Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS I

“Mengkaji Gambaran Status Kesehatan Di Wilayah”


Tugas ini ditunjukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komuunitas 1
Dosen pengampu : Ns. Asmadi., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :

Diana Nova Margareta (CKR0180199)

Tingkat 3A Semester 5

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


KAMPUS 2 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
(STIKKU)
TAHUN 2020
Jl. Pangeran Drajat No. 40A, Cirebon 45133

1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….4
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..6
A. Gambaran status kesehtan di wilayah losari…………………………….6
B. Analisis terhadap pelayanann puskesmas……………………………….8

BAB III PENUTUP……………………………………………….……………..12


A. Simpulan…………………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktu nya.
Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
Yang telah membawa umat nya dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu
pengetahuan yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
“ mengkaji gambaran status kesehatan di wilayah " dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada berbagai ih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga
menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demikesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah SWT..

3
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama dan investasi berharga yang sangat
diperlukan dalam menunjang pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan kesehatan merupakan
prasyarat bagi peningkatan produktivitas.

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang menjadi salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap masyarakat berhak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya.

Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan


masyarakat yang lebih baik sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebih produktif, baik
secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta masyarakat sehat secara keseluruhan. Salah
satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah kondisi kesehatan
masyarakat yang baik.

Di dalam pembangunan nasional juga harus diperhatikan pelaksanaan pembangunan


kesehatan. Keduanya ini harus berjalan seimbang agar dapat mencapai tujuan bagi semua yaitu
kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan Kesehatan
dimaksud merupakan proses perubahan tingkat kesehatan masyarakat dari tingkat yang kurang
baik menjadi lebih baik sesuai denganstandar kesehatan. Masyarakat yang memiliki kesehatan
yangbaik,fisik maupunmental dapatmelakukan aktivitasnya secara produktif sehingga dapat
berperan serta dalam pembangunan.

Pemerintah melalui program kesehatan mengharapkan agar seluruh masyarakat dapat


hidup sehat. Indikator keberhasilan peningkatan kualitas hidup adalah tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang memadai. Upaya tersebut harus didukung oleh ketersediaan sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau serta biaya kesehatan
yang relatif murah dan adil bagi setiap lapisan masyarakat terutama lapisan masyarakat yang
kurang mampu, sehingga masyarakat mendapatkan

manfaatnya secara merata dan tepatsasaran.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Brebes antara lain melalui
peningkatan dan penyempurnaan sarana dan prasarana kesehatan. Upaya tersebut ditempuh

4
dengan mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah dan terjangkau bagi
seluruh golongan masyarakat, seperti melalui Puskesmas keliling, penugasan dokter/bidan di
seluruh desa/kelurahan, kepemilikan jaminan kesehatan bagi masyarakat, perbaikan
gizikeluarga, peningkatan kesehatan gizi ibu dan anak, imunisasi maupun penyediaan fasilitas
air bersih.

Dalam memonitor dan mengevaluasi pencapaian target kebijakan di bidang kesehatan


diperlukan data statistik kesehatan yang akurat. Data tersebut diperlukan untuk menentukan
arah dan kebijakan pembangunan serta untuk memantau dan menilai hasil-hasil pembangunan
di bidang kesehatan. Salah satu survei yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan
dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pembangunan SDM,
khususnya kesehatan, adalah Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas).

A. Latar belakang

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan


kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelkasnaaan dan evaluasi pelayanan keperawatan

Keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu kelurga dan


kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daeah kumuh daerah terisolasi
dan daerah yang terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil(Verinica,
nuraeni, &Supriyono,2017)

Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotifdan proteksi kesehatan


populasi menggunakan pengetahuan keperawatan sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan
mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisis yang diciptakan
diaman orang bisa menjadi sehat.

B. Rumusan masalah

1. Gambaran status kesehatan di wilayah?

2. Analisis terhadap pelayanan puskesmas?

5
C. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

1. Tujuan Umum
Setelah melalukan pembelajaran diharapkan semua mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui tentang kesehatan di wilayah

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran status kesehatan di wilayah?

b. Menegtahui analisis terhadap pelayanan puskesmas?

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran status kesehatan di wilayah

a. Gambaran umum kesehatan di wilayah

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk mencapai tingkat perekonomian


yang lebih baik. Kesehatan merupakan inti atau pusat pembangunan dan kesejahteraan. Ada
hubungan yang erat antara kemiskinan dengan kesakitan sehingga pemenuhan kebutuhan
kesehatan menjadi prioritas guna peningkatan tingkat kesejahteraan penduduk miskintersebut.
Kesehatan merupakan hal yang penting karena memiliki kaitan ke berbagai aspek. Oleh karena
itulah pemantauan perkembangan kesehatan penduduk di suatu wilayah perlu untuk dilakukan
Gambaran kesehatan di wilayah digunakan untuk melihat bagaimana kondisi kesehatan
masyarakat Kabupaten Brebes melalui variabel yang dihasilkan dari Susenas Kor menurut
karakteristik sosial dan ekonomi. Penyajian data kesehatan menurut karakteristik diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan tentang kesehatan secara
tepat.

