Anda di halaman 1dari 11

Nama : FAZRI MANGENDRE

Stambuk : A 202 20 009

Kelas :A

Prodi : Magister Pendidikan Sains

Mata Kuliah : Assesment Pembelajaran Sains

Dosen : Dr. Mohammad Jamhari, M.Pd

Tugas : Analisis Kajian Hasil Diskusi dengan topik: Performance


Assesment & Personal Communication Assesment

Ada beberapa hal yang didiskusikan terkait metode assesmen : Performance Assesment
& Personal Communication Assesment diantaranya

1. Pertanyaan dari Saudara Fazri Mangendre (A 202 20 009) yaitu:


terkait tabel yg saudara sajikan di slide 10. menggambar hubungan target pencapaian
dan metode asesment. bisakah saudara memberikan penjelasan untuk memahami
tabel hubungan tersebut?
- Asessment kinerja merupakan suatu penilaian yang digunakan untuk menilai
kemampuan siswa dari hasil pengamatan proses pada saat melakukan kerja atau
evaluasi dari produk yang dihasilkan oleh siswa. Dalam melakukan suatu
penilaian tentunya ada target pencapaian diantaranya ada pengetahuan, penalaran,
keterampilan, produk (Annisaa Kusumaningrum, A202 20 004).

Untuk menilai target ini tentunya tidak semua metode penilaian cocok digunakan
. pada slide ke 10 untuk metode penilaian kinerja cocok digunakan untuk menilai
keterampilan dan produk yg dihasilkan oleh siswa, tetapi kurang cocok digunakan
untuk menilai pengetahuan karena bisa memerlukan waktu yg lama, ktika target
penilainnya kita adalah penguasaan pengetahuan siswa maka metode penilaian yg
dapat kita gunakan yaitu respon terbatas dan essay (Annisaa Kusumaningrum,
A202 20 004)
Menurut Ismail A202 20 007, Tabel 10 Assesmen Kinerja merupakan penilaian
terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui
proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses (skill)
dan produk. Assesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses
(skill) keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Target assesmen kinerja yaitu pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk dan
afektif. Penilaian kinerja biasanya difokuskan pada 2 aspek penilaian, yaitu
kinerja proses (skill) dan kinerja produk. Penilaian kinerja proses mencakup
aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan
praktikum. Sedangkan penilaian kinerja produk mencakup output/hasil yang
dicapai dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa.

