Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NPM :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
2
pasar kerja. Namun saat ini pekermbangan teknologi benar-benar
mengalami perubahan yang cepat sehingga membuat tantangan baru untuk
manajemen sumber daya manusia harus memiliki strategi yang tepat dalam
melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusia di Indonesia,
yang dimana sumber daya manusia dituntut untuk memiliki kemampuan
yang kompeten, memiliki keterampilan bisnis dan pengetahuan yang lebih
sehingga dapat menjadi bibit unggul yang dapat memberikan inovasi,
produktivitas dan pertumbuhan dan dapat beradaptasi dengan perkembangan
teknologi agar dapat bersaing di era revolusi industri 4.0.
Hal ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara yang
memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi
sehingga pekerja harus meningkatkan atau mempelajari keterampilan baru
agar tetap berada di pasar kerja. Teknologi secara langsung dapat
menggantikan pekerja atau menghilangkan pekerjaan, namun pada kasus
lain teknologi juga dapat memperkuat sumber daya manusia.
3
terhadap strategi sumber daya manusia. Melakukan pengembangan terhadap
sumber daya manusia di era saat ini penting karena dengan sumber daya
manusia yang handal merupakan kekuatan pendorong bagi suatu organisasi
dan para pelaku ekonomi untuk melakukan transformasi dalam setiap
kegiatan usahanya agar dapat mengikuti, menyesuaikan, dan memanfaatkan
setiap peluang dan tantangan serta mengantisipasi setiap ancaman yang ada
untuk dapat bertahan dan menciptakan keunggulan bersaing. Strategi
manajemen sumber daya manusia yang terkoordinir dengan baik dan tepat
akan menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan
dapat menjalankan fungsinya secara efisien sesuai dengan yang
direncanakan oleh perusahaan.
4
1. Bagaimana melakukan tahapan pelatihan dan pengembangan sdm di era
revolusi industry 4.0?
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.Pelatihan Karyawan
28
trampil sehingga dapat memberikan keunggulan bagi organisasi dan
karyawan tersebut.
2.2.Pengembangan Karyawan
29
pekerjaan di masa yang akan datang. Pengembangan karyawan bisa dilakukan
secara formal maupun informal. Secara formal berarti karyawan ditugaskan oleh
perusahaan. Sedangkan secara informal berarti karyawan melatih dan
mengembangkan dirinya atas keinginan dan inisiatif sendiri tanpa ditugaskan oleh
perusahaan. Program pengembangan karyawan akan membuat karyawan semakin
produktif sehingga memungkinkan organisasi atau perusahaan
mempertimbangkan untuk melakukan pengembangan karir karyawan,
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering
di jumpai dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana:
kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli.
kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang
diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan.
Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-
keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang
30
berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya
bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan
mesin computer atau akses internet
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok
Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam
sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi
hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan
peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar
pada penilaian rasional dan biaya dan kelaikan.
31
efektif, progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah
dalam meminimalkan masalah ini.
32
mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara
benar.
33
dianggap sebagai penyembuh penyakit organisasional. Apabila produktivitas
tenaga kerja menurun banyak manejer berfikir bahwa solusinya adalah pelatihan.
Program pelatihan tidak mengobati semua masalah organisasional, meskipun
tentu saja program itu berpotensi untuk memperbaiki situasi tertentu sekiranya
program dijalankan secara benar.
34
Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.
Efektivitas biaya.
Kelayakan fasilitas-fasilitas
Prinsip-prinsip belajar
35
Rotasi jabatan
Magang (apprenticeships)
Coaching
Penugasan sementara
Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan
menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap,
konsep atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan
adalah:
Kuliah
Studi sendiri
Program computer
Komperensi
Presentasi
36
2.10 Revolusi Industri 4.0
37
ada selama bertahun-tahun). Sementara gelombang ke-4 menandakan urutan
kejadian revolusi industri yang pernah ada. Dalam mencapai tujuan, karakteristik
revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied
technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things,
virtual and augmented reality, additive manufacturing, serta distributed
manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan
model bisnis di berbagai sektor industri. Pada revolusi industri keempat terjadi
lompatan besar teknologi bagi sektor industri dimana teknologi informasi dan
komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya secara optimal. Tidak hanya dalam proses
produksi saja melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan
model bisnis yang baru berbasis digital guna mencapai efesiensi yang tinggi dan
kualitas produk yang lebih baik.
