misalnya
pada kehamilan ektopik (kehamilan di luar

Pemeriksaan CVS (chorionic villus sampling) Pemeriksaan in dilakukan pada minggu kedelapan, yaitu
dengan mengambil jaringan plasenta yang sedang berkembang untuk rnengetahui ada-tidaknya kelainan
kromosom, terutama sindrom down (keterbelakangan mental atau kelainan bawaan keturunan).
Kelainan seperti ini bisa terjadi jika suami-istri rnasih memiliki hubungan kekeluargaan. Untuk
rnemperoleh jaringan yang tepat, pengambilan jaringan dilakukan dengan menggunakan USG.

Amniocentesis Pemeriksaan amniosentesis dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya kelainan bawaan


pada bayi dengan cara memeriksa cairan ketuban. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan pod, usia
kehamilan 16 minggu. Seperti halnya pemeriksaannya CVS, pengambilan cairan ketuban dilakukan
dengan menggunakan USG.

Materi Pendidikan yang diperlukan dalam trimester kedua berupa

• perubahan-perubahan tubuh selama hamil,

• hidup sehat selama hamil,

• gerakan janin,

• ASI dan perawatan payudara selama hamil (untuk mempersiapkan proses rnenyusui),

• senam hamil, dan

• keluhan/masalah yang timbul pada masa trimester kedua.

Marteri pendidikan yang diperlukan dalam trimester ketiga berupa :

• senam hamil lanjutan,

• perawatan dan persiapan kehadiran sang bayi,

• proses persalinan normal dan penghilang rasa nyeri seat persalinan, • keluhan/rnasalah pada
kehamilan lanjutan, • rencana kelahiran. • persalinan dengan tindakan. dan • penyesuaian sebagai
orang tua.

B. Cara Merawat Payudara Selama Kehamilan

Sebelurn mengupas tentang cara-cara perawatan payudara ibu hamil, sebaiknya diuraikan terlebih
dahulu mengenai struktur dan kondisi payudara wanita normal maupun wanita hamil. Dalam istilah
rnedik payudara disebut glandulla mammae (kelenjar susu) yang berkembang sejak embrio berusia
enam minggu. Mammae tersusun dari jaringan kelenjar. jaringan ikat, dan jaringan lemak Diameter
mammae sekitar 10-12 cm. Umumnya, berat mammae pada wanita yang normal sekitar 200 gram. Pada
akhir kehamilan. beratnya antara 400-600 gram.

Mammae terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kulit, jaringan subkutan. dan corpus mammae Corpus
mammae terdiri dari jaringan parenkim dan stroma. Jaringan parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari duktus. duktulus. lobus dan alveolus. Di dalam jaringan parenkim terdapat 15-25 duktus
laktiferus. Trap-trap duktus bercabang-cabang menjadi 20-40 duktuli dan tiap duktulus bercabang-
cabang menjadi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai kumpulan kelenjar. Steer-ear tersusun dare
jaringan ikat. jaringan lemak pembuluh darah,syaraf. dan pembuluh limfa.

Glandulla mammae adalah kumpulan dan beberapa kelenjar susu tunggal. Masing-masing duktus akan
membentuk lobus dan setiap duktulus akan membentuk lobulus. Struktur duktulus dan duktus memusat
ke arab papilla momae (puting susu Sebelurn bermuara di puting susu. masing-masing duktus melebar
membentuk am-pulla atau sinus yang akan berfungsi sebagai reservoir air susu ibu. Sinus. duktus. dan
alveolus dikelilingi oleh rnyoepitel yang dapat berkontraksi. Alveolus pun dikelilingi oleh pembuluh
darah yang rnemberi zat-zat gizi kepada sel-sel kelenjar air susu untuk proses sintesis air susu ibu.

Keberhasilan proses rnenyusui sangat ditentukan oleh struktur puting susu dan areola (daerah sekitar
puting susu yang berpigrnentasi lebih). Pada puting susu dan areola mammae terdapat ujung-ujung
saraf sensoris yang mendukung proses reeks waktu menyusui. Parting susu rnengandung otot poles
yang dapat berkontraksi seat rangsangan rnenyusui muncul. Secara normal. her-trek puting suss hares
rnenonjol keluar. tetapi kadang-kadang dijumpai puting susu yang datar (flat nipples) dan masuk he
dalam (inverted nipples). Kondisi puting susu seperti ini dapat rnenyebabkan kegagelen menyusui. Pada
kondisi ini. seorang ibu hares memperoleh perawatan payudara sebetum masa laktasi dimulai. Sebagai
informasi. di sekitar Ujung puting susu terdapat 15-25 muara lobes (duktus laktiferus).

