Disusun oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
DESKRIPSI.....................................................................................................
A. Latar belakang........................................................................................
ISI.....................................................................................................................
KESIMPULAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang komprehensif dari semua aspek
kehidupan, baik dunia maupun akhirat. Dalam kehidupan dunia Allah
SWT telah memerintahkan kepada manusia untuk menjadi khalifah. Dari
mulai bagaimana manusia dapat mengelola dunia dengan baik sehingga
timbul kemanfaatan dan kebahagiaan. Ada beberapa masalah yang biasa
nya terjadi dalam manajemen strategi diantaranya adalah pertama, banyak
perusahaan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral dan etika,
mengahalalkan segala cara demi untuk meraup keuntungan sebesar-
besarnya dengan melakukan penindasan terhadap yang lemah. Kedua,
banyak pelaku usaha masih berani melakukan berbagai penyimpangan,
manipulasi, suap, korupsi, nepotisme, mark-up, memperkaya diri sendiri,
mengabaikan tanggung jawab sosial, dan sebagainya. Ketiga, banyak
perusahaan atau pelaku usaha yang saling bersaing, saling menjatuhkan,
agar perusahaannya keluar sebagai pemenang. Keempat, dengan
penerapan manajemen strategis pun banyak perusahaan yang berhasil dan
sukses secara materi, tetapi masih menghadapi kendala penyimpangan,
keserakahan, persaingan yang tidak sehat dan cenderung mematikan
pesaing.
Penyebab utama dari permasalahan diatas adalah karena
terabaikannya nilai-nilai spiritual dalam teori manajemen. itu sendiri.
Artinya, teori manajemen yang ada masih jauh dari nilai-nilai spiritual.
Meski teori manajemen strategis konvensional diakui sebagai puncak
paling penting saat ini, namun masih ada beberapa kekurangan, di
antaranya perusahaan yang mengimplementasikan manajemen
konvensional masih tertanam nilai-nilai material dan visi misinya terpaku
pada keduniawian semata. Untuk itu peran manajemen strategis
konvensional dianggap gagal oleh beberapa kalangan.
Salah satu cara bagaimana manusia dapat mengelola dan mengurus
perusahaan / organisasi dengan baik yaitu dengan menggunakan
Manajemen Strategi Syariah. Manajemen strategi Syariah adalah
rangkaian proses aktivitas manajemen islmai yang mencakup tahapan
formulasi, implementasi dan evaluasi strategi untuk mencapai tujuan
organisasi, dimana nilai-nilai islam menjadi landasan strategi dalam
seluruh aktivitas organisasi, yang diwarnai oleh azas tauhid, orientasi
duniawi hingga ukhrawi dan motivasi mardhatillah.
Tantangan terbesar dari sebuah organisasi adalah mengelola
lingkungan internal dan eksternal. Karakteristik dari lingkungan ini adalah
dinamis dan tidak dapat ditebak. Ketidakpastian lingkungan inilah yang
menuntut sebuah organisasi harus mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri. Dengan demikian, dalam kondisi yang penuh dengan
ketidakpastian sebuah organisasi / perusahaan harus menerapkan
manajemen strategi untuk mencapai tujuan organisasinya.
Di dalam Islam, setiap manusia pasti diberikan kekuatan dan
kelemahan di dalam dirinya, oleh karena itu setiap manusia harus mampu
memanfaatkan potensi diri dan menyadari kelemahan dan kekuatan
sehingga mampu menjadi khilafah. Menurut Karebet (2003:47) penilaian
internal dan eksternal dapat dilakukan mengacu pada Al-Qur’an sebagai
pedoman untuk manusia, termasuk dalam melakukan Analisa internal dan
eksternal.
Pada dasarnya Islam telah mengajarkan bahwa hakikat amal
perbuatan haruslah berorientasi bagi pencapaian ridha Allah SWT. Oleh
karena itu sebaiknya dalam melakukan kegiatan usaha, maka suatu
organisasi tidak hanya fokus mencari profit yang berupa materi, akan
tetapi juga mencari keridhaan Allah. Maka dari itu kami akan menjelaskan
kepada kalian mengenai sebarapa pentingkah manajemen strategi islam.
