Kebijakan K3 Nasional
Disampaikan pada
Pembinaan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Umum
Oleh :
Hermanto.R.SE.MM.
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
11/30/2020 Undang - Undang No. 1 tahun
1970
Data :
Estimasi ILO (2014);
- 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja;
- 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK);
- Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.
Di Indonesia (2015);
- 9 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.
Cacat
Tahun Sembuh Meninggal Total Nilai Kompensasi
Fungsi Sebagian Tetap
Sumber : BPJSKK)
Kasus Kecelakaan Kerja per sektor
Konstruksi 32 %
Manufaktur 31,6 %
Transportasi 9,3 %
Kehutanan 3,8 %
Pertambangan 2,6 %
Lain-lain 20,7 %
◼ K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja;
◼ K3 belum mendapatkan perhatian yg
memadai dari semua pihak;
◼ Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih
rendah;
◼ Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3
relatif rendah;
◼ Peran Lembaga dan SDM K3 dalam
pelaksanaan K3 belum optimal;
◼ Tuntutan global dalam hal perlindungan K3
semakin meningkat (standar ISO 9001, 14000,
OHSAS 18001 dan SMK3) 10
◼ Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja
dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan
kesejahteraan
Masalah ;
◼ Kualitas penerapan K3 rendah;
◼ Kualitas riksa uji K3 rendah;
◼ Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
◼ Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
Tujuan:
• Melindungi TK & org lain di tempat
kerja;
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dpt dipakai secara aman &
efisien;
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar.
K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat • Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK
15
• B. Bagi Tenaga Kerja:
16
C. Bagi Perusahaan :
Pihak perusahaan atau pengusaha berperan :
1. Melaksanakan pemenuhan Peraturan Per-UU K3
2. Melakukan inventarisasi dan mendistribusikan
informasi Per-UU Bidang K3 kpd semua pekerja
3. Melakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
PAK yg menjadikan bagian kegiatan perusahaan
4. Membangun penerapan SMK3 untuk meningkatkan
tempat kerja yang aman dan sehat
5. Memberikan bantuan/konsultasi,sosialisasi,pelatihan
dan pembinaan K3 kpd pekerja.
Manfaat penerapan K3 di Perusahaan :
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan bidang K3
2. Mendapat bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan kinerja dari penerapan SMK3
4. Mengetahui Kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan daya saing perusahaan
D. Bagi Pemerintah:
Pemerintah mempunyai tanggung jawab/peran K3 :
1. Penyusunan dan Penyempurnaan Kebijakan K3
2. Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan Per-UU K3
3. Mendorong upaya pencegahan timbulnya kecelakaan
kerja dan Penyakit Akibat Kerja
4. Pembinaan penerapan SMK3
5. Melakukan promosi melalui komunikasi, informasi dan
edukasi dan kampanye Kecelakaan Nihil untuk mening-
katkan kesadaran K3
6. Melakukan pemeriksaan, pengkajian, pelaporan serta
statistik kecelakaan kerja dan PAK.
Manfaat pelaksanaan K3 :
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga kerja
di bidang K3
2. Mengetahui kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan K3
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja dan PAK
4. Meningkatkan mutu kehidupan dan citra bangsa
• UU No. 1 Tahun 1970
• Undang-Undang Uap 1930
• UU. No. 13 Tahun 2003
• UU. No. 21 Tahun 2003
• Peraturan Uap 1930
• PP No. 50 Thn 2012
ttg Penerapan SMK3;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja
sebagai peraturan pelaksana UU.
No.1 Tahun 1970.
1. Besarnya jumlah perusahaan dan tenaga kerja serta
obyek pengawasan yang harus dijangkau.
2. Tingkat risiko semakin meningkat,hazard terus
berubah seiring perkembangan teknologi.
3. Keterbatasan Sumber Daya (Personil dan Lembaga
K3) dan kurangmya pemahaman masyarakat di
bidang K3.
4. Diberlakukannya Kesepakatan Global (AFTA –
MEA)
5. Tenaga Kerja dari Luar Negeri akan bebas masuk ke
Indonesia termasuk di bidang K3.
A. Angkatan Kerja :
• Total Angkatan Kerja 127 juta orang (SAKERNAS
2015), yang bekerja 118 juta
• Pendidikan
- Tdk sekolah s/d SD : 56 juta orang
- SMTP : 24 juta orang
- SMTA : 31 juta orang
- Akademi/Diploma : 3 juta orang
- Universitas : 4 juta orang
• Jumlah penggangguran terbuka 9 juta orang
• Jumlah perusahaan tahun 2015 : 246.000 perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja 109 juta orang
• Sebagian besar tenaga kerja tidak memahami haknya
untuk mendapatkan perlindungan K3
B. Sebaran 246.000 Perusahaan Sebagai Objek Pengawasan
Ketenagakerjaan Di Indonesia
SUMUT
11111 Prsh MALUKU
Utara
KEP RIAU
1163 Prsh
4405 Prsh
PAPUA BARAT
RIAU 2744Prsh
3331 Prsh
SUMBAR PAPUA
2837 Prsh 1249 Prsh
JAMBI
2001 Prsh MALUKU
2303 Prsh
BENGKULU
1726 Prsh
SULTRA :
SUMSEL 6478 Prsh
5610 Prsh
SULSEL :
BABEL 9907 Prsh
1101 Prsh
LAMPUNG BANTEN DKI : JABAR : DIY : JATENG JATIM : BALI : NTB : NTT :
6422 Prsh 7164 29750 27858 3829 19178 29042 4723 3022 5144
Prsh Prsh Prsh Prsh Prsh prshn prshn prshn
C. Jumlah Obyek Pengawasan K3
(berdasarkan laporan Disnaker Prov(Permen 09/2005)
No Nama Jumlah
1 Ahli K3 Umum 9.964 orang
Auditor SMK3 826 orang
Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan 252 orang
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut 224 orang
Ahli K3 Konstruksi 692 orang
Ahli K3 Listrik 396 orang
Ahli K3 Spesialis Kebakaran 282 orang
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja 383 orang
Ahli K3 Kimia 275 orang
Operator/ petugas K3/Paramedis/Teknisi 75.081 orang
2 Pengawas Ketenagakerjaan 1.700 orang
Pengawas Spesialis K3 351 orang
E. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)
____
Jumlah PJK3: 1.154
1. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan K3;
- Penegakan Hukum
A. Pembangunan infrastruktur;
B. Investor memastikan dalam proses pembangunan tidak terjadi
hambatan akibat dari kegagalan pekerjaan;
C. Berbagai pembangunan akan dan sedang dilakukan al:
- pembangunan jalan Trans Kalimantan/Sulawesi/Papua/sumatra
serta Pulau-Pulau Terluar;
- pembangunan Perkeretaapian; Tol Maritim; Sarana/Prasarana
Kelautan dan Perikanan serta Destinasi Parawisata; PowerPlant
35 000 MW, Industri Berbasic Kimia; Shelter-Shelter; Perumahan
D. Dalam setiap perencanaan; pelaksanaan; penerapan serta Monev
proyek peran K3 menjadi penting agar proyek tidak mengalami
kegagalan dalam proses pembangunannya menghasilkan mutu
sesuai standar.
E. Merujuk point diatas, maka diperlukan SDM yang memiliki
kompetensi K3 bagi lulusan S1 Keteknikan dengan mengikuti
Sertifikasi.
Mengetahui,
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Ttd
H. MUHAIMIN ISKANDAR
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen
berdasarkan peraturan perundangan bidang
K3, maka dapat memberikan konstribusi
terhadap produktivitas Tenaga Kerja dan
produktivitas Perusahaan, serta kinerja
Pemerintah sehingga kemandirian
masyarakat Indonesia berbudaya K3 dapat di
capai dan siap dalam menghadapi pasar
global.
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA