Anda di halaman 1dari 15

Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENUJU MASYARAKAT MADANI

Mia Fitriah Elkarimah*

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta


*Email: el.karimah@gmail.com

ABSTRAK

Masyarakat madani merupakan masyarakat yang sadar akan hak-hak warga masyarakat
dan melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara, masyarakat yang terbuka, toleran, menghargai
hak asasi manusia dan yang paling menonjol dalam ciri masyarakat madani adalah baldatun
toyyibatun warobbun gofur. Tuntutan perubahan menuju masyarakat madani di Indonesia
memerlukan berbagai perubahan pada semua aspek kehidupan masyarakat, serta sangat membutuhkan
individu dan masyarakat dengan kemampuan yang tinggi. Pendidikan sebagai sarana terbaik untuk
membentuk suatu generasi, dituntut untuk peran sertanya dalam membangun masyarakat. Oleh karena
itu, konsep-konsep pendidikan Islam memiliki peran yang strategis dan fungsional dalam upaya
membangun masyarakat madani di Indonesia. Dalam tulisan ini, penulis akan memaparkan konsep
pendidikan seperti apakah yang ditawarkan oleh Islam dalam mewujudkan masyarakat madani di
Indonesia.

Kata Kunci: Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur, Masyarakat Madani, Pendidikan Islam.

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 17


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

PENDAHULUAN dan penyusunan konsep serta paradigma


baru dalam menghadapi tuntutan baru.
Pada saat ini banyak masyarakat Sektor pendidikan memiliki peran
yang menginginkan suatu perubahan yang strategis dalam membangun
dalam semua aspek kehidupan, yakni masyarakat madani. Pendidikan senantiasa
kehidupan yang memiliki suatu komunitas berusaha untuk menjawab kebutuhan dan
kemandirian aktifitas warga tantangan yang muncul dalam masyarakat.
masyarakatnya, yang berkembang sesuai Oleh karena itu, peran pendidikan sangat
dengan potensi budaya, adat istiadat dan diperlukan untuk mempersiapkan individu
agama. Dengan mewujudkan dan dan masyarakat, sehingga memiliki
memperlakukan nilai-nilai keadilan, kemampuan dan motivasi serta
kesetaraan, penegakan hukum, berpartisipasi secara aktif dalam
kemajemukan (pluralisme) serta mengaktualisasikan masyarakat madani.
perlindungan terhadap kaum minoritas. Berangkat dari sinilah, penulis akan
Dalam era reformasi ini masyarakat mengkaji permasalahan apakah pendidikan
Indonesia menginginkan terwujudnya Islam mampu membentuk sebuah
suatu masyarakat baru yakni "masyarakat masyarakat menjadi masyarakat madani
madani". Masyarakat baru yang ditengah pluralitas.
mengharapkan terwujudnya kemajuan, Islam sebagai suatu agama yang
kesejahteraan, kebahagiaan, keterbukaan, mengatur seluruh aspek kehidupan
keadilan, saling menghormati dan manusia dari yang paling kecil hingga
menghargai, menegakkan hukum dengan paling besar, dari paling sederhana hingga
adil, menghargai hak asasi manusia, paling rumit, dengan kata lain Islam adalah
modern dan ingin meninggalkan pola-pola agama komprehensif yang mengurus
kehidupan masyarakat yang negatif. segala aspek kehidupan manusia (Latif,
Mewujudkan masyarakat seperti itu, 2007, hlm. 60). Tidak ada di dalam
menuntut suatu pendidikan yang sesuai. kehidupan manusia, hal apapun itu yang
Pendidikan yang mampu membangun lepas dari perhatian Islam ini. Semuanya
kesadaran masyarakat untuk ikut serta selalu diperhatikan oleh Islam, juga
dalam membangun masyarakatnya sendiri. bagaimana Islam mengatur konsep
Sistem pendidikan Islam diharapkan dapat masyarakat yang ideal yang terangkum
membangun suatu masyarakat yang dalam konsep Ummah sebagaimana
Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur termuat dalam berbagai ayat dalam Al-
bagi seluruh penghuninya. Masyarakat quran yang memberikan beberapa peran
yang ingin dibangun yakni masyarakat dan posisi umat Islam dengan kategori
yang dikenal dengan istilah masyarakat khairu ummah (masyarakat terbaik),
madani. ummatan wasathan (masyarakat
Konsep masyarakat madani seimbang) dan ummatan wahidah.
merupakan konsep yang bersifat universal, Ali Syariati sebagimana dikutip
sehingga perlu adaptasi dan Karni (1999, hlm. 48) mengatakan bahwa
disosialisasikan apabila konsep ini akan masyarakat adalah kumpulan manusia
diwujudkan. Hal ini terjadi karena konsep yang para anggotanya memiliki tujuan
masyarakat madani memiliki latar yang sama, satu sama lain saling bahu-
belakang sosial budaya yang berbeda. membahu, bergerak menuju cita-cita
Apabila konsep ini akan diaktualisasikan bersama, berdasarkan kepemimpinan
maka diperlukan suatu perubahan bersama. Masyarakat Arab jahiliyah
kehidupan. Langkah yang kontinyu dan sebagaimana kita pahami adalah
sistematis yang dapat merubah paradigma masyarakat yang pertama bersentuhan
kebiasaan dan pola hidup masyarakat, dengan Al-Qur‘an, masyarakat pertama
untuk itu diperlukan berbagai terobosan juga yang diubah persepsi, pola pikir dan

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 18


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

tingkah lakunya. Menurut Ibrahim (1967, MASYARAKAT MADANI


hlm. 196) menyebut beberapa adat
kebiasan yang tercela yang dimiliki oleh 1. Pengertian Masyarakat Madani
Arab jahiliyah, antara lain: politeisme dan Hakim (2003, hlm. 14—15)
penyembahan berhala, pemujaan kepada memaparkan awal istilah masyarakat
Ka‘bah secara berlebihan, khurafat dan madani muncul di Indonesia pada tanggal
perdukunan, mabuk-mabukan. Sementara, 26 September 1995, ketika Anwar Ibrahim
Amin (1975, hlm. 76—77) mencatat sikap menjabat sebagai menteri keuangan dan
positif dalam masyarakat jahiliyah, seperti wakil perdana menteri Malaysia
semangat dan keberanian, kedermawanan menyinggung kata-kata "masyarakat
dan pengabdian terhadap suku. Sementara madani", dan menurut pengakuannya,
itu, Al-Qur‘an datang dengan konsep Penggunaan istilah masyarakat madani
petunjuk dengan kebijaksanaan Rasulullah sendiri cenderung semakna dengan civil
telah mampu mengubah masyarakat society (A. Ubaidillah, dkk., 2007, hlm.
jahiliyah menjadi khairul ummah, khairul 303), tetapi menurut Dawam Raharjo jika
qarn (sebaik-baik generasi; Ali Imran: dilacak secara empirik istilah civil society
110) dan ummatan wasatan (umat adalah terjemahan dari istilah Latin, civilis
pertengahan dan moderat; Albaqarah: societas, yang pengertiannya mengacu
143). kepada gejala budaya perorangan dan
Menurut Nurcholis Madjid (2007, masyarakat. Masyarakat sipil disebutnya
hlm. 53—54) yang mengutip pendapat sebagai sebuah masyarakat politik
Robert yang merupakan seorang yang (political society) yang memiliki kode
berpengaruh dalam sosiologi modern hukum sebagai dasar pengaturan
mengatakan hidup.Sementara definisi masyarakat
“Tidak ada pertanyaan melainkan madani mengandung tiga hal, agama,
bahwa di bawah Muhammad, peradaban dan perkotaan. Disini agama
masyarakat Arab membuat langkah merupakan sumber, peradaban adalah
maju yang cukup berarti dalam prosesnya, dan masyarakat kota
kompleksitas sosial dan kapasitas adalahhasilnya (Raharjo, 2000, hlm. 30).
politik. Struktur yang dibentuk di Sedangkan masyarakat madani
bawah Muhammad kemudian menurut Nurcholis Madjid, merupakan
dikembangkan oleh khalifah-khalifah masyarakat yang berdiri berdasarkan
yaitu mempersiapkan prinsip-prinsip adanya ikatan peradaban yang tatanan
organisasi untuk sebuah penyatuan sosial politiknya sangat modern pada
dunia di bawah satu pemerintahan. zamannya dan bercirikan komitmen dan
Hasilnya pada waktu dan tempat itu partisipasi masyarakat yang tinggi,
adalah cukup modern. Modern keterbukaan para pemimpin,berdasarkan
dalam tingkat komitmen, penyatuan atas tegaknya nilai-nilai sosial yang luhur
dan partisipasi tinggi yang seperti toleransi dan pluralisme (Madjid,
diharapkan dari anggota biasa 1999, hlm. 26).
masyarakat. Modern dalam Secara etimologis, madinah adalah
keterbukaan kedudukan derivasi dari kosakata Arab yang
kepemimpinan untuk mampu mempunyai dua pengertian. Pertama,
memutuskan pada tataran dasar madinah berarti kota atau disebut dengan
universalistik dan simbolisasi "masyarakat kota‖. Kedua, ―masyarakat
sebagai upaya mengukuhkan puncak berperadaban‖ karena madinah adalah juga
pimpinan yang tidak diwariskan”. derivasi dari kata Tamaddun atau
Madaniyah yang berarti ―peradaban‖, yang
dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
civility dan civilization. Kata sifat dari kata

