Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT DALAM

KEPESERTAAN JKN-KIS MANDIRI DI DESA PANDANHARUM


KABUPATEN GROBOGAN

Oleh
Wahyu Dewi Hapsari , Kiki Natassia2), Wahyu Riniasih3)
1)
1)
Dosen STIKES An Nur Purwodadi, email; hapsari85ku@gmail.com
2)
Dosen STIKES An Nur Purwodadi, email; kikinatassia@gmail.com
3)
Dosen STIKES An Nur Purwodadi, email; wahyuannur83@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Jaminan Kesejatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan


jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. BPJS Kesehatan
memiliki sasaran pokok, salah satunya adalah tercapainya kepesertaan semesta sesuai peta
jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2019. Tapi tampaknya sasaran tersebut
belum tercapai dengan cepat, seperti di Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan Provinsi
Jawa Tengah masih terdapat 1300 penduduk yang belum menjadi peserta JKN-KIS. Hal ini
tentunya menjadi pertanyaan tentang minat masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS
khususnya mandiri.
Metodologi: Metode penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik, yang menggunakan
pendekatan waktu cross sectional dengan metode pengumpulan data didapatkan melalui
wawancara langsung dengan kuesioner terstruktur yang ditujukan kepada 93 responden Desa
Pandanharum Kabupaten Grobogan yang didapat dengan cara non random sampling dengan
teknik porposive sampling.
Hasil: Karakteristik umur responden di Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan dari 93
responden 49,5% berumur dewasa akhir (36 – 45 tahun), 43% berpendidikan terakhir Sekolah
Dasar (SD) dan 32,3% bekerja swasta. Sedangkan tingkat pengetahuan dari 93 responden
88,2% tergolong cukup baik, 52,7% menganggap biaya cukup memberatkan, 76,3%
cenderung cukup berminat. Hasil uji statistik pada pengetahuan dan biaya berpengaruh
dengan minat masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS Mandiri di Desa Pandanharum
Kabupaten Grobogan.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan biaya terhadap
minat masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS Mandiri di Desa Pandanharum Kabupaten
Grobogan.

Kata Kunci: JKN-KIS, Pengetahuan, Biaya, Minat.

19
PENDAHULUAN seperti di Kabupaten Grobogan Provinsi
Jaminan Kesejatan Nasional-Kartu Jawa Tengah masih terdapat beberapa
Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan penduduk yang belum menjadi peserta
jaminan berupa perlindungan kesehatan BPJS Kesehatan.
agar peserta memperoleh manfaat Data BPJS Kesehatan Kabupaten
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan Grobogan pada bulan Desember tahun
dalam memenuhi kebutuhan dasar 2018 mencatat ada 502.879 dari 1.455.032
kesehatan. JKN-KIS diberikan kepada penduduknya belum menjadi peserta JKN-
setiap orang yang telah membayar iuran KIS. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan
atau iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. tentang minat masyarakat dalam
Ada 3 alasan utama menjadi peserta JKN- kepesertaan JKN-KIS (BPJS Kesehatan,
KIS, yaitu Protection (perlindungan), 2018; Dispendukcapil, 2018)
Sharing (gotong royong) dan Compliance Minat adalah kecenderungan hati
(kepatuhan). yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul
Semua penduduk Indonesia wajib karena kebutuhan yang dirasa atau tidak
menjadi peserta JKN-KIS yang dikelola dirasakan atau keinginan hal tertentu. Dua
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial faktor yang sering dihubungkan dengan
(BPJS) Kesehatan, yang jenis minat dalam program pelayanan kesehatan
kepesertaannya terdiri dari Penerima oleh peneliti lain, diantaranya adalah
Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima pengetahuan, dan biaya. (Saraswati, 2013;
Bantuan Iuran (Non-PBI). PBI merupakan Notoatmodjo, 2007)
program jaminan kesehatan bagi fakir Penelitian sebelumnya yang
miskin dan orang tidak mampu yang dilakukan oleh Salma Binti Purwaningsih
pembayarannya oleh Pemerintah. dengan judul Faktor-Faktor Yang
Sedangkan Non-PBI adalah pekerja Berhubungan Dengan Keikutsertaan
penerima upah (PPU), pekerja bukan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan
penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten
(BP). Ponorogo. Penelitian tersebut menyatakan
BPJS Kesehatan memiliki sasaran bahwa ada hubungan antara pengetahuan,
pokok, salah satunya adalah tercapainya informasi yang diperoleh, dukungan
kepesertaan semesta sesuai peta jalan keluarga dan penghasilan keluarga kepala
menuju Jaminan Kesehatan Nasional keluarga dengan keikutsertaan dalam JKN
Tahun 2019. Tapi tampaknya sasaran (Salma, 2016)
tersebut belum tercapai dengan cepat,