b. Banyaknya penyakit di wilayah

Derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah dapat digambarkan oleh angka kesakitan. Angka
kesakitan dapat didekati dengan persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan
dalam sebulan terakhir dan mengakibatkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Angka
kesakitan yang tinggi di suatu wilayah mengindikasikan buruknya kondisi kesehatan penduduk
di wilayah tersebut. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan
memiliki angka kesakitan yang tinggi berarti semakin rendah derajat kesehatan di wilayah
tersebut. Keluhan kesehatan merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan
kondisi kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Keluhan kesehatan menunjukkan gejala
penyakit atau kondisi tubuh yang tidak sehat. Data mengenai persentase penduduk yang
mempunyai keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir dapat digunakan oleh pemerintah
dalam upaya mengintervensi program-program kesehatan. Hasil Susenas 2018 menunjukkan
persentase penduduk Kabupaten Brebes yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan
terakhir sebesar 42,46 persen atau sekitar empat dari sepuluh penduduk Kabupaten Brebes
mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir. Perempuan lebih banyak mengalami
keluhan kesehatan (46,11 persen) dibanding laki-laki (38,85 persen). Hal ini dikarenakan,

7
kekebalan tubuh pria terhadap penyakit, lebih baik dibanding perempuan. Penduduk yang
tinggal di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi mengalami keluhan kesehatan (45,62 persen)
dibanding penduduk di daerah perdesaan

Mayoritas penyakit yang ada di wilayah sampai saat ini adalah hipertensi di
buktikannya dengan penelitian kader di wilayah yang mengatakan dari prevalensi 100%
penderita hipertensi ada di angka prevalensi 70% dan rata-rata penderita hipertensi tidak mau
melakukan pengobatan secara berkala mereka hanya menganggap sakit kepalanya adalah
penyakit biasa yang timbul karena kelelahan bekerja dan kurangnya pola tidur. Kurangnya
pengetahuan akan hipertensi seperti cara pengobatan , pola makan, pola tidur mengakibatkan
tidak ada alnjutan dari penderita , kurangnya edukasi yang ada di wilayah jga menjadi faktor
banyaknya angka hipertensi di wilayah tersebut.

c. Rata -rata pengobtan wilayah di wilayah

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan keluhan kesehatan atau
penyakit yang diderita adalah dengan berobat. Berobat dapat dilakukan dalam bentuk berobat
jalan ataupun rawat inap. Berobat dapat dilakukan baik ke fasilitas kesehatan, maupun ke bukan
fasilitas kesehatan. Mengobati keluhan kesehatan sesegera mungkin merupakan hal yang
penting. Dengan berobat, keluhan tersebut dapat segera ditangani sehingga tidak mengganggu
produktivitas kerja.

Selain itu, dengan berobat resiko penyebaran atau komplikasi penyakit yang dialami
juga dapat diperkecil. Data menunjukkan separuh lebih dari penduduk yang mempunyai
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir memilih mengobati keluhannya dengan berobat
jalan.. Menurut jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang mempunyai keluhan
kesehatan dan berobat jalan lebih tinggi dari persentase penduduk laki-laki yang mempunyai
keluhan kesehatan dan berobat jalan.

Hidup sehat merupakan hal utama yang menjadi keinginan semua orang tanpa
mengenal usia, baik orang tua maupun anak-anak. Berbagai upaya dilakukan agar tetap dalam
kondisi sehat, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan ke petugas kesehatan. Ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai,
makamasyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan cepat.
menggambarkan persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan

8
terakhir dan berobat jalan menurut fasilitas tempat berobat jalan. Praktik dokter/bidan (57,04
persen) dan puskesmas/pustu (23,14 persen) merupakan fasilitas kesehatan utama yang dipilih
oleh penduduk untuk berobat jalan. Sedangkan persentase tempat berobat jalan seperti UKBM
praktek pengobatan tradisional/alternatif cenderung rendah.

d. Alasan pemilihan pengobatan

Alasan tidak berobat jalan bermacam-macam. 90 persen lebih atau 9 dari 10 penduduk
Kabupaten Brebes berusaha mengobati sendiri dan merasa tidak perlu, sebagai alasan utama
tidak berobat jalan. Selain kedua alasan tersebut, terdapat beberapa alasan penduduk
Kabupaten Brebes yang mempunyai keluhan kesehatan tidak berobat jalan dalam sebulan
terakhir. Terjadi pola yang sama alasan tidak berobat jalan antara penduduk perkotaan dan
perdesaan. Hal lain yang perlu menjadi perhatian serius Pemerintah adalah masih terdapat
penduduk yang kesulitan berobat jalan dikarenakan tidak punya biaya berobat.

e. Pola kebiasaan masyarakat

Di masyarakat diadakan senam setiap satu minggu sekali dan juga membersihkan
lingkungan yang dikoordinatory oleh ketua RT. Hal itu dapat menmabh kerukunan do antara
masyarakat .

