Tanjungkarang
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN
ISTIRAHAT DAN TIDUR AKIBAT PATOLOGI SISTEM
PERSYARAFAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHELPAGIA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. DASAR TEORI
A.1. DEFINISI DIAGNOSA MEDIS
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia.
Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan
penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren),
tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner &
Suddart).
Chepalgia (nyeri kepala) adalah nyeri yang berlokasi diatas garis orbiomeatal. Nyeri
kepala biasanya merupakan suaru gejala dari penyakit dan dapat terjadi dengan atau
tanpa adanya gangguan organik (Lionel, 2007).
Chepalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata
serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau sakit kepala
adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya
adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik (neurologi atau
penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala
tegang) atau kombinasi respon tersebut (Weiner& Levitt, 2005).
A.3. ETIOLOGI
Menurut Papdi (2012) Sakit kepala sering berkembang dari sejumlah faktor resiko yang
umum yaitu:
1. Penggunaan obat yang berlebihan
Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak kesebuah keadaan
tereksasi, yang dapat memicu sakit kepala. Penggunaan obat yang berlebihan
dapat menyebabkan rebound sakit kepala (tambah parah setiap diobati).
2. Stress
Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakit kepala
kronis. Stress menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami penegangan
sehingga menyebabkan sakit kepala.
3. Masalah tidur
Kesulitan tidur merupakan faktor resiko umum untuk sakit kepala. Karena hanya
sewaktu tidur kerja seluruh tubuh termasuk otak dapat beristirahat pula.
4. Kegiatan berlebihan
Kegiatan atau pekerjaan yang berlebihan dapat memicu datangnya sakit kepala,
termasuk hubungan seks. Kegiatan yang berlebihan dapat membuat pembuluh
darah di kepala dan leher mengalami pembengkakan.
5. Kafein
Sementara kafein telah ditujukan untuk meningkatkan efektifitas ketika
ditambahkan kebeberapa obat sakit kepala. Sama seperti obat sakit kepala
berlebihan dapat memperburuk gejala sakit kepala, kafein yang berlebihan juga
dapat menciptakan efek rebound (tambah parah setiap kali diobati).
6. Rokok
Rokok merupakan faktor resiko pemicu sakit kepala. Kandungan nikotin dalam
rokok dapat membuat pembuluh darah menyempit.
7. Alkohol
Alkohol menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak. Sama seperti rokok,
alkohol juga merupakan faktor resiko umum penyebab sakit kepala.
8. Penyakit atau infeksi seperti meningitis (infeksi selaput otak), saraf terjepit di
leher atau bahkan tumor.
3. Gejala migrain
Migraine headache atau migrain atau dikenal juga dengan sakit kepala sebelah
adalah sakit kepala berat yang dapat menyebabkan jantung berdenyut-denyut.
Gejala migrain adalah sebagai berikut ini:
- Perasaan berdenyut di kepala
- Mual Rasa sakit di satu sisi kepala
- Sensitif terhadap suara dan cahaya
- Muntah
Sakit kepala migrain dapat sanagt parah hingga seseorang menjadi sulit
berkonsentrasi dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.
4. Gejala rebound headache
Rebound headache merupakan jenis cephalgia yang terjadi akibat seseorang
berhentuk mengonsumsi obat tertentu yang digunakan secara teratur untuk
mengatasi sakit kepala. Gejala sakit kepala rebound meliputi:
- Sifat mudah marah
- Mual
- Gelisah
- Kesulitan mengingat detail penting
Gejala dapat berbeda tergantung pada obat yang dikonsumsi. Sakit kepala ini
cendering terjadi seitap hari dan umumnya lebih buruk di pagi hari. Kondisi ini dapat
membaik dengan obat, tetapi dapat muncul kembali setelah obat habis.
Stress
Kelelahan
CHEPALGIA
Proses tranduksi
Defisit pengetahuan
tentang Chelpagia
Transmisi
Nyeri akut
Merangsang RAS
DS & DO Yg mendukung :
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh sulit tidur
2. Mengeluh sering terjaga
3. Mengeluh tidak puas tidur
4. Mengeluh pola tidur berubah
5. Mengeluh istirahat tidak cukup
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka pola tidur membaik
Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
ringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
DS & DO Yg mendukung :
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindar nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka tingkat nyeri
menurun
Definisi :
Ketiadaan atau kurang informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
DS & DO Yg mendukung :
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
1. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
2. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
Gejala dan Tanda Minor
Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukkan perilaku berlebihan (mis. apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka tingkat pengetahuan
meningkat
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifkasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA
4. Isni Rahayu, Mutia. 2019. Cephalgia (Sakit Kepala): Jenis, Gejala, Penyebab, dan
Pengobatan. Diakses dari : https://doktersehat.com/cephalgia/ pada 16 November 2020.