Anda di halaman 1dari 11

PENGAMAN GENERATOR

MAKALAH
25 September 2020

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7

Nama : Jagar Iwan Panggabean (5183131017)


Maya Lestari (5183131018)
Julina Siadari (5183131019)
Barli Habib Angkat (5183131022)
Kelas : Reguler A
Matkul : Proteksi Sistem Tenaga Listrik

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahNya tim penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tim
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dan
bekerja sama dalam penyusunan makalah.
Makalah ini membahas materi tentang “Pengaman Generator“. Tim penulis
berharap semoga pembaca dapat memahami isi materi yang disampaikan dan
dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Tim penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan
makalah. Oleh karena itu, tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah. Demikian yang dapat
kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 25 September 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii
Bab I (Pendahuluan)
A. Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
B. Permasalahan……………………………………………………………………. 1
Bab II (Kajian Pustaka)
A. Konsep materi……………………………………………………..…………….. 2
B. Uraian Materi………………………………..……………………………...……. 2
Bab III (Pembahasan)
A. Ringkasan Hasil Pembahasan………………………….……………………... 6
B. Pertanyaan Terkait Materi Yang Dibahas…………………………………….. 6
Bab IV (penutup)
A. Kesimpulan Pembahasan…………………………………………………….... 7
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 8

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proteksi adalah suatu peralatan atau sistem yang berfungsi untuk


mendeteksi perubahan parameter sistem, mengisolasi dan memisahkan
bagian yang berubah parameternya atau terkena gangguan dari suatu
keadaan yang tidak normal.
Dalam suatu sistem tenaga listrik, terdapat banyak sekali kondisi
yang mempengaruhi kinerja dari komponen-komponen yang ada
didalamnya. Kondisi-kondisi tersebut dapat berupa kondisi normal
(berbeban, tanpa beban, dll).
Salah satu komponen sistem tenaga listrik yang kinerjanya
terpengaruh jika sedang dalam gangguan adalah generator.
Generator adalah mesin pembangkit listrik yang prinsipnya merubah
energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip induksi gaya gerak listrik
sesuai dengan hukum Faraday adalah apabila suatu penghantar digerak-
gerakkan dalam medan magnet maka pada penghantar tersebut akan
timbul GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi atau dapat menghasilkan listrik.
Generator sinkron merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan
energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja
dan kehandalannya perlu diperhatikan secara terus menerus.
Dalam pengoperasian generator dibutuhkan adanya kestabilan untuk
menjaga dalam penyedian sumber tenaga listrik sehingga diperlukan suatu
sistem proteksi yang sangat handal.

B. Permasalahan

Untuk menjaga keandalan dari kerja generator, maka dilengkapilah


generator dengan peralatan-peralatan proteksi. Peralatan proteksi
generator harus betul-betul mencegah kerusakan generator, karena
kerusakan generator selain akan menelan biaya perbaikan yang mahal juga
sangat mengganggu operasi sistem. Proteksi generator juga harus
mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin penggeraknya, karena
generator digerakkan oleh mesin penggerak mula.
Kehandalan suatu sistem tenaga listrik dipengaruhi oleh adanya
gangguan dalam sistem tersebut. Dalam melaksanakan pembangkitan,
penyaluran, dan distribusi tenaga listrik, gangguan tidak dapat dihindari
karena disebabkan oleh alam maupun yang disebabkan karena kegagalan
isolasi peralatan listrik itu sendiri.
Dengan demikian, generator perlu dilengkapi dengan suatu sistem
proteksi yang handal agar gangguan-gangguan tersebut dapat di
minimalisir dan untuk mencegah kerusakan yang dapat terjadi pada
generator itu sendiri.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Materi

TUJUAN PENGAMAN
GENERATOR

GENERATOR

FUNGSI JENIS-JENIS
PENGAMAN GANGGUAN
GENERATOR GENERATOR

B. Uraian Materi
1) Tujuan dari Pengaman Generator
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang
pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya
generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal
operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain:
hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah,
asinkron dan lain-lain.
Dengan kata lain sistem proteksi itu bermanfaat untuk:
a) Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-
peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem).
Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan
maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada
kemungkinan kerusakan alat.
b) Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan,
menjadi sekecil mungkin.
c) Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang
tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yangbaik.
d) Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan
oleh listrik.

2) Fungsi dari Pengaman Generator


Sistem proteksi harus dapat melindungi generator dari gangguan
yang terjadi. Gangguan ini dapat berupa gangguan dari luar generator
(jaringan kelistrikan) maupun gangguan dari dalam generator itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari proteksi atau pengaman
generator:

5
a) Memberikan sinyal alarm atau melepas pemutusan tenaga (circuit
breaker) dangan maksud mengisolasi kendala atau keadaan yang tak
normal seperti adanya : beban lebih, tegangan rendah, kenaikan suhu,
beban tak seimbang, daya kembali, frekwensi rendah, hubung singkat &
keadaan tak normal yang lain.
b) Melepas atau mentrip peralatan yang berfungsi tak normal buat
mencegah timbulnya kerusakan
c) Melepas atau mentrip peralatan yang terganggu dengan cara
segera dengan maksud mengurangi kerusakan yang lebih berat
d) Melokalisir resiko akibat kesulitan memisahkan peralatan yang
terganggu dari system
e) Melepas peralatan atau bagian yang terganggu dengan segera
dengan tujuan menjaga stabilitas system.

3) Jenis-jenis Gangguan pada Generator


Gangguan ini dapat berupa gangguan dari luar generator (jaringan
kelistrikan) maupun gangguan dari dalam generator itu sendiri. Beberapa
jenis gangguan dan masalah-masalah yang terdapat pada generator-
generator antara lain :
a) Gangguan internal Gangguan internal yang biasa terjadi adalah
gangguan fasa atau gangguan tanah pada kumparan stator dan
komponen jaringan yang terkait, dan gangguan tanah pada
kumparan rotor generator dan hilangnya sumber penguatan.

b) Gangguan listrik/electrical fault Jenis gangguan ini adalah gangguan


yang timbul dan terjadi pada bagianbagian listrik dari generator.
Gangguan-gangguan tersebut antara lain:
i. Hubung singkat 3 phasa, terjadinya arus lebih pada
stator yang dimaksud adalah arus lebih yang timbul
akibat terjadinya hubungan singkat 3 phasa (3 phase
fault). Gangguan ini akan menimbulkan loncatan
bunga api dengan suhu yang tinggi yang akan
melelehkan belitan dengan resiko terjadinya
kebakaran, jika isolasi tidak terbuat dari bahan yang
anti api atau nonflammable.
ii. Hubung singkat 2 phasa, Gangguan hubung singkat
2 phasa(unbalance fault)lebih berbahaya dibanding
gangguan hubung singkat 3 phasa/balance fault,
karena disamping akan terjadi kerusakan pada
belitan akan timbul pula vibrasi pada kumparan
stator. Kerusakan lain yang timbul adalah pada
poros/shaft dan kopling turbin akibat adanya momen
puntir yang besar.
iii. Stator hubung singkat 1 phasa ke tanah/stator
ground fault, Kerusakan akibat gangguan 2 phasa
atau antara konduktor kadang-kadang masih dapat
diperbaiki dengan menyambung taping atau
mengganti sebagian konduktor, tetapi kerusakan
laminasi besi (iron lamination) akibat gangguan 1

6
phasa ke tanah yang menimbulkan bunga api dan
merusak isolasi dan inti besi adalah kerusakan serius
yang perbaikannya dilakukan secara total. Gangguan
jenis ini meskipun kecil harus segera diproteksi.
iv. Rotor hubung tanah/field ground, Pada rotor
generator yang belitannya tidak dihubungkan oleh
tanah (ungrounded system). Bila salah satu sisi
terhubung ke tanah belum menjadikan masalah.
Tetapi apabila sisi lainnya terhubung ke tanah,
sementara sisi sebelumnyatidakterselesaikan maka
akan terjadi kehilangan arus pada sebagian belitan
yang terhubung singkat melalui tanah. Akibatnya
terjadi ketidakseimbangan fluksi yang menimbulkan
vibrasi yang berlebihan serta kerusakan fatal pada
rotor.
v. Kehilangan medan penguat/Loss of excitation,
Hilangnya medan penguat akan membuat putaran
mesin naik, dan berfungsi sebagai generator induksi.
Kondisi ini akan berakibat pada rotor dan pasak(slot
wedges).

c) Gangguan mekanis / panas (mechanical / thermal fault) Jenis-jenis


gangguan mekanik/panas antara lain :
i. Generator berfungsi sebagai motor (motoring),
Motoring adalah peristiwa berubah fungsi generator
menjadi motor akibat daya balik (reverse power).
Daya balik terjadi disebabkan oleh turunnya daya
masukkan dari penggerak utama (prime mover).
ii. Pemanasan lebih setempat, Pemanasan lebih
setempat pada sebagian stator dapat dimungkinkan
oleh : Kerusakan laminasi dan Kendornya bagian-
bagian tertentu di dalam generator seperti : pasak-
pasak stator (stator wedges).
iii. Kesalahan paralel, Kesalahan dalam memparalel
generator karena syarat-syarat sinkron tidak
terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada
bagian poros dan kopling generator, dan penggerak
utamanya karena terjadinya momen puntir.
iv. Gangguan pendingin stator, Gangguan pada media
sistem pendingin stator (pendingin dengan media
udara, hidrogen, atau air) akan menyebabkan
kenaikan suhu belitan stator. Apabila suhu belitan
melampaui batas ratingnya akan berakibat
kerusakan belitan.

d) Gangguan sistem (system fault), Generator dapat terganggu akibat


adanya gangguan yang terjadi pada sistem. Gangguan-gangguan
sistem yang terjadi umumnya adalah :

7
i. Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal
frequency operation) Perubahan frekuensi keluar dari
batas-batas normal di sistem dapat berakibat
ketidakstabilan pada turbin generator. Perubahan
frekuensi sistem dapat dimungkinkan oleh tripnya unit-
unit pembangkit atau penghantar (transmisi).
ii. Lepas sinkron (loss of synhcron)Adanya gangguan di
sistem akibat perubahan beban mendadak, switching,
hubung singkat dan peristiwa yang cukup besar akan
menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila peristiwa
ini cukup lama dan melampaui batas-batas
ketidakstabilan generator, generator akan kehilangan
kondisi paralel.
iii. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance
armature current)Pembebanan yang tidak seimbang
pada sistem/adanya gangguan 1 phasa dan 2 phasa
pada sistemyang menyebabkan beban generator tidak
seimbang yang akan menimbulkan arus urutan negatif.