2. Pertanyaan dari Saudara Muhammad Al Gifary ( A 202 20 010)


Dalam presentasi pemateri bentuk Komunikasi personal tes adalah suatu bentuk
assesment alternatif yang dilakukan melalui komunikasi dengan siswa atau antar
siswa, bukan merupakan penilaian formal, melainkan penilaian informal karena hasil
yang ada tidak langsung digunakan untuk menilai, nah yang saya mau tanyakan disini
adalah bagaimana objektifitas dari tes? contoh kasus pada saat guru memeberi tes ini
kepada sang murid tetapi murid tidak bisa menjawab apa yang diharapkan oleh guru
secara langsung tetapi dilain sisi murid tersebut sangat paham dengan apa yang
dibicarakan (materi tes) tetapi kemampuan mengemukakan pendapat sang murid
terebut sangat kurang sehingga murid tersebut tidak bisa mendeliver jawaban yang
diinginkan guru, bagaimana pendapat dari penyaji?
- Menurut Annisaa Kusumaningrum, A202 20 004 seperti yang saudara kemukakan
bahwa asesmen komunikasi personal merupakan salah satu jenis penilaian
alternatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang individu .
Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan terkait dengan pengetahuan,
penalaran, skill dan produk serta sikap dari peserta didik atau individu. Ketika
hendak melakukan asesmen komunikasi personal ada beberapa bentuk asesmen
yang digunakan diantaranya pertanyaan dan jawaban intruksional, pertemuan dan
wawancara serta diskusi kelas, dan ujian lisan. Dari contoh kasus yang saudara
berikan, pada saat melakukan penilaian seorang penilai harus objektif dalam
menilai sehingga untuk menghindari masuknya unsur subjektivitas dalam
pekerjaan penilaian, maka penilaian harus dilaksanakan dengan mengingat
pedoman. Pedoman yang dimaksud, terutama menyangkut masalah
pengadministrasian yaitu kontinuitas dan komprehensivitas . Dengan penelitian
yang kontinu (terus menerus) maka penilaian akan memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang keadaan siswa. Adapun komprehensif di sini mencakup
keseluruhan materi, aspek berfikir (ingatan, pemahaman, aplikasi dan
sebagainya), dan berbagai cara tes (tertulis, lisan, perbuatan dan sebagainya).
Dengan berpegang pada pedoman penilaian jika menemui kasus diatas maka
penilaiannya dapat kita lakukan secara kontinu selain itu pada saat melakukan
proses pemberian tes untuk memperoleh informasi kita sebagai penilai dapat
memberikan respon benar dan juga dapat mengoreksi respon yang salah , sehingga
siswa dapat mengkonstruk pengetahuan yang dimiliki siswa untuk menjawab tes
yang diberikan, Selain itu kita dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mngerjakan tes secara mandiri pada suatu ruangan tertutup dan memiliki suasana
yang tenang dan kita dapat merekam performance siswa dengan bantuan alat
rekam kemudian sebagai penilai kita dapat memeriksa hasil pekerjaan siswa
dengan melihat jawaban yang telah dituliskan dan hasil rekaman karna bisa saja
siswa tersebut merasa tegang ketika menyelesaiakan suatu permasalahan secara
langsung dengan gurunya. Untuk memastikan dan memperkuat data yang sudah
diperoleh seorang penilai dapat melakukan tindak lanjut yaitu dengan
mewawancarai siswa mengenai hasil pekerjaannya.
- Menurut Ismail A 202 20 007, kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif
tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Keaktifan siswa dalam belajar
dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat
dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya, melatih diri sendiri dalam memecahkan
masalah atau soal. Namun, terkadang ada beberapa siswa yang paham akan
materi/ soal yang diberikan guru, namun tidak berani mengungkapkan secara
langsung, hal ini biasanya terkait dengan rasa percaya diri yang dimiliki siswa
tersebut,. Maka diperlukanlah upaya dari guru untuk dapat membangkitkan
keaktifan siswa tersebut, utamanya bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri
bagi siswanya. karena terkadang kita sebagai guru biasa menemui siswa yang
lebih bisa mengungkapkan sebuah pernyataan dalam bentuk komunikasi tidak
langsung seperti dalam bentuk tulisan di kertas (melalui perantara). untuk setiap
hal yang terjadi dalam proses pembelajaran, utamanya terkait dengan assesment
dalam bentuk apapun itu sebagai seorang guru harus memegang teguh
objektifitas. makanya setiap assesment yang akan dilakukan hendaknya selalui
mempunyai pedoman sebagai rambu-rambu dalam penilaian

3. Pertanyaan dari Saudari Emi Sulmaeni ( A 202 20 011), pertanyaan terkait pada slide
7 dan slide 11

a) Pada slide 7 yang dibagian Generabillity, apakah kinerja siswa dalam melalukan
tugas yang diberikan sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas lain.
Maksud dari pernyataan tersebut apa? karena saya kurang memahami makna
"digeneralisasikan kepada tugas lain" tersebut.

b) Pada slide 11 yang saya ingin tanyakan adalah mengapa pada gambaran target
pencapaian dan metode asesmen kinerja hanya menargetkan skill dan product?
Mohon penjelasannya.

