Anda di halaman 1dari 4

Sulis Setiowati

183210041

S1 keperawatan

Semester 5

Resume post power syndrome

post power syndrome yaitu sindrom yang bersumber dari berakhirnya suatu jabatan atau
kekuasaan, di mana penderita tidak bisa berfikir realistis, tidak bisa menerima kenyataan, bahwa
sekarang sudah bukan pejabat lagi, bukan karyawan lagi, dan sudah pensiun.

keberadaan jiwa seseorang akan dapat diketahui melalui sikap, perilaku atau
penampilannya, yang dengan fenomena itu seseorang dapat dinilai atau ditafsirkan
bahwa kondisi kejiwaan atau rohaniyah dalam keadaan baik, sehat dan benar atau
tidak.Indikasi atau tanda- tanda kejiwaan yang tidak stabil sangat banyak, diantaranya
adalah;
A. Pemarah.
Sikap atau sifat mudah marah adalah suatu hal yang sangat membahayakan bagi perkembangan
jiwa bahkan dapat memberikan celaka pada orang lain dan lingkungannya.

B. Sombong/ angkuh (takabbur).


Takabbur ialah sikap menyombongkan diri karena merasa dirinya mempunyai banyak kelebihan
dan menganggap orang lain mempunyai banyak kekurangan.

C. Suka pamer (riya).


Riya adalah sikap atau sifat suka menonjolkan diri untuk mendapat pujian.

D. Membanggakan diri sendiri (ujub)


Ujub ialah bermegah diri atau berbangga diri dan suatu sifat atau sikap merasa paling hebat, paling
pandai, paling gagah, paling mulia dan sebagainya.

E. Berburuk sangka
Bersangka buruk (suudhon) ialah sikap yang selalu curiga atau berpendapat negative (jelek)
kepada sesuatu masalah atau kondisi.

F. Berputus asa
Putus asa ialah hilangnya semangat untuk berjuang meraih suatu kebenaran yang hakiki.

G. Pemalas
Sikap malas adalah salah satu dari penyakit hati yang akan melemahkan mental atau kejiwaan bagi
pelakunya.

Gejala post power syndrome


1. Mudah tersinggung

2. Pemarah

3. Tidak terima dibantah orang lain

4. Tidak mau kalah saat berdebat

5. Terus menerus menceritakan kondisinya saat masih berjaya

6. Menghindari bertemu dengan orang lain

7. Kerap menyerang pendapat orang lain

8. Selalu mencari cara untuk mengkritik orang lain

9. Merasa depresi

Gangguan akibat post power syndrome


Dari beberapa gejala di atas, sangat mungkin muncul gangguan pada diri yang bisa
dibedakan menjadi:

Gangguan fisik: mudah jatuh sakit dan tampak tidak bersemangat melakukan aktivitas-
aktivitas positif.

Gangguan emosional: sifat mudah tersinggung, pemarah, hingga tidak terima dikritik
oleh orang lain.

Gangguan perilaku: gangguan yang muncul dalam bentuk sifat lebih pendiam atau justru
tidak bisa berhenti berbicara tentang kehebatannya.

Faktor yang mempengaruhi

1 kepuasan kerja dan pekerjaan

2 usia
3 kesehatan

4 presepsi seseorang tentang bagaimana ia akan beradaptasi dengan masa pensiunnya

5 status sosial sebelum pensiun

Bagi yang mendampingi orang dengan post power syndrome, yang perlu
dilakukan adalah:

1. Memaklumi sifatnya terutama jika perubahan baru berlangsung dalam hitungan hari

atau minggu
2. Memberi kesibukan sehingga pikiran dan tenaga terdistraksi ke hal lebih positif

3. Tetap jaga komunikasi tetap lancar dengan orang-orang sekitar, entah itu dengan

berinteraksi langsung atau lewat bertukar pesan/telepon


4. Meminta saran dari pihak ketiga yang lebih paham situasi tersebut (dengan

persetujuan pihak yang mengalami post power syndrome)


5. Siap mendengar cerita sehingga orang dengan post power syndrome tidak

menyimpan masalahnya sendiri


6. Ajak berolahraga ringan atau bergabung dengan komunitas baru

7. Semakin dekat dengan aktivitas keagamaan sehingga pikiran tidak “kosong”

Soal

1. sindrom apa yang bersumber dari berakhirnya suatu jabatan atau kekuasaan, di mana
penderita tidak bisa berfikir realistis, tidak bisa menerima kenyataan, bahwa sekarang sudah
bukan pejabat lagi, bukan karyawan lagi, dan sudah pensiun.?

A. Post syndrome

B. power syndrome

C. Baby syndrome

D. Post powe syndrome

E. Reality syndrome
2. Memaklumi sifatnya terutama jika perubahan baru berlangsung dalam hitungan hari atau minggu,
termasuk kedalam apa?

A. Penanganan

B. Faktor

C. Pengertian

D. Gejala

E.tanda

Anda mungkin juga menyukai