Saat ini kita berada diambang pintu revolusi teknologi yang secara
fundamental akan mengubah cara hidup kita, cara kita bekerja, dan cara kita
bekerja satu sam lain dalam lingkup domestik maupun mondial. Ada satu hal yang
paling menonjol dalam derap perubahan ini, yakni dunia harus merespons
perubahan tersebut dengan cara yang terintegrasi dan koprehensif dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu pelaku politik global, mulai
dari sektor pemerintah sampai sektor swasta, akademik, perusahaan dan tentu saja
masyarakat luas. Ekonomi global saat ini pun sedang berada pada pucak
perubahan besar yang sebanding dengan munculnya Revolusi Industri Pertama,
Kedua dan Ketiga. Sekrang kita segera masuk ke satu tahapan revolusi industri
yang dinamakan revolusi industri 4.0.
Pada awalnya, istilah revolusi industri berasal dari sebuah proyek strategis
teknologi canggih pemerintahan Jerman yang mengutamakan komputerisasi pada
semua pabrik di negeri itu. Revolusi industri ini kemudia dibahas kembali pada
2011 di Hannover Fair, Jerman. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry
4.0 memaparkan rekomendasi pelaksanaan Revolusi Industri 4.0 kepada
Pemerintah Federal Jerman. Bob Gordon dari Northwesten University, Illinois,
USA, juga memberikan beberapa tanggapan mengenai Revolusi Industri 4.0 yang
38
dirangkum oleh Paul Krugman dari Princeton University, New Jersey, USA
(penerima Nobel Price on Economic) pada 2008.
39
Ketiga, revolusi secara global ini akan berpengaruh besar dan terbentuk di
hampir semua Negara di dunia, di mana cakupan transformasi terjadi di setiap
bidang industri dan dapat berdampak secara menyeluruh di banyak tempat.
Memperbanyak kualitas hidup.
Seiring dengan itu, para ahli pun berpendapat bahwa Revolusi Industri 4.0
dapat menaikkan rata-rata pendapatan per kapita di usia manusia (meningkatnya
usia harapan hidup). Industri 4.0 nampaknya bukanlagi isapan jempol belaka.
Berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainnya sudah maulai diterapkan di
berbagai lini. Salah satunya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan
yang semakin bekembang saat ini. Selain artificial intelligence (AI), terdapat
empat teknologi lain yang menjadi penopang industri 4.0 , yakni artificial
intelligence (AI), human-machine interface, teknologi robotik dan snsor serta
teknologi percetakan tiga dimensi (3D). Kelima teknologi tersebut menjadi tanda
bahwa di era ini industri akan memasuki dunia virtual serta pengunaan mesin-
mesin automasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Efek dari penerapan
kelima teknologi ini adalah meningkatnya efisiensi produksi dan terjadi
peningkatan produktivitas serta daya saing.
Komputerisasi di era industri revolusi 4.0 merupakan salah satu hal yang
cukup ditakuti oleh banyak pekerja. Karena, mereka takut tenaga kerja mereka
digantikan oleh computer dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang sudah
mulai berkembang di Negara-negara maju. Dan diIndonesia proses ini sedang
berlangsung. Revolusi industri memang menjadi ancaman bagi beberapa industri
serta bagi pekerja. Namun, akan menjadi keuntungan jka industri dan pekerja bisa
mnegikutinya, karena itu akan sangat menguntungkan para karyawan. Bekerja
tanpa harus dengan fisik, tetapi semua bisa dilakukan dengan pikiran dan dengan
tenaga yang dituangkan dalam sistem kompter.