B. Analisi terhadap pelayanan puskesmas

Beberapa pandangan yang berkembang di masyarakat terkait ndahnya jumlah


kunjungaan masyarakat ke puskesmas ialah buruknya citra pelayanan di puskesmas,
puskesmas yang kurang disiplin, kurang ramah, kurang profesional, pengobatan yang kurang
manjur, fasilitas gedung maupun peralatan medis dan non medis kurang memadai dimana
masyarakat harus di rujuk melanjutkan pengobatan atau pemeriksaan yang sebenernarnya
masih bisa dilakukan dipuskesmas atau untuk membeli obat - obatan yang tidak tersedia
puskesamas. Puskesmas yang tempatnya strategis karena letaknya di jalan raya pantura yang
mudah ditempuh oleh kendaraan umum dan kendaraan pribadi memudahkan masyarakat untuk
berkunjung.

9
a. Alur pelayanan keperawatan komunitas

b. Asuha keperawatan komunitas

Pengkajian

Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan yang merupakan


gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan), secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara
terorganisir bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat
meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat
diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan

10
profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep
keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko
tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas dilakukan
melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis. Fase-fase pada proses
keperawatan komunitas secara langsung melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai
dengan pembuatan kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
Ø Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan memeberikan gambaran
tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada.
Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau
penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2005).
1. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
terjadi.
2. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memeberikan arah
terhadap intervensi keperawatan.
3. Symptom: tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.
Ø Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan yang sudah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah
(Mubarak, 2005):
1. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
2. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
3. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
4. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
5. Lakukan olahraga secara rutin

11
6. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki lingkungan
komunitas
7. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
Ø Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus bekerjasama dengan
angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
1. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan
melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
3. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
4. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas
Ø Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan
sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
1. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
3. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit
c. Program-program komunitas

1. Promosi kesehatan

Ø Penyuluhan kesehatan masyarakat

Ø Sosialisasi program kesehatan

Ø Perawatan kesehatan masyarakat

2. Pencegahan penyakit menular

Ø Surveilens epidemiologi

12
Ø Pelacakan kasus: TBC, DBD, Flu burung, Malaria, Kusta, ISPA, IMS (Infeksi
Menular Seksual), Diare, Rabies

3. Program pengobatan

Ø Rawat jalan poli umum

Ø Rawat jalan poli gigi

Ø Unit rawat inap: keperawatan, kebidanan

Ø Unut gawat darurat

Ø Puskesmas keliling

4. Ksehatan ibu dn anak

Ø ANC (Ante Natal Care), PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Bencana)

Ø Persalinan, rujukan bumil resiko tinggi, kemitraan dukun

5. Upaya peningkatan gizi

Ø Penimbangan pelacakan gizi buruk, penyulihan gizi

6. Kesehatan lingkungan

Ø Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), SAMI-JAGA (sumber air


minum - jamban keluarga), TTU (Tempat-tempat umum), institusi pemerintah

Ø Survey jentik nyamuk

7. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)

d. Bagaimana pelaksanaan program-program

Cara melaksanakan UKM adalah dengan sosialisasi , penyuluhan/desinfo, pleatihan


pertemuan , koordinator dan refresh materi. Sasaran program dalam kegiatan faslitasi
pemberdayaan masyarakat iniadalah masyarakat, tokoh/pemuka masyarakat, lintas sector,
kader kesehtan , siswa/remaja, dankelompok masyarakat.

13
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Kemandirian masyarakat dalam pemelliharaan , perawatan kesehatan membutuhkan


peran kita dalam bentuk dorongan dan motivasi dari seluruh pihak yang memiliki kompetensi
dalam bidang kesehatan khususnya kelompok kerja kesehatan puskesmas, kader toko
masyarakat dan mahasiswa menyampaikan informasi dan mengatakan motivasi dai pihak yang
berkompeten dalam ilmu kesehatan, salah satunya dijembatani oleh praktek komunitas sebagai
sarana belajar bagi mahasiswa keperawatan dala upaya membangun derajat kesehatan
masyarakat.

B. SARAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan keluarga . Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Entuk itu penulis berharap bagi
yang membaca makalah ini bisa memberikan masukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://widantivirgian.wordpress.com/2013/03/29/konsep-keperawatan-keluarga/

https://ethetes.uin.malang.ac.id/1444/7/08210019_Bab_3.pdf

https://dspace.uiiac.id/bistream/handle/123456789/8194/TESIS%20HUKUM%20KESEHAT
AN.pdf?sequence=1

15

Anda mungkin juga menyukai