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 19


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

madinah adalah madani (Sanaky, 2002, Konsep pendidikan adalah yang


hlm. 30). telah ditawarkan dalam masyarakat
Adapun secara terminologis, madani adalah pendidikan yang idealistik
masyarakat madani adalah komunitas yaitu suatu konsep pendidikan yang
Muslim pertama di kota Madinah yang integralistik, humanistik, pragmatik yang
dipimpin langsung oleh Rasulullah, karena berdasarkan pada budaya yang kuat
secara sosio-kultural mengandung (Mastuhu, 1999:132).
substansi keadaban atau civility. Model
a. Konsep pendidikan integralistik
masyarakat ini sering dijadikan model Yaitu pendidikan yag diorientasikan
masyarakat modern, sebagaimana yang
pada komponen kehidupan meliputi
diakui oleh seorang sosiolog Barat, Robert orientasi Robbaniyyah (ketuhanan),
N. Bellah, dalam bukunya The Beyond of insaniyyah (kemanusiaan) dan alamiyah.
Belief (1976). Bellah, dalam laporan Sebagai sesuatu yag integralistik bagi
penelitiannya terhadap agama-agama besar perwujudan kehidupan yang baik serta
di dunia, mengakui bahwa masyarakat pendidikan yang menganggap manusia
yang dipimpin Muhammad itu merupakan
sebagai pribadi jasmani, rohani,
masyarakat yang sangat modern untuk intelektual, perasaan, dan individu sosial
zaman dan tempatnya, karena masyarakat yang akan menghasilkan manusia yang
Islam kala itu telah melakukan lompatan memiliki integritas yang tinggi.
jauh ke depan dengan kecanggihan tata
sosial dan pembangunan sistem politiknya b. Konsep pendidikan humanistik
(Hatta, 2001, hlm. 1). Pendidikan yang berorientasi dengan
Ditambahkan Muhammad Imarah memandang manusia sebagai manusia
dalam karyanya berjudul Mafhum al- yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan
Ummah fi Hadharat al-Islam, menyatakan fitrahnya, manusia makhluk hidup yang
bahwa umat yang dibentuk oleh Nabi harus mampu melangsungkan dan
Muhammad Shallalahu „Alaihi Wasallam mempertahankan hidupnya. Posisi
di Madinah merupakan umat yang pendidikan dapat menghasilkan manusia
sekaligus bersifat agama dan politik yang manusiawi, mengembangkan damn
(Bahri, 2001). membentuk manusia yang berfikir, berasa
dan berkemauan untuk bertindak sesuai
2. Pendidikan Islam dalam dengan nilai luhur kemanusiaan.
Membangun Masyarakat Madani c. Konsep pendidikan pragmatik
Pendidikan sering diartikan sebagai Pendidikan yang memandang
usaha manusia untuk membina manusia sebagai makhluk hidupyang
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di selalu membutuhkan sesuatu untuk
dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam melangsungkan dan mengembangkan
perkembangannya, istilah pendidikan atau hidupnyadan peka terhadap masalah sosial
paedagogie berarti bimbingan atau kemanusiaan.
pertolongan yang diberikan dengan
sengaja oleh orag dewasa agar ia menjadi d. Pendidikan yang berakar dari
dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan budaya
adalah dapat bertanggungjawab terhadap Yaitu pendidikan yang tidak
diri sendiri secara biologis, psikologis, meninggalkan akar sejarah baik secara
paedagogis dan sosiologis. Selanjutnya, kemanusiaan umumnya maupun sejarah
pendidikan diartikan sebagai usaha yang di kebudayaan suatu bangsa. Pendidikan ini
jalankan oleh seseorang atau kelompok diharapkan dapat membentuk manusia
orang lain agar menjadi dewasa atau yang mempunyai kepribadian, harga diri
mencapai tingkat hidup atau penghidupan dan percaya pada diri sendiri untuk
yang lebih tingi dalam arti mental.

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 20


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

membangun peradaban berdasarkan apapun model pendidikan Islam yang


budaya. ditawarkan untuk membangun masyarakat
Dengan konsep pendidikan di atas madani pada dasarnya harus berfungsi
akhirnya dapat dijadikan desain model untuk memberi kaitan antara peserta didik
pendidikan Islam untuk membangun dengan nilai-nilai ilahiyah, pengetahuan,
masyarakat madani. Dalam bentuk dan keterampilan. Nilai-nilai demokrasi
operasionalnya sebagai berukut: dan sosial cultural harus berfungsi untuk
1) Mendesain model pendidikan umum memberi kaitan secara operasional antara
Islami yang handal dan mampu peserta didik dengan masyarkatnya.
bersaing dengan lembaga pendidikan
yang lain. Dengan demikian visi misi 3. Masyarakat Madani dalam
dan tujuan pendidikan, kurikulum, Isyarat Al-Qur’an
materi pembelajaran, metode Al-Qur‘an sebagai kitab suci umat
pembelajaran, manajemen Islam, sekalipun tidak memberikan
pendidikan harus disesuaikan dengan petunjuk langsung tentang suatu
tuntutan zaman. masyarakat yang diciti-citakan di masa
2) Model pendidikan Islam yang tetap mendatang, namun tetap memberikan
mengkhususkan pada desain petunjuk mengenai ciri-ciri dan kualitas
pendidikan keagamaan, yaitu benar- suatu masyarakat yang baik, walaupun
benar sesuai dengan konsep-konsep semua itu memerlukan upaya penafsiran
Islam. dan pengembangan pemikiran. Ada
3) Model pendidikan agama Islam tidak beberapa term yang digunakan Al-Qur‘an
hanya dilaksanakandi sekolah formal untuk menunjukan arti masyarakat ideal,
tetapi juga di luar sekolah seperti di antara lain: Ummatan Wahidah, Ummatan
lingkungan keluarga masyarakat Wasathan, Khairu Ummah dan Baldatun
sehingga pendidikan agama dapat Thayyibatun. Berikut ini arti dari masing-
ditanamkan dan disosialisasikan masing istilah tersebut
yang menjadi kebutuhan peserta Ummatan Wahidah terdiri dari dua
didik, akhirnya pendidikan agama kata ummah dan wahidah. Kata ummah
Islam bukan lagi berupa pengetahuan berarti sekelompok manusia atau
yang dihafal tetapi menjadi masyarakat. Sedangkan kata Wahidah
kebutuhan dan perilaku aktual. adalah bentuk muannas dari kata wahid
4) Desain pendidikan diarahkan pada yang secara bahasa berarti satu. Ungkapan
dua dimensi. Dimensi itu meliputi a. ini terulang dalam Al-Qur‘an sebanyak
dimensi dialektika (horisontal) sembilan kali, diantaranya terdapat dalam
pendidikan hendaknya dapat QS. al- Baqarah/2:213. Dalam ayat
mengembangkan pemahaman tersebut secara tegas dikatakan bahwa
tentang kehidupan manusia dalam manusia dari dulu hingga kini merupakan
hubungannya dengan alam/ satu umat.
lingkungan sosialnya, akhirnya Ummatan Wasathan istilah lain yang
manusia mempu mengatasi juga mengandung makna masyarakat ideal.
tantangan dan kendala melalui Istilah ini antara lain terdapat dalam QS.
pengembangan iptek. b. dimensi al-Baqarah/2:143.
vertikal, hal ini pendidikan sebagai
jembatan dalam memahami َٗ‫َٔ َك َزنِكَ َج َؼ ْهَُا ُك ْى أ ُ َّيحً َٔ َسطًا نِتَ ُكَُٕٕا ُشَٓذَا َء َػه‬
fenomena dan misteri kehidupan ‫اط َٔيَ ُكٌَٕ ان َّشسُٕ ُل َػهَ ْي ُك ْى َش ِٓيذًا‬ ِ َُّ‫ان‬
yang abadi. Artinya: ―Dan demikian pula Kami telah
Keempat model pendidikan islam di menjadikan kamu (umat Islam)
atas perlu diupayakan untuk membangun ”umat pertengahan”agar kamu
masyarakat madani. Dengan demikian menjadi saksi atas (perbuatan)