40
1. Industri 4.0 diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan manusia,
lingkungan dan kesejahteraan bersama.
2. Industri 4.0 diharapkan mampu mendorong pengembangan kapasitas
manusia, sehingga menjadi semakin mendidik dan terampil.
3. Akses terhadap teknologi dharapkan terjangkau dengan mudah, sehingga
diterapkan di semua Negara.
4. Kemajuan teknologi diharapkan mampu menghasilkan keterbukaan
informasi.
5. Kemajuan teknologi diharapkan bisa menggeser paradigma lama, dari
persaingan (competition) menjadi koneksi (connection) dan kerjasama
(collaboration).
6. Penerapan teknologi diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan
iklim dan upaya pelestarian lingkungan.
41
1. Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor dan
manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui
media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
2. Transformasi infromasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan
salinan dunia fisik secara visual dengan memperkaya model pabrik digital
dengan data sensor.
3. Bantuan teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu
manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat
membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik
untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak
menyenangkan atau tidak aman bagi manusia.
4. Keputusan mandiri ; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat
keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.
Ada beberapa pedapat ahli tentang revolusi industri 4.0, yang pertama
menurut Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation,
yang dirilis McKinsey Global Institute (Desember 2017), pada 2030 sebanyak 400
juta sampai 800 juta orang harus mencari perkerjaan baru, karena digantikan
mesin.
42
revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja, sebaliknya malah
meningkatkan efesiensi.
Lain halnya dengan Irianto 2017 menyederhanakan tantangan industri 4.0, yaitu :
1. Kesiapan industri
2. Tenaga kerja terpercaya
3. Kemudahan pengaturan sosial budaya
4. Diversifikasi dan penciptaan lapangan kerja dan peluang industri 4.0 yaitu
inovasi ekosistem, basis industri yang kompetitif, investasi pada teknologi
dan integrasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kewirausahaan.
Revousi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk
maju. Teknologi informasi yang semakin mudah terakses hingga ke seluruh
plosok meyebabkan semua orang dapat terhubung didalam sebuah jejaring sosial.
43
Banjir informasi kemudian menjadi realitas yang ditemukan di era revolusi
industri saat ini, sehingga menyediakan manfaat yang besar untuk pengembangan
ilmu pengetahuan maupun perkonomian.
Tidak dapat dipungkiri jika revolusi industri 4.0 membuka peluang yang
luas bagi siapapun untuk maju. Informasi yang sangat melimpah menyediakan
manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun
perekonomian. Masyarakat di era revolusi industri 4.0 memiliki ketergantungan
yang sangat besar dalam menggunakan teknologi informasi. Fakta yang
menunjukkan bahwa masyarakat zaman sekarang memiliki tingkat ketergantungan
yang tinggi pada perangkat ponsel pintarnya. Hal inilah yang dapat menjadikan
munculnya sebuah peluang baru di era industri 4.0. Salah satu diantaranya adalah
peluang berbisnis era digital. Dimana, daya jangkau teknologi informasi tidak
hanya berskala lokal tetapi hingga skala global. Melalui internet, akses informasi
dapat dijangkau hingga ke berbagai penjuru dunia.
44
diantaranya pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis, kreativitas,
manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional,
penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi dan
fleksibilitas kognitif. Hal tersebut memiliki artian, soft skill menjadi salah satu
faktor paling penting untuk dimiliki para pekerja di masa depan, seperti
kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, memecahkan
masalah serta aspek kecerdasan emosional lainnya.
sebagai buruh, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah
memasuki usia angkatan kerja, baik belum bekerja maupun sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian sumber daya manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai asset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Sumber daya manusia tidak dapat berkembang tanpa ada yang mengatur.
45
Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan dan pengembangan
sumber daya manusai dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur manusia yang menjadi salah satu unsur
sumber daya berkembang menjadi ilmu manajemen yang disebut MSDM yang
merupakan terjemahan dari man power management. Manajemen yang mengatur
manajemen kepegawaian atau menajemen personalia.
MSDM pengembangan dari manajemen yaiut segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif
dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara
optimal. Manajemen sangat berkaitan dengan pemimpin. Tujuan tersebut tidak
akan tercapai tanpa adanya kemampuan seorang pemimpin dalam mengatur dan
mempengaruhi anggotanya. Kemimpinan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keinginanya dalam suatu
keadaan tertentu.
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam
manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungis manajemen, sebagaimana
diterangkan oleh Nickels, McHug dan McHug, terdiri dari 4 fungsi, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan atau planning yaitu proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
oenetuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian atau organizing adalah proses bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perancanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif.
3. Pengimplementasian (directing)
Pengimplementasian yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
46
organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa beekrja
secara efektif dan efisien guna pencapaian organisasi.
4. Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan di
implementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang yang dihadapi.
Manajemen sumber daya manusia atau yang dulu dikenal dengan manajemen
personalia jika dilihat dalam perkembangannya sudah dikenal sejak zaman dahulu
kala, meskipun pada saat itu nama “manajemen MSDM” atau “manajemen
personalia” belum digunakan namun prinsip-prinsip manajemen SDM sudah
diterapkan didalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menelusuri perkembangan Manajemen SDM dari awal hingga saat ini
memang cukup sulit, karena cukup banyak versi, tergantung pendekatan yang
diambil. Agar memudahkan, dijelaskan secara umum perkembangan manajemen
daya manusia yaitu:
47
Generasi “manajemen Personalia” diawali oleh Revolusi Industri di Inggris,
pada saat itu terdapat konversi industri besar-besaran dari yang meliputi pertanian
dan perkebunan menjadi industri manufaktur, implikasinya adalah kebutuhan
akan tenaga kerja yang besar untuk menjalankan industri-industri manufaktur,
akibatnya adalah kebutuhan akan tenaga kerja yang besar unutk menjalankan
industri-industri manufaktur tersebut. Oleh karena itu, munculah seperangkat
aktifitas sederhana untuk merekrut, menempatkan, dan menggaji karyawan untuk
memenuhi permintaan perusahaan akan sumber daya manusia.
b. Era Manajemen SDM tradisional
Masa ini dimulai dengan berakhirnya perang Korea dan perang dunia ke-2,
menandai perubahan yang signifikan dalam sejarah perkembangan sejarah
pengelolaan SDM. Pada generasi ini, ide-ide dan konsep hak asasi manusia dan
juga aktualisasi diri menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pengelolaan SDM, hal ini berakibat semakin dilibatkannya pekerja dalam proses
pengambilan keputusan. Selain itu, hal tersebut juga mendorong unutk
menggabungkan ide-ide pekerja menjadi bagian strategi dari jalannya operasional
perusahaan.
c. Era stratejik Manajemen Sumber Daya Manusia (abad ke-21)
Dengan perkembanagan zaman, ditambah semakin berkembangnya fenomena
globalisasi dimana batas-batas negara semakin berkurang, dan berkaibat secara
langsung terhadap perubahan lingkungan bisnis. Di era ini, sumber daya manusia
yang dibutuhkan adalah yang memiliki kemampuan yang terspesialisasi, dapat
bekerja dalam tim dan melek teknologi. Selain itu, dewasa kini manajemen
sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
merumuskan strategi organisasi untuk mencapai tujuan, baik itu jangka pendek
maupun jangka panjang.
d. Era Revolusi Industri
Pada revolusi generasi keempat, istilah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama
melahirkan sejarah ketika kinerja manual digantikan oleh mesin.
48
BAB III
PEMBAHASAN
49
ini terutama tantangan manajemen SDM dalam pengembangan sumber daya
manusia. Tantangan dapat berasal dari dampak yang dihasilkan oleh
revolusi industri, faktor eksternal, dan juga faktor internal.
50
situlah tantangan terbentuk, tantangan bagi manajemen SDM untuk
menyediakan permintaan banyak oragnisasi/perusahaan terhadap tenaga
kerja yang trampil harus dilakukan dengan mengembangkan keahlian atau
skill dari masing-masing SDM. Karena SDM mempunyai andil yang besaar
bagi keberhasilan sebuah bisnis.[ CITATION Lin07 \l 14345 ]
51
menciptakan manajemen SDM yang berkualitas dan berkemampuan
tinggi perlu diupayakan dalam setiap kesempatan menyadarkan
kepada semua manajemen SDM untuk selalu berusaha meningkatkan
kualitas manajemen SDM dalam berbagai bidang keahlian sebagai
salah satu upaya meningkatkan bisnisaktivitas perusahaan. Setiap
upaya dan kebijakan yang akan ditempuh perusahaan hendaknya
selalu mengacu untuk rneningkatkan kualitas manajemen SDM serta
memperhatikan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.[ CITATION Vei09 \l 14345 ]
52
1) Karna kecanggihan teknologi informasi yang perkembangannya
sangat pesat
2) Penggunaan teknologi dalam industri yang berisiko tinggi
3) penggunaan teknoIogi dalam mengendalikan perusahaan bisnis
dari jarak yang jauh.
53
organisasi perusahaan membuat kebijakan dan berdampak pada
kebijakan dan praktiknya. Setiap keputusan mengenai pemanfaatan
sumber daya manusia hendaknya memperhitungkan setiap faktor
lingkungan. Karena itu tidak ada pilihan Iain bagi para pimpinan
selain mengantisipasi secara proaktif setiap perubahan lingkungan
yang memberikan tantangan-tantangan baru. Dapat disimpuIkan
tantangan pada lingkungan ekstemal yang sering dihadapi
manajemen sumber daya rnanusia mencakup:
1) Perubahan teknologi
2) Peraturan pemerintah
3) Faktor sosialbudaya
4) Pasar tenaga kerja
5) Faktor politik
6) Kondisi perekonomian
7) Faktor geografi
8) Faktor demografi
9) Kegiatan mitra
10) Pesaing
54
industri, perubahan jabatan struktural yang terjadi pada organissai
dan kebutuhan keterampilan.
55
kecerdasan buatan dan robot akan menciptakan lebih banyak
pekerjaan, bukan pengangguran massal.
56
3.2.2. Dampak Negatif
57
industri ini justru menjadi ancaman pengangguran massal di masa
depan.
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sedikitnya ada tiga hal yang
perlu diperhatikan semua pihak. Pertama adalah kualitas, yaitu upaya
menghasilkan SDM yang berkualitas agar sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja yang berbasis teknologi digital. Kedua adalah masalah kuantitas,
yaitu menghasilkan jumlah SDM yang berkualitas, kompeten dan sesuai
kebutuhan industri. Ketiga, adalah masalah distribusi SDM berkualitas
58
yang masih belum merata. Mengenai upaya peningkatan kompetensi dan
produktivitas SDM, perlu dilakukan upaya yang masif melalui lembaga-
lembaga pelatihan kerja, badan sertifikasi profesi yang sedang dilakukan
pemerintah melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja dan program-program
pemagangan. [CITATION Pro18 \l 14345 ]
Persaingan bisnis yang ketat diera digitalisasi saat ini adalah E-
business. E-business adalah dasar atau pondasi untuk sebuah kesuksesan
suatu infrastruktur bisnis organisasi pada masa sekarang dan masa yang
akan datang. E-business terus menjamur mengikuti perkembangan
teknologi saat ini. Persaingan bisnis di era revolusi indusrtri 4.0 ini
mencari bagaimana kunci sukses untuk bertahan dalam persaingan ini,
salah satunya adalah fokus terhadap pelanggan , pelanggan biasanya ingin
berbisnis secara kontinu berdasarkan aspek kecepatan, kemudahan,
individu dan harga. Produsen harus memperhatikan apabila produk/jasa
yang ditawarkan sudah memenuhi kebutuhan dan prioritas pelanggan.
