Anda di halaman 1dari 4

METODE UNTUK MEMERANGI HT MENURUT

ZEYNO BARAN; APAKAH DIANTARA KITA


MENJADI SALAH SATU AKTORNYA?
By: Choirul Anam
Menurut Zeyno Baran, ancaman paling serius
bagi Amerika dan sekutunya adalah kebangkitan
Islam dan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah.
Sementara itu, gerakan yang dinilainya paling
berbahaya adalah Hizbut Tahrir. Sebab, menurut
dia, HT adalah satu-satunya organisasi yang
sangat memahami Khilafah dan metode
menegakkannya. HT bergerak dalam perang
pemikiran (the war of ideas) yang sesungguhnya.
HT bergerak di seluruh dunia dan telah
mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
perjuangannya, meski belum sampai pada suatu
titik berdirinya Khilafah.

Karena itu, menurutnya, jika Amerika dan


sekutunya tidak melakukan langkah yang tepat
dalam “perang” yang sangat penting ini, tidak
mustahil HT akan berhasil dalam misinya
menegakkan Khilafah dalam waktu dekat ini.

Lalu, Baran dengan sangat “tulus” memberi


nasihat (rekomendasi) kepada pemerintah
Amerika dan sekutunya tentang metode
memerangi HT yang dipandangnya cukup efektif
dan efisien.

Rekomendasi ini telah diterapkan Amerika di


seluruh dunia Islam. Untuk merealisasikannya,
Amerika telah mengajak kerja sama dengan
seluruh negara di dunia dan juga dengan umat
Islam yang mau menggadaikan agamanya, baik
mereka sadar atau tidak.

Banyak sekali umat Islam, baik sadar atau tidak,


telah menjadi pion dan aktor penting dalam upaya
memerangi Islam, menghalangi perjuangan
penegakan Khilafah dan terutama untuk
menghancurkan HT.

Rekomendasi Baran tersebut berupa suatu


dokumen dengan judul “HIZB UT-TAHRIR;
ISLAM’S POLITICAL INSURGENCY”. Dokumen
ini memang tidak terlalu tebal hanya 144
halaman. Namun, untuk diterjemahkan semua
dan diupload di FB terlalu panjang. Untuk
mengetahui apa sesungguhnya isi dokumen
tersebut, kami akan menerjemahkan bagian
rekomenasi (recommendations) saja, sebanyak 5
halaman.

Semoga kita semua memahaminya, terutama


saudara-saudara kita sendiri (umat Islam) yang
terlibat dalam proyek Amerika karena ketidak-
tahuannya. Semoga mereka memahami bahwa
umat Islam adalah umat yang satu yang tidak
boleh saling memusuhi dan memerangi. Semoga
mereka tersadar, lalu berusaha melawan makar
negara-negara Barat, bukan malah menjadi
bagian dari makar mereka.

Meskipun makar negara-negara Barat untuk


membendung laju perjuangan Khilafah
sedemikian terstruktur dan terencana dengan
sangat baik, namun makar mereka tak akan
berhasil. Insya Allah, Khilafah Islam, institusi yang
akan menyatukan umat Islam sedunia akan
segera tegak dalam waktu yang tidak lama lagi.
Sebab, Khilafah adalah janji Allah dan kabar
gembira Rasulullah pada umatnya, meski mereka
menghalang-halangi dan menertawakannya.

Berikut ini adalah terjemahan bebasnya. Mohon


membaca dengan cermat dan bersabar karena
lumayan panjang.

*****
HIZB UT-TAHRIR; ISLAM’S POLITICAL
INSURGENCY (HIZBUT TAHRIR;
PEMBERONTAKAN POLITIK ISLAM).
REKOMENDASI-REKOMENDASI
(RECOMMENDATIONS)

Lanjutan…

Tidak seperti dalam Perang Dingin, AS tidak


dapat mencegah penyebaran ideologi HT melalui
alat diplomasi tradisional (traditional diplomatic
tools), yaitu hanya memfokuskan pada negara.
Pemain utama (dalam perang) dengan satu miliar
lebih umat Islam adalah pemain yang tidak
memiliki negara (non-state actors, maksudnya
adalah Khilafah).