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Hasil Pembahasan
Generator sinkron merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan
energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja
dan kehandalannya perlu diperhatikan secara terus menerus.
Untuk menjaga kehandalan dari kinerjanya, sebuah generator harus
dilengkapi dengan sistem proteksi atau suatu pengaman. Tujuannya adalah
untuk mencegah ataupun mengurangi kerusakan yang dapat terjadi pada
generator itu sendiri. Serta memberi keamanan bagi pengguna generator
tersebut.
Adapun fungsi suatu pengaman generator adalah memberikan sinyal
alarm atau melepas pemutusan tenaga, melepas atau mentrip peralatan yg
berfungsi tak normal buat mencegah timbulnya kerusakan.
Jenis-jenis gangguan yang sering terjadi pada suatu generator
adalah :
1) Gangguan internal
i. Gangguan fasa atau gangguan tanah pada kumparan
stator dan komponen jaringan yang terkait
ii. Gangguan tanah pada kumparan rotor generator dan
hilangnya sumber penguatan.
2) Gangguan listrik/electrical fault
i. Hubung singkat 3 phasa
ii. Hubung singkat 2 phasa
iii. Stator hubung singkat 1 phasa ke tanah/stator ground
fault
iv. Rotor hubung tanah/field ground
v. Kehilangan medan penguat/Loss of excitation.
3) Gangguan mekanis / panas (mechanical / thermal fault)
i. Generator berfungsi sebagai motor (motoring)
ii. Pemanasan lebih setempat
iii. Kesalahan paralel
iv. Gangguan pendingin stator
4) Gangguan sistem (system fault)
i. Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal
frequency operation).
ii. Lepas sinkron (Loss of synhcron)
iii. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance
armature current).

B. Pertanyaan Terkait Materi Yang Dibahas


1) Mengapa generator memerlukan suatu sistem proteksi?
2) Apa saja jenis gangguan yang biasanya terjadi pada suatu
generator?
3) Apa yang dimaksud dengan gangguan internal pada suatu
generator?

9
4) Apa yang akan terjadi jika suatu generator dipasang tanpa sistem
pengaman?
5) Apa akibatnya jika telah terjadi gangguan pada pendingin stator
generator?
6) Apa yang menyebabkan gangguan lepas sinkron dapat terjadi pada
suatu generator?
7) Apa yang dimaksud dari generator berfungsi sebagai motor?
8) Apa saja yang termasuk jenis gangguan listrik pada suatu
generator?

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Generator merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kinerja dan
kehandalannya perlu diperhatikan secara terus menerus.
Suatu generator harus memiliki sistem proteksi atau sistem
pengaman yang untuk menjaga kestabilan kinerja dari genertaor tersebut.
Tujuan lainnya adalah untuk mencegah ataupun mengurangi kerusakan-
kerusakan pada generator itu sendiri.
Adapun jenis-jenis gangguan generator yang dapat mempengaruhi
kinerja generator adalah sebagai berikut :
1) Gangguan internal
2) Gangguan listrik
3) Gangguan mekanik
4) Gangguan sistem

10
DAFTAR PUSTAKA
Ginanto, Novika. 2012. Electric Transient Analysis Program (ETAP) Short Circuit
Analysis.https://novikaginanto.wordpress.com/2012/03/24/etap-electric-transient-
analysis-program/Diakses pada 25 September 2020. 15:40 WIB
Hajar, Ibnu, dkk. 2017. ANALISA PROTEKSI HILANG EKSITASI PADA
GENERATOR SINKRON DI PLTGU MUARA TAWAR GT UNIT 1.3. JURNAL
SUTET. Vol 7(2): 69-132.
Hariyati, Rina, dkk. 2016. SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN
TAHANAN TINGGI PADA PLTU LABUHAN ANGIN TERHADAP GANGGUAN
SATU FASA KE BUMi. JURNAL SUTET. Vol 6 (1):1-47.
Ir. H. Samaulah, Hazairin Ph.D, M.Eng,2004. Sistem Proteksi Tenaga Listrik.
Palembang: Universitas Negeri Sriwijaya.Hal: 93-94
Rinaldi, Saragi, Irwan. Jurnal Sistem Proteksi Pembangkit, Sistem Proteksi
Generator, dan Sistem Proteksi Trafo Pembangkit.
https://www.academia.edu/5681744/JURNAL_1_SISTEM_PROTEKSI_PEMBAN
GKIT. Diakses pada 25 September 2020, 15:30 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai