6989 13932 1 SM
6989 13932 1 SM
ABSTRAK
Masyarakat madani merupakan masyarakat yang sadar akan hak-hak warga masyarakat
dan melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara, masyarakat yang terbuka, toleran, menghargai
hak asasi manusia dan yang paling menonjol dalam ciri masyarakat madani adalah baldatun
toyyibatun warobbun gofur. Tuntutan perubahan menuju masyarakat madani di Indonesia
memerlukan berbagai perubahan pada semua aspek kehidupan masyarakat, serta sangat membutuhkan
individu dan masyarakat dengan kemampuan yang tinggi. Pendidikan sebagai sarana terbaik untuk
membentuk suatu generasi, dituntut untuk peran sertanya dalam membangun masyarakat. Oleh karena
itu, konsep-konsep pendidikan Islam memiliki peran yang strategis dan fungsional dalam upaya
membangun masyarakat madani di Indonesia. Dalam tulisan ini, penulis akan memaparkan konsep
pendidikan seperti apakah yang ditawarkan oleh Islam dalam mewujudkan masyarakat madani di
Indonesia.
Kata Kunci: Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur, Masyarakat Madani, Pendidikan Islam.
Artinya: “Aku melihat dalam tidurku aku Sebelum itu orang-orang Yahudi
berhijrah dari Makkah ke satu menguasai sebagian besar Jazirah Arab
tanah yang banyak pokok kurma. dan Madinah menjadi tempat yang nyaman
Pada mulanya aku menyangka bagi mereka. Dalam kurun waktu yang
Yamamah atau Hajar, rupa- cukup lama, ketiga kelompok ini menjadi
rupanya ia adalah Madinah, iaitu kelompok mayoritas di Madinah.
Yathrib.” (HR. al-Bukhari) Berangsur-angsur kelompok Yahudi
lainnya juga berdatangan ke tempat ini.
Penduduk kota Yasrib terdiri dari Eksistensi mereka berakhir di saatkabilah
bangsa arab (Aus dan Khazraj) dan Yahudi Arab yaitu Aus dan Khazraj menempati
(Banu Qainuqa‘, Banu Nadir dan Banu kota tersebut. Pemimpin mereka akhirnya
Quraizah). Kehidupan bermasyarakat kota ditaklukkan oleh kabilah Aus dan Khazraj,
Yasrib selalu diwarnai oleh peperangan, Meskipun Aus dan Khazraj mempunyai
baik intern antar bangsa arab, atau antar pertalian darah yang sangat kuat di antara
yahudi. Fanatisme kesukuan dan ambisi mereka, tetapi kerapkali terjadi percecokan
kepemimpinan menjadi faktor utama yang menyebabkan kehidupan mereka
terjadinya pertikaian dan peperangan di kurang harmonis. Di samping itu, ada
Yasrib. Perkenalan penduduk Yasrib faktor eksternal yang sengaja dilakukan
dengan Islam diawali oleh pertemuan oleh orang-orang Yahudi untuk memecah
Rasulullah dengan rombongan kabilah belah relasi antara Kabilah Aus dan
Khazraj di Aqabah pada tahun 620 M. Khazraj.
Setahun kemudian 12 orang penduduk Inilah tujuan Kabilah Aus dan
Yasrib melakukan bait‘at pertama yang Khazraj dengan meminta Nabi ke Madinah
disebut Bai‟atul „Aqabah Ula, pada tahun karena mereka memandang beliau sebagai
622 M 75 orang penduduk Yasrib sosok yang diyakini dalam mewujudkan
melakukan bait yang kedua. Setelah bai‘at perdamaian.
yang kedua Rasulullah memerintahkan Nabi Muhammad setelah tinggal di
sahabatnya untuk hijrah ke Madinah, oleh Madinah, menetapkan sebuah dustur atau
karenanya kita bisa melihat banyaknya undang-undang. Undang-undang ini
ayat yang mendorong kaum muslim untuk terkenal dengan Piagam Madinah. Piagam
hijrah ke Madinah.2 Hijrah merupakan Madinah memuat ketetapan mengenai hak
sebuah upaya untuk menyelamatkan diri dan kewajiban baik kaum Muslim dan non
dari penindasan yang dilakukan orang- Muslim. Piagam madinah secara eksplisit
orang Quraish Mekkah, yang kerap kali merupakan upaya yang sungguh-sungguh
mengancam jiwa Nabi dan pengikutnya. dari Nabi untuk mengembangkan
Nabi dalam perjalanan hijrahnya ke toleransi,baik toleransi di dalam internal
Madinah, singgah di Quba, disana beliau umat Islam maupun toleransi dalam
dan para sahabatnya membangun masjid konteks antar- agama dan kabilah.
Quba, yang kemudian dikenal dengan Dengan demikian, dapat dikatakan
masjid an-Nabawi, bersamaan dengan bahwa umat yang dibentuk Nabi
pembangunan masjid, Rasul juga Muhammad di kota Madinah bersifat
mempersaudarakan sahabat ansar (Mekah) terbuka, karena Nabi mampu menghimpun
dan muhajirin (Madinah). Inilah pilar yang semua komunitas atau golongan penduduk
melandasi proses pembentukan masyarakat Madinah, baik golongan yang menerima
madinah yangmempersaudarakan risalah tauhid beliau maupun yang
pengungsi dari Mekkah dengan penduduk menolak. Nabi juga menjadikan
asli Madinah. masyarakat Madinah pada saat itu sebagai
classless society (masyarakat tanpa kelas).