20
Desa Pandanharum merupakan salah Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan
satu desa di Kabupaten Grobogan dengan yang didapat dengan cara non random
peringkat kedua yang memiliki 3455 sampling dengan teknik porposive
penduduk sebagai warga yang belum sampling dari populasi sejumlah 1300 KK
menjadi peserta JKN-KIS. Dari jumlah yang belum menjadi peserta JKN-KIS
tersebut 1300 dalam Kepala Keluarga Mandiri.
(KK) belum memiliki JKN-KIS.
Mengamati hal tersebut, tampaknya minat HASIL
masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS di 1. Umur
Desa tersebut terhitung masih rendah Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Umur
(Dispendukcapil, 2018; BPJS Kesehatan Umur (th) f %

Cabang Kudus, 2018) Dewasa Awal (26 – 35) 9 9,6

Studi pendahuluan dari hasil Dewasa Akhir (36 - 45) 46 49,5

wawancara 5 penduduk Desa Lansia Awal (46 – 55) 37 39,8

Pandanharum, 2 orang diantaranya belum Lansia Akhir (56 – 65) 1 1,1

mengerti betul tentang JKN-KIS, 3 orang Total 93 100

lainnya belum menjadi peserta JKN-KIS


karena ketakutan mereka jika tiap Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa

bulannya tidak bisa membayar iuran sebab sebagian besar dari 93 responden di Desa

penghasilannya tidak menentu. Pandanharum Kabupaten Grobogan

Berdasarkan uraian di atas maka berumur dewasa akhir (36 – 45 tahun)

peneliti tertarik untuk melakukan yaitu 46 orang (49,5%)

penelitian tentang Analisis Faktor Yang


Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam 2. Pendidikan

Kepesertaan JKN-KIS Mandiri Di Desa Tabel 2. Distribusi Berdasarkan


Pendidikan
Pandanharum Kabupaten Grobogan.
Pendidikan f %
.
Tidak Sekolah 12 12,9
METODE
SD 40 43
Metode penelitian ini adalah survei
SMP 25 26,9
yang bersifat analitik, yang menggunakan
SMA 12 12,9
pendekatan waktu cross sectional dengan
Perguruan Tinggi 4 4,3
metode pengumpulan data melalui
Total 93 100
wawancara langsung menggunakan
kuesioner terstruktur pada 93 responden

21
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui berpengetahuan cukup yaitu 82 orang
sebagian besar dari 93 responden di Desa (88,2%).
Pandanharum Kabupaten Grobogan
berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) 5. Biaya
yaitu 40 orang (43%). Tabel 5. Distribusi Biaya Kepesertaan
JKN-KIS Mandiri
Biaya f %
3. Pekerjaan
Memberatkan 22 23,7
Tabel 3. Distribusi Berdasarkan
Pekerjaan Cukup Memberatkan 49 52,7
Pekerjaan f % Tidak Memberatkan 22 23,7
Tidak Bekerja 9 9,7 Total 93 100
Petani 27 29
Pedagang 25 26,9 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
Swasta 30 32,3 bahwa sebagian besar dari 93 responden di
PNS 2 2,2 Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan
Total 93 100 merasa biaya (tarif uran JKN-KIS) cukup
memberatkan yaitu 49 orang (52,7%).
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
sebagian besar dari 93 responden di Desa 6. Minat
Pandanharum Kabupaten Grobogan Tabel 6. Distribusi Minat Terhadap
bekerja swasta yaitu 30 orang (32,3%). Kepesertaan JKN-KIS Mandiri
Minat f %
Berminat 9 9,7
4. Tingkat Pengetahuan
Cukup Berminat 71 76,3
Tabel 4. Distribusi Pengetahuan
Terhadap Kepesertaan JKN-KIS Tidak Berminat 13 14
Mandiri Total 93 100
Pengetahuan f %
Baik 7 7,5
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui
Cukup 82 88,2
bahwa sebagian besar dari 93 responden di
Kurang 4 4,3
Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan
Total 93 100
cukup berminat untuk menjadi peserta
JKN-KIS Mandiri yaitu 71 orang (76,3%).
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bahwa sebagian besar dari 93 responden di .
Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan

22
7. Pengaruh antara pengetahuan terhadap minat
Tabel 7. Pengaruh antara Pengetahuan Dengan Minat
Minat
Pengetahuan Berminat Cukup Tidak Berminat Total p value
f % f % f % f %
Baik 2 28,6 5 71,4 0 0 7 100 0,010
Cukup Baik 7 8,5 64 78 11 13,4 82 100
Kurang 0 0 2 50 2 50 4 100