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 21


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

manusia dan agar Rasul ideal yangdisebut dalam Al-Qur‘an, yakni


(Muhammad) menjadi saksi atas dalam QS. Ali Imran/3:10. Dalam ayat
(perbuatan) kamu.” (QS. Al- tersebut dijelaskan bahwa kaum muslimin
Baqarah [2]: 143) adalah umat terbaik.Predikat tersebut tidak
begitu saja didapat, ada sejumlah sifat
Dalam ayat tersebut dijelaskan yang harus mereka miliki untuk
bahwa kualifikasi umat yang baik adalah meraihnya. Apabila sifat-sifat itu
Ummatan Wasathan, yang bermakna dasar ditinggalkan, predikat itu pun lepas dari
pertengahan atau moderat. Posisi mereka. yaitu yang menyuruh kepada yang
pertengahan menjadikan anggota ma‘ruf dan mencegah dari yang munkar.
masyarakat tersebut tidak memihak ke kiri
dan ke kanan, yang dapat mengantar 4. Gambaran Masyarakat Madinah
manusia berlaku adil. Quraish Shihab Masyarakat Madinah adalah potret
(1999, hlm. 328) mengemukakan bahwa kehidupan masyarakat modern yang
pada mulanya kata Wasath berarti segala diidealkan oleh banyak orang. Bahkan
sesuatu yang baik sesuai dengan objeknya. gambaran tentang masyarakat Madinah
Sesuatu yang baik berada pada posisi dua seakan menjadi gambaran masyarakat
ekstrim. Ia mencontohkan bahwa modern yang sudah mapan dan permanen,
keberanian adalah pertengahan antara sehingga tidak sedikit komunitas
sikap ceroboh dan takut, kedermawanan masyrakat yang menginginkan mengulang
merupakan pertengahan antara boros dan kembali sejarah Madinah dalam konteks
kikir. Sedangkan al-Alusi (1/158) kehidupan sekarang ini.
berpendapat bahwa Wasathan maksudnya Madinah dikenal dengan sebutan
umat pilihan dan seimbang. Yusuf al- Yasrib sebelum peristiwa hijrah,
Qardawi (2010) memberikan tafsiran lebih sebagaimana firman Allah surah al-
lengkap dengan mengatakan bahwa Ahzab/33:13:
Wasathan maksudnya umat pertengahan
antara materil dan spriritual, ideal dan ‫ب ََل ُيقَا َو نَ ُك ْى‬ َ ‫ت طَائِفَحٌ ِي ُُْٓ ْى يَا أَ ْْ َم يَ ْث ِش‬ْ َ‫َٔإِ ْر قَان‬
realitas, individual dan sosial. 1 ٌَّ ِ‫ي يَقُٕنٌَُٕ إ‬ ٌ ‫فَاسْ ِجؼُٕا َٔيَ ْستَأْ ِرٌُ فَ ِشي‬
َّ ‫ق ِي ُُْٓ ُى انَُّ ِث‬
Khairu Ummah yang berarti umat
‫تُيُٕتََُا ػَْٕ َسجٌ َٔ َيا ِْ َي ِت َؼْٕ َس ٍج إِ ٌْ ي ُِشي ُذٌَٔ إِ ََّل فِ َشاسً ا‬
terbaik atau umat unggul atau masyarakat
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika
segolongan di antara mereka
1
(Yusuf al-Qardawi, 2010: dalam kata pengantar)
berkata, “Wahai penduduk
lihat juga, Karakteristik Islam (Terj. Ropi‘ Yasrib (Madinah)! Tidak ada
Munawwar dan Tajuddin), Surabaya: Risalah tempat bagimu, maka
Gusti, 1995. DimanaMenurut Yusuf Qardhawi kembalilah kamu.” Dan
bahwa di antara karakteristik ajaran Islam sebagian dari mereka meminta
adalah al-washatiyyah (moderat) atau tawazun
(keseimbangan), yakni keseimbangan di antara
izin kepada Nabi (untuk kembali
dua jalan atau dua arah yang saling berhadapan pulang) dengan berkata,
atau bertentangan. Contoh dua arah yang “Sesungguhnya rumah-rumah
bertentangan seperti spiritualisme dengan kami terbuka (tidak ada
materialisme, individu dengan kolektif, penjaga).” Padahal rumah-
konstektual dengan idealisme, dan konsisten
dengan perubahan. Prinsip keseimbangan ini
rumah itu tidak terbuka, mereka
sejalan dengan fitrah penciptaan manusia dan hanyalah hendak lari: (QS. Al-
alam yang harmonis dan serasi. Sebagaimana Ahzab [33]: 13)
diungkapkan dalam al-Qur‘an, ―Dan Allah telah
‫ض‬ٍ ْ‫َاج ُش ِي ٍْ َي َّكحَ إِنَٗ أَس‬ ِ ُْ‫ْت ِفي ْان ًَُ َِاو أََِّي أ‬ ُ ‫َسأَي‬
meninggikan langit dan Dia telah meletakkan
mizan (keadilan), supaya kamu tidak
melampaui batas tentang mizan itu.‖ (QS. Ar- ‫َة ََْٔ ِهي إِنَٗ أََََّٓا يَ ًَا َيحُ أَْٔ ْ ََج ٌش فَئ ِ َرا‬َ ْ‫ِتَٓا َ َْخ ٌم فَ َز‬
Rahman [55]:7-8). (1995:141), (Yusuf al- ُ‫ِْ َي ْان ًَ ِذيَُحُ َي ْث ِشب‬
Qardawi, 2010: dalam kata pengantar)