Karena itu, AS harus mengubah strategi dalam


berhubungan dengan umat Islam. Pemerintahan
yang menindas, tidak legitimate, dan korup, tidak
dapat digunakan lagi untuk memenangkan HATI
DAN PIKIRAN umat Islam, terlebih lagi bagi
mereka yang sudah memiliki kesadaran politik
(political consciousness).

Karena itu, Amerika perlu berhubungan dengan


umat Islam layaknya sebagai “masyarakat sipil”.

Hal ini akan mengantarkan pada pembentukan


kerangka kerja baru (new framework) dari politik
international.

Pada saat yang sama, harus ada forum


internasional yang terpercaya (legitimate
international forum) dimana orang-orang Islam
yang MODERAT dapat mengekspresikan
pendapat mereka.

Di bawah kepemimpinan Presiden dari Malaysia


dan Sekjen dari Turki, Organisasi Konferensi
Islam (OKI) dapat secara potensial digunakan
untuk kepentingan ini.

Sebagai tambahan, PBB (United Nations) harus


menambah negara-negara dengan mayoritas
muslim sebagai anggota Dewan Keamanan
(Security Council).

Saat ini, kebanyakan umat Islam percaya bahwa


mereka mendapatkan perhatian hanya setelah
terjadinya pengeboman oleh teroris. Jika kursi
Dewan Keamanan (DK) diduduki oleh negara-
negara seperti Indonesia atau Turki, maka
persepsi (tentang Amerika) akan menjadi lebih
baik.

(Penerjemah: Betapa hebatnya strategi ini. Dan


inilah yang saat ini dimainkan oleh Amerika. Dan
hasilnya, dunia Islam “mati kutu” tak berdaya.
Seakan-akan mereka memberi kepercayaan
kepada umat Islam, padahal hal itu adalah untuk
membungkam umat Islam. Tak ada lagi, yang
menginginkan syariah, apalagi Khilafah. Sebuah
strategi yang teramat-sangat-sungguh mujarab
sekali dalam membungkan mulut umat Islam).

Perang baru ini memerlukan kemampuan baru


(new skill). Sebuah kursus dasar (basic training
course) tentang budaya, nilai dan tradisi Islam
sungguh sangat diperlukan bagai semua pegawai
Amerika (American officials) saat berinteraksi
dengan umat Islam.

Sebab, para angota HT sendiri telah disiapkan


dengan baik (well prepared) dalam pertarungan
ideologi ini, dengan training selama dua tahun
(dalam halaqoh-halaqoh). Karena itu, diplomat,
pegawai militer, dan pengambil kebijakan
(policymakers) Amerika, harus disiapkan dan
dibekali peralatan yang lebih baik. Dalam
lingkungan dimana kecurigaan terhadap agenda
jangka panjang AS di dunia Islam sangat
berpengaruh, Amerika harus menangani masalah
ini dengan sangat baik, terutama terhadap setiap
isu yang berkaitan dengan Islam.

Pendekatan AS harus tidak rumit dalam interaksi


sehari-hari, dan Amerika harus memperlakukan
umat Islam dengan bermartabat dan hormat, hal
ini merupakan titik awal yang besar dalam
membungkam pernyataan HT bahwa Amerika
arogan dan tidak adil terhadap dunia Islam.

Bahkan bagi umat Islam yang hidup dalam


kemiskinan sekalipun akan merasa memiliki
martabat (dignity) dan kebanggaan (pride) dalam
hubungan mereka dengan peradaban besar
(Kapitalisme). Jika, umat Islam ini didekati dengan
cara yang keliru, maka kebanggaan ini akan
dengan mudah hilang, dan berubah menjadi
kebencian (hatred).

