Anda di halaman 1dari 38

Pemeriksaan Fisik Mata

KEPANITERAAN KLINIK ILMU MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RSUD TARAKAN JAKARTA PUSAT
PERIODE 19 OKTOBER - 21 NOVEMBER 2020
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Gerak
Tajam Lapang Bola Mata (Otot
Penglihatan Pandangan Ekstra Okuler)

Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Segmen Tekanan Intra
Segmen Anterior Posterior Okuler
Pemeriksaan Visus

Trial lens
Trial frame
Kartu Snellen
Jaeger/ reading card
Astigmat dial
Kartu Ishihara
Ruangan 5 hingga 6 m
Penerangan cukup
Pemeriksaan Visus

Snellen chard

Jarak pemeriksaan
5–6m
Tutup salah satu mata dengan telapak
tangan atau occluder

Baca Snellen Chart

Ex: Jarak 6 meter dan pasien


Hanya bisa membaca huruf tanda 12 m
Visus = 6/12
Baris paling atas tidak terbaca →
hitung jari. Visus = …/60 !!!
Hitungan jari tidak terbaca →
Lambaian tangan jarak 1 meter.
Visus = 1/300

Goyangan tangan tidak terlihat →


berkas cahaya jarak 1 meter.
Visus = 1/~ atau LP +

Berkas cahaya tidak terlihat, visus = 0


atau LP -
!!!

Visus < 5/5 atau 6/6 →


koreksi lensa spheris
negatif atau positif

Koreksi maksimal belum


mencapai 5/5 atau 6/6 →
TES PINHOLE
Tes
Pinhole

Membaik Tidak membaik

RA belum Kelainan
terkoreksi Astigmatisme organik
Koreksi Astigmatisme

Lihat garis Koreksi lensa Axis tegak


astigmat silindris lurus garis
dial paling positif atau paling
tebal/hitam negatif tebal
Pemeriksaan Visus Sentralis Dekat

Kartu Jaeger/ reading card pada


jarak + 33 cm

Kesulitan membaca dekat →


koreksi lensa spheris
positif (presbiop)
Pemeriksaan Ishihara

Pemeriksaan penglihatan
warna

Pasien diminta melihat dan


menyebutkan berapa angka
yang tampak di kartu
Pemeriksaan Lapang
Pandangan dengan Tes
Konfrontasi

• Menggunakan jari telunjuk/ benda


1 warna mencolok (bolpen merah)

• Lapang pandangan pemeriksa normal


2 (referensi)
Pemeriksa duduk depan pasien (60 cm)
berhadapan sama tinggi

Pasien tutup mata kiri dengan telapak kiri.


Pemeriksa tutup tangan kanan dengan
telapak kanan

Objek digerakkan perifer ke sentral dari 8


arah

Bandingkan lapangan pandang pasien dan


pemeriksa

Periksa mata kontralateral


Lapang pandangan pasien
= pemeriksa

Hasil
Lapang pandangan Sebutkan
pasien lebih sempit dari bagian yang
pemeriksa menyempit
METODE PERIMETRI

Ruang gelap Pasien hadap Mata yang tidak


perimetri diperiksa ditutup

Mata yang Hadap titik Pemeriksa


gerakkan sinar
diperiksa lurus tengah dari perifer ke
ke depan perimetri sentral perimetri

Penderita Dilakukan sampai


Pemeriksa 360° dengan
melihat objek beri tanda
pencet tombol berbagai sinar
Pemeriksaan Otot Ekstra Okuler

ALAT

Senter Telunjuk/ bolpen/


pensil
Nyalakan senter dari jarak 60 cm, tepat depan glabella pasien

Perhatikan reflex kornea. Simetris → pasangan bola mata sejajar

Pasien melirik ikuti gerakan ujung jari/ballpen pemeriksa


(tanpa gerakkan kepala)

Jari digerakkan dari sentral ke perifer ke 6 arah

Perhatikan gerakan kedua mata (bebas atau tertinggal)


Pemeriksaan Segmen Anterior

Senter
Loupe
Lensa +10 D

Keratoskop placido

Kapas steril

Air dan sabun untuk cuci tangan


Pasien duduk berhadapan pemeriksa
(± 60 cm)

Periksa dari luar ke dalam mata kanan lalu mata kiri,


menggunakan loupe dan senter

Perhatikan :

Kulit Palpebra Rima palpebra Palpebra superior

• Edema? • lebarnya • Warna mukosa?