- Menurut Annissa Kusumaningrum (A 202 20 004) penilaian kinerja merupakan


penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku,
atau interaksi siswa. Performance assessment digunakan untuk menilai
kemampuan siswa melalui penugasan. Penugasan tersebut dirancang khusus
untuk menghasilkan respon baik secara lisan atau dalam bentuk tulisan, serta
dapat menghasilkan karya (produk), atau menunjukkan penerapan pengetahuan.
Tugas yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan bermakna bagi siswa. Dalam melakukan penilaian kinerja ada
beberapa kriteria yang digunakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya adalah
Generability atau keumuman "apakah kinerja siswa dalam melalukan tugas yang
diberikan sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas lain", artinya
semakin tugas-tugas tersebut dapat dibandingkan dengan tugas lainnya maka
kualitas tugas tersebut semakin baik.

- Pada slide 11 yang tertampil seperti gambar berikut ini:

Untuk pertanyaan selanjutnya mengapa penilaian kinerja hanya menargetkan skill


dan produk alasannya karena penilaian ini dilakukan untuk mengetes kemampuan
siswa dalam mendemostrasikan pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai
situasi dan konteks tertentu atau dengan kata lain penilaian kinerja merupakan
suatu bentuk penilaian untuk mendemonstrasikan atau mengaplikasikan
pengetahuan yang telah diperoleh oleh siswa dan menggambarkan suatu
kemampuan siswa melalui suatu proses, kegiatan, atau unjuk kerja sehingga
penilaian ini bukan hanya dimaksudkan untu menguji ingatan faktual siswa
melainkan untuk menilai penerapan pengetahuan faktual dan konsep-konsep
ilmiah siswa (Anissa Kusumaningrum A 202 20 004).
Saudari Emi sulmaeni (A 202 20 011) memberikan tanggapan balik terkait
penjelasan yang di sampaikan untuk pertanyaan pertama yaitu, Berarti yang
dimaksud dalam "generalisasi dengan tugas lain" adalah membandingkan dengan
tugas lain agar kualitas tugas semakin baik. Lalu apakah ada kriteria untuk tugas-
tugas yang akan dibandingkan atau digeneralisasikan tersebut?

- Menanggapi pertanyaan Saudari Emi sulmaeni, Salah satu penyaji dalam hal ini
Saudara Ismail (A 202 20 007) memberika tanggapan bahwa seperti diketahui
bahwa, generalisasi adalah suatu kerangka kinerja statistik untuk membuat
konsep, menyelidiki dan merancang pengamatan yang andal. Keseragaman dalam
kinerja siswa di dalam tes tersebut bisa digunakan sebagai generalisasi pada tes-
tes yang lainnya, yang pada intinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dengan kualitas tes yang lebih baik dan dapat mengukur semua aspek
penilaian. setiap soal maupun tugas-tugas yang akan diberikan kepada siswa pasti
harusnya memiliki kriteria-kriteria untuk mengukur kemampuan siswa pada
umumnya. Selanjutnya saudari Anissa Kusumaningrum A 202 20 004
melengkapinya dengan pernyataan untuk kriteria tugas" yang akan dibandingkan
tentunya ada tergantung dari jenis tugas yang akan dibandingkan misalkan jenis
tugasnya dalam bentuk soal essay, PG, dan sebagainya, dalam penyusunan soal
tentulah memiliki pedoman agar soal yang dberikan nantinya dapat mengukur apa
yg kita ingin ukur.