2
Diantaranya Surah at-Taubah/9:20, surah an-
Nisa/4:100
4
Karena banyak di kalangan umat Islam yang
memahami toleransi dengan pemahaman yang
kurang tepat. Misalnya, kata ―toleransi‖
3
Dalam ayat lain, Allah mengulang lagi kewajiban dijadikan landasan paham pluralisme yang
manusia menegakkan keadilan dan menjadi saksi menyatakan bahwa ―semua agama itu benar‖
/yang adil meski terhadap musuh sekalipun. atau dijadikan alasan untuk memperbolehkan
Dalam konteks ini dapat ditarik isyarat Al-Qur‘an seorang muslim dalam mengikuti acara-acara
dalam surah al-Ma‘idah/5:8 ritual non-muslim.
lebih spesifik ke arah jihad qital yaitu Jadi, karakter dasar Islam adalah
memerangi musuh. Dan semakin mendapat damai, kalaupun harus ada perang, itu
kekuatan ketika perintah perang turun pada lebih disebabkan karena mempertahankan
periode Madinah. Al-Quran secara diri. Ajaran Islam lebih menekankan
eksplisit memberikan izin kepada Nabi kepada penyelesaian-penyelesaian damai
Muhammad dan umat Islam berperang dan menjadikan jalan kekerasan atau
melawan kafir Quraisy. Izin tersebut dapat perang menjadi alternatif terakhir setelah
ditemukan dalam Surat al-Hajj ayat 39: perdamaian atau dialog tidak tercapai.
Perlu dikemukakan pula bahwa
َ َّ ٌَّ ِأ ُ ِرٌَ نِهَّ ِزيٍَ يُقَاتَهٌَُٕ تِأَََُّٓ ْى ظُهِ ًُٕا َٔإ
ََّٗللا َػه tujuan berperangbukanlah untuk memaksa
ََ ْ ِش ِْ ْى نَقَ ِذي ٌش orang untuk masuk Islam. Tujuan
Artinya: “Diizinkan (berperang) kepada berperang adalah untuk menegakkan
orang-orang yang diperangi, keadilan dan menciptakan kehidupan yang
karena sesung-guhnya mereka baik, sehingga tidak ada penindasan dalam
dizalimi. Dan sung-guh, Allah kehidupan sesama manusia. Tidak ada satu
Mahakuasa menolong mereka ayat pun di dalam Al-qur‘an yang
itu (Qs. al-Hajj/22:39) menjelaskan bahwa berperang
diperintahkan untuk memaksa orang
Dikuti dengan ayat sesudahnya: memeluk Islam. ―Perang tidak ada
hubungannya dengan pemaksaan agama‖.
(Yaitu) orang-orang yang diusir dari 2) Konsep amar makruf nahi munkar
kampung halamannya tanpa alasan yang Mengajak kepada kebaikan dan
benar, hanya karena mereka berkata, mencegah kemungkaran merupakan ciri
“Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya utama masyarakat orang-orang yang
Allah tidak menolak (keganasan) seba- beriman, sebagaimana pada surah Ali
gian manusia dengan sebagian yang lain, Imran/3: 104 dan 110.Selain kedua ayat di
tentu telah dirobohkan biara-biara atas, juga terdapat sebuah hadis riwayat
Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah Muslim, yang dijadikan dalil tentang
ibadah orang Yahudi dan masjid-mas-jid, ajaran amar ma‟ruf nahi munkar, sebagai
yang di dalamnya banyak disebut nama berikut:
Allah. Allah pasti akan meno-long orang
yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, َي ٍْ َسأَٖ ِي ُْ ُك ْى ُي ُْ َكشً ا فَ ْهيُ َغيِّشْ ُِ ِتيَ ِذ ِِ فَئ ِ ٌْ نَ ْى يَ ْست َِط ْغ
Allah Mahakuat, Maha perkasa. (Qs. Al- ُفَ ِث ِه َسا َِ ِّ فَئ ِ ٌْ نَ ْى يَ ْست َِط ْغ فَ ِثقَ ْه ِث ِّ َٔ َر ِنكَ أَضْ َؼف
Hajj/22:40)
ٌا ِْ
ِ ًَ ااي
Ayat ini menunjukkan bahwa dahulu Artinya: “Barang siapa di antara kamu
umat Islam sekian lamanya dalam keadaan melihat kemungkaran,
tertindas dan mengalami siksaan, mereka hendaklah ia merubah dengan
terancam jiwanya dan harta bendanya, tangannya, jika tidak bisa maka
setiap kali kaum muslimin bermaksud dengan lisannya, jika tidak bisa
membalas kejahatan kaum musyrik, lagi maka dengan hatinya, dan
Rasullullah selalu mencegahnya dan yang terakhir itu adalah
mengajak kepada kesabaran. Ketika selemah-lemahnya iman. (HR.
kejahatan mereka sudah sampai Muslim)
puncaknya, maka turunlah ayat yang
membolehkan berperang. Peperangan Ajaran amar ma‟ruf nahi munkar
pertama, yaitu perang badar, terjadi di tersebut bukan tanpa metode, yaitu dengan
Madinah pada 17 Ramadhan tahun 2 cara yang ma‘ruf dengan tidak
Hijrah. menimbulkan kemungkaran baru lagi.
Allah Ta‘ala pun telah mengajarkan