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 22


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

Artinya: “Aku melihat dalam tidurku aku Sebelum itu orang-orang Yahudi
berhijrah dari Makkah ke satu menguasai sebagian besar Jazirah Arab
tanah yang banyak pokok kurma. dan Madinah menjadi tempat yang nyaman
Pada mulanya aku menyangka bagi mereka. Dalam kurun waktu yang
Yamamah atau Hajar, rupa- cukup lama, ketiga kelompok ini menjadi
rupanya ia adalah Madinah, iaitu kelompok mayoritas di Madinah.
Yathrib.” (HR. al-Bukhari) Berangsur-angsur kelompok Yahudi
lainnya juga berdatangan ke tempat ini.
Penduduk kota Yasrib terdiri dari Eksistensi mereka berakhir di saatkabilah
bangsa arab (Aus dan Khazraj) dan Yahudi Arab yaitu Aus dan Khazraj menempati
(Banu Qainuqa‘, Banu Nadir dan Banu kota tersebut. Pemimpin mereka akhirnya
Quraizah). Kehidupan bermasyarakat kota ditaklukkan oleh kabilah Aus dan Khazraj,
Yasrib selalu diwarnai oleh peperangan, Meskipun Aus dan Khazraj mempunyai
baik intern antar bangsa arab, atau antar pertalian darah yang sangat kuat di antara
yahudi. Fanatisme kesukuan dan ambisi mereka, tetapi kerapkali terjadi percecokan
kepemimpinan menjadi faktor utama yang menyebabkan kehidupan mereka
terjadinya pertikaian dan peperangan di kurang harmonis. Di samping itu, ada
Yasrib. Perkenalan penduduk Yasrib faktor eksternal yang sengaja dilakukan
dengan Islam diawali oleh pertemuan oleh orang-orang Yahudi untuk memecah
Rasulullah dengan rombongan kabilah belah relasi antara Kabilah Aus dan
Khazraj di Aqabah pada tahun 620 M. Khazraj.
Setahun kemudian 12 orang penduduk Inilah tujuan Kabilah Aus dan
Yasrib melakukan bait‘at pertama yang Khazraj dengan meminta Nabi ke Madinah
disebut Bai‟atul „Aqabah Ula, pada tahun karena mereka memandang beliau sebagai
622 M 75 orang penduduk Yasrib sosok yang diyakini dalam mewujudkan
melakukan bait yang kedua. Setelah bai‘at perdamaian.
yang kedua Rasulullah memerintahkan Nabi Muhammad setelah tinggal di
sahabatnya untuk hijrah ke Madinah, oleh Madinah, menetapkan sebuah dustur atau
karenanya kita bisa melihat banyaknya undang-undang. Undang-undang ini
ayat yang mendorong kaum muslim untuk terkenal dengan Piagam Madinah. Piagam
hijrah ke Madinah.2 Hijrah merupakan Madinah memuat ketetapan mengenai hak
sebuah upaya untuk menyelamatkan diri dan kewajiban baik kaum Muslim dan non
dari penindasan yang dilakukan orang- Muslim. Piagam madinah secara eksplisit
orang Quraish Mekkah, yang kerap kali merupakan upaya yang sungguh-sungguh
mengancam jiwa Nabi dan pengikutnya. dari Nabi untuk mengembangkan
Nabi dalam perjalanan hijrahnya ke toleransi,baik toleransi di dalam internal
Madinah, singgah di Quba, disana beliau umat Islam maupun toleransi dalam
dan para sahabatnya membangun masjid konteks antar- agama dan kabilah.
Quba, yang kemudian dikenal dengan Dengan demikian, dapat dikatakan
masjid an-Nabawi, bersamaan dengan bahwa umat yang dibentuk Nabi
pembangunan masjid, Rasul juga Muhammad di kota Madinah bersifat
mempersaudarakan sahabat ansar (Mekah) terbuka, karena Nabi mampu menghimpun
dan muhajirin (Madinah). Inilah pilar yang semua komunitas atau golongan penduduk
melandasi proses pembentukan masyarakat Madinah, baik golongan yang menerima
madinah yangmempersaudarakan risalah tauhid beliau maupun yang
pengungsi dari Mekkah dengan penduduk menolak. Nabi juga menjadikan
asli Madinah. masyarakat Madinah pada saat itu sebagai
classless society (masyarakat tanpa kelas).
2
Diantaranya Surah at-Taubah/9:20, surah an-
Nisa/4:100

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 23


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM tidak hanya dilaksanakan di sekolah-


DALAM MASYARAKAT MADANI sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan
tapi dilaksanakan di luar itu, artinya
1. Pendidikan Islam merupakan pendidikan agamaharus disisipkan dalam
Proses Humanisasi setiap lini kehidupan manusia. Sehingga
Proses humanisasi merupakan proses membentuk pribadi manusia yang
yang terbuka dimana manusia berkualitas baik kecerdasan intelektualnya,
diberdayakan dan dioptimalkan potensi emosi nya maupun spritualnya.
(fitrah) bawaannya maka dibutuhkan
konsep pendidikan yang dapat memberi 2. Model-model Pendidikan Islam
gambaran yang komprehensif dengan sebagai Proses Demokratisasi
menekankan keharmonisan hubungan baik
a. Kerukunan dalam pluralitas
sesama manusia. Masyarakat majemuk atau
Pendidikan dalam konsep Islam masyarakat plural dapat dipahami sebagai
sebenarnya telah menetapkan dasar dan masyarakat yang terdiri dari berbagai
bertujuan untuk membangun manusia
kelompok dan strata sosial, ekonomi, suku,
sebagi insan kamil, yaitu manusia yang bahasa, budaya, dan agama. Di dalam
paripurna, integral, totalitas dalam masyarakat plural, setiap orang dapat
membangun hidup dan kehidupannya. bergabung dengan kelompok yang ada,
Manusia sebagai makhluk Tuhan tanpa adanya rintangan-rintangan yang
yang memiliki potensi (fitrah) bawaan ini sistemik yang mengakibatkan terhalangnya
bersifat integral-holistik dan tidak hanya
hak untuk berkelompok atau bergabung
berorientasi kepada permasalahan ukhrowi dengan kelompok tertentu (Asykuri, dkk.,
saja tetapi harus terintegrasi dengan 2002, hlm. 107).
persoalan-persoalan dunia, seperti ilmu Pluralitas keagamaan artinya
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, keanekaaan agama, Sebaliknya, kata
sosial kemasyarakatan, dan sebagainya. pluralismebisa dipakai dalam beberapa arti
Pandangan ini didasarkan pada konsep
(meskipun sebaiknya tidak), terutama
ajaran Islam tidak menghendaki pada dalam arti dogmatis yang dapat berarti:
penghayatan agama yang mengarah anggapan bahwa semua agama adalah
kepada pelarian diri dari kehidupan sama saja. Akan tetapi penggunaan kata
duniawi, tetapi bahkan sebaliknya, Islam
pluralisme dalam arti dogmatis ini
mengajarkan asketisme duniawi, yaitu sebaiknya dihindari. Anggapan bahwa
memakmurkan dan memajukan kehidupan
semua agama sama saja, sebenarnya justru
dunia, tanpa tenggelam dalam kenikmatan menghilangkan pluralitas. Anggapan itu
semu (Fadjar, t.t., hlm. 42). sebaiknya disebut ―relativisme agama‖
Dari konsep in seyogyanya lembaga- karena merelatifkan kebenaran agama.
lembaga pendidikan juga harus mendesain Pluralisme agama yang dibahas
model-model pendidikan yang sesuai disini bukan pemahaman seperti di ats,
dengan perkembangan sekarang ini,
tetapi menghargai kemajemukan
membangun paradigma baru yang beragama. Karena Islam senantiasa
didukung dengan sistem kurikulum atau mengajak untuk menciptakan suatu tata
materi pendidikan, manajemen dan kehidupan dunia yang damai dengan umat
organisasi, metode pembelajaran untuk siapapun itu, selama mereka menghormati
dapat mempersiapkan manusia yang ekstistensi kaum muslimin.
berkualitas, bermoral tinggi dalam Dalam kaitannya denganpluralisme,
menghadapi perubahan masyarakat global Islam sangat menekankan pada dua aspek
yang begitu cepat. dasar, yaitu : Kesatuan manusia (unity of
Dari konsep ini juga materi berbau mankind) dan Keadilan di semua aspek
pendidikan khususnya pendidikan agama kehidupan (Enginer, 2006, hlm. 14). Islam

