Jiptummpp GDL Unikeayuag 40521 2 Babi PDF
Jiptummpp GDL Unikeayuag 40521 2 Babi PDF
PENDAHULUAN
usaha tambang yang bersifat zero value yang diakibatkan dari berkembangnya
tersebut dapat dilihat dari hasil studi kelayakan segi ekonomis, teknis usaha,
bauksit dan komoditas batubara. Perlu diketahui bahwa ada komoditas lain
yaitu bahan galian, dimana komoditas ini juga berperan penting terutama
1
Adrian Sutedi. 2011. Hukum Pertambangan, Jakarta, Sinar Grafika
2
H.Salim Hs. 2005. Hukum Pertambangan Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo persada
1
bahan galian golongan C diganti menjadi golongan batuan. Pertambangan
golongan batuan ini terdiri dari andesit, tanah liat, tanah urug, kerikil galian
rakyat.
potensi bahan galian, sehingga jika suatu daerah memiliki potensi tersebut
2
tahun 1945 yang menyatakan bahwa “bumi dan air dan kekayaan alam yang
oleh pemilik IUP yang menimbulkan masalah. hal tersebut tidak hanya terjadi
antara masyarakat dengan pemilik IUP tetapi juga terjadi antara pemerintah
tambang.3
3
Ibid hlm 211
3
Usaha pertambangan kini banyak menimbulkan pro dan kontra di
banyak kalangan. Reaksi pro biasa muncul dari masyarakat sekitar tambang
positif dari kegiatan tersebut.4 Lebih dari itu, masyarakat sekitar tambang juga
Reaksi pro dan kontra terkait pertambangan ini sering juga menimbulkan
trass atau pasir urug (bahasa jawa) di Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel
bising truk angkutan, rusaknya jalan dan tidak jarang truk angkutan pasir trass
4
Executive Summary “Kebijakan Tambang NTT : Suatu Pendekatan Evaluatif Menuju Tata
Kelola Pertambangan Komprehensif Ramah Lingkungan dan Memenuhi HAM Ekosob”, 2013,
DPA-SKPD Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi NTT
5
Catur, Proyek Galian C Rusak Jalan menuju Wisata Ngebel, http://reog.tv/?p=4375 diakses
tanggal 25 November 2014
4
Tambang pasir tersebut beroperasi sejak tahun 2008, awalnya
banyak mengeluh karena rusaknya jalan menuju wisata, ramainya jalan oleh
truk dan debu yang bertebaran dari truk tersebut. Desa Ngrogung merupakan
salah satu desa yang terletak di kawasan wisata telaga Ngebel, sehingga sangat
disayangkan jika akses jalan menuju wisata mengalami kerusakan, karena hal
tanah longsor, oleh karena itu disarankan agar pertambangan pasir trass yang
6
http://surabaya.tribunnews.com/2014/09/21/sebelum-ditutup-dewan-desak-pemkab-evaluasi-izin-
tambang-galian-c
5
Sebagaimana data yang dirilis oleh Ponorogo News, pada tanggal 11
News merilis bahwa selang beberapa hari kemudian, sopir truck mengancam
pencaharian mereka.8
7
Ponorogo News, Masa Dari 9 LSM Gerudug Pemkab Tuntut Galian C Ditutup, 12 september
2014, http://ponorogohorandlomok.blogspot.com/2014/09/masa-dari-9-lsn-gerudug-pemkab-
tuntut.html di akses tanggal
8
Dampak Wacana Penutupan Tambang Galian C Sopir dan Pekerja Tambang Ancam Duduki
Pemkab Ponorogo
Minggu, 21 September 2014, http://surabaya.tribunnews.com/2014/09/21/sopir-dan-pekerja-
tambang-ancam-duduki-pemkab-ponorogo
6
memperhatikan aspirasi yang tumbuh dan berkembang di kalangan
masyarakat.
konflik diharapkan dapat menentukan suatu resolusi konflik. Dalam hal ini,
pihak ketiga, kendala apa saja yang dialami dalam melakukan manajemen
Kabupaten Ponorogo?
7
1. Menganalisis bagaimana manajemen konflik dalam penambangan
Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo.
berbagai pihak. Manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yaitu sebagai beikut;
1. Manfaat Akademis
di daerah.
2. Manfaat Praktis
Ngebel.
pertambangan.
c. Bagi Masyarakat
8
diharapkan penelitian ini mampu memberikan pengetahuan,
a. Konflik
penelitian ini adalah konflik karena adanya dampak negatif yang dirasakan
b. Manajemen Konflik
yang terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun strategi konflik dan
beberapa kata kunci yaitu; (1) pihak yang terlibat konflik dan pihak ketiga,
9
Objek konflik merupakan sesuatu yang menyebabkan terjadinya konflik. Interaksi konflik
merupakan bentuk dari konflik, seperti saling agresi, saling negosiasi dan sebagainya. Pola
perilaku merupakan kecenderungan orang untuk berperilaku secara tertentu dalam menghadapi
situasi konflik, pola perilaku biasa disebut juga sebagai gaya manajemen konlik atau taktik
konflik.
9
dapat dilakukan oleh pihak ketiga (mediator) yang mendapat tugas dari
pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menciptakan win & win solution. (4)
resolusi konflik, jika pengelolaan konflik dilakukan oleh pihak yang terlibat
bertujuan untuk menciptakan solusi yang bisa diterima oleh pihak yang
terlibat konflik.10
10
Wirawan, 2010, konflik dan manajemen konflik; teori aplikasi dan penelitian, Jakarta, Salemba
Humanika
10
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
wilayah.
dan Batu Bara. Selain itu, penerbitan IUP pasir trass diatur dalam PP Nomor
11
permohonan kedua diterima dan di verifikasi oleh tim taknis maka IUP bisa
diterbitkan.
yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang
penelitian kualitatif peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih
1. Pengelolaan Konflik
11
Sugiyono. 2014, Memahami Penelitian Kualitatif. CV Alfabeta, Bandung, hlm 32
12
manajemen ada lima yaitu Memaksa, Konfrontasi,
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
12
Moloeng, Lexy J. 1994, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya. Bandung hlm
5
13
Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan holistic,
dihadapi.
14
5. Masyarakat Desa yang melakukan pengaduan kepada pemerintah terkait
oleh penelitii untuk mendapatkan informasi yang tepat dan data yang
Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan data yang
yang dibutuhkan peneliti ialah dokumen dari pihak konflik dan wawancara
Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini ialah surat kabar, internet,
15
undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu
16
Ponorogo, peta kota, arsip IUP, dan sebagainya untuk dicantumkan
1.7.6Analisa Data
yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono yaitu
analisis model interaktif. Pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah reduksi
data (reduction data), penyajian data (display data), dan terakhir menarik
Data Data
Collection Display
Data Coclusions:
Reduction Drawing/Verifyng
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
selanjutnya.
13
Ibid, hlm 92-99
17
Penyajian Data, setelah data direduksi, data dapat disajikan dalam
dengan teks yang naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
apabila kesimpulan awal dapat didukung dengan data dan buktu yang valid
penelitian yaitu LSM, masyarakat desa serta pemerintah Desa Ngrogung dan
peneliti akan memilih data data mana yang penting untuk di sajikan dalam
18
1.7.7 Teknik Keabsahan Data
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian yaitu melalui
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sehingga data dari
keabsahan data perlu dilakukan karena data yang diperlukan untuk dianalisis
sangat banyak, selain itu sumber datayang digunakan ada tiga cara yaitu
Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada tringulasi sumber yaitu untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
data, sehingga peneliti akan memahami permasalahan yang ada dan hasil
14
Sugiyono, Opcit, hlm 151
19