ISI
Dari model diatas dapat dilihat bahwa dalam menetapkan visi, misi dan
tujuan, organisasi / perusahaan sudah menerapkan manajemen berlandaskan
pada azas tauhid / ketuhanan, orientasinya harus duniawi hingga ukhrawi,
dan motivasinya mengharapkan keberkahan dan keridhaan Allah
(mardhatillah). Demikian juga dalam penyusunan / formulasi strategi dan
tahap implementasinya harus menerapkan strategi-strategi yang mengacu
pada ketentuan-ketentuan Syariah, yaitu tidak bertentangan dengan Al-Quran
dan Hadist, dengan mengedepankan aturan halal dan haram, pahala dan dosa,
serta system Kerjasama bisnis yang non-ribawi (mudharabah, musyarakah,
murabahah, dan lain-lain) disertai organisasi dan kepemimpinan yang
profesional (itqan) dan berakhlakul karimah.. Yang dimaksud Kerjasama
non-ribawi ialah Kerjasama bagi hasil yang saling menguntungkan semua
pihak, tidak serakah dan tidak merugikan pihak lain. Dari sisi pengendalian
dan evaluasi strategi, diwarnai oleh selfevaluation berupa perilaku ihsan
(merasa diawasi oleh Allah SWT) dan perilaku takwa dan tanggung jawab
ilahiyah, sehingga melahirkan kinerja terbaik bagi organisasi/perusahaan.
Nah dalam Manajemen Strategi Syariah, strategi yang dipilih dan diterapkan,
diyakini akan menghasilkan kinerja yang lebih baik, lebih bermaslahat, lebih
mulia dan lebih menenteramkan bagi pelaku usaha
Atas dasar nilai-nilai utama itu pula tolak ukur strategi bagi aktivitas
perusahaan adalah adalah syari’ah Islam itu sendiri. Aktivitas perusahaan
apapun bentuknya, pada hakikatnya adalah aktivitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang akan selalu terikat dengan syari’ah.
Hal ini sesuai dengan kaedah, ”Al-Ashlu fil Af’al, at-taqayyudu bil hukm
asy-syar’iy”. (Hukum asal setiap perbuatan adalah terikat dengan
syari’ah).Syari’ah adalah aturan yang diturunkan Allah untuk manusia
melalui lisan para RasulNya.Syari’ah tersebut harus menjadi pedoman
dalam setiap aktivitas manusia, termasuk dalam aktivitas organisasi bisnis.
3. Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk dapat
mengetahui ancaman yang dapat menghambat/merusak usaha-usaha
perusahaan dalam pencapaian daya saing strategik. Sedangkan peluang
merupakan kondisi dimana dalam lingkungan umum dapat membantu
perusahaan untuk mencapai daya saing strategik.
Salah satu aspek utama manajemen strategik yaitu perusahaan
perlu merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keuntungan
dari peluang eksternal dan menghindari atau meminimalkan
dampak ancaman eksternal. Karena hal ini di identifikasi, pengawasan
dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal sangat penting bagi
keberhasilan.
Terdapat berbagai macam Faktor peluang adalah kecenderungan
apa yang terjadi pada kalangan pengguna produk, identifikasi suatu
segmen pasar, perubahan pada kondisi persaingan, perubahan yang
terjadi terhadap peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai
kesempatan baru dalam kegiatan berusaha, hubungan dengan pembeli
menjadi lebih akrab serta hubungan dengan pemasok yang lebih
harmonis.
Analisis eksternal ini sangat berguna untuk meningkatkan
mutu suatu perusahaan dengan peluang-peluang yang ada kemudian
berkembang menjadi kekuatan baru yang dapat mempengaruhi positif
bagi perkembangan perusahaan serta ancaman yang tidak sampai
masuk ke perusahaan. Setelah faktor strategik Eksternal tersebut pada
suatu perusahaan sudah di identifikasi, maka selanjutnya dibuat suatu
tabel EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary) yang
disusun untuk merumuskan faktor eksternal strategik tersebut pada
kerangka Opportunities dan Threets perusahaan. Tahapnya adalah:
a. Membuat susunan pada kolom 1 (5-10 peluang dan ancaman) yang
sudah disiapkan.
b. Memberi penilaian bobot pada faktor tersebut pada kolom 2, mulai
dari angka 1,0 (sangat penting) sampai angka 0,0 (tidak penting).
Faktor tersebut dapat memberikan dampak terhadap faktor
strategik lainnya.
c. Menghitung rapi (pada kolom 3) pada masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari angka 4 sampai dengan
angka 1 berdasarkan pengaruh yang terjadi pada faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaa yang terjadi.
d. Kemudian setelah itu, dikalikan bobot ada kolom 2 dengan rating
pada kolom 3, untuk mendapatkan perolehan faktor pembobotan
dalam kolom 4 dan hasilnya dapat berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari angka
4,0 sampai dengan angka 1,0.