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 24


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

memberikan hak-hak yang penting dengan agama lain, karena itusebagai


terhadap semua orang tanpa perbedaan suatu realitas yang ada dimasyarakat.4
apapun. Islam menyatukan semua jenis Senada juga ketika dalam satu
karena pada hakikatnya mereka sama- komunitas muslim berbeda mazhab saling
sama manusia dan juga menjamin bertikai dan merasa paling benar, alangkah
kebebasan mutlak untuk memilih agama di dangkalnya pemahaman jika ia berfikir
bawah penjagaan dan perlindungannya keberagaman mazhab fiqh dianggap
(Quthub, 2001, hlm. 368). lemahnya kedudukan hukum Islam. Islam
Disini kita mendapatkan mengapa memberikan kelonggaran kepada umatnya
Al-Qur‘an sangat menganjurkan kita untuk dalam melaksanakan semua perintah
bersikap adil dengan siapapun itu. Allah, karena dibalik keberagaman
mazhab fiqh terdapat sinergitas umat
ِ ‫ٍَ انَّ ِزيٍَ نَ ْى يُقَاتِهُٕ ُك ْى فِي انذ‬
‫ِّيٍ َٔنَ ْى‬ َّ ‫ََل يَ َُْٓا ُك ُى‬
ِ ‫َّللاُ ػ‬ Islam, inilah tanda kesuburan dan
‫اس ُك ْى أَ ٌْ تَثَشُّ ُْٔ ْى َٔتُ ْق ِسطُٕا إِنَ ْي ِٓ ْى‬
ِ َ‫ي ُْخ ِشجُٕ ُك ْى ِي ٍْ ِدي‬
kekayaan pemikiran dalam cabang-cabang
ٍَ‫َّللا ي ُِحةُّ ْان ًُ ْق ِس ِطي‬
َ َّ ٌَّ ِ‫إ‬
hukum Islam, dan ia merupakan bentuk
praktis dari pluralitas ijtihad. Maka,
Artinya: “Allah tidak melarang kamu
pahami dan hormati perbedaan dalam
berbuat baik dan berlaku adil
masalah Furu‟iyyah dari berbagai mazhab.
terhadap orang-orang yang
Kembali kepada pluralistas agama,
tidak memerangimu dalam
menurut kamiadalah suatu kenyataan
urusan agama dan tidak
bahwa kita adalah berbeda-beda, beragam
mengusir kamu dari kampung
dan plural dalam hal beragama. Ini adalah
halamanmu. Sesungguhnya
kenyataan sosial, sesuatu yang niscaya dan
Allah mencintai orang-orang
tidak dapat dipungkiri lagi.
yang berlaku adil (Qs. Al-
Ada 2 konsep yang sering
Mumtahanah/60:8).3
diinterpretasikan berbeda ketika
memahami bahwa Islam menghargai
Pada dasarnya manusia diciptakan
pluralitas yaitu:
berbeda-beda. Allah menjelaskan bahwa
dengan perbedaan itu manusia dituntut 1) Konsep jihad dalam Islam
untuk saling mengenal dan menghargai. Al-Qur‘an, sumber utama ajaran
Namun ketika seseorang memahami dan Islam adalah kitab suci yang membawa
terjebak bahwa kebenaran hanya miliknya, pesan perdamaian bagi kemanusiaan
kerap kali pandangan itu mengarah pada universal, sedangkan misi Rasulullah
konflik, pertikaian antara seorang muslim adalah menebarkan pesona perdamaian
dan non-muslim atau mungkin diantara danmenjadi rahmat bagi seluruh alam. Dan
sesama Muslim yang berbeda faham. Hal pesan ini juga tercermin dalam Piagam
itu menurut Khamami Zada (2003: 73-74), Madinahyang juga mengilhami Umar Bin
seseorang harus memahami agama lain Khattab untuk menetapkanperjanjian
adalah sebagai agama yang mempunyai damai antara kaum yahudi, nasrani dan
jalan sendiri-sendiri yang memiliki muslimin di Yerusalem yang disebut
kebenarannya masing-masing, tanpa harus dengan Piagam Aliyya. Karen Armstrong
menyamakan kebenaran satu agama menulis dalam Holy War; The Crusades

4
Karena banyak di kalangan umat Islam yang
memahami toleransi dengan pemahaman yang
kurang tepat. Misalnya, kata ―toleransi‖
3
Dalam ayat lain, Allah mengulang lagi kewajiban dijadikan landasan paham pluralisme yang
manusia menegakkan keadilan dan menjadi saksi menyatakan bahwa ―semua agama itu benar‖
/yang adil meski terhadap musuh sekalipun. atau dijadikan alasan untuk memperbolehkan
Dalam konteks ini dapat ditarik isyarat Al-Qur‘an seorang muslim dalam mengikuti acara-acara
dalam surah al-Ma‘idah/5:8 ritual non-muslim.

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 25


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

And Their Impact On Today‟s Word dalam memberikan warna pemahaman


―Sebelum tentara salib tiba di Yarusalem Islam. Padahal nilai-nilai ajaran Al-Qur‘an
pada Juli 1099 dan membantai 40.000 adalah rahmatan li al-„alamin. Sedangkan
orang Yahudi dan Islam, para pemeluk untuk memahami hakikat makna yang
ketiga agama itu telah hidup bersama terkandung dalam Al-Qur‘an dan Hadits,
dalam suasana yang relatifdamai di bawah harus memiliki ilmuyang komprehensif
naungan hukum Islam selama kurang lebih sehingga sesuai kaedah syariat yang
460 tahun. Perang salib telah membuat shahih, Hemat kami, semua bentuk
kebencian pada kaum Yahudidiseluruh pemahaman Al-Qur‘an yang bertentangan
eropa dan Islam dipandang musuh dengan paradigma Al-Qur‘an sebagai kitab
peradaban barat, prasangka-prasangka rahmat perlu dikoreksi ulang.
kalangan baratmemberi andil dalam situasi Ada juga anggapan bahwa jihad
konflik masa kini, dan telah sebagaikonsep ajaran Islam yang dianggap
mempengaruhi pandangan orang barat menumbuhsuburkan kekerasan. 7 Menurut
terhadap timur tengah.‖5 ar-Ragib al-Asfahani (t.t., hlm. 45—46)
Islam sebagai agama yang membawa jihad berarti mengerahkan segala
misi perdamaian dengan tegas kemampuan untuk mempertahankan diri
mengharamkan kepada umat manusia dari musuh. Berangkat dari pemahaman
melakukan kedzaliman, kapan dan di mana demikian ini, ia membagi jihad menjadi
saja. Karena kedzaliman adalah sumber tiga, yaitu: jihad menghadapi musuh yang
petaka yang dapat merusak stabilitas nyata (mujahadah al-„aduww azr-zhahir).
perdamaian dunia. Firman Allah pada Kedua, jihad menghadapi setan
surah al-Furqân /25: 19 : Dan barangsiapa (mujahadah asy-syaithan). Ketiga, jihad
di antara kamu yang berbuat zalim, memerangi hawa nafsu (mujahadah an-
niscaya Kami rasakan kepadanya azab nafs).
yang besar. Sebagaimana Allah berfirman Meluruskan pemahaman tentang
dalam hadis qudsi: makna jihad yang pertama jihad
menghadapi musuh yang nyata.Pada
ُُّ‫ت انظُّ ْه َى َػهَٗ ََ ْف ِسٗ َٔ َج َؼ ْهت‬ ُ ‫يَا ِػثَا ِدٖ إَِِّٗ َح َّش ْي‬ mulanya jihad memang tidak bersangkut
paut dengan peperangan. Jihad lebih
‫تَ ْيَُ ُك ْى ُي َح َّش ًيا فَالَ تَظَانَ ًُٕا‬
merupakan upaya seseorang untuk
Artinya: “Wahai hamba-hambaKu!
menjalankan perintah dan menjauhi
Sesungguhnya aku
larangan Allah, atau jihad lebih
mengharamkan ke atas diriKu
menunjukkankepada makna-makna ‗am
kezaliman dan Aku jadikannya
(umum) dari amar ma‘ruuf dan nahi
di kalangan kamu sebagai suatu
munkar. Inilah makna jihad yang turun di
perkara yang diharamkan, maka
Mekkah.
janganlah kamu saling zalim-
Sedang dalam ayat-ayat Madaniyah,
menzalimi (HR. Muslim)
akan kita jumpai makna kata jihad yang
Di dalam Al-Qur‘an juga terdapat
7
ayat-ayat yang secara tekstual berpotensi Jihad sangat berimplikasi pada masyarakat Islam
mendorong aksi-aksi kekerasan, 6 jika secara keseluruhan dan dalam kehidupan pribadi
seorang Muslim. Streotip pandangan barat Jihad
hanya dipahami dari sisi terjemahan, Fi Sabilillah adalah suatu perang suci ―Holy War‖
ditambah produk tafsir yang ikut berperan (H.A.R Gibb, 1978, hlm. 118). Sehingga
memberikan stigma bahwa Islam adalah agama
yang mengajarkan kekerasan. Inilah yang
5
Karena Armstrong menulis dalam: ‖Holy War‖ menjadi kiblat sekelompok tertentu yang
The Crusades and Their Impact on todays world – mengartikan jihad secara sempit sebagai perang
Anchor Books, New York, 2001 atau qital. Ditambah lagi dengan pembahasan
6
Q.S al-Baqarah/2:191, Q.s an-Nisa/4:89, Q.S al- yang sering disatukan antara jihad dengan perang
Anfal/8:60 pada khazanah Islam klasik maupun modern.

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 26


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

lebih spesifik ke arah jihad qital yaitu Jadi, karakter dasar Islam adalah
memerangi musuh. Dan semakin mendapat damai, kalaupun harus ada perang, itu
kekuatan ketika perintah perang turun pada lebih disebabkan karena mempertahankan
periode Madinah. Al-Quran secara diri. Ajaran Islam lebih menekankan
eksplisit memberikan izin kepada Nabi kepada penyelesaian-penyelesaian damai
Muhammad dan umat Islam berperang dan menjadikan jalan kekerasan atau
melawan kafir Quraisy. Izin tersebut dapat perang menjadi alternatif terakhir setelah
ditemukan dalam Surat al-Hajj ayat 39: perdamaian atau dialog tidak tercapai.
Perlu dikemukakan pula bahwa
َ َّ ٌَّ ِ‫أ ُ ِرٌَ نِهَّ ِزيٍَ يُقَاتَهٌَُٕ تِأَََُّٓ ْى ظُهِ ًُٕا َٔإ‬
َٗ‫َّللا َػه‬ tujuan berperangbukanlah untuk memaksa
‫ََ ْ ِش ِْ ْى نَقَ ِذي ٌش‬ orang untuk masuk Islam. Tujuan
Artinya: “Diizinkan (berperang) kepada berperang adalah untuk menegakkan
orang-orang yang diperangi, keadilan dan menciptakan kehidupan yang
karena sesung-guhnya mereka baik, sehingga tidak ada penindasan dalam
dizalimi. Dan sung-guh, Allah kehidupan sesama manusia. Tidak ada satu
Mahakuasa menolong mereka ayat pun di dalam Al-qur‘an yang
itu (Qs. al-Hajj/22:39) menjelaskan bahwa berperang
diperintahkan untuk memaksa orang
Dikuti dengan ayat sesudahnya: memeluk Islam. ―Perang tidak ada
hubungannya dengan pemaksaan agama‖.
(Yaitu) orang-orang yang diusir dari 2) Konsep amar makruf nahi munkar
kampung halamannya tanpa alasan yang Mengajak kepada kebaikan dan
benar, hanya karena mereka berkata, mencegah kemungkaran merupakan ciri
“Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya utama masyarakat orang-orang yang
Allah tidak menolak (keganasan) seba- beriman, sebagaimana pada surah Ali
gian manusia dengan sebagian yang lain, Imran/3: 104 dan 110.Selain kedua ayat di
tentu telah dirobohkan biara-biara atas, juga terdapat sebuah hadis riwayat
Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah Muslim, yang dijadikan dalil tentang
ibadah orang Yahudi dan masjid-mas-jid, ajaran amar ma‟ruf nahi munkar, sebagai
yang di dalamnya banyak disebut nama berikut:
Allah. Allah pasti akan meno-long orang
yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, ‫َي ٍْ َسأَٖ ِي ُْ ُك ْى ُي ُْ َكشً ا فَ ْهيُ َغيِّشْ ُِ ِتيَ ِذ ِِ فَئ ِ ٌْ نَ ْى يَ ْست َِط ْغ‬
Allah Mahakuat, Maha perkasa. (Qs. Al- ُ‫فَ ِث ِه َسا َِ ِّ فَئ ِ ٌْ نَ ْى يَ ْست َِط ْغ فَ ِثقَ ْه ِث ِّ َٔ َر ِنكَ أَضْ َؼف‬
Hajj/22:40)
ٌ‫ا‬ ِْ
ِ ًَ ‫ااي‬
Ayat ini menunjukkan bahwa dahulu Artinya: “Barang siapa di antara kamu
umat Islam sekian lamanya dalam keadaan melihat kemungkaran,
tertindas dan mengalami siksaan, mereka hendaklah ia merubah dengan
terancam jiwanya dan harta bendanya, tangannya, jika tidak bisa maka
setiap kali kaum muslimin bermaksud dengan lisannya, jika tidak bisa
membalas kejahatan kaum musyrik, lagi maka dengan hatinya, dan
Rasullullah selalu mencegahnya dan yang terakhir itu adalah
mengajak kepada kesabaran. Ketika selemah-lemahnya iman. (HR.
kejahatan mereka sudah sampai Muslim)
puncaknya, maka turunlah ayat yang
membolehkan berperang. Peperangan Ajaran amar ma‟ruf nahi munkar
pertama, yaitu perang badar, terjadi di tersebut bukan tanpa metode, yaitu dengan
Madinah pada 17 Ramadhan tahun 2 cara yang ma‘ruf dengan tidak
Hijrah. menimbulkan kemungkaran baru lagi.
Allah Ta‘ala pun telah mengajarkan

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 27


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

bagaimana kita seharusnya melakukan bersikap keras serta tidak humanis.


amar ma‟ruf nahi munkar, sebagai berikut: Pengertian asy-Syaukani ini menjadi
indikator kuat keberhasilan Rasul
‫يم َستِّكَ ِت ْان ِح ْك ًَ ِح َٔ ْان ًَْٕ ِػظَ ِح ْان َح َسَُ ِح‬ ِ ‫ع إِ َنٗ َس ِث‬ُ ‫ا ْد‬ menyebarkan Islam sangat ditopang
َ َ َّ
ٍْ ًَ ‫َٔ َجا ِدنُٓ ْى ِتانتِي ِْ َي أحْ َسٍُ إِ ٌَّ َستَّكَ ْ َُٕ أ ْػهَ ُى ِت‬ ْ dengan kualitas individu yang humanis.
ٍَ‫ض َّم ػ ٍَْ َس ِثيهِ ِّ َْٔ َُٕ أَ ْػهَ ُى ِت ْان ًُ ْٓتَ ِذي‬
Tentu hal ini menjadi landasan
َ filosofisbagi generasi penerusnya. Teks
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan
hadis menginformasikan hal senada,
Tuhan-mu dengan hikmah dan
diantaranya adalah nasihat yang oleh Nabi
pelajaran yang baik dan
dijadikan sebagai bagian dari agama itu
bantahlah mereka dengan cara
sendiri. Sebagaimana sabda Rasulullah
yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang ِّ ِ‫يححُ قُ ْهَُا نِ ًَ ٍْ قَانَهِهَّ ِّ َٔنِ ِكتَا ِت ِّ َٔنِ َشسُٕن‬
َ ِ َُّ‫انذِّيٍُ ان‬
tersesat dari jalan-Nya dan ‫َٔألَئِ ًَّ ِح ْان ًُ ْسهِ ًِيٍَ َٔػَا َّيتِ ِٓ ْى‬
dialah yang lebih mengetahui Artinya: “Agama adalah nasihat, kami
orang-orang yang mendapat berkata: bagi siapa? Beliau
petunjuk”. (QS An-Nahl: 125) berkata: "bagi Allah, bagi kitab
Allah, bagi rasulnya, dan bagi
َ‫َّللا نِ ُْتَ نَُٓ ْى َٔنَْٕ ُك ُْتَ فَظًّا َغهِيع‬ ِ َّ ٍَ‫فَ ِث ًَا َسحْ ًَ ٍح ِي‬
para pemimpin dan umat Islam
secara umum(HR. Muslim)
ْ‫ة َل َْفَضُّ ٕا ِي ٍْ َحْٕ نِكَ فَاػْفُ َػ ُُْٓ ْى َٔا ْستَ ْغفِش‬ ِ ‫ْانقَ ْه‬
َٗ‫أسْ ُْ ْى فِي األَ ْي ِش فَئ ِ َرا َػضَ ْيتَ فَت ََٕ َّكمْ َػه‬ ِ ‫نَُٓ ْى َٔ َش‬ Teks hadis diatas menjadi legitimasi
ْ َ َّ ٌَّ ِ‫َّللا إ‬
ٍَ‫َّللا ي ُِحةُّ ان ًُت ََٕ ِّك ِهي‬ ِ َّ akan tindakan nir-kekerasan dalam
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari melakukan amar makruf nahi mungkar.
Allah-lah kamu berlaku lemah Pembahasan ini juga telah menjadi
lembut terhadap mereka. pembahasan para ulama terdahulu. Seperti
sekiranya kamu bersikap keras Imam al-Ghazaliy dalam sub bab bahasan
lagi berhati kasar, tentulah dalam Ihya‟ Ulumuddin, Ibnu Taimiyyah
mereka menjauhkan diri dari juga telah melahirkan sebuah karya singkat
sekelilingmu. Karena itu yang berjudul Al-Amr Bi Ma‟ruf Wan
maafkanlah mereka, Nahy „Anil Mungkar. Lebih awal lagi,
mohonkanlah ampun bagi imam Ahmad bin Hanbal menulis karya
mereka, dan bermusyawarahlah terkait berjudul kitab Al-Amr Bil Ma‟ruf
dengan mereka dalam urusan Wan Nahy „Anil Mungkar. Terkait praktik
itu (urusan peperangan dan hal- amar makruf ada sebuah hadis yang selalu
hal duniawiyah lainnya, seperti dirujuk oleh kaum muslimin riwayat Imam
urusan politik, ekonomi, Muslim yang sudah disebutkan diatas.
kemasyarakatan dan lain- Para ulama klasik sangat jarang
lainnya). Kemudian apabila memberikan arti redaksi hadis ―hendaklah
kamu telah membulatkan tekad, ia merubah dengan tangannya” dengan
Maka bertawakkallah kepada kekerasansebagai metode.
Allah. Sesungguhnya Allah Dalam konteks historis, model amar
menyukai orang-orang yang makruf yang digunakan Nabi ditengah
bertawakkal kepada-Nya. (QS. masyarakat Madinah kiranya dapat
Ali Imran: 159) menjadi acuan dalam penerapan dinegara
Asy-syaukani (2007, hlm. 595) yang majemuk. Piagam Madinah
memberikan uraian khusus tentang frasa merupakan rumusan populis dan futuristik
―tentulah mereka menjauhkan diri dari dalam konteks menegakkan cita-cita Islam
sekelilingmu”. Frasa ini menunjukan dalam masyarakat majemuk, karena ia
pengandaian, seandainya Rasulullah berisi: pembentukan umat, persatuan

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 28


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

seagama, persatuan segenap warga bangunan sebagiannya


masyarakat Madinah baik yang seagama mengokohkan (menolong)
maupun tidak dan golongan minoritas. sebagian yang lain. (HR. al-
Tentu keberhasilan ini tidak terlepas dari Bukhari)
kemasan amar makruf nahi munkarnya
Rasulullah Shallalahu „alaihi Wa sallam. ‫َيثَ ُم ْان ًُ ْؤ ِيُِيٍَ فِٗ ت ََٕا ِّد ِْ ْى َٔتَ َؼاطُفِ ِٓ ْى َٔت ََشا ُح ًِ ِٓ ْى‬
b. Tasamuh antarsesama dan ‫َيثَ ُم ْان َج َس ِذ إِ َرا ا ْشتَ َكٗ ِي ُُّْ ػُضْ ٌٕ تَذَاػَٗ َسائِ ُش‬
antarumat beragama ًَّٗ ‫ْان َج َس ِذ ِتان َّسَٓ ِش َٔ ْان ُح‬
1) Tasamuh antar sesama Artinya: “Perumpamaan orang beriman
Persatuan di kalangan muslim dalam saling mencintai, saling
tampaknya belum dapat diwujudkan secara berkasih sayang, dan saling
nyata. Perbedaan kepentingan dan memelihara kesantunan
golongan seringkali menjadi sebab (diantara mereka) bagaikan
perpecahan umat. Perpecahan itu biasanya satu tubuh; apabila salah satu
diawali dengan adanya perbedaan anggota tubuh mengeluh karena
pandangan di kalangan muslim terhadap rasa sakit, maka akan terasa
suatu fenomena. Idealnya intern umat yang oleh seluruh anggota tubuh
seagama memang harus rukun, namun dengan tidak bias tidur dan
fakta yang terjadi di masyarakat justru ada terasa panas (HR. Muslim)
saja hal-hal yang menjadi kendala Disini menunjukan bahwa muslim
terwujudnya kerukunan yang dilandasi satu dengan laindiperintahkan untuk
jiwa ukhuwah (persaudaraan). menciptakan perdamaian dilingkungan
Di dalam kalangan umat Islam intern muslim, untuk itulah apabila ada
misalnya, sering terjadi sedikit diantara sesama mukmin berselisih maka
permasalahan yang berakar dan berawal mukmin yang lain diperintahkan untuk
adanya perbedaan pemahaman dan mendamaikan mereka sebagaimana tertera
pengalaman terhadap suatu kaidah agama. pada surah al-Hujarat/49:9.
Sebenarnya perbedaan pemahaman dan
2) Tasamuh antar umat beragama
pengalaman adalah suatu hal yang wajar
Kerukunan hidup antar umat
dan manusiawi, yang penting perbedaan-
beragama di Indonesia mensyaratkan
perbedaan tersebut jangan sampai
beberapa aspek penting. Pertama,
mengarah ke rusaknya ―ukhuwah
keterbukaan antarelit maupun level bawah
islamiyah‖.
disebabkan dialog/ komunikasi. Peran elit
Alloh SWT memberi petunjuk
agama sebagai pembina dan pembimbing
dengan firman Nya di Qs. Ali
masyarakat dituntut untuk memberikan
Imron/3:103:
teladan kepada umatnya masing-masing.
Kedua, adanya saling pengertian antar
ِ َّ ‫َٔا ْػتَ ِ ًُٕا ِت َحث ِْم‬
‫َّللا َج ًِيؼًا َٔ ََل تَفَ َّشقُٕا‬ pemeluk agama secara proporsional dan
Artinya: ―Dan berpeganglah kamu tepat, ketika saling pengertian dalam
semuanya kepada tali (agama) kategori sacral atau lebih didominasi
Allah, dan janganlah kamu doktriner (dalam ranah aqidah dan syariah)
bercerai-berai...............”. maka haruslah mendapat penghormatan
dari yang lainnya. Ketiga, pengakuan akan
Sebagaimana juga beberapa hadis kemajemukan pluralitas agama.
Nabi Shallalahu „alaihi Wasallam Salah satu bentuk cara bahwa Islam
menciptakan kerukunan dalam
‫ضُّ تَؼْضًا‬ ِ َ‫ْان ًُ ْؤ ِيٍُ نِ ْه ًُ ْؤ ِي ٍِ َك ْانثُ ُْي‬
ُ ‫اٌ يَ ُش ُّذ تَ ْؼ‬ kebaragaman keyakinan, adalah; Pertama,
Artinya: “Orang mukmin bagi orang tidak ada paksaan dalam agama
mukmin yang lain seperti sebagaimana tertera dalam surahAl-

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 29


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

Baqarah/2:256. Kedua, mengakui perlindungan tempat-tempat ibadah agama


eksistensi agama lain serta menjamin lain (Qs. al-Ma'idah : 82; Qs. al-Hajj : 40).
adanya kebebasan beragama, sebagaimana Inilah beberapa model-model bentuk
digariskan dalam surahAl-Kafirun/109:1-6 demokrisasi dalam pendidikan Islam
Katakanlah : "Wahai orang-orang menuju masyarakat madani di indonesia
kafir! Aku tidak akan menyembah paling tidakperan pendidikan Islam dapat
apa yang kalian sembah dan kalian mempersiapkan atau memproses manusia
bukan penyembah Tuhan yang aku yang akan memiliki kemampuan
sembah. Dan aku tidak pernah intelektual, keterampilan atau kemahiran,
menjadi penyembah apa yang kalian kemampuan sosial, kemampuan
sembah, dan kalian tidak pernah membangun masyarakat yang beradab,
(pula) menjadi penyembah Tuhan memiliki kemampuan kinerja tinggi serta
yang aku sembah. Untuk kalian memiliki kemampuan spiritual ilahiyah
agama kalian dan untukku yang tinggi. Untuk mewujudkan peran
agamaku." diatas lembaga pendidikan baik yang
Ketiga, Islam tidak bercirikan Islam atapun mengambil
memperkenankan umatnya untuk mencaci karakter Islam, perlu melakukan
dan menghina simbol-simbol agama orang pembaruan pada aspek filosofis, visi, misi,
lain sebagaimana pada surah al- tujuan, kurikulum, metodologi,
An‘am/6:108 manajemen serta strategi untuk menuju
masyarakat madani Indonesia
َ َّ ‫َّللا فَيَ ُسثُّٕا‬
‫َّللا‬ ِ َّ ٌُِٔ ‫َٔ ََل تَ ُسثُّٕا انَّ ِزيٍَ يَ ْذ ُػٌَٕ ِي ٍْ د‬
َٗ‫َػ ْذ ًٔا ِت َغي ِْش ِػ ْه ٍى َك َز ِنكَ صَ يََُّّا ِن ُكمِّ أ ُ َّي ٍح َػ ًَهَُٓ ْى ثُ َّى إِن‬ KESIMPULAN
ٌَُٕ‫َستِّ ِٓ ْى َيشْ ِج ُؼُٓ ْى فَيَُُثِّ ُُٓ ْى ِت ًَا َكإَُا َي ْؼ ًَه‬ Konsep-konsep pendidikan Islam
Artinya: “Dan janganlah kamu memaki sebenarnya sudah menciptakan kemajuan
sesembahan yang mereka peradaban Islam. Karena peradaban Islam
sembah selain Allah, karena dibangun oleh pendidikan Islam. Jadi
mereka nanti akan memaki membangun masyarakat yang madani
Allah dengan melampaui batas harus dimulai dengan membangun
tanpa dasar pengetahuan. pemikiran umat Islam yang
Demikianlah, Kami jadikan diselenggarakan melalui pendidikan yang
setiap umat menganggap baik berbasis pada konsep-konsep pendidkan
pekerjaan mereka. Kemudian Islam.
kepada Tuhan tempat kembali Konsep pendidikan Islam senantiasa
mereka, lalu Dia akan terus berkembang dan menghendaki
memberitahukan kepada mereka pembaharuan yang disesuaikan dengan
apa yang telah mereka kerjakan irama perkembangan dan kemajuan
peradaban serta persoalan yang dihadapi
Keempat, tetap berbuat baik dan manusia. Oleh karena itu perlu adanya
berlaku adil selama mereka tidak pengkajian terhadap persoalan filosofis,
memusuhi sebagaimana pada surah al- visi misi, tujuan, kurikulum, serta
Mumtahanah/60: 8-9. metodologi dan operasional pada lembaga
Dari ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa pendidikan dalam membangun masyarakat
toleransi yang diajarkan Islam bukanlah madani.
toleransi yang pasif, tapi lebih luas lagi;
bersifat aktif dan positif, yakni untuk
berbuat baik dan berlaku adil. Agama
Islam juga mengakui adanya orang-orang
ahli kitab yang baik dan perlunya

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 30


Mia Fitriah Elkarimah, Konsep Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani

REFERENSI Ibrahim, H. (1967). Tarikhul Islam. Kairo:


Maktabah al-Nahdah al-Misriyyah.
A. Ubaidillah dkk. (2007). Demokrasi, Karni, A. S. (1999). Civil Society dan
Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Ummah (Sintesa Diskursif Rumah
Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Demokrasi). Jakarta: PT Logos
Hidayatullah. Wacana Ilmu.
al-Alusi, A. a.-F.-D.-S.-B. (t.t.). Rûh al- Latif, Y. (2007). Dialektika Islam (Tafsir
Ma‟âni fi Tafsîr Al-Qur‟ân al-„Azîm Sosiologis Atas Sekulerisasi dan
wa al-Sab‟i al-Matsâni. t.t.p.: Dar al- Islamisasi di Indonesia).
Fikr. Yogyakarta: Jalasutra.
al-Asfahani, R. (t.t.). al-Mufradat li Madjid, N. (1999). Budaya Nasional,
Gharib al-Qur‟an. Beirut: Dar al- Masyarakat Madani, dan Masa
Ilmiah. Depan Bangsa. Bandung: Pustaka
Amin, A. (1975). Fajrul Islam. Beirut: Dar Hidayah.
al-Kutub. Madjid, N. (2007). Islam dan Humanisme
Chamim, A. i. (2002). Pendidikan (Aktualisasi Humanisme Islam di
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Tengah Krisis Humanisme
Lembaga Penelitian Taniredja dan Universal). Yogyakarta: IAIN
Pengembangan Pendidikan (LP3) Semarang dan Pustaka Pelajar.
UMY. Qardhawi, Y. (2010). Fiqih Jihad: Sebuah
Engineer, A. A. (2006). Islam dan Teologi Karya Monumental Terlengkap
Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka tentang Jihad Menurut al-Quran dan
Pelajar. Sunnah. Jakarta: Mizan Publika.
Galigo, S. B. (t.thn.). Perpaduan Umat Quthub, M. (2001). Islam Agama
dan Piagam Madinah. Dipetik Pembebas. (F. K. Timu, Penerj.)
Oktober 4, 2009, dari Yogyakarta: Mitra Pustaka.
http://alfatihah.virtualave.net/pustaka Raharjo, M. D. (2000). Sejarah Agama
/writers/syamsulbahri/perpaduanum dan Masyarakat Madani.
matdan2.html Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hakim, M. (2003). Model Masyarakat Sanaky, H. A. (2003). Paradigma
Madani. Jakarta: Inti Media. Pendidikan Islam: Membangun
Hatta, A. (2001). Peradaban yang Masyarakat Madani Indonesia.
Bagaimana? Rincian Misi Negara Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Tauhid Madinah. Retrieved from Shihab, Q. (1999). Wawasan Al-Qur'an.
rully-indrawan.tripod.com Bandung: Mizan.

TARBAWY, Vol. 4, Nomor 1, (2017) | 31

Anda mungkin juga menyukai