Kebutuhan pelanggan di Indonesia berbeda dengan kebutuhan pelanggan
di Amerika Serikat. Melalui pelanggan, dapat diprediksi pola penjualan
dan produksi di masa yang akan datang. [ CITATION Cha02 \l 14345 ]
Kunci persaingan selanjutnya adalah teknologi informasi yang
merupakan keharusan yang harus dimiliki. Perusahaan tanpa teknologi
informasi dapat dipastikan akan tertinggal dalam persaingan di era digital
saat ini. Teknologi informasi akan membuka kreativitas dan fleksibilitas
untuk inovasi produk/jasa di masa depan.
59
Kondisi ini menyebabkan tenaga kerja yang memiliki potensi rendah
akan kalah bersaing karena dengan perkembangan teknologi. Perusahaan
tidak lagi membutuhkan tenaga kasar melainkan tenaga kerja yang dapat
mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi yang ada saat ini dan
memiliki bakat manajerial.
SDM yang terlibat dalam proses atau kegiatan perusahaan dalam
persaingan yang kompetitif saat ini merupakan SDM yang memiliki
keterampilan dan keahlian yang tinggi. SDM yang inovatif dan berkualitas
akan menentukan perbedaan diantara perusahaan pesaingnya. Perusahaan-
perusahaan yang sedang bersaing ketat saat ini dalam pacuan teknologi,
organisasi-organisasi yang cermat, meningkatkan bakat-bakat dan
keterampilan tenaga kerja sebagai sarana utama agar tetap kompetitif.
60
pengembangan dan penyesuaian kemampuan sumber daya manusia dalam
strategi bersaing secara luas. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat
yang memiliki keunggulan bersaing sehingga perusahaan dapat tetap
bertahan dalam persaingan saat ini.
61
perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang sangat mampu,
fleksibel dan berdedikasi, memiliki kemampuan manajemen yang
fleksibel dan inovatif serta memiliki kemampuan untuk
mempertahankan kemampuan. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan membutuhkan sebuah departemen sumber daya
manusia.
62
Keunggulan bersaing sebuah perusahaan dapat dicapai ketika
memiliki karyawan yang memiliki kemampuan kompetitif yang baik
dan terorganisir dengan baik. Perusahaan harus menjadikan mereka
sebagai aset berharga bagi perusahaan. Perusahaan harus membuat
rencana kompensasi yang efektif, fokus pada memotivasi karyawan,
merekrut dan berpegang pada personil yang berkualitas,
mengembangkan program pelatihan yang efektif, mengurus
karyawan yang dimiliki dengan baik, mempromosikan pada jenjang
jabatan yang lebih tinggi dan menciptakan lingkungan kerja yang
mendukung karyawan untuk terus berprestasi.
63
harus memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan
melaksanakan strategi pelatihan dan pengembangan dengan program
yang terbaik untuk membantu perusahaan mencapai tujuan.
64
kecenderungan yang terjadi di dalam lingkungan usaha perusahaan
yang bergerak sangat dinamis dan kecenderungan perkembangan
teknologi.
65
Proses perancangan sistem penilaian kinerja tahap pertama yaitu
menentukan apa yang akan dinilai (kriteria penilaian) dengan
mengukur dan mengevaluasi apa yang dikerjakan oleh SDM untuk
menilai pengetahuan dan keterampilan/keahlian SDM, mengevaluasi
sikap dan perilaku kerja dan mengevaluasi hasil kerja SDM.
Tahap kedua, menetukan kapan menilainya. Penilaian dilakukan
secara seragam. Tahap ketiga, menentukan siapa yang akan menilai.
Alternatif penilai terdiri dari atasan langsung, menilai diri sendiri,
rekan-rekan kerja, anak buah, pelanggan dan komputer. Tahap
keempat, menetukan bagaimana menilainya dengan merangking
SDM dari yang terbaik hingga terburuk bedasarkan kinerja secara
keseluruhan dan menggunakan skala, dimana setiap individu dinilai
per kriteria.