Manajemen
Strategis dibagi atas dua
kegiatan yang saling
berkaitan, yaitu perencanaan
strategis dan pelaksanaan
strategis. Perencanaan strategis berhubungan dengan visi dan misi
organisasi, proyeksi, pedoman dan taktiktaktik yang menunjang dalam
pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan strategis lebih berhubungan
dengan analisis terhadap internal organisasi. Yaitu analisis terhadap bentuk
organisasi, apa tujuan organisasi, kekuatan dan kelemahannya, peluang
dan tantangan yang dihadapi serta analisis terhadap pasar/masyarakat dari
organisasi tersebut. Dengan terjawabnya pertanyaanpertanyaan tersebut,
maka sebuah organisasi akan mempunyai sebuah perencanaan yang baik
sehingga sebuah organisasi akan lebih siap menghadapi lingkungannya.
Terdapat beberapa langkah yang harus dilalui dalam proses
perencanaan strategis. Setiap langkah merupakan pijakan untuk langkah
selanjutnya, sehingga harus dilakukan secara berurutan dan teratur.
Langkah-langkah tersebut
dapat dilihat dalam
gambar 1.4 langkah proses
perencanaan strategis.
Komponen yang
kedua dari manajemen
strategis adalah
implementasi strategis
yang merupakan kelanjutan dari perencanaan strategis. Setelah rencana
tersusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan strategis
tersebut. Pada proses implementasi ini sering sekali muncul kendala-
kendala, seperti ketidaksesuaian antara rencana dengan realitas. Hal
tersebut mungkin bukan disebabkan oleh buruknya proses perencanaan,
akan tetapi terkadang ada hal-hal yang diluar kendali.
Sebagai contoh kasus, pada awal tahun 2008 pemerintah sudah
merencanakan dan menetapkan persentase pertumbuhan ekonomi, laju
inflasi, stabilitas mata uang dan stabilitas ekonomi nasional. Penentuan
tersebut juga didasarkan atas perkembangan ekonomi global harga minyak
dunia dan sebagainya. Akan tetapi, di tengah perjalanan terjadi resesi
ekonomi USA yang berakibat pada buruknya perekonomian global,
termasuk Indonesia.
Banyak perusahaan asuransi bangkrut, industri otomotif yang
menjadi primadona juga harus memangkas produksi karena turunnya
permintaan. Kondisi ini membuat perencanaan yang telah dirumuskan
bersama-sama harus kembali direvisi karena prediksi yang telah dibuat
dapat dikatakan melenceng. Banyak pengamat
Yang menilai hal ini sungguh di luar dugaan. Mungkin mereka
sudah memprediksi akan adanya krisis pada tahun 2008 tetapi
kenyataannya krisis yang terjadi jauh lebih parah dari yang diprediksikan.
Terkait dengan contoh di atas, perlu ditekankan pentingnya antisipasi pada
saat implementasi strategi. Artinya, organisasi harus dapat membaca
situasi yang sedang berjalan dan secepat mungkin melakukan antisipasi
apabila ada kesalahan. Perencanaan tetap dijadikan pijakan tetapi tidak
dibuat kaku, fleksibilitas dan selalu membuat penyesuaian dengan
perubahan.
Selain proses implementasi perencanaan, pengawasan terhadap
kegiatan tersebut juga harus dilakukan sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Manajemen strategisialah sebuah cara
atau berbagai cara untuk memastikan suatu tujuan organisasi dapat dicapai
sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan.
E. PERTANYAAN
a. Pilihan Ganda
1. Sebutkan teori-teori dalam manajemen strategik islam, kecuali?
a. Asas tauhid
b. Orientasi duniawi dan ukhrawi
c. Motivasi Mardhatillah
d. Berdasarkan nilai-nilai hukum yang berlaku
2. Apa yang dimaksud dengan asas tauhid dalam perusahaan?
a. Mendapatkan perolehan margin/keuntungan di duniawi dan
memberikan kebahagiaan dalam menjalankan perusahaan
b. Aktivitas perusahaan yang diniatkan untuk mengharapkan pahala dan
ridha allah SWT
c. Sebagai landasan dengan meyakini bahwa allah sebagai penguasa dan
pengatur diri secara totalitas untuk mendapatkan kemaslahatan
d. Meyakini bahwa ibadah dalam segala aktifitas seperti bekerja harus
diniatkan sebagai ibadah kepada allah.
3. Surat yang ada al-qur’an yang menjelaskan bahwa kita jangan hanya
mengejar kemewahan hidup di dunia saja tetapi harus seimbang
dengan akhirat juga adalah ?
a. QS. Asy-Syura: 20
b. QS. An-Nisa: 134
c. QS. Al-Ahzab: 29
d. QS. Al- Bayyinah: 8
4. Kepanjangan dari SWOT adalah ?
a. Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats
b. Weakness, Opportunities, Strength, dan Threats
c. Opportunities, Strength, Threats, Weakness
d. Threats, Weakness, Opportunities, dan Strength
5. Dalam analisis SWOT terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
yaitu faktor apa saja?
a. Faktor ekonomi dan faktor budaya
b. Faktor ketahanan dan faktor hukum
c. Faktor internal dan faktor eksternal
d. Faktor politik dan faktor ekonomi
6. Dalam model manajemen strategi Syariah yang menjadi dasar dalam
seluruh konsep dan aktivitas manusia adalah...
a. Tauhid
b. Akidah
c. Al-quran
d. Sikap
7. Dari sisi evaluasi dan pengendalian dalam perusahaan / organisasi akhlak
manusia yang harus dimiliki ialah, kecuali…….
a. Ihsan
b. Tanggung jawab
c. Takwa
d. Merasa paling hebat
8. Orientasi yang harus dimiliki oleh perusahaan / organisasi dalam
menerapkan manajemen strategi Syariah adalah
a. Dunia
b. Akhirat
c. Dunia dan akhirat
d. Laba sebanyak-banyaknya
9. Semua aktivitas organisasi / perusahaan diniatkan semata-mata karena
Allah serta mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT dimaksud dengan
a. Manajemen strategi syariah
b. Motivasi mardhatillah
c. Azas
d. Tauhid
10. “Apa saja yang dibawa dan diperintahkan oleh Rasul (berupa syari’ah,
maka ambillah) dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah”. Ayat
tersebut berada didalam surat…..
a. Al-baqarah : 14
b. QS.Al-Hasyar : 7
c. QS.An-Nisak : 65
d. Al-jatsiyah : 18
11. Langkah awal dalam memahami dan mengimplementasikan manajemen
strategis adalah ?
a. Mempunyai dan menerapkan berfikir strategis
b. Mempunyai dan menerapkan berfikir kritis
c. Mempunyai dan menerapkan berfikir creative
d. Mempunyai dan menerapkan public speaking
12. Dalam berfikir secara strategis langkah awal yang harus dilakukan
adalah?
a. Pengelompokan masalah
b. Identifikasi masalah
c. Perencanaan untuk pengimplementasian
d. Penentuan cara pemecahan masalah
13. Mencari penyebab atau faktor yang menjadi pemicu suatu masalah adalah
tahapan ?
a. Pengelompokan masalah
b. Proses abstraksi
c. Identifikasi masalah
d. Penentuan cara pemecahan masalah
14. Dalam manajemen strategis dibagi dengan dua hal penting yaitu
perencanaan strategis dan ?
a. Implementasi strategis
b. Pemecahan masalah strategis
c. Abstraksi strategis
d. Identifikasi masalah
15. Dalam perencanaan strategis, hal tersebut lebih condong kedalam?
a. Analisis internal perusahaan/organisasi
b. Analisis eksternal perusahaan/organisasi
c. a dan b benar
d. a dan b salah
16. Dalam strategi islam harus dapat mendorong kru untuk bekerja?
a. Jujur, amanah, dan istiqomah
b. Bohong, jujur, dan amanah
c. Pintar, cepat, terburu-buru
d. Bohong, terburu-buru, da jujur
17. Pada surat apa yang menjelaskan bahwa pahala di akhirat lebih baik bagi
orang beriman?
a. Al-baqarah : 17
b. Al-imran : 34
c. Yusuf : 57
d. An – nissa : 67
18. Dalam memulai aktifitas di perusahaan harus diniatkan untuk ?
a. Mendapatkan keuntungan
b. Mendapat ridha allah
c. Mendapatkan pujian dari atasan
d. Mendapatkan kesenangan
19. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan merupakan ?
a. manajemen strategik yang esensial
b. manajemen pemasaran syariah
c. struktur manajemen strategik syariah
d. struktur manajemen pemasaran syariah
20. pengertian dari faktor ancaman yang dapat menghambat/merusak usaha-
usaha dari luar adalah .....
a. faktor ekonomi
b. faktor sosial
c. faktor internal
d. faktor eksternal
A. ESAI
1. Jelaskan teori-teori dalam manajemen strategik syariah dan contoh
implementasinya dalam perusahaan?
2. Jelaskan analisis faktor-faktor internal dan eksternal dalam perusahaan dan
apa saja kekuatan/peluang dari masing-masing faktor tersebut?
3. Sebutkan empat karakter khas yang membedakan model manajemen
strategi Syariah dengan manajemen strategi konvensional?
4. Apa saja yang berhubungan erat pada saat kita melakukan perencanaan
strategis?
5. Apa yang dimaksud dengan penerapan asaz tauhid dalam manjemen
strategik syariah?
6.
KESIMPULAN
Etika Sabariah, Manajemen Strategis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2016, hlm. 41.
23 Ibid. hlm. 193.
Syari, Disusun Dan Diajukan Kepada Fakultas, et al. "Penerapan Prinsip Syari’ah
Studi Kasus Pada Hotel Bukit Uhud Yogyakarta."