Berikut Resume dari pemateri tentang metode assesmen : Performance Assesment &
Personal Communication Assesment
1. Pengertian Performance Assesment
Ada beberapa definisi dari beberapa ahli terkait tentang Performance Assesment
atau sering di sebut dengan Assesment kinerja. Assesment kinerja merupakan
hasil penilaian yang bersumber dari observasi keterampilan proses saat
melakukan kerja atau hasil evaluasi dari produk yang dihasilkan oleh siswa
dengan mengacu pada standar tertentu (rubrik).
Assesment kinerja diperlukan suatu tindakan guru memberikan tugas yang
menuntut siswa melakukan kegiatan yang membutuhkan penerapan pengetahuan
dan keterampilan siswa dari beberapa tujuan pembelajaran sehingga Siswa
membuat sesuatu, menulis laporan atau mendemonstrasikan suatu proses
kegiatan.
2. Kriteria Performance Assesment / Penilaian Kinerja
• Generability, hal ini terkait tentang apakah kinerja siswa dalam melakukan
tugas yang diberikan sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas
lain, hal ini telah didiskusikan pada bagian diatas.
• Multiple Focus, hal ini terkait tentang tugas yang diberikan kepada siswa
sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan.
• Authenticity, hal ini terkait tugas yang diberikan sudah serupa dengan apa
sering dihadapi dalam praktek kehidupan sehari-hari.
• Scorability, hal ini terkait tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat
dan reliable?
• Teachability, hal in terkait tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya makin baik karena adanya usaha mengajar guru dikelas.
• Fairness, hal ini terkait tugas yang diberikan sudah adil untuk semua siswa.
• Feasibility, hal ini terkait tugas yang diberikan relevan untuk dapat
dilaksanakan (faktor biaya, tempat, waktu atau alat).
3. Target Pencapaian melalui Metode asessment
Metode Asesment Secara umum terdiri dari metode Respon terbatas/Selected
Response, metode essay/Essay Response, metode asesmen kinerja/Performance
Assesment, dan metode komunikasi personal/Personal Communication
Assesment. Metode tersebut tentunya harus mempunyai target pencapaian yang
terdiri dari beberapa aspek yaitu Pengetahuan/Knowledge, Penalaran/Reason,
Ketrampilan/Skill, Hasil karya/Product, dan Sikap/affect. Hal ini dapat terlihat
dalam tabel berikut:
Respon essay/ asesmen komunikasi
terbatas/ Essay kinerja/ personal/Personal
Selected Response Performance Communication
Response Assesment Assesment
Pengetahuan/
Knowledge
Penalaran/Reason
Ketrampilan/Skill
Hasil
karya/Product
Sikap/affect

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hubungan tabel pencapaian terhadap


metode assesmen yang digunakan. Hal ini bisa terlihat bahwa asesmen kinerja/
Performance Assesment baik untuk pencapaian penilaian keterampilan/Skill dan
hasil karya sedangkan assemen komunikasi personal/Personal Communication
Assesment mempunyai target untuk penilaian Pengetahuan/Knowledge,
Penalaran/Reason, Hasil karya/Product, dan Sikap/affect.
4. Pengertian Personal Communication Assesment/ Komunikasi personal
Komunikasi personal adalah suatu bentuk assesment alternatif yang dilakukan
melalui komunikasi dengan siswa atau antar siswa, bukan merupakan penilaian
formal, melainkan penilaian informal karena hasil yang ada tidak langsung
digunakan untuk menilai. Adapun kegunaan dari komunikasi personal yaitu alat
cek ganda assesment lain, memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana
mestinya, mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah siswa,
menilai prestasi siswa dalam partisipasinya dalam diskusi kelas.
5. Tahapan dan Prosedur Personal Communication Assesment/ Komunikasi
personal
Secara umum tahapan Personal Communication Assesment/ Komunikasi personal
memiliki tiga tahapan yaitu
1. Tahap persiapan (menyusun indikator, skoring)
2. Diskusi dan proses asesmen (membagi kelompok, seting kelas, menilai)
3. Umpan balik (melakukan refleksi, identifikasi proses, evaluasi hasil, dan
diskusi kritis,)

Menerapkan Personal Communication Assesment/ Komunikasi personal harus


melalui beberapa prosedur yaitu:

1. Memulai dengan visi yang jelas mengenai outcome yang akan dicapai
2. Menerjemahkan visi ke dalam pertanyaan yang jelas dan terfokuss
3. Menggunakan bahasa yang sama dan membukan saluran komunikasi dengan
siswa
4. Mengambil sampel performa secara representatif

