A. Ringer Laktat
Jenis cairan : Isotonik
Komposisi :
- Natrium
- Klorida
- Kalium
- Kalsium
Indikasi
Nursing consideration :
- Memantau adanya kelebihan cairan (tidak boleh memberikan cairan terlalu
banyak karena dapat menyebabkan edema perifer dan paru semakin
memburuk)
- Memantau elektrolit
- Memantau lokasi infus dan akses IV
B. Nacl 0.45% dan dekstrosa 2.5%
Komposisi : Larutan Nacl (berisi air dan elektrolit (Na+, cl-)
Jenis cairan : hipotonik
Indikasi : pada pasien pediatri (selama dan setelah operasi)
Nursing consideration :
- Dokumentasi data dasar
- Jangan berikan dalam kondisi kontraindikasi
- Risiko peningkatan tekanan intracranial (ICP)
- Pantau adanya manifestasi deficit volume cairan
- Cegah kelebihan cairan
- Jangan berikan bersamaan dengan produk darah
C. NaCL 0.9%
Jenis cairan : isotonic
Komposisi :
- Natrium
- Klorida
- Osmolaritas: 308mOsmol/L
Indikasi
Nursing consideration
D. NaCL 3%
Komposisi :
Indikasi :
Kontraindikasi :
Nursing consideration :
- Larutan natrium klorida hipertonik digunakan dalam pengobatan defisiensi
natrium akut (hiponatremia berat) dan harus digunakan hanya dalam
situasi kritis untuk mengobati hiponatremia.
- Jika diberikan dalam jumlah besar dan cepat, obat ini dapat menyebabkan
kelebihan volume ekstraseluler dan memicu kelebihan beban sirkulasi dan
dehidrasi.
- Oleh karena itu obat ini harus diberikan dengan hati-hati dan biasanya
hanya jika osmolalitas serum telah menurun ke tingkat yang sangat
rendah.
E. Dextrose 40%
Komposisi :
Indikasi :
Kontraindikasi :
- Pasien dengan penyakit ginjal atau jantung dan mereka yang mengalami
dehidrasi sebaiknya tidak menerima cairan IV hipertonik.
- Larutan ini dapat mempengaruhi mekanisme filtrasi ginjal dan dapat
dengan mudah menyebabkan hipervolemia pada pasien dengan masalah
ginjal atau jantung.
Nursing consideration :
- Pasien dengan penyakit ginjal atau jantung dan mereka yang mengalami
dehidrasi sebaiknya tidak menerima cairan IV hipertonik.
F. Asering
Jenis cairan : isotonic (kristaloid)
Indikasi : Dehidrasi pada kondisi gastroenteritis akut, DBD, luka bakar, syok
hemoragik, trauma
Komposisi:
- Natrium
- Kalium
- Klorida
- Kalsium
- Asetat (garam)
Nursing consideration
Kasus
Hitung kebutuhan cairan pasien Ny. A, 50 tahun, saat ini dengan keluhan demam
39 derajat celcius, nadi 110x/menit, teraba lemah, TD: 80/60mmHg. BB: 50 Kg.
Pasien hr ke-4 DHF (dengue hemorrhagic fever). Pasien lemah dan tidak mau
minum. Akral dingin. Urine output: 300 cc/24 jam. Saat ini diberikan cairan RL
500 cc/6 jam dan gelofusin 500 cc/2 jam
Pengkajian
Data Objektif
Ny. A 50 th
Suhu 39oC
BB: 50 Kg
Urine output: 300 cc/24 jam (kurang dari normal)
Saat ini diberikan cairan RL 500 cc/6 jam dan gelofusin 500 cc/2 jam
Data Subjektif
Input :
Output:
- Output total = urin + IWL Kenaikan Suhu = 12,5 +97,85= 110,35 cc/jam
1. Hipertermi
Referensi
Baxter Healthcare Ltd. (2017). Glucose 40% w/v Concentrate for solution for
infusion. Retrieved from
https://www.medicines.org.uk/emc/product/1824/smpc
Davis, D., Singh, s., & Kerndt, C. C. (2020). Ringer’s Lactate. Retrieved From
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500033/
Sanggih, R. A., Jiero, S., Saing, J., & Lubis, M. (2015). Perbandingan NaCl 3%
dan Manitol pada Cedera Kepala Akibat Trauma di Ruang Rawat Intensif
Anak. Sari Pediatri, 16, 6, 375-378. Diakses dari
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/155/133
Tonog, P., & Lakhkar, A. D, (2020). Normal Saline. Retrieved From
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545210/