• Hiperemi? • Kanan kiri sama • Benjolan?
• Hematom? lebar/tidak • Benda asing?
• Benjolan? • Gerakan membuka- • Bangunan folikel
• Kulit di atas benjolan menutup mata • Cobble’s stone?
terfiksasi/tidak?
• Amati silia dan margo
palpebra
Konjungtiva bulbi Sklera Kornea
• Warna? • Penipisan? • Kejernihan
• Edema? • Penonjolan? • Bentuk
• Bangunan/penonjol • Ukuran
an • Kecembungan
• Pelebaran • Permukaan licin/
pembuluh darah, kasar?
berkelok/lurus? • Adanya pembuluh
Mengikuti darah
pergerakan • Pterigium
konjungtiva?
• sensibilitas
• Sekret?

Periksa sensibilitas kornea dengan kapas yang dipilin.


Kapas diusapkan ke kornea dari temporal kornea
UJI PLACIDO UJI FLUORESEIN
Konsentris → kornea
licin reguler Mengetahui adanya
Lonjong → astigmat dan lokasi ulkus
Tidak beraturan → kornea
astigmat ireguler o.k.
sikatrik
Bilik mata depan pupil

• kedalaman • reflex pupil (direct &


• kejernihan indirect)
• bentuk
• letak
Iris Lensa

• bentuk • letak
• gambaran • kejernihan
• warna • shadow test
• sinekia?
Pemeriksaan SLIT-LAMP
Pemeriksaan Segmen Posterior

Oftalmoskop direk
Alat
Midriatikum
PROSEDUR

Mata ditetes Putar lensa


Pasien duduk midriatikum oftalmoskop
(tunggu 20’) sesuai refraksi
Pegang Pandangan
Periksa mata oftalmoskop
kanan dg tangan pasien ke titik
kanan jauh di depan

Telunjuk pemeriksa Arahkan sinar ke Perhatikan


pada panel lensa pupil jarak + 30 reflek
cm fundus
USG Bola Mata

Prinsip:
Untuk mengetahui
adanya kekeruhan pada
segmen posterior bola
mata
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata

Alat Tonometer Schiotz

Lidocaine 2% atau
Panthocaine eye drops

Chloramphenicol zalf
mata 2%

Kapas alcohol 70%


Pemeriksaan Cara Subjektif (Palpasi)

Jari telunjuk
kanan kiri Tiga jari lain
Pasien duduk pemeriksa bersandar Bandingkan
tegak, melirik bergantian pada kening kanan dan
ke bawah menekan dan tulang kiri
bola mata pipi
pada
kelopak atas

Hasil dinyatakan dalam N (normal), N+1, N+2, N+3


(tekanan >>>), N-1, N-2, N-3 (tekanan <<<)
Pemeriksaan Cara Obyektif

Tonometer ditera. Letakkan tegak lurus pada


lempengan pengetes. Jarum menunjuk angka 0

Bersihkan permukaan kaki tonometer dengan kapas


alkohol
Mata ditetes
Pasien tidur Panthocaine Pasien diminta
telentang 0,5% atau 2% 1- memandang ke
(kepala 2 tetes, 5 menit satu titik atasnya
horizontal) kemudian diberi
1 tetes lagi

Kelopak atas & Tonometer


bawah dibuka diletakkan hati- Catat angka
lebar tanpa hati pada yang ditunjuk
menekan bola permukaan oleh jarum
mata kornea posisi
vertikal
Tonometer Schiotz
Pemeriksaan Tek Bola Mata
Tonometer
diangkat, Mata diberi Lihat tabel,
bersihkan berapa mmHg
dengan kapas zalf mata
tekanannya
alkohol

Misal : dengan beban 5,5 gr


simpangan jarum
menunjukkan angka 5, pada
tabel terlihat hasil 17,3
mmHg.
Dituliskan 5/5,5 = 17,3
mmHg
Non-contact Tonometer (NCT)

Prinsip:
Hembusan udara pada permukaan
kornea → langsung diketahui tekanan
bola mata

Anda mungkin juga menyukai