Pembuat kebijakan senior Amerika harus benar-


benar menyadari bahwa mereka sedang ditarik ke
dalam perang dengan Islam, yaitu disebabkan
seringnya militer AS menyerang masjid, tempat
suci, dan simbol-simbol umat Islam yang penting
di Irak. Meskipun hal itu merupakan taktik
(strategi) yang masuk akal untuk mencari
pemberontak (insurgents) yang bersembunyi di
tempat-tempat religius, namun Amerika justru
akan kalah dalam perang ideologi (ideological
war) jika Amerika terus melakukan hal ini.

Dari monograf (laporan) ini, jelas bahwa Amerika


Serikat telah kalah dalam perang persepsi di
dunia Islam. Operasi militer di tempat-tempat
religius yang penting, dapat diartikan sebagai
perang terhadap Islam itu sendiri (war on Islam).

Untuk meminimalisasi persepsi ini, pemimpin


Amerika harus mempertimbangkan pertimbangan
politik (political consideration) selain
pertimbangan teknis saat membuat keputusan
militer di negeri-negeri Muslim.

(Penerjemah: Menurut Baran, penyerangan


secara militer terhadap umat Islam itu tidak
masalah, asalkan jangan sampai melukai hati
umat Islam. Untuk itu, Amerika harus “cerdas”
dalam operasi militer saat membumi-hanguskan
dunia Islam.

Kalau perlu Amerika harus mencari cara, meski


yang menyerang adalah Amerika, tetapi yang
disalahkan umat Islam sendiri, terutama HT).

Negara Barat tidak boleh mentoleransi


penyebaran HT yang tidak toleran. HT telah
berhasil menyebarkan gagasan-gagasan yang
dipenuhi kebencian (hate-filled), anti-Semitik (anti
Yahudi), anti konstitusional, semua itu akibat
“toleransi” Barat kepada HT yang tidak toleran itu.
HT telah menggunakan slogan Barat (West’s own
slogan) dan prinsip-prinsipnya untuk melemahkan
struktur sosial yang sangat fundamental bagi
Barat.

Oleh karena itu, pemerintah, pendidik, dan tokoh-


tokoh religius Barat harus memerangi ideologi
yang dipenuhi dengan kebencian (hate-filled
ideology).

Dengan senjata sosial (social weapon) yang


sama, mereka gunakan untuk memerangi lainnya,
yaitu intoleransi kelompok-kelompok non-Muslim.

(Penerjemah: Saat Baran mengatakan bahwa HT


dan ideologinya dipenuhi kebencian, ini
merupakan pendapat Baran sendiri yang sangat
benci kepada HT dan Islam. Pendapat Baran ini
sebenarnya tidak ada faktanya sama sekali. HT
tidak membenci siapapun, HT hanya membenci
aturan yang mendzalimi manusia, yakni
Kapitalisme dan Sosialisme, dan HT berjuang
untuk menggantinya dengan aturan yang dipenuhi
kebaikan, yaitu syariah islam dan Khilafah).

Negara barat harus mendukung peningkatan


pendidikan bagi umat Islam MODERAT. Para ahli
agama (theologians) dan para imam yang dididik
dengan pemikiran Islam Moderat, seperti di Turki,
Asia Tengah, Indonesia, atau Malaysia, akan
memberikan interpretasi yang toleran tentang
Islam, hal itu merupakan elemen paling menonjol
dari Sufisme. Dengan demikian, mereka akan
senang hati bersanding dengan agama dan
budaya lain (other religions and cultures).

(Penerjemah: Kelompok umat Islam yang akan


dimainkan untuk melawan perjuangan syariah dan
Khilafah adalah kelompok Sufi. Ini merupakan
strategi untuk mengadu umat Islam. Ini
merupakan strategi yang sangat jahat, dan
strategi ini tampaknya sudah mulai diterapkan.
Oleh karena itu, umat Islam yang menekuni
Sufisme harus diingatkan dan diberitahu tentang
strategi ini. Point utama yang dapat dijelaskan
adalah bahwa HT yang memperjuangkan Khilafah
didirikan oleh Syeikh Taqiyuddin, yang
merupakan cucu Syeikh Yusuf an-Nabhany,
seorang tokoh Sufi Internasional dan penulis kitab
Jami’ Karoomatil Auliyah, Ensiklopedi Karomah
Para Wali).

