Hans Berger menyatakan bahwa otak manusia mempunyai aktivitas listrik yang kontinyu dan
bisa direkam. Aktivitas otak dapat mengirim perintah ke alat elektronik dengan bantuan Brain
computer interface atau BCI. BCI memanfaatkan sensor berupa elektroda untuk memantau
aktifitas sinyal listrik. Elektroda dihubungkan secara berpasangan sehingga arus akan
terdeteksi oleh elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, hal ini
akan menyebabkan perbedaan voltase yang mengerakan pena. Jika pada bagian otak
bermuatan negative dan satunya lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak
keatas. Jika situasinya terbalik, pena akan bergerak keatas. Biasanya terdapat 8 pena berurutan
dan garis terakhir mengukur perbedaan voltase maupun frekuensi. Jika tidak ada arus dari
kedua bagian otak yang dibawah ke elektroda, pena akan menggambar garis datar.
Pemeriksaan ini berlangsung selama 45 sampai 47 menit dengan menghasilkan gambar otak
selama 5 menit.
2. Diagram Block
Sinyal otak dideteksi melalui elektroda dengan menggunakan peletakan bipolar. Sinyal EEG
yang ditangkap akan masukpada rangkaian proteksi untuk menghilangkan noise dari
interferensi tegangan AC, setelah itu dikuatkan oleh amplifier intrumentasi agar sinyal dapat
terbaca oleh mikrokontroller karena nilai sinyal EEG sangat kecil yaitu berorde microvolt,
sebelumnya sinyal akan masuk pada lowpass filter untuk mengeliminasi noise yang ikut
pada sinyal EEG lalu masuk pada mikrokontroller. Pada mikrokontroller, sinyal akan diubah
menjadi sinyal digital melalui sistem ADC. selanjutnya, sinyal di filter IIR sebagai
pengambilan keputusan, sinyal harus dalam bentuk frekuensi. Kemudian sinyal akan
mengalami proses FFT agar sinyal input diubah dalam domain frekuensi sehingga dapat
ditmpilkan pada PC.
Rangkaian Proteksi
Amplifier Intrumentasi
Lowpass filter
Minimum Sistem Mikrokontroller
4. Daftar Pustaka