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui keluarga dengan keikutsertaan JKN (p =


bahwa sebagian besar 64 orang (78%) dari 0,000).
93 reponden cukup berminat untuk Pengetahuan yang cukup baik dari
menjadi peserta JKN-KIS Mandiri yang masyarakat di Desa Pandanharum
memiliki pengetahuan cukup baik, Kabupaten Grobogan kemungkinan
meskipun ada juga sebagian kecil 11 orang diperoleh dari informasi tentang JKN-KIS
(13,4%) yang tidak berminat tetapi melalui sosialisasi, media massa baik cetak
pengetahuan yang dimilikinya cukup baik. maupun elektronik dimana pengaruhnya
Hasil uji statistik rank spearman kedua menarik untuk diminati walaupun
variabel ini menunjukkan adanya pengaruh terkadang masyarakat kurang bisa
yang signifikan antara pengetahuan dengan memahami betul informasi yang didapat
minat masyarakat dalam kepesertaan JKN- tetapi cukup berminat karena kemungkinan
KIS Mandiri di Desa Pandanharum mendapat beberapa informasi positif dari
Kabupaten Grobogan ditunjukkan dengan penduduk yang sudah menggunakan
nilai p = 0,010 (dimana p < 0,05). program JKN-KIS.
Hasil serupa ditemukan pada Sama halnya dengan teori
penelitian Salma Binti Purwaningsih Notoatmodjo (2012) yang mengungkapkan
(2016), Faktor-Faktor Yang Berhubungan bahwa pengetahuan merupakan domain
Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam penting dan faktor awal seseorang untuk
Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa menunjukkan minat. Pengetahuan dapat
Tegalsari Kabupaten Ponorogo 2015, yang diperoleh melalui pendidikan formal
dalam penelitiannya menunjukkan ada maupun informal. Informasi yang didapat
hubungan antara pengetahuan kepala melalui pendidikan, pelatihan atau seminar
akan meningkatkan pengetahuan seseorang

23
dan selanjutnya akan menimbulkan peserta JKN-KIS dalam penelitian ini.
kesadaran berperilaku sesuai dengan Tanpa pengetahuan seseorang tidak
pengetahuan yang dimilikinya. mempunyai dasar untuk mengambil
Pengetahuan dapat membentuk keyakinan keputusan dan menentukan tindakan
tertentu sehingga seseorang dapat terhadap masalah yang dihadapi.
berperilaku sesuai keyakinan tersebut,
termasuk perilaku minat dalam menjadi

8. Pengaruh antara biaya dengan minat


Tabel 8. Pengaruh Antara Biaya Dengan Minat
Minat
Biaya Berminat Cukup Tidak Berminat Total p value
f % f % f % f %
Memberatkan 0 0 1 72,7 6 27,3 7 100 0,030
Cukup Memberatkan 6 12,2 38 77,6 5 10,2 49 100
Tidak Memberatkan 3 3,6 17 77,3 2 9,1 22 100
menunjukkan ada hubungan yang
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui signifikan antara pembiayaan dengan
bahwa sebagian besar 38 orang (77,6%) kepesertaan sektor informal dalam BPJS
dari 93 responden yang cukup berminat Kesehatan Mandiri (p = 0,000).
menjadi peserta JKN-KIS Mandiri merasa Anggapan masyarakat Desa
biaya cukup memberatkan, meskipun ada Pandanharum Kabupaten Grobogan bahwa
sebagian kecil yang berminat menjadi biaya JKN-KIS dirasa cukup memberatkan
peserta JKN-KIS walaupun biaya dirasa kemungkinan dikarenakan mereka
cukup memberatkan. mempunyai pendapatan yang tidak
Hasil serupa ditemukan pada menentu, sehingga takut jika meraka tidak
penelitian Viona Febya Pangestika, Sutopo bisa membayar tepat waktu dan mendapat
Patria Jati, Ayun Sriatmi (2017) berjudul sanksi dari JKN-KIS. Hal itulah yang
Faktor-faktor yang berhubungan dengan menyebabkan mereka sebenarnya cukup
kepesertaan sektor informal dalam BPJS berminat menjadi peserta JKN-KIS
kesehatan Mandiri di Kelurahan Poncol, Mandiri tetapi merasa cukup keberatan
Kecamatan Pekalongan Timur, Kota dalam biaya (tarif iuran) JKN- KIS.
Pekalongan. Dalam penelitiannya

