Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Saat ini, energi angin merupakan salah satu Level 3

sumber energi terbarukan yang belum Level 3 mengasumsikan pada tahun 2050
mendapat perhatian cukup. Hal ini kemungkinan kapasitas PLTB mencapai 6.2 GW atau 10% dari
disebabkan pemahaman dari kebanyakan potensi. Kondisi ini didorong oleh penemuan
masyarakat bahwa Indonesia tidak memiliki teknologi pembangkit yang lebih maju dan telah
kecepatan angin yang memadai. Wilayah- teruji keandalannya untuk kecepatan angin
wilayah yang ditengarai memiliki kecepatan rendah. Namun pada level ini diasumsikan pihak
angin lebih dari 6 m/detik diantaranya ujung swasta belum banyak berinvestasi karena
Pulua Sumatera, sebagian selatan Pulau Jawa, insentif yang belum terlalu menarik dari
sebagian selatan dan utara Pulau Sulawesi, pemerintah.
sebagian besar daerah NTT, sebagian Kepulauan
Maluku, dan Papua. Secara akumulatif,
berdasarkan dataset reanalysis yang tersedia Level 4
dan hasil validasi on site, diperkirakan potensiLevel 4 mengasumsikan pada tahun 2050
energi angin di Indonesia mencapai 61.97 GW kapasitas PLTB mencapai 12.39 GW atau 20%
(Wargadalam, 2014) . dari potensi. Diasumsikan teknologi pembangkit
Sumber:
sudah terbukti keandalannya untuk kecepatan http://www.rri.co.id/post/berita/105277/teknologi/kincir
angin rendah. Selain itu, biaya pembangkit _angin_tim_wooden_windmill_innovation_hasilkan_ener
Level 1 sudah sangat ekonomis sehingga banyak pihak gi_listrik_terbesar.html
Level 1 mengasumsikan pada tahun 2050 swasta yang berinvestasi pada jenis pembangkit
kapasitas terpasang PLTB mencapai 2 GW. Ini ini. Hal ini didorong pula oleh adanya insentif
berarti hanya terdapat peningkatan sebesar yang diberlakukan oleh pemerintah.
1,07 GW dari tahun dasar. Kondisi ini Kapasitas PLTB
diasumsikan disebabkan oleh teknologi 15.0
pembangkitan yang belum terbukti untuk Level 4 (2050):
kecepatan angin rendah seperti di Indonesia. 12.3 GW
Kapasitas (GigaWatt)

10.0
Level 2 Level 3 (2050):
Level 2 mengasumsikan pada tahun 2050 6.2 GW
kapasitas PLTB mencapai 3.1 GW atau 5% dari Level 2 (2050):
5.0
potensi. Diasumsikan teknologi pembangkit yang 3.1 GW
sudah mulai berkembang telah mendorong Level 1 (2050):
capaian kapasitas pembangkit yang lebih tinggi 2 GW
0.0
daripada level 1.
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050