Areola yang terdapat di sekelliling puting susu rnengandung sejumlah kelenjar. yaitu kelenjar
rnontgomerry Kelenjar ini berfungsi sebagai kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan untuk
memelihara puting susu agar tetap lunak dan lentur. Pada wanita harm:, marnae akan bertambah besar.
Pembesaran ini terjadinya karena perkembangan kelenjar rnammae. proliferasi eel-sal duktus laktiferus
dan sal-sari kelenjar peer-beat air susu ibu akibat pengaruh hoer-non yang dihasilkan plasenta. yaitu
laktogen. prolaktin, koriogonadotropin. estrogen, dan pregesteron. Pembesaran tersebut diakibatkan
pula oleh bertambahnya proses vaskularisasi (peredaran darah) pada marnrnae.
Struktur payudara bagian luar

Pada usia kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang Ujung puting

susu mengeluarkan cairan yang disebut kolostrum. Sekresi cairan ini disebabkan

oleh pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari hipofisis.

Kondisi ini normal meskipun cairan yang dihasilkan tidak berlebihan. Selama

hamil. jika kadar prolaktinnya cukup tinggi akan berpengaruh terhadap sekresi

air susu. Sekresi air susu akan dihambat oleh hormon estrogen.

Salah satu upaya agar produksi ASI pad seat menyusui lancar, ibu hamil

dianjurkan untuk merawat payudaranya dengan metode dan teknik yang benar.

Tahap ini sangat penting dilakukan karena proses laktasi (pembentukan AS!)

sudah dimulai sejak masa kehamilan. Secara umum, tujuan perawatan payudara

sebagai berikut.

Li Memelihara kesehatan dan kebersihan payudara ibu.

U Melenturkan dan menguatkan puting susu.

Li Mengatasi puting susu pada keadaan datari terbenam sehingga dapat

menyembul keluar. Puting susu yang menyembul keluar slap disusukan kepada

bayi.
Selama proses perawatan payudara, ibu hamil hams rnemperhatikan beberapa

hal berikut ini.

U Perawatan payudara hams dilakukan secara tcrates.

U Hams memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari.

• Asupan nutrisi." gizi by harni: hams lebih balk dan jumlahnya lebih banyak.

Jurnlah asupan nutrisi sebanyak 1!>> kali lebih banyak dibandingkan wanita

U normal.

Memakai BH yang dapat menopang (menyangga) payudara.

Teknik perawatan payudara ibu hamil terdiri dan i dua tahap, yaitu pemeriksaan

payudara dan persiapan puting susu. Tentunya. untuk melakukan tahap-tahap

tersebut hams didukung oleh alat dan bahan yang menunjang. Alat dan bahan

yang hams disiapkan untuk merawat payudara, antara lain kapas. rninyak (oleum

cocus) yang dihangatkan. dan handuk.

1) Pemeriksaan payudara Pemeriksaan payudara dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya benjolan


pada payudara ibu. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri. Caranya, salah sate tangan diluruskan ke
alas, jari-jari tangan yang lain digunakan untuk memeriksa payudara. Letakkan 2-3 jari tangan di bagian
alas payudara, lalu pijat payudara dengan cara gerakan memutar mengelilingi payudara menuju areola
bagian alas.

2) Persiapan puting susu Tujuan utama persiapan puting susu bagi ibu hamil adalah untuk menguatkan.
melenturkan dan mengatasi terpendamnya puting susu (inverted nipples). Agar tujuan tersebut
tercapai. puting susu hares disiapkan sejak usia kehamilan memasuki trimester kedua dan dilakukan
sehari dua kali. Hal-hal yang hams dilakukan pada tahap persiapan puting susu sebagai berikut.

a. Kompres puting susu sampai bagian are-ola marnmae dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama 2-3 menit. Tahap ini bertujuan untuk memperlunak kotoran; kerak yang menernpel pada puting
susu sehingga mudah untuk dibersihkan.

b. Olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak.

c. Jika puting susu normal. letakkan ibu jari dan jari telunjuk di sekitar puting susu. Lakukan gerakan
memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk meningkatkan elas-tisitas otot puting susu.

d. Jika puting susu datar atau rnasuk ke dalam. letakkan kedua jari telunjuk di sebelah kin dan kanan
puling susu. Secara perlahan, tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu sebanyak 20 kali.

e Lakukan hal sama dengan tahap d, tetapi tarikan dan hentakan jari telunjuk dari arah atas dan bawah.
Catalan Lakukan tahap tahap perstaNn puting tnt di pagi dan sore han. Hindart pemakatan bahan.bahan
sepertt alkohol atau sabun kareno akan menyebabkan kukt menial' kering dan lecet. Tahap d don e
merupakan tahap yang sudah urnum dilakukan untuk mengatast puling susu yang datar dan masuk ke
dalam (inverted nippla) Teknik int dtkenal dengan gerakan Hoffman.

Hindati pemakatan bahan,han seperti alkohol atau sabun kareno skin menyebabkan kultt memadt
kering dan lecet Tahap d dan e merupakan tahap yang sudah urnurn dtlakukan untuk mengatast putmg
susu yang dater den masuk ke dalam (inverted nipples) Teknak int ...nal dengan gerakan Hoffman

C. Perawatan Berkala dan Cara Hidup Sehat Wanita Hamil Dengan bertambahnya usia kehamilan dan
semakin membesarnya perut, akan tirnbul rasa tidak nyaman, balk dari segi fisik maupun penampilan.
Pada kondisi ini. wanita hamil dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan pribadi.
Walaupun rasa males sering muncul. wanita llama dianjurkan untuk dapat rne-ngatasinya. Berikut ini
hal-hal yang hares diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya rnerawat dan menjaga kesehatan
pribadinya.