24
Sama halnya dalam teori Fatah dan dukungan dalam kegiatan
(2006) yang mengungkapkan bahwa penelitian.
kemampuan ekonomi masyarakat desa 5. Masyarakat Kecamatan Gabus
akan menentukan tingkat partisipasinya Kabupaten Grobogan, atas
dalam pembangunan, sehingga dapat kesediaannya menjadi responden
disimpulkan masyarakat dengan tingkat dalam kegiatan penelitian.
ekonomi yang tinggi maka partisipasinya 6. Anggota peneliti, atas dukungan dan
tinggi, sedangkan masyarakat dengan kerjasamanya dalam kegiatan
tingkat kemampuan ekonomi yang rendah penelitian.
partisipaasinya juga rendah. Maka dari itu
tidak ada kesenjangan antara teori dengan SIMPULAN
hasil temuan dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik umur responden di Desa
UCAPAN TERIMA KASIH Pandanharum Kabupaten Grobogan dari
Pada kesempatan ini kami 93 responden 49,5% berumur dewasa akhir
menyampaikan rasa terima kasih yang (36 – 45 tahun), 43% berpendidikan
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terakhir Sekolah Dasar (SD) dan 32,3%
yang telah memberikan bantuan serta bekerja swasta. Sedangkan tingkat
dukungan antara lain kepada; pengetahuan dari 93 responden 88,2%
1. Kepala Lembaga Penelitian dan tergolong cukup baik, 52,7% menganggap
Pengabdian Masyarakat (LPPM) An biaya cukup memberatkan, 76,3%
Nur Purwodadi, atas dukungan yang cenderung cukup berminat. Hasil uji
diberikan dalam pelaksanaan kegiatan statistik ada pengaruh pada pengetahuan
penelitian dan biaya dengan minat masyarakat dalam
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan kepesertaan JKN-KIS Mandiri di Desa
(STIKES) An Nur Purwodadi, atas ijin Pandanharum Kabupaten Grobogan
yang diberikan dalam pelaksanaan Disarankan perlu pembenahan
kegiatan penelitian. regulasi tata kelola dari pihak-pihak terkait
3. Kepala Kecamatan Gabus Kabupaten JKN-KIS agar masyarakatnya merasa
Grobogan, atas ijin dan dukungan tergugah untuk menjadi peserta JKN-KIS
dalam kegiatan penelitian. yang bermanfaat untuk kesehatan.
4. Kepala Desa wilayah Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan, atas ijin

25
DAFTAR PUSTAKA
Pangestika, Viona Febya. Jati, Sutopo
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Patria. Sriatmi, Ayun. (2017). Faktor-
Kesehatan Cabang Kudus. (2018).
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Data Peserta BPJS Kesehatan di
Kepesertaan Sektor Informal Dalam
Kabupaten Grobogan Desember
BPJS Kesehatan Mandiri Di Keluraha
2018. Kudus: BPJS Kesehatan
Poncol, Kecamatan PekalonganTimur
Cabang Kudus.
Kota Pekalongan. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan. (2018). Peraturan Badan
Purwaningsih, Salma Binti. (2016) Faktor-
Penyelenggara Jaminan Sosial
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018
Keikutsertaan Masyarakat Dalam
Tentang Tata Cara Penagihan,
Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa
Pembayaran Dan Pencatatan Iuran
Tegalsari Kabupaten Ponorogo 2015.
Jaminan Kesehatan Dan Pembayaran
Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan
Denda Akibat Keterlambatan Iuran
UMS
Jaminan Kesehatan. Jakarta: BPJS
Kesehatan.
Saraswati, B. (2013). Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Grobogan. (2018). Data
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Agregat Kependudukan Kabupaten
Kuantitatif, Dan Kualitatif. Bandung:
Grobogan Semester II Tahun 2018.
Alfabeta
Grobogan: Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Dispendukcapil)
Sujarweni, V.Wiratna. (2014). Metode
Kabupaten Grobogan.
Penelitian: Lengkap, Praktis Dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta:
Fatah, Luthfi. (2006). Dinamika
Pustaka Baru Press
Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan. Banjarbaru: Pustaka
Syah, Muh Al Thakhrik. (2017).
Banua.
Hubungan Persepsi Masyarakat
Tentang Jaminan Kesehatan Nasional
Hidayat (2017). Metodelogi Penelitian
(JKN) Terhadap Keikutsertaan
Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta.
Menjadi Peserta BPJS Kesehatan Di
Salemba Medika
Wilayah Kerja Puskesmas Minasa
UPA Kota Makasar. Makasar:
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi
Fakultas Kesehatan masyarakat
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta
Universitas Hasanuddin
: PT Rieneke Cipta

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta

26

Anda mungkin juga menyukai