66
persaingan yang semakin kompetitif di era revolusi industri 4.0
dengan inovasi yang memberikan perubahan atau pembaharuan serta
kekuatan dalam mencapai keunggulan bersaing. Perusahaan yang
menggunakan strategi inovasi harus mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
67
3.4.11. Strategi Hubungan Manajemen dengan Karyawan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi
maupun perusahaan yang merupakan kunci yang menentukan perkembangan
68
perusahaan.SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi
sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi
itu. Sumber daya manusia tidak dapat berkembang tanpa ada yang mengatur.
Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan dan pengembangan
sumber daya manusai dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Manajemen SDM memiliki
fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengimplemtasian (directing) dan pengendalian (controlling).
Manajemen sumber daya manusia juga terus mengalami perubahan dan
perkembangan layaknya manusia yang terus tumbuh.Dalam menelusuri
perkembangan Manajemen SDM dari awal hingga saat ini memang cukup
sulit, karena cukup banyak versi, tergantung pendekatan yang diambil.
perkembangan msdm dimulai dari era manajemen personalia pada revolusi
industri di Inggris, era manajemen SDM tradisional, era stratejik manajemen
sumber daya manusia dan sampai saat ini yaitu era revolusi industri 4.0 atau
era digitalisasi.
Revolusi industri 4.0 tentunya memberikan sebuah tantangan tersendiri
bagi sebuah negara berkembang terkhusus Indonesia. Terdapat cukup
banyak tantangan dalam menghadapi dan menjalani era revolusi industri 4.0
ini terutama tantangan manajemen SDM dalam pengembangan sumber daya
69
manusia. Tantangan dapat berasal dari dampak yang dihasilkan oleh revolusi
industri, faktor eksternal, dan juga faktor internal. Faktor internal adalah
tantangan dari dalam muncul karena adanya SDM yang mengejar
pertimbangan di antaranya adalah: financial, penjualan, keuangan, service,
produksi, dan lain-lain. faktor eksternal adalah Tantangan yang meliputi
sektor teknologi, sektor ekonomi, sektor sosio kultural, sektor politik dan
sektor internasional.
Revolusi industri 4.0 memberikan dampak positif bahkan negatif.
Dampak positif yang ditimbulkan salah satunya adalah menciptakan lebih
banyak pekerjaan, bukan pengangguran massal, membawa peluang
pekerjaan baru di bidang yang lain dan sebagian besar tenaga kerja negara
maju akan menjadi pekerja bebas. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah
SDM terpaksa merombak strategi demi pengembangan SDM sehingga
diperlukan perancangan ulang secara besar-besaran demi mengikuti
perubahan yang disebabkan adanya disrupsi teknologi dengan kehadiran
mesin, digitalisasi dan robot akan mendisrupsi peran manusia di dalamnya
dan melahirkan model bisnis baru dengan strategi yang lebih inovatif dan
disruptif.
Persaingan bisnis dalam era revolusi industri 4.0 Perusahaan yang
bersaing dalam kondisi persaingan di era ini dihadapkan pada kondisi yang
semakin kompetitif, dinamis dan tidak pasti karena banyaknya pembaharuan
atau inovasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang kreatif. Persaingan dan
perubahan yang terjadi menuntut perusahaan untuk mampu dalam
beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi melalui
pengelolaan perusahaan.Persaingan bisnis yang ketat diera digitalisasi saat
ini adalah E-business. E-business adalah dasar atau pondasi untuk sebuah
kesuksesan suatu infrastruktur bisnis organisasi pada masa sekarang dan
masa yang akan datang.
Untuk menghadapi persaingan yang kompetitif di era ini manajemen
SDM membuat strategi pengembangan SDM untuk mencapai keunggulan
bersaing. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus berupaya untuk
29
meningkatkan kinerja SDM dengan meningkatkan keahlian dan
keterampilan untuk mempersiapkan SDM dalam menghadapi persaingan di
era revolusi industri 4.0
4.2. Saran
30
31
DAFTAR PUSTAKA
31