Metode Personal Communication Assesment/ Komunikasi personal memiliki


dasar penilaian yang meliputi:

• Sikap (attitude : orang yang menunjukkan sikap lebih positif menerima nilai
lebih tinggi).
• Pencapaian (achievement : siswa yang belajar lebih memperoleh nilai lebih
tinggi)
• Bakat (aptitude : siswa yang ”mencapai lebih” dalam kaitannya dengan
kemampuan mereka
• Usaha (effort : siswa yang mencoba lebih keras menerima nilai lebih tinggi

Adapun bentuk-bentuk Personal Communication Assesment/ Komunikasi


personal yaitu

a. Pertanyaan dan jawaban instruksional, kunci keberhasilan


menggunakan bentuk ini yaitu buat kunci jawaban sebelum pengajaran
agar sesuai dengan target dan kemampuan siswa, bertanya dengan jelas
dan singkat akan membantu siswa fokus pada jawaban yang dapat
diterima, memerikasa berbagai macam reasoning, bukan hanya recall
fakta-fakta dan informasi, bacakan pertanyaan terlebih dahulu, lalu minya
seseorang atau lebih untuk meresponnya, panggil responden yang sukarela
dan yang tidak sukarela karena hal ini akan menjaga siswa tetap focus,
merekam performance bebrapa siswa dalam ingatan pada saat itu aja,
untuk jumlah siswa yang banyak dan dalam periode tertentu maka
perekaman dilakukan menggunakan catatan atau alat rekam lainnya,
mengakui jika respon benar dan mengoreksi respon yang salah, setelah
mengajukan pertanyaan, tunggu beberapa saat untuk memperoleh respon.
b. Pertemuan dan wawancara, kunci keberhasilan menggunakan bentuk
ini yaitu guru dan siswa harus terbuka & jujur, pertanyaan fokus secara
tajam pada target pencapaian siswa dan tujuan pertemuan, pertanyaan
dipikirkan secara matang dan direncanakan sebelumnya, rencanakan
waktu menyela yang cukup, akhiri wawancara dengan merangkum yang
telah dipelajari siswa dan implikasinya terhadap kerjasama yang akan
dilakukan antara guru dan siswa di masa yang akan datang.
c. Diskusi kelas, kunci keberhasilan menggunakan bentuk ini yaitu guru
memimpin kelompok untuk berinteraksi dimana materi yang akan dikuasi
dieksplor dari berbagai perspektif, guru mendengarkan interaksi yang
terjadi, guru menarik kesimpulan tentang pencapaian siswa secara
individu atau kelompok, guru mengevaluasi kualitas kontribusi siswa

6. Kelebihan Metode Asesment kinerja/Performance Assesment & Komunikasi


Personal/Personal Communication Assesment
a. Kelebihan Metode Asesment kinerja/Performance Assesment yaitu:
1. Mengintgrasikan penilaian dengan intruksi
2. Penilaian terjadi selama pembelajaran
3. Menyediakan kesempatan bagi peniliaian formatif
4. Lebih autentik
5. Lebih menarik dan siswa aktif
6. Penekanan pada keterampilan penalaran
7. Penekanan pada aplikasi pengetahuan
8. Memungkinkan self and peer assessment
b. Kelebihan Metode & Komunikasi Personal/Personal Communication
Assesment yaitu:
1. Dapat menempa keterkaitan yang jelas dan lengkap antara strategi
bertanya dan fokus pembelajaran
2. Pembelajaran dan proses asesmen dapat dilakukan bersamaan
3. Menggali lebih dalam ke dalam pemikiran siswa
4. Komunikasi personal dapat spontan
5. Komunikasi personal hampir tidak terbatas fleksibilitasnya
6. Reaksi nonverbal siswa dapat memberikan pandangan ke dalam yang
berharga
7. Meningkatkan keharmonisan antara guru dan siswa
8. Dapat membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang berhubungan
dengan sikap, hobi, norma atau motivasi.

Anda mungkin juga menyukai