1. Karakteristik zat aktif seperti apa yang digunakan buat eliksir?
Jawab : salah satu ciri khas eliksir adalah pada bagian pelarutnya, yaitu etanol. Jadi zat aktif yang bisa dibuat ke bentuk sediaan elksir harus bisa larut dalam etanol 2. Apa yang terjadi jika pelarut terlalu banyak? Dan apa yang terjadi jika pelarut terlalu sedikit? Jawab : jika pelarut terlalu sedikit, akan terjadi yang namanya saturasi, yaitu keadaan dimana zat pelarut tidak bisa melarutkan lagi zat yang terlarut, sehingga zat terlarut masih dapat terlihat meskipun telah di homogenkan. Jika pelarut terlalu banyak, maka eliksir akan menjadi terlalu encer 3. Apa yang terjadi jika pemanis terlalu banyak? Dan apa yang terjadi jika pemanis terlalu sedikit? Jawab : jika pemanis terlalu banyak, dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh. Pemanis yang digunakan pada formulasi adalah sirupus simplex, jika terlalu banyak mengonsumsi nya maka akan berakibat sakit kepala, pusing, kembung, mual, dan diare. Jika pemanis terlalu sedikit, maka zat pemanis ini tidak bisa memberikan rasa manis yang di inginkan, jadi sia sia jika terlalu sedikit menambakan zat pemanis 4. Apa yang terjadi jika pewangi terlalu banyak? Dan apa yang terjadi jika pewangi terlalu sedikit? Jawab : pewangi yang digunakan adalah oleum menthae, jika terlalu banyak menambahkan oleum menthae, maka eliksir akan memiliki bau yang sangat menyengat dan jika dikonsumsi terlalu banyak malah akan menyebabkan efek muntah muntah dan bau oleum methae yang akan terus menempel di mulut. Jika terlalu sedikit, maka bau yang ingin ditutupi malah tidak tertutupi 5. Apa alasannya zat tambahan etanol(90%) digunakan sebanyak 7% dan digunakan sebagai pelarut ? etanol 90% digunakan 6. Apa alasannya zat tambahan sirupus simplex digunakan sebanyak 10% dan digunakan sebagai pemanis? Digunakan sebanyak 10% saja karena sirupus simplex ini sudah mengandung 65% gula didalamnya, jadi sudah sangat manis rasa dari pemanis ini. Jika terlalu besar konsenstrasi yang digunakan dapat menimbulkan efek samping. Digunakan nya sirupus simplex adalah karena pemanis ini memiliki konsentrasi gula yang sangat banyak (65%), ini mengakibatkan bakteri tidak dapat tumbuh didalamnya 7. Apa alasannya zat tambahan oleum menthae digunakan sebagai pewangi? 8. Apa alasannya zat tambahan aquadest digunakan sebagai pelarut? Bukannya sudah ada etanol yang juga pelarut? 9. Mengapa diphenyldramine hcl bisa dibuat elixir? Karena dapat meningkatkan kelarutan obat karena zat aktif ini memiliki sifat hidroalkohol sehingga sediaan eliksir dapat mempertahankan komponen yang larut dalam alkohol dibandingkan sirup 10. Mengapa kita perlu untuk mengetahui spesifikasi alat mixing? Ini dikarenakan spesifikasi tiap alat mixing itu berbeda beda, sehingga saat kita memilih alat mixing yang digunakan, kita tidak akan salah memilih. Jika kita memiliki suatu sediaan cair yang memiliki viskositas diatas dari viskositas maksimal alat mixing, maka kita tidak akan bisa melakukan mixing pada sediaan cair tersebut 11. Mengapa kita harus tau RPM? Supaya mengetahui seberapa kuat mesin alat mixing yang digunakan. Semakin besar angka RPM yang bisa dilakukan, berbanding lurus dengan jumlah maksimum viskositas maksimum yang dapat di putar 12. Mengapa viskositas atau kekentalan dari sediaan juga perlu dipertimbangkan? Ada beberapa alasan, yang pertama yaitu saat proses mixing. Jika kita memiliki sediaan yang viskositas nya masuk ke dalam range viskositas alat mixing, maka kita bisa menggunakan alat mixing tersebut. Tapi jika viskositas sediaan lebih besar dari viskositas maksimum, maka kita tidak bisa menggunakan alat mixing tersebut. Lalu jika viskositas tidak diperhatikan, misal terlalu kental. Maka obat cair tersebut akan sangat lama untuk mencapai reseptor yang dituju. Begitu pula sebaliknya