Struktur legal yang ada di Barat saat ini untuk


melawan HT tidaklah mencukupi. Karena itu,
diperlukan alat baru, seperti undang-undang yang
dapat mempidanakan “kejahatan karena
menyebarkan kebencian (hate crime)” dan
“propaganda kebencian (hate propaganda)”. Hal
paling utama, negara-negara Barat harus bersatu
melarang HT secara keseluruhan. Larangan
terhadap HT di Jerman saat ini dan di beberapa
tempat lain, tidaklah memadai. Saat ini, HT
sedang “berjualan yuridiksi” dan menjalankan
aktivitasnya, tanpa perasaan takut terhadap
tuntutan kriminal. Jika negara-negara Barat terus
membiarkan HT, maka akan terjadi radikalisasi
lebih jauh lagi, bukan hanya terhadap umat Islam
di negara-negara luar, tetapi juga di tengah Eropa
sendiri.

(Penerjemah: Betapa bingungnya mereka untuk


melawan HT!. HT tidak pernah melakukan
tindakan kekerasan, sehingga undang-undang di
Barat sendiri tidak mampu mempidanakan dan
melarang HT di sana. Mereka mencoba
menggunakan istilah “hate crime atau kejahatan
karena menyebarkan kebencian”, tetapi hal ini
sangat subyektif dan tidak ada landasan secara
ilmiah sama sekali. Sehingga hal itu ditentang
oleh para pakar Barat sendiri).

Penanganan Uni-Eropa (UE) pada Turki menjadi


ujian penting bagi kebijakan Barat. Jika tradisi
Muslim Turki yang menekankan pentingnya
konvergensi suatu peradaban diterima oleh UE,
maka HT akan kehilangan argumen yang
menyatakan bahwa saat ini telah terjadi benturan
peradaban (clash of civilizations).

Jika UE menerima Turki sebagai anggota, maka


hal ini akan menunjukkan bahwa peradaban Islam
dan peradaban Barat sangat selaras (fully
compatible). Di lain pihak, jika sentimen anti-
Muslim di UE terus meningkat, dan umat Islam
Turki sendiri bergabung dengan pemikiran Barat,
maka perang ideologi akan hilang dengan
sendirinya.

*****
Begitulah strategi Amerika untuk menghancurkan
HT sebagai gerakan dakwah yang
memperjuangkan tegaknya syariah dan persatuan
umat islam dunia dengan Khilafah. Dalam hal ini,
Amerika akan membiayai dan menipu
sekelompok umat Islam yang mau ditipu, agar
mau berhadapan dengan HT dan menghabisi
dakwah HT dengan segala cara.

Untuk itu, tidak ada cara lain, kecuali dengan


menjelaskan skenario ini kepada seluruh umat
Islam, terutama kepada mereka yang saat ini
berada dalam permainan Amerika. Perjuangan
untuk penegakan syariah dan Khilafah,
merupakan perjuangan mulia untuk kebaikan
umat Islam dan manusia seluruhnya, termasuk
kepada kelompok Sufisme dan Thariqah. Syariah
dan Khilafah inilah yang akan menebarkan
keadilan yang seadil-adilnya, melindungi manusia
dari kejamnya materialisme dan buasnya
Kapitalisme yang menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan profit dan keuntungan.

Mereka harus disadarkan bahwa, memusuhi umat


Islam yang sedang memperjuangkan Islam,
merupakan perang terhadap Allah dan rasul-Nya,
meskipun mereka berdzikir kepada Allah satu juta
kali dalam setiap malam.

Wallahu a’lam bish showab. #KhilafahJanjiAlloh


#KhilafahSolusinya

https://www.trenopini.com/2020/08/metode-untuk-
memerangi-ht-menurut-zeyno.html

Anda mungkin juga menyukai