1) Memelihara kebersihan pribadi Beberapa hal yang hares diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya
pemeliharaan kebersihan pribadi. • Selama kehamilan, rarnbut akan tumbuh lebih cepat. tebal, dan
mengkilat se-hingga akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya. cucilah rambut paling sedikit 2-3 kali
serninggu. • Peliharalah gigi secara teratur untuk rnenghindari terjadinya infeksi di rongga mulct. Infeksi
yang terjadi di rongga mulct akan rnudah menyebar ke organ yang lainnya. Selain itu, periksalah gigi ke
dokter secara teratur dan informasi-kan bahwa Anda sedang hamil. • Jagalah kebersihan kulit dengan
balk. Pada saat mandi. gosoklah kulit secara perlahan untuk menghindari tetjadinya kelecetan. Kulit
yang lecet sangat mudah terinfeksi oleh kuman-kurnan penyakit. • Peliharalah kebersihan payudara.
Lakukan pengurutan sesuai nasehat dokter bidan untuk mempersiapkan ASI. Sokong payudara dengan
BH yang lebih besar dan cukup menunjang. • Jagalah kesehatan alas kelamin untuk menghindarkan
terjadinya infeksi kandungan. Jtka kandungan Anda terinfeksi, tentunya akan membahayakan
perturnbuhan dan perkernbangan janin.

2) Memilih makanan yang tepat • Makanlah makanan yang berg), seimbang dan olahlah makanan
secara benar. • Pilihlah bahan makanan yang segar. • Hindari penggunaan bahan pengawet dan
berwarna. • Konsumsilah makanan yang diolah matang dan hindari pota makan yang berlebihan. •
Konsumsilah makanan yang cukup mengandung protein. balk maupun nabati dan kurangi makanan yang
banyak mengandung garam.

5 Panduan Praktis Senam Hamil

tjntuk mengimbangi dan menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. tubuh wanita hamil
mengalami perubahan-perubahan yang cukup nyata. Selain perubahan tubuh. wanita hamil pun pasti
mengalami berbagai keluhan. Perubahan dan keluhan tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan melakukan senam yang khusus dilakukan selama kehamilan (senam prenatal).
Senam hamil (prenatal) merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya. balk persiapan fisik maupun men-tal untuk menghadapi don mempersiapkan
persalinan yang cepat. aman dan spontan. Sebaiknya. wanita hamil mengikuti senam di rumah sakit.
rumah bersalin. atau di tempat-tempat tertentu dengan bimbingan instruktur senam hamil yang
memiliki ijazah. Dengan melakukan senam, wanita hamil akan merasa segar dan bugar, sekaligus dapat
mengutarakan keluhannya secara langsung kepada instruktur. Biasanya. keluhan tersebut dapat diatasi
pada setiap latihan. Tidak semua wanita hamil dapat mengikuti latihan senam yang dilakukan di rumah
sakit. Oleh karena itu. buku ini diharapkan dapat memandu Anda untuk melakukan senam hamil di
rumah.

Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut.

• Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi kaki sehingga dapat menahan
berat badan yang semakin meningkat, rasa nyeri, telapak kaki yang menjadi ceper. varises, bengkak. dan
lain-lain. • Melatih dan menguasai teknik pernapasan yang berperan penting selama kehamilan dan
proses persalinan. Dengan demikian. proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan zat
asam (oksigen) tubuh dapat terpenuhi. • Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut. liga-rnentum, otot-otot dasar panggul, dan otot-otot paha bagian dalam. Dengan
demikian, proses kontraksi dan relaksasi yang berhubungan dengan persalinan dapat dikuasai. •
Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan. Dengan demikian, ibu hamil dapat
mengatasi keluhan-keluhan yang timbul akibat tetjadinya perubahan bentuk tubuh (misalnya sakit
pinggang. sakit punggung. dan kejang). • Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan
memberikan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi. Relaksasi yang sempurna diperlukan selama
kehamilan. pada proses persalinan. mengatasi stress. rasa sakit dari his. dan sebagainya. • Mendukung
ketenangan fisik. Selain tujuan persiapan fisik, senam hamil memiliki tujuan untuk memper-siapkan
mental ibu hamil, yaitu tercapainya ketenangan rohani dan terbentuknya rasa percaya diri. Beberapa
persyaratan yang hares diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut. • Kehamilan
berjalan normal dengan rekomendasia izin dari dokter/ bidan. • Kehamilan berusia minimal 5 bulan. •
Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami kesulitan persalinan
atau melahirkan anak prematur. • Latihan hares dilakukan secara teratur dalam suasana yang tenang. •
Berpakaian cukup longgar, • Menggunakan kasur atau matras (jangan di lantai).